Makan malam

Pada pukul setengah delapan malam adiknya, Rasya mengetuk pintu kamar Raisya.

Raisya yang saat ini sedang tertidur jadi terganggu karena suara ketukan pintu tersebut.

Dengan langkah gontai ia pun beranjak bangkit dari tempat tidurnya sambil mengucek kedua matanya,ia merengut kesal.

Di bukanya pintu kamar, terlihatlah sang adik yang sedang tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal tersebut, menampilkan deretan giginya

"Ada apa?" tanya Raisya to the point

"Temenin keluar dong kak," saut Rasya

"Ngapain?" tanya Raisya malas karena tidurnya terganggu karena ulah adik lelakinya ini

"Ada janji sama teman, ayo dong kak temenin ya, sekalian jalan-jalan!" ajak Rasya penuh harap pada sang kakak.

"Gak deh malas!" ucap Raisya lalu menutup pintu kamarnya, tapi segera ditahan oleh Rasya.

"Ayo lah kak, temenin!" pinta Rasya memelas, masih mencoba untuk membujuk.

"Lagian ketemu siapa sih?"

"Itu kak teman aku zafran!" jawab Rasya

"Lah terus kenapa gak kamu ajak kesini aja?" tanya Raisya, ia masih malu dengan zafran saat ini karena terpergok sedang mencuri pandang menatapnya tadi siang di kantor.

"Gak ah kak, sekalian makan malam di luar juga, kakak belum makan kan?" tanya Rasya membujuk.

"Ya belum sih,"

"Ya kerena itu aku ajak, papa mama kan belum pulang juga dari kemarin ke luar kota, emang nya kakak mau sendiri aja di sini?" tanya nya berharap kakak nya itu mau

"Kan ada bi Siti!" ucap Raisya teringat bi Siti wanita paruh baya asistennya rumah tangga dirumah mereka.

"Bi Siti izin pulang ,katanya anaknya sakit, mau dong kak, ya ya ya?" Rasya memohon dengan memelas pada kakaknya itu, ia sangat berharap kakaknya mau karena ia sedang menjalani misi penting mendekatkan sang kakak dengan Zhafran, karena tak mau melihat sang kakak memikir mantan kekasihnya itu lagi.

"Ya udah, tunggu bentar, kakak ganti baju dulu!" pamit Raisya langsung menutup pintu kamarnya untuk bersiap siap.

"Yes." saut Rasya bersemangat

****

Saat ini Rasya sedang duduk menunggu kakak nya di sofa ruang tamu sambil menatap layar ponselnya dan mengirimkan pesan pada Zhafran untuk bertemu di kafe biasanya mereka bertemu, yang juga di setujui oleh Zhafran.

Tapi Rasya tidak mengatakan kalau akan ke sana bersama dengan Raisya.

Tak lama setelah itu keluar lah Raisya dari kamarnya dengan pakaian kasualnya.

Dengan Celana jeans panjang dan baju kaos pendek di balut dengan jaket jeans pula dengan rambut di ikat rapi sepatu kets putih dan tas selempang kecilnya, benar benar terlihat seperti seorang remaja, dengan dandanan seperti itu orang tak akan ada yang mengira bahwa usia nya sudah 26 tahun.

Segera lah Raisya mengajak sang adik untuk segera pergi, setelah keluar dari rumah ia segera keluar dari gerbang yang sudah di bukakan oleh satpam, keluarga nya memang menggunakan jasa satpam untuk menjaga rumah mereka dan seorang asisten rumah tangga.

Setelah itu Raisya menaiki sepeda motor sport adiknya yang sudah berdiri tegak di depannya .

****

Saat sampai didepan restoran yang di tuju datang pulalah Zhafran dengan sepeda motor juga yang sepertinya juga baru sampai.

Mereka sama - sama turun dari atas motor, Zhafran yang melihat tampilan Raisya sedikit takjub, benar benar cantik dan terlihat imut dengan ikat rambut sedikit berantakan karena helm dan angin, segera lah Raisya Merapi kan penampilannya dengan kikuk karena sedang merasa diperhatikan oleh Zhafran, ia masih sedikit malu saat ini tapi ia tetap berusaha untuk sesantai mungkin.

Rasya langsung mengajak dua sejoli yang saling diam itu untuk masuk kedalam kafe tersebut.

Mereka duduk disalah satu meja kosong di sana.

Tak lama setelah itu datanglah seorang pelayan menghampiri mereka dengan buku menu lalu menyerahkannya pada mereka untuk dilihat satu persatu, untuk memilih menu makanan apa yang mereka inginkan.

Rasya menyebutkan kan makanan yang ia ingin kan begitu pula dengan Raisya dan Zhafran yang masih di Landa kecanggungan.

Tak lama setelah pelayan itu pergi Zhafran pun membuka suara bertanya pada Rasya.

"Kenapa nih ada acara apa Lo ngajak gue kesini Sya?” tanya Zhafran, pasal nya tadi di pesan yang di kirim Rasya ia tak mengatakan bahwa Raisya juga ikut.

“Gak apa-apa sih, cuma pengen ngajak Lo makan di luar aja bareng kakak gue. Dari pada diem aja di rumah gak ada siapa-siapa!" jawab Rasya melirik Zhafran.

"Loh, emang om sama Tante kemana?" tanya Zhafran lagi.

"Bokap gue Keluar kota, urusan pekerjaan. nyokap disuruh ikut buat nemenin gak mau ditinggal lama lama mungkin!" Rasya menjelaskan.

Memang orang tua Raisya juga memiliki usaha bisnis sendiri, tapi Raisya tak ingin bekerja dengan mengurus usaha papanya, katanya ingin mencari pengalaman yang berbeda di luar.

Jadi lah sang adik Rasya yang nantinya menerus kan bisnis keluarga mereka, karena itu pula adiknya mengambil jurusan manajemen sama dengan Zhafran ,berbeda dengan Raisya yang kuliah jurusan akuntansi.

"Oh gitu!"

Pembicaraan tersebut harus berhenti karena pelayan kembali datang membawa pesanan mereka .

Raisya yang sedari tadi hanya diam saja langsung berbinar melihat makanan yang ada didepannya, karena sepulang dari kantor tadi ia belum sempat makan karena saking lelahnya setelah selesai mandi ia langsung tertidur, ya meskipun diganggu oleh Rasya.

Zhafran yang melihat hal tersebut hanya tersenyum tipis.

Sedangkan Rasya yang melihat kakaknya seperti itu malah meledek.

"Kata nya tadi gak mau ikut, tapi liat makan gitu aja liurnya aja langsung netes tuh," sindir Rasya pada Raisya yang saat ini mulai mengambil makanan nya dan menyendokkan ke mulutnya.

Sedangkan Raisya yang mendengar hal tersebut hanya mendengus tak membalas dan langsung melahap makanannya.

Rasya yang melihat Raisya seperti itu hanya menggelengkan kepala, sedangkan Zhafran hanya tersenyum tipis sembari mencuri pandang memperhatikan Raisya yang lahap menyantap makanannya.

Setelah itu Zhafran dan Rasya pun ikut menyantap makanan tersebut dengan nikmat.

Tak lama setelah itu semua yang terhidang di atas meja itu langsung ludes tak tersisa, Raisya kalau soal makan memang tidak jaim dan apa adanya.

Tak lama setelah itu ponsel Rasya pun berbunyi, ia langsung mengangkat telepon nya dan beranjak dari tempat itu meninggalkan kedua orang itu dalam keheningan.

Setelah selesai ia kembali dan mengatakan bahwa ada urusan mendadak.

"Zhaf gue ada urusan mendadak penting nih, gue boleh minta tolong gak?" tanya Rasya pada Zhafran

"Minta tolong apa?" saut Zhafran melirik Rasya yang berdiri disampingnya.

"Temenin kakak gue ya, anterin pulang!" pinta Rasya memelas.

Raisya yang mendengar hal tersebut langsung melotot.

"Apaan sih Sya, emang urusan mendadak apa sampai suruh Kakak pulang bareng pak Zhafran?" tanya Raisya tak terima menatap Rasya dengan garang.

Zhafran yang mendengar kata 'pak ' pun langsung terkejut, lalu langsung menyahut.

"Gak usah terlalu formal mbak kalau di luar jam kantor, panggil Zhafran aja!" saut Zhafran.

"Ah iya." ucap Raisya tersenyum kikuk, lalu kembali melihat kearah Rasya yang tersenyum bodoh saat ini.

"Emangnya kamu mau kemana Sya?" sambung Raisya lagi

"Ada urusan mendadak kak, Zhaf tolongin anterin kakak gue yah, gue mohon bye assalamualaikum!" pamit Rasya dan langsung keluar dari restoran tersebut dengan tergesa gesa.

"Iya, waalaikumsalam!" jawab Zhafran melihat kearah punggung Rasya yang nampak mulai menghilang dari arah pintu masuk kafe tersebut.

"Waalaikumsalam." saut Raisya cemberut memberengut kesal.

Tinggal lah mereka berdua, sejoli yang menjadi korban dari rencana Rasya dalam keheningan.

.

.

.

.

.

Love❤️❤️❤️ EgaSri

Terpopuler

Comments

kiko enak tau🗿💅💅

kiko enak tau🗿💅💅

pintar rasya suka banget ngerti keadan saudaranya.

2020-09-22

1

Riry Setya

Riry Setya

adik comblang ceritenye

2020-08-11

1

Nandini

Nandini

pinter thoor

2020-07-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!