Lima (kebahagiaan Ayah)

Nadira memeluk Bundanya dengan erat dan penuh kasih sayang. pantas saja Ayah selalu jatuh Cinta pada Bunda. Bahakn ayah selalu Romantis terhadap Bunda. mudah mudahan nanti jodoh Dira seperti ayah. amin

"Bunda pantas saja ayah selalu bahagia bersama Bunda... ayah sangat beruntung ya Bunda, punya istri soleha seperti Bunda"

Bunda hanya tersenyum dan membelai indah wajah Putrinya itu. kamu ini masih saja terlihat polos rasanya bunda tak ingin kamu menjadi dewasa Ra batin Bunda

"Kamu tahu Nadira Diandra Putri yang paling membahagiakan buat Ayah apa?"

"Pasti karena punya istri yang baik seperti Bunda"

" Itu sudah pasti Ra, tapi ada yang lebih membahagiakan dari hadiah apapun"

"Oh ya apa itu bun?" pertanyaan Nadira penuh ingin tahu.

"Karena Putri kecilnya ini sudah pandai menjaga auratnya."

" Maksud bunda?"

"Ia Ra tidak ada yang membahagiakan bagi ayah selain melihat putrinya menutup auratnya. karena kamu tahu? satu helai saja rambutmu terlihat oleh yang bukan mahrommu maka kamu akan meyeret 3 orang laki-laki yang dekat denganmu, ayah mu saudara laki-lakimu juga suamimu kelak"

"Astafirullahalazim bunda, betapa banyak Dosa yang selama ini Dira lakukan bun?"

Tanpa sadar air mata Dira telah menggenang dipipinya. Betapa ia selama ini mengabaikan akan hal itu. Bahkan ia tak memperdulikan akan hal itu. Selama ini ia telah tak memperdulikan orang -orang yang mencintainya bahkan ayah tiada lelah mencintaiku rela berkorban siang dan malam untuk hidupku untuk sekolahku. Mas Fadil dengan tulus menjagaku dengan sabar mengajriku mengaji membaca menulis dan Ical tak kalah juga walau kadang dia yang minta dijaga tapi dia adik yang baik untuk menghargaiku menghormatiku bahkan ia juga tidak pernah berkata tidak untuk kemauanku. Bahkan calon suamiku nanti juga akan terseret. Sementara aku apa yang aku lakukan aku malah senantiasa berbuat dosa dengan mengumbar auratku Ya Allah sungguh Hina nya hambamu ini.

"Dira.... "

"Bunda.." Dira kembali sesunggukan dalam pelukan Bundanya. ia tak tau harus bagaimana. namun ia bersyukur saat ini ia sudah mendapat hidayah untuk menutup auratnya.

"Sudah ... sudah yang penting adalah Nadira yang sekarang. Yang sudah pandai menjaga auratnya juga pandangannya terhadap yang bukan mahromnya"

Nadira semakin erat memeluk Bunda. ia merasa begitu besar dosa yang ia lakukan.

"Panggil ayah dan yang lainya sarapannya sudah siap"

Sambil menghapus air matanya Dira berjalan menuju teras belakang. Sesampainya dibelakang Dira langsung memeluk Ayahnya yang lagi ngobrol bersama kakaknya. Ini membuat ayah juga mas Fadil heran melihat tingkah adiknya. Yang tiba-tiba memeluk ayah dengan tangis sesunggukan.

"Ada apa ini? kok putri Ayah memeluk Ayah begini? Ayah ngak bisa nafas sayang"

Dira mengendurkan pelukannya sedikit sambil berkata " Maafkan Dira Ayah"

"lho memangnyaa Dira punya salah apa?"

Selama ini Dira tidak menjaga aurat dira yang jelas itu akan meyeret ayah juga mas fadil dan ical ke Neraka"

ayah hanya membelai kepala putrinya yang masih meyandar di dadanya "terima kasih Ya Allah engkau telah memberikan HidayahMu kepada Putriku sehingga dia pandai menjaga auratnya" Batin ayah

"ayah maafin Dira kan?"

Sambil tersenyum ayah menjawab "Ia Ayah maafin Dira yang terpenting bagi Ayah adalah Dira yang sekarang"

kemudian Dira juga memeluk kakaknya yang juga berada disebelah ayah yang sedari tadi meyaksikan adiknya...

"Mas Fadil... maafin Dira "

tanpa sadar Fadil juga menitikan air matanya. "Terima kasih ya Allah atas hidayahmu. Istikhomahkan selalu adik hamba agar ia selalu menjaga auratnya juga pandangannya terhadap yang bukan mahromnya ya allah..." batin Fadil

Bunda yang sedari tadi menyaksikan dibalik pintu hanya tersenyum bahagia dan tiada henti mengucap syukur.

semoga putriku selalu Engkau jaga ya Allah.

"Oh ya tadi bunda nyuruh Dira memanggil ayah dan mas Fadil untuk sarapan" sambil Dira menyeka air matanya, dengan wajah polosnya.

seketika ayah dan mas Fadil terseyum melihat kepolosanku. mereka beranjak dan ternyata Bunda dan Ical sudah menunggu.

lalu aku pun tak melewatkan untuk memeluk adik bungsuku. Mungkin dia terheran heran kenapa aku tiba -tiba memeluknya sambil sedikit menitikan air mata mungkin hanya sedikit yang tersisa selebihnya sudah habis tadi untuk Ayah dan mas Fadil.

"Mbak Dira kenapa? Ical ngak bisa nafas mbak?"

Dira melonggarkan pelukannya, sambil tersenyum aku berkata" Maafin mbak Dira ya Cal"

"lho emang mbak Dira salah apa?" tanya ical dengan nada kebingungan

"Maafin Mbak Dira yang tanpa sadar telah membuat kesalahan besar terhadap Ical"

Masih dengan kebingungannya ical bertanya kembali " Mbak Dira ngak pernah berbuat salah koq ke Ical. Mbak Dira adalah kakak yang baik untukIcal, Ical belajar banyak dari Mbak Dira. Tapi satu hal kesalahan yang mbak Dira lakukan yaitu mbak Dira belum ajarin Ical..."

"apa?"

"Naik Motor balapnya Mbak Dira" seketika semua tertawa melihat kepolosan Ical. ah Ical memang selalu memecahkan suasana.

"Kalau soal motor balap tanya sama Ayah dan Bunda .." Dira melepaskan pelukannya dan duduk dikursi makan

"Ya sudah kita sarapan dulu" Potong Bunda. Walau Dira tau Bunda hanya menghindar tentang motor Balapnya. sejak kejadian itu Bunda melarangku untuk memakai motor itu.

...........

"Ra ..."

"Ia Mas?"

"Hari ini mas Fadil mau kekampus, kamu mau ikut?"

"Mau ngapain mas?"

"Ya siapa tau aja kamu tertarik kuliah disana setelah melihat kampusnya"

Dira masih diam dan memikirkan sesuatu.

"Apa kamu benar-benar tidak mau kuliah di Swasta Ra" tanya mas Fadil dengan nada melemah

"Dira belum memutuskan mas?"

"Kuliah dimanapun sama koq Ra" Tiba -tiba Ayah nimbrung

"Ia Ra... kalau kamu mau kuliah ditempat mas Fadil kuliah nanti mas Bantu daftar mas Fadil ada kenal dekat dengan beberapa Dosen disana"

"Lagian menurut Ayah kampus mas Fadil juga bagua koq. Tidak kalah dengan kampus Negeri. Kamu ingat tidak Mas Fadil di kirim ke ke Jepang mewakili kampusnya untuk mengikuti lomba budaya setahun yang lalu dan hanya mas Fadil yang mewakili Kampus dari Indonesia dan mas Fadil berhasil pulang membawa penghargaan" tambah ayah

Dira masih terus berfikir mengenai kuliahnya. ya waktu itu mas Fadil memang bisa mewakili kampusnya bahkan Mas Fadil mewakili Indonesia dan Mas Fadil juga mendapat Beasiswa sampai lulus.

"Begini saja Ra, kamu ikut saja dulu. Nanti kalau kamu cocok kamu daftar tapi jika tidak kamu cari kampus lain juga tidak apa -apa"

Akhirnya Dira setuju dan aku bersiap untuk pergi bersama Mas Fadil.

Bersambung...

Tinggalin Jejaknya Guys..

Like komentarnya ❤ Jangan lupa

Thankiyuuuu.....

Terpopuler

Comments

RN

RN

like favorite untuk mu
intip playboy mengejar cinta❤😘

2021-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 SATU "Senyum Nadira Diandra"
2 DUA "SEMANIS HARI INI"
3 TIGA (Akan Ada Caranya Sendiri)
4 empat "Bukan Waktu ku"
5 Lima (kebahagiaan Ayah)
6 enam (kampus pilihan)
7 Tujuh (Hati Mas Fadil)
8 Delapan (Kenangan Pahit)
9 Sembilan (Bertemu Dia)
10 Sepuluh (Selembar Surat)
11 Sebelas (Hari Pertama Kuliah)
12 Dua Belas (Teman Baru)
13 Tiga Belas (mengubah pandanganku)
14 Empat Belas (Pesan Singkat)
15 lima belas (akan begini adanya)
16 Enam Belas (masih ragu)
17 tujuh belas (Pertemuan yang tak diinginkan)
18 Delapan belas (Kabar dari kamu)
19 sembilan belas (titik 0 kilometer kota Yogyakarya)
20 Dua Puluh (DFD cafe)
21 Dua Puluh satu (MOVE ON)
22 Dua puluh Dua (sidang skripsi Dira)
23 Dua Puluh Tiga (Surat Dari Lia)
24 Dua Puluh Empat (Pria Tanpa Nama)
25 Dua Puluh Lima (sebuah penjelasan)
26 Dua Puluh Enam (Rindu ini milik siapa)
27 Dua Puluh tujuh (berpisah)
28 Dua puluh delapan (Tentang Merelakan)
29 Dua Puluh Sembilan (Pergilah)
30 Tiga Puluh (Aku minta Alamat Rumahmu)
31 Tiga puluh satu (Langkah)
32 Tiga Puluh Dua (Ruang kepala Sekolah)
33 Tiga Puluh Tiga (Muhamd Faisal)
34 Tiga PuluH empat (kembali ingatanku)
35 Tiga Puluh Lima (Pertemuan)
36 Tiga Puluh Enam (Kamu)
37 Tiga Puluh Tujuh (pertemuan singkat)
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 empat puluh tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 lima puluh enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh delapan
69 Enam Puluh Sembilan.
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 Delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 sembilan puluh lima
96 sembilan puluh enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan puluh delapan
99 Sembilan puluh sembilan
100 seratus
101 seratus satu
102 Seratus dua
103 seratus tiga
104 seratus empat
105 seratus lima
106 Seratus Enam
107 seratus tujuh
108 seratus delapan
109 Seratus sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Akhirnya Cinta
112 Cuap-Cuap
113 Pengumuman
114 Terbit Novel Baru
Episodes

Updated 114 Episodes

1
SATU "Senyum Nadira Diandra"
2
DUA "SEMANIS HARI INI"
3
TIGA (Akan Ada Caranya Sendiri)
4
empat "Bukan Waktu ku"
5
Lima (kebahagiaan Ayah)
6
enam (kampus pilihan)
7
Tujuh (Hati Mas Fadil)
8
Delapan (Kenangan Pahit)
9
Sembilan (Bertemu Dia)
10
Sepuluh (Selembar Surat)
11
Sebelas (Hari Pertama Kuliah)
12
Dua Belas (Teman Baru)
13
Tiga Belas (mengubah pandanganku)
14
Empat Belas (Pesan Singkat)
15
lima belas (akan begini adanya)
16
Enam Belas (masih ragu)
17
tujuh belas (Pertemuan yang tak diinginkan)
18
Delapan belas (Kabar dari kamu)
19
sembilan belas (titik 0 kilometer kota Yogyakarya)
20
Dua Puluh (DFD cafe)
21
Dua Puluh satu (MOVE ON)
22
Dua puluh Dua (sidang skripsi Dira)
23
Dua Puluh Tiga (Surat Dari Lia)
24
Dua Puluh Empat (Pria Tanpa Nama)
25
Dua Puluh Lima (sebuah penjelasan)
26
Dua Puluh Enam (Rindu ini milik siapa)
27
Dua Puluh tujuh (berpisah)
28
Dua puluh delapan (Tentang Merelakan)
29
Dua Puluh Sembilan (Pergilah)
30
Tiga Puluh (Aku minta Alamat Rumahmu)
31
Tiga puluh satu (Langkah)
32
Tiga Puluh Dua (Ruang kepala Sekolah)
33
Tiga Puluh Tiga (Muhamd Faisal)
34
Tiga PuluH empat (kembali ingatanku)
35
Tiga Puluh Lima (Pertemuan)
36
Tiga Puluh Enam (Kamu)
37
Tiga Puluh Tujuh (pertemuan singkat)
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
empat puluh tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
lima puluh enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh delapan
69
Enam Puluh Sembilan.
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
Delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
sembilan puluh lima
96
sembilan puluh enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan puluh delapan
99
Sembilan puluh sembilan
100
seratus
101
seratus satu
102
Seratus dua
103
seratus tiga
104
seratus empat
105
seratus lima
106
Seratus Enam
107
seratus tujuh
108
seratus delapan
109
Seratus sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Akhirnya Cinta
112
Cuap-Cuap
113
Pengumuman
114
Terbit Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!