"Belum tidur mas?" tanya Dira kepada kakaknya yang masih asyik mantengin dilayar monitor laptopnya.
"Nanggung Ra "
"Kan masih bisa besok mas?"
"Mumpung otak mas lagi fres ne, baru dapat penyelesaiannya soalnya dari kemaren susah banget memecahkan masalah ini?"
"Nanti kalau sakit gimana?"
"Ya doakan mas biar ngak sakit"
"Ya Dira selalu doakan semoga mas Fadil selalu diberi kesehatan, kelancaran kuliahnya kerjanya juga, cepet dapat jodoh he...he.."
"Amin... kamu kenapa belum tidur ini udah jam 2 lho"
"Tadi Dira abis sholat haus mas..lewat depan kamar mas lampunya masih hidup ya Dira masuk aja"
"ooo..besok kamu tes SBMPTN kan?"
"Ia mas doakan Dira ya mas semoga lulus"
"Mas selalu doakan yang terbaik untuk adek Mas, sekarang kamu tidur sana"
"Ia ...." Dira langsung merebahkan badannya.
"loh Ra, ya jangan dikamar mas juga, sana kekamar kamu" Tapi dira tak menjawab lagi.
Rasanya Dira males banget jika harus berjalan lagi kekamarnya. Fadil tersenyum sipu melihat adiknya yang tertidur dikamarnya ia perhatikan adiknya yang semakin tumbuh dewasa. Rasanya baru kemaren Ra kita maen sepeda sepedaan sampe jatuh. Kamu nangis minta digendong dengan mas. Sekarang kamu udah mau kuliah bentar lagi nikah Tanpa Fadil sadari waktu berlalu begitu cepat. Sampai - sampai Fadil saja tidak menyadari bahwa adik perempuannya ini sudah tumbuh menjadi perempuan yang cantik dan sederhana. semoga kamu tetap istikomah dijalan Allah ya dek. karena kamu adalah permata yang tiada harganya Dira.
................................
"Dira.... Ra...Ra.... Ra..." suara lembut terdengar ditelinga Dira
Dengan malas Dira membuka matanya " Hei.... bangun sayang... udah subuh"
Beberapa kali Dira mengedipkan matanya, Rasanya masih berat ia buka
"Jam berapa mas"
"Sudah subuh, ayo siap-siap ayah sudah menunggu"
spontan Dira beranjak dari tempat tidurnya, bergegas ia menuju kamarnya untuk bersiap sholat subuh. Karena jika ia terlambat nanti bisa -bisa ayah memberi kultum berjam -jam. begitulah keluarga Dira.
"Alhamdulilah ya Allah Engkau telah menitipkan hamba pada keluarga yang selalu taat kepadaMU. Hamba bersyukur hamba berada ditengah keluarga yang penuh Cinta ini. Semoga hamba selalu senantiasa berada dijalanMU ya Rabb"
"Alhamdulilah kita sekeluarga masih bisa sholat subuh berjamah ya Bun"
"Ia Yah, Bunda juga bahagia sekali kita masih bisa berkumpul disubuh ini"
"alhamdulilah" Jawab kami bertiga bersamaan
"Nah lebih bagus lagi kalau kita ne laki-laki bisa sholat subuh berjamaah di Masjid"
"Wah bagus tu yah Fadil setuju"
"Ical enggak......." protes ical
"Kenapa?" Tanya sang ayah
"Nanti ical ngantuk dong yah disekokah? udah deh Yah kita sholat subuh dirumah aja, gimana kalau magrib sama isya aja Yah" Ical mencoba bernegosiasi kepada sang Ayah.
"Ical anak Ayah, yang Ayah sayangi nak, dengarin Ayah ya. Wajib hukumnya bagi seorang laki-laki itu untuk sholat berjamah dimasjid bahkan Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah akan dilipat-gandakan 25 (dua puluh lima) kali lipat daripada shalat yang dilakukan di rumah dan di pasarnya. Yang demikian itu, apabila seseorang berwudhu’, lalu ia menyempurnakan wudhu’nya, kemudian keluar menuju ke masjid, tidak ada yang mendorongnya untuk keluar menuju masjid kecuali untuk melakukan shalat. Tidaklah ia melangkahkan kakinya, kecuali dengan satu langkah itu derajatnya diangkat, dan dengan langkah itu dihapuskan kesalahannya. Apabila ia shalat dengan berjama’ah, maka Malaikat akan senantiasa bershalawat (berdoa) atasnya, selama ia tetap di tempat shalatnya (dan belum batal). Malaikat akan bershalawat untuknya, ‘Ya Allâh! Berikanlah shalawat kepadanya. Ya Allâh, berikanlah rahmat kepadanya.’ Salah seorang di antara kalian tetap dalam keadaan shalat (mendapatkan pahala shalat) selama ia menunggu datangnya waktu shalat.’” Mengerti ical sayang?"
"ia lagian kamu mau disebut laki-laki soleh apa laki-laki soleha se..." Timpal Dira
"Ia ..ia Ical ngerti"
kami pun tersenyum melihat kepolosan ical.
"emm...gimana kalau kita jogging?"
"Ical ngantuk.."
"Icalllll..."
"ia...ia.."
kami kembali tertawa melihat tingkah ical yang semakin terpojok. Maafkan kami ya cal, Ical itu memang paling manja. Tapi ical juga anak yang penurut.
..........................
"Seger ya Bun? kalau masih pagi begini"
"Ia Ya Yah, coba kita bisa setiap hari olahraga begini?"
"Ya jangan setiap hari juga Bun, ical capek"
"Kamu ne cal, ngeluh terus"
"Apa seh mbak"
"Kamu tu harus rajin olahraga. Biar badan kamu ngak gembul, biar diakui anak sama Ayah dan Bunda"
"kalau nanti ical kurus, siapa yang nyobain resep barunya mas Fadil?"
"Bisa Ae ya ngelesnya"
Sesegar udara pagi ini. Keceriaan keluarga Dira ini sesejuk embun pagi yang tengah merekah. Dedaunan masih terlihat hijau dengan senyumnya yang menyapa. Jauh dari hiruk pikuk keramaian dijalan raya. Jika terbitnya mentari bisa kuatur, maka akan aku hentikan sejenak agar Aku dan keluargaku bisa lebih lama menikmati panorama pagi yang indah ini.
Tiba-tiba Dira tersadar jika adik bungsunya itu sudah tertinggal. Dira menyangka kalau ical kelelahan dan dia istirahat atau mungkin Ical pingsan dan tidak ada yang menyadari diantara kami.
"Kenapa berhenti Ra?"
"Ical Bun"
"Walah adikmu itu keberatan badan"
"Ya udah Bunda sama yang lainnya nunggu diujung jalan sana aja Bun, diujung jalan sana ada bubur ayam enak banget"
"Yo wes, kami duluan ya Ra? cari Ical! pingsan mungkin dia"
"siap mas"
Sementara yang lain melanjutkan lari -lari nya. Dira memutar balik dan mencari Ical adiknya.
" Ical mana ya? apa dia pulang kerumah?ah tapi ngak mungkin?kalau dia ketinggalan harusnya ngak jauh dari sini" Dira terus berlari kecil sambil clingak clinguk mencari ical.
Dan karena badan ical yang tidak kecil jadi tidak susah mencarinya. Semua diluar dugaan....
"Bagus... Bagus.... orang panik nyariin malah pacaran.." kebetulan Dira menemukan adiknya itu sedang ngobrol dengan perempuan usianya kira-kira sebaya dengan ical.
"Apaan se mbak, ganggu aja"
"Ditunggu ayah sama Bunda no "
"Ia... ngak bisa liat orang seneng aja deh"
"Lagian pagi-pagi udah pacaran aja "
"Siapa yang pacaran se" sambil Ical tersenyum malu dengan perempuan yang ada didepannya.
"Jangan mau sama ical dek, makannya banyak. Nanti makanan kamu habis sama dia" Dira mencoba menggoda teman adiknya itu sambil tersenyum.
"Emm Mbak... " temannya Ical menggantung kalimat. Kemudian Dira yang tanggap dengan apa yang ingin ditanyakan langsung menjawab.
"Dira..."
"oh...mbak Dira... jadi ini yang namanya mbak Dira...Faisal banyak cerita tentang mbak"
Dira melongo mendengar pernyataan temen adiknya itu. Ical cerita banyak tentang dirinya cerita apa? Apa mereka punya hubungan spesial sampai -sampai ical harus bercerita tentang keluarganya.
"Mbak koq bengong"
"eh...ia ...maaf emang ical cerita apa aja?pasti yang jelek-jelek ya yang diceritakan?"
"kan emang mbak ngak ada yang bagus" potong ical
"enak aja"
"enggak koq mbak...Faisal ceritain yang bagus-bagus koq mbak"
"bener?"
"ia mbak..."
"emang kamu.." Dira juga menggantung kalimatnya dan langsung ditanggapi oleh temannya Ical
"aku Nabila mbak"
"oh...Nabila...kamu udah lama kenal sama ical?"
"saya dan ical sudah berteman sejak SMP mbak"
"wah udah lama juga ya kalian..."
"kami ngak pacaran mbak..." jelas ical
"Ge eR banget si mbul...gembul... lagian mana mau cewek Secantik Nabila sama kamu"
Melihat ical yang semakin cemberut membuat Dira semakin semangat untuk menggodanya.
"kami ngak pacaran koq Mbak. kan dalam agama kita dilarang pacaran. Karena tidak boleh seorang perempuan dan seorang laki-laki berdua-duan ditempat yang sepi karena yang ketiganya adalah setan bukan begitu mbak... bahkan dalam hadis kan juga diterangkan mbak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya. (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi)"
Dira hanya tersenyum jarang sekali ia menemui perempuan seusia adiknya ini yang berpegang teguh pada agama dan dia dengan lancarnya membicarakan soal hadis.
"Perempuan seperti ini jangan dilepas" bisik Dira kepada adiknya.
"emmm kamu sendirian Nabila?"
"Enggak mbak, Bila sama kak aisyah sepupu bila...dia lagi beli minuman"
"ohhh... Bila mau gabung sama mbak dan keluarga kami mau sarapan bubur diujung jalan sana"
"wah terima kasih sekali mbak... tapi saya bersama kak aisyah kasian dia nunggu lama"
"o gitu... ya udah"
"ia mbak ...permisi mbak assalamualaikum"
"walaikumsalam" jawab Dira dan ical bersamaan. sementara pandangan ical tak berkedip hingga punggung Bila sudah tampak tak jelas. Dira menangkap jika adiknya itu sedang jatuh cinta. Ya...Dira yakin siapapun jika melihat Bila akan jatuh cinta perempuan soleha dan kelihatan dia cerdas supel lagi.
"zina mata dek" suara Dira membuyarkan lantunan cinta yang sedang berirama difikirannya.
"Apaan se...mbak"
"Ayo ayah sama Bunda sudah menunggu"
Dira menarik Adiknya yang sudah tak punya tenaga untuk berlari
.........................
"sudah siap Nona Nadira Diandra Putri"
Dira yang keluar dari rumahnya memasang muka cemberut itu digoda oleh Bayu yang menjemputnya pagi ini. karena tadi malam Dira memintanya untuk menjemputnya.
"kenapa kamu rapi banget mau tes juga?"
"lho ia dong"
"Kenapa? "
"sengaja?"
"ia...."
"untuk apa?"
"Ntar kamu juga tau"
Dira masang muka masam. Tapi sebenarnya dia sangat senang sekali jika nanti dirinya dan Bayu bisa satu kampus. Karena jurusan dan juga universitas yang dipilih sama.
"Berangkat"
Bayupun menurut saja. mereka pun melaju dengan kecepatan standar menuju kampus.
"Ra buru-buru banget bareng kenapa?"
"Ogah" Dira melangkah lebih dulu. Sengaja Dira berjalan lebih dulu supaya apa? Supaya Bayu tidak mendengar detak jantungnya yang maraton ketika dekat dengan Bayu. Dan Dira selalu menutupinya dengan sikapnya yang jutek dan ketus terhadap Bayu.
"Bismilahirohmanirohim ya allah hamba serahkan semuanya hanya kepadaMU, hanya Engkau yang tau yang terbaik untuk hambaMu apapun hasilnya nanti hamba yakin itu yang terbaik bagiMU, amin"
"Tegang banget..."
Dira hanya menatap Bayu dengan penuh kekesalan.
" walaupun kamu sedang marah sama aku dan aku juga ngak tau kenapa? tapi aku tetap peduli sama kamu Ra. kamu tenang aja, kamu pasti lulus koq, sekarang kamu tarik nafas... buang..."
Seperti Dira terhipnotis Dira menurut saja perintah Bayu.
"coba ulang lagi... tarik nafas...buang..." begitu sampai tiga kali dan itu dituruti oleh Dira...
"Gimana? udah tenang sekarang?"
Dira hanya mengangguk saja...
"Sekarang kamu masuk keruangan kamu sana. Semangat ya, Bismilah optimis ya. kamu juga harus ingat tidak ada usaha yang sia-sia jika diiringi dengan Doa"
kali ini Dira menyampingkan egonya untuk marah. Ya sudahlah ya kali ini dia mengalah dulu... " kamu juga semangat ya... optimis ya"
Dira juga memberi kekuatan kepada Bayu.
"Pengen banget aku lulus biar sekampus ya"
Dira kembali cemberut dan memasang muka masam kemudian berjalan menuju ruang tes.
sementara Bayu hanya tersenyum dengan tingkah Dira yang sebentar baik sebentar galak. Tapi bagi Bayu walau begitu Dira itu istimewa. Rasanya ia tak ingin hari ini cepat berakhir walau mood Dira sedang tidak bagus tapi dia dan Dira bersama hari ini. Mungkin kalau Dira menyambutnya dengan baik Harinya tak akan semanis pagi ini.
Bersambung
Tetep tinggalin Like komentarnya ❤nya biar semangat akunya.....
Thankiyuuuuu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Eko Priyosantoso
aku seneng baca novel kalo banyak sisipan ajaran agamabya, seperti ini. semangat thor terus sisipkan ajaran agamanya, ya... 💪💪
2021-11-26
1
Santy Isnawan
hai norma, salam kenal, q mampir nih d novelmu, semangat trs yah
2020-12-15
5