Keesokkan harinya nya Raisya berjalan melewati para bawahannya dengan langkah tegas namun terlihat anggun, mereka menyapa dengan hormat pada Raisya sebagai atasan, yang di sambut senyum ramah oleh Gadis tersebut.
Lalu Raisya menemui sahabat nya Fina terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam ruangannya sendiri.
"Hei Fin, rajin amat pagi pagi udah di sini aja lo?" sapa Raisya pada Fina yang sudah duduk di tempatnya.
"Yeee gue kan emang pagawai teladan Sya, biar dapat tambahan bonus dari pak bos," ucap nya bersemangat. Fina memang selalu datang lebih awal dari karyawan lainnya, mungkin karena sifatnya yang suka tepat waktu, yang membuat dia terbiasa seperti itu.
Dan Raisya ingat kalau zafran adalah teman dari adiknya Rasya.
"Oh iya Fin, Lo tau gak kalau ternyata pak bos baru kita itu teman nya adek gue?" jelas Raisya antusias pada Fina.
"Oh ya? masa sih?" tanya Fina menatap Raisya tak percaya.
"Iya, kemarin dia belajar di rumah gue, ngerjain tugas kuliahnya bareng adek gue!" jelas Raisya lagi yang membuat Fina berbinar senang.
"Wahh .. hebat dong ya, masih muda tapi udah bisa pegang perusahaan sebesar ini, dewasa, tegas lagi!" ucap Fina kagum.
"Iya sih, hebat banget dia!"
"Oh iya udah jam segini nih, ya udah deh gue balik ke ruangan gue dulu ya." pamit Raisya pada Fina.
"Ya udah, bye!"
Lalu Raisya pun langsung pergi ke ruangan nya.
Raisya pun langsung mengerjakan semua pekerjaan yang sudah menumpuk di atas meja kerjanya untuk diminta dikerjakan satu persatu.
Tak lama setelah itu ia di minta oleh sekretaris CEO malalui sambungan interkom untuk membawa laporan keuangan langsung pada CEO, oleh Lina sekretaris khusus CEO.
Ia segera menyiapkan segala yang di perlukannya dan memeriksa berkasnya dengan teliti agar ia tidak membuat kesalahan nanti nya.
Setelah di rasa semua nya sudah siap dan cukup itu ia langsung bergegas pergi ke lift dan naik ke lantai 10 letak ruangan CEO / presdir berada.
Setelah Raisya sampai disana ia langsung disambut dengan ramah dan persilahkan masuk oleh Lina.
Raisya pun mengetok pintu sebentar, lalu setelah terdengar kata 'masuk' ia pun segera membuka gagang pintu, Raisya masuk dan menutup pintunyanya dengan perlahan.
Di sana Raisya dapat langsung melihat ruangan yang luas dan rapi yang di dominasi cat berwarna putih dan hitam dengan furnitur yang di tata se-rapi mungkin, dengan Zhafran yang duduk di kursi kebesarannya memandang laptop yang ada di meja kerjanya.
Setelah melihat Raisya masuk lantas Zhafran langsung mengalihkan fokusnya dari laptop yang ada di hadapannya pada wanita tersebut "Silahkan duduk!" pinta Zhafran mempersilahkannya dengan sopan.
Segeralah Raisya duduk berhadapan dengan Zhafran, ia sangat gugup saat berhadapan langsung dengan Zhafran seperti saat ini karena biasanya ia hanya berhadapan dengan papanya Zhafran yang sudah lumayan ia kenal.
Lalu ia pun menyerahkan laporan yang di minta oleh zafran dan diterima dengan baik oleh lelaki tampan tersebut.
"Ini laporan yang bapak minta!" menyodorkankan berkas itu pada zafran.
"Terima kasih!"
Lalu zafran pun memeriksanya dengan teliti, membolak-balikkan helaian demi helaian kertas tersebut lalu membacanya sekilas.
Saat ini Raisya sedang asik memperhatikan Zhafran dengan tatapan kagum.
Bagaimana kemeja itu membalut tubuh indah lelaki tersebut yang dilapisi oleh jas yang sangat pas di tubuhnya.
Bagaimana Zhafran bisa memegang peranan penting sebagai CEO di usianya yang masih sangat muda seperti saat ini.
Di usiabya yang masih muda, ia terlihat sangat dewasa dan sangat terlihat tegas dan berwibawa.
Masih dengan pemikirannya yang menatap kagum pemuda tersebut sampai Raisya tidak sadar saat zafran memanggil namanya berulang kali.
"Hallo mbak Raisya!"panggil Zhafran menggunakan kan kata mbak agar terlihat lebih sopan, walau bagaimanapun Raisya memang lebih tua darinya, saraya melambaikan tangan didepan Raisya.
Raisya pun terkesiap dan sangat malu karena terpergok sedang memperhatikan Zhafran sampai ia ketahuan oleh orang yang di tatapnya itu.
Raisya pun menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang memerah karena menahan malu.
Zafran yang melihat itu hanya tertawa kecil.
Setelah laporan nya selesai di periksa Raisya pun langsung minta izin untuk permisi.
Dan bergegas keluar dari ruangan tersebut dengan wajah yang menunduk.
Raisya berjalan dengan tergesa-gesa sampai masuk ke dalam lift, dan setibanya ia di lantai tempat ruangan nya berada ia langsung bergegas untuk masuk ke ruangannya itu.
Setelah itu Raisya duduk dikursi kerja yang ada di ruangannya, Ia langsung memegang pipi nya yang taresa panas karena malu.
Sebenar nya Raisya tidak sadar bahwa kini ia bisa mengalihkan pikiran tentang kenangan masa lalunya yang menyakit kan karena ulah mantan kekasihnya berkat zafran.
****
Kini telah tiba waktunya jam makan siang, Raisya langsung menghampiri sahabatnya Fina untuk makan siang bersama di kantin kantor.
Selain enak harganya juga lumayan murah.
Mereka berjalan beriringan menuju ke sana.
Setelah melihat meja kosong mereka pun duduk dan memesan makanan yang tersedia disana.
Mereka asik bercerita sambil bercanda dan sesekali tertawa. Karena Fina ingin Raisya untuk tidak terus bersedih dan melupakan masa lalu nya, hingga mereka tak ada yang menyadari bahwa ada seorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan, lebih tepatnya memperhatikan Raisya.
Zafran yang melihat Raisya tertawa lepas membuat ia mau tak mau ikut menarik sudut bibirnya membentuk lengkungan senyuman yang manis.
Setelah cukup lama memperhatikan Raisya , Zhafran lantas kembali ke ruangannya, sebelum ada yang menyadari bahwa dirinya ada di sana.
****
Setelah jam makan siang selesai, semua kembali ke pekerjaan masing-masing.
Begitu pula dengan Raisya dan Fina, Mereka kembali dari kantin berjalan beriringan dengan langkah yang bersemangat sambil tersenyum.
****
Raisya mengerjakan semua pekerjaannya dengan tepat waktu. Karena ia adalah seorang yang sangat berkompeten dalam pekerjaannya.
Kini Raisya tengah bersiap untuk pulang, karena jam kerja memang sudah habis. Ia menuju ke parkiran tempat mobilnya berada bersama dengan Fina.
Mereka berjalan dengan beriringan menuju ke kendaraan masing-masing.
Raisya memang membawa mobil ke kantor, begitu pula dengan Fina.
Setelah itu mereka langsung melambaikan kan tangan satu sama lain berpamitan.
Setelah itu masuk ke dalam mobil masing-masing, dan mulai melajukannya menuju jalanan untuk membelah jalanan ibu kota .
Selama dalam perjalanan Raisya bersenandung ria melupakan sejenak luka hati nya yang sudah mulai mengeringkan saat ini .
Ia mengikuti alur lagu yang di nyanyikan dengan merdu oleh sang penyanyi.
Setelah menempuh perjalanan yang sedikit melelah kan karena terkena macet walau hanya sebentar, akhir nya Raisya pun sampai didepan pintu gerbang besar rumahnya.
Setelah di bukakan gerbang oleh satpam Raisya memasukkan mobil nya ke garasi.
Karena terlalu lelah Raisya langsung menuju ke kamar nya dan langsung mandi berendam di dalam bathtub untuk merileks kan tubuh nya yang terasa sangat lelah.
Setelah cukup lama berendam ia pun keluar dari kamar mandi mengambil handuk untuk mengeringkan tubuh nya dan lalu keluar dan mengambil pakaian nya di dalam lemari lalu mengenakan nya. Ia mengeringkan rambut nya menggunakan hairdryer, setelah di rasa kering lantas ia berjalan menuju tempat tidur nya lalu membaringkan tubuhnya di kasur yang berukuran king size itu.
Karena terlalu lelah, tanpa menunggu lama ia lantas langsung masuk ke alam mimpi.
.
.
.
.
.
.
.
Silahkan tekan like dan berikan komentar nya.
Dan mohon vote nya
Love❤️❤️❤️ EgaSri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
rhynie
suka... gak ribet..
2020-07-13
1
Nandini
keren thoor
2020-07-07
0
Miss R⃟ ed qizz 💋
semangat KK
2020-03-18
1