Bab.4

Tahun ini Akbar berusia 17 tahun, ia naik kelas 3 SMA, saat itu Akbar ingin menjemput Kakaknya Aisyah yang masuk pesantren di Jawa Timur.

Malam itu, Akbar mengingat betul saat bersama para saudaranya berkumpul membahas masa depan.

Di ruang keluarga, nampak 7 bersaudara itu berkumpul. 5 laki laki dan 2 orang perempuan. Aisyah saat itu duduk di samaping Delia di bawah, sedangkan Ilham, Akbar, Kembar dan Seto duduk di sofa saat itu.

"Oh iya, Mas Ilham mau lanjut kemana?" Tanya Aisyah.

"Mas Ilham sih pengennya di sini aja, tapi Abi sama Umi minta Mas Ilham kuliah di Kairo sana, di tempat Abi sama Pak Lhek belajar dulu" Kata Ilham.

"Bagus dong Mas" Kata Delia.

"Emang Aisyah sama Delia ada rencana kuliah dimana?" Tanya Ilham.

"Kalau Ais sih pengen ke Korea gitu. Tapi Abi nyaranin kalau sebaiknya Aisyah kuliah di sini aja" Kata Aisyah bete.

"Kalau aku, kemaren Tante Leah memintaku kuliah di Jakarta. Katanya agar rumah yang di Jakarta keurus dan berpenghuni" Kata Delia.

"Kakak mau kemana? " Tanya Akbar.

"Kaka sih pengen deh kuliah di Korea gitu, bareng temen Kakak yang namanya Sera" Kata Aisyah.

"Yang orang non muslim itu?" Tanya Kabir.

"Gak etis bahas agama Kabir!" Kata Aisyah.

"Terus makannya gimana di Korea sana Kak? Aku lihat di you tube, jarang banget makanan halal di sana" Kata Syakir.

"Iya sih, tapi pengen aja gitu jadi Dokter di sana. Abi kan pergi ke luar negri. Om Sandy juga. Masa di antara kita gak ada yang pergi sih?" Kata Aisyah.

"Ya udah deh, biar Abang yang nemenin Kakak ke Korea, tunggu satu tahun lagi ya" Kata Akbar.

"Kelamaan dong" Kata Aisyah.

"Oh ya, jadi gak nih ke Jepangnya. Perlengkapan, izin juga udah siap semua. Berkat Abang tentunya" Kata Seto.

"Yang bener Bar?" Tanya Ilham.

"Iya dong, udah aku urus sama Pak Lhek Farhan beberapa hari yang lalu" Jawab Akbar.

"Tapi aku sama Syakir gak ikutan ya" Kata Seto.

"Lah, kenapa?" Tanya Aisyah.

"Iya, kenapa? Sekolah kalian kan juga libur!" Kata Delia.

"Kita mau ikut Abi Tausiyah dong" Kata Syakir.

"Masya Allah, kalian hebat ih. Kakak bangga sama kalian" Kata Aisyah.

"Sukses buat kalian ya, berdakwahlah dan sampaikan syafaat Allah kepada saudara saudara kita" Kata Ilham.

"Siap Mas" Kata Seto dan Syakir bersamaan.

"Terus? Ini siapa aja yang ikut terbang?" Tanya Akbar.

"Mas Ilham, Kak Ais, Delia, Abang sama Kabir kan? " Kata Aisyah.

"Kabir gak ikutan ah Kak, Minggu depan ada jadwal club pecinta hewan" Kata Kabir.

Gelak tawa pun memeriahkan suasana malam itu. Semua tertawa karena Kabir. Setahu keluarga, Kabir itu penakut dengan hewan melata.

"Pecinta hewan? Sama ulet bulu aja takut! Hahaha Hadeeh" Ledek Aisyah.

"Tertawalah sepuasnya, Aku akan buktikan. Jika Kabir Al Jazeera ini, akan membuat dunia gempar karena gak takut lagi dengan ulet bulu " Kata Kabir.

Semua tertawa terpingkal-pingkal.

"Gemparkan dunia cuma udah gak fobia ama ulet bulu doang? Hahahaha" Ledek Akbar.

"Ya Allah Kabir, kamu ini membuat kami sakit perut haha" Kata Ilham.

Ingatan itu membuat Akbar tersenyum. Rencana yang telah di susun Akbar dan Aisyah ternayata tak sesuai kenyataan. Nyatanya Aisyah ke Korea dengan Suami dan Adik Iparnya.

Sedangkan Sera dan Ilham juga sudah menikah, Sera menjadi mualaf karena cintanya kepada Ilham, Syakir dan Seto belajar ke Kairo. Lalu Clara kembali ke Swiss karena ia tak bisa tinggal lama-lama dengan Ibu dan Ayah tirinya.

Sedangkan Akbar, yang dahulunya ingin ke Bandung dan mengurus peternakan dan perkebunan, kini ia tinggal di Jepang dan jadi Dokter serta guru Bahasa di sana.

Tak terasa air mata Akbar menetes, mengingat betapa indahnya saat bersama saudaranya saat berlibur di Jepang.

Memory Di Jepang.

"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga" Kata Ilham mengucap syukur.

"Alhamdulillah Mas, tapi ngomong ngomong, kok Om Sandy belum jemput ya?" Kata Aisyah menengok ke kanan kiri.

"Gimana kalau kita jalan-jalan dulu? Mungkin Papa lagi sibuk" Kata Akbar.

"Jangan dong, ntar malah cari-carian lagi. Kita tunggu aja sebentar" Kata Delia.

Mereka ber empat pun duduk berdekatan. Aisyah dan Akbar memang sangat akrab, kemanapun Aisyah pergi pasti Akbar bersamanya. Kecuali ketika Aisyah ke Pesantren.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

15 menit menunggu, Sandy belum juga terlihat.

Aisyah terlihat sangat capek, ia memejamkan matanya sejenak di bandara. Ketika mata Aisyah terpejam, bayangan senyuman Rifky muncul dalam ingatannya.

"Astagfirullah hal'adzim "

"Kenapan Kak? " Tanya Akbar.

"Ada apa sih? " Tanya Delia.

Aisyah menggelengkan kepalanya, ia tak ingin saudaranya mengetahui tentang laki laki yang ada dalam ingatan Aisyah. Ketika Aisyah menoleh ke kiri, ia benar benar melihat Rifky. Aisyah sangat terkejud, mulutnya mengaga lebar. Membuat saudara- saudaranya panik dengan perilaku Aisyah.

"Kak! Sadar Kak, Istighfar Kak, Kak Ais!! " Kata Akbar panik.

"Istighfar Is, Astaghfirullah hal'adzim.. " Kata Ilham.

"Aisyah!!" Teriak Delia.

Tak lama setelah itu, Sandy pun datang dengan pakaian dinasnya, Akbar yakin kalau ia sendiri sebenarnya sangat sibuk di Rumah Sakit.

"Ah itu Papa" Kata Akbar.

"Bang, bawain koperku ya, aku pusing banget nih" Kata Aisyah.

"Biar Mas aja yang bawa" Kata Ilham.

"Assallamualaikum kalian" Ucap Sandy.

"Wa'alaikum sallam"

"Maaf ya terlambat, Tadi ada darurat" Kata Sandy.

"Gak papa kok Om, kalau gitu ayuk buruan. Kasihan Aisyah kecapekan" Kata Delia.

Sampai suatu saat Akbar tau bahwa Kakaknya sedang jatuh cinya dengan laki laki laki bernama Rifky, karena beberapa kali. Aisyah memanggil namanya.

Malam di Jepang.

"Waw, Malam di Jepang ramai ya, kerlap kerlip" Kata Delia.

"Apa lagi kalau ada festival, Hari Natal, atau perayaan apa gitu. Pasti lebih ramai dari ini. Iya gak Bang" Kata Aisyah.

"Percaya deh, kalian kan pernah kesini" Kata Ilham.

"Kita gak bisa jajan dong di sini" Kata Delia.

"Bisa kok, disini ada resto halal langganan Abang sama Papa. Mau kesana? " Ajak Akbar.

"Boleh deh" Kata Ilham.

Akbat ingat sekali saat mereka berhenti di pancuran taman kota. Ia memandang Aisyah, raut wajahnya nampak sekali sedang gelisah.

"Ais, kamu kenapa sih dari tadi bengong aja? " Tanya Delia.

"Iya nih, padahal tadi berangkatnya paling semangat" Kata Ilham.

"Teringat pacar dia hahaha " Goda Akbar.

"Mana ada pacar, dah ah lapar nih!" Kata Aisyah ngeles.

"Rifky siapa kak? " Goda Akbar.

"Abang mesti di kasih tau kan sama Abi? hufft bete ah. Dah sana, Kakak mau jalan jalan sendiri" Kesal Aisyah.

"Udah tinggal aja yuk, Ayo Delia. Tenang aja, dia gak bakal ilang. Dia tau jalanan sini" Ajak Akbar.

Malam itu, ternyata benar dugaan Akbar, laki-laki bernama Rifky itu menyusulnya ke Jepang. Akbar akui keberanian dan keteguhan Rifky.

Terpopuler

Comments

Lilis Afrini

Lilis Afrini

sampai sini saya masih bingung...

2021-04-29

1

Anik Amuzaqiah

Anik Amuzaqiah

nyampek jepang dech

2020-10-25

1

NOva Nova

NOva Nova

bgusss

2020-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2.
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab, 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab.13
14 Bab. 14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab. 18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab. 23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab. 35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab.66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab.69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134
135 Bab. 135
136 Bab. 136
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 ]Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 147
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150.
151 Bab. 151
152 Bab. 152
153 Bab. 153
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158.
159 Bab. 159
160 Bab 160
161 Bab. 161
162 Bab. 162
163 Bab. 163
164 Bab. 164
165 Bab. 165
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2.
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab, 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab.13
14
Bab. 14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab. 18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab. 23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab. 35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab.66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab.69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134
135
Bab. 135
136
Bab. 136
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
]Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 147
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150.
151
Bab. 151
152
Bab. 152
153
Bab. 153
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158.
159
Bab. 159
160
Bab 160
161
Bab. 161
162
Bab. 162
163
Bab. 163
164
Bab. 164
165
Bab. 165

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!