Rasya yang saat ini berjalan menuju keluar dari kafe tersebut hanya tersenyum senang, dan langsung kearah motornya terparkir, ia langsung naik dan langsung menyalakan motor melajukannya dengan senang dan santai karena misinya malam ini berhasil, dan sebenarnya ia tak punya urusan mendadak apa pun.
Kembali lagi pada dua orang yang saat ini masih diam ini.
Gue yakin pasti Rasya ngerjain gue nih . pikir Zhafran
Rasya punya urusan mendadak apa sih. gimana ngajak ngomongnya nih, canggung banget. awas aja Lo ntar di rumah atau gue bejek bejek Lo. gue di tinggal begitu aja . Batin Raisya asik memaki Rasya
Duh gimana ngomong nya nih, apa gue ajak jalan aja ya . batin Zhafran
Gue gugup banget kalo kayak gini. Raisya
Mereka asik bermonolog dengan pemikiran sendiri sendiri hingga keheningan itu terpecahkan karena Zhafran membuka suara.
"Mbak gimana kalo saya antar pulang aja sekarang?" tanya Zhafran melirik Raisya yang sedang asik memaki Rasya walau hanya di dalam hati.
"Ah iya, apa gak ngerepotin nih Zhaf?" tanya Raisya canggung
"Enggak kok mbak!"
"Duh jangan panggil mbak dong, kesannya saya tua amat gitu panggil nama aja!" saut Raisya cengengesan menampilkan senyuman manisnya.
"Ah iya mba ah maksudnya iya Raisya " ucap Zhafran canggung
"Ayo!" ajaknya
Mereka berdua pun langsung berjalan menuju ke meja kasir untuk membayar makanan mereka.
Zhafran langsung mengeluarkan kartu kreditnya dan menyerahkan pada penjaga kasir tersebut sebelum Raisya mengeluarkan uangnya.
"Gak apa-apa pakai kartu saya saja Sya, simpan aja uang kamu!" saut nya pada Raisya yang sudah membuka dompet nya.
"Nggak apa-apa nih, makasih ya!" ucap Raisya canggung.
"Iya, sama sama!"
Setelah itu kedua nya keluar dari kafe tersebut Menunju parkiran kafe tempat motor Zhafran berada.
Zhafran menyerah kan helm kepada Raisya karena ia memang selalu membawa dua helm.
Lalu Raisya menerimanya dengan canggung dan langsung memakainya.
Zhafran langsung naik ke atas motornya, dan menyuruh Raisya ikut naik.
Karena motor ini agak tinggi Raisya agak kesulitan karena biasanya jika ia naik motor Rasya ia akan berpegangan pada pundak Rasya.
Tapi ini bukan Rasya, jadi ia agak sedikit kesulitan.
"Pegangan aja sama pundak saya Sya, gak apa-apa kok!" ucap Zhafran yang mengerti kalau Raisya masih canggung padanya.
"Eh, beneran gak apa-apa nih?" tanya Raisya.
"Gak apa-apa kok, Santai aja!" saut Zhafran.
"Oke, makasih ya,"
Lalu setelah itu Raisya pun naik dengan berpegangan pada pundak Zhafran.
Setelah duduk dengan sempurna Zhafran pun langsung melajukan motornya meninggalkan kawasan kafe tersebut menuju jalanan.
Zhafran mengendarai motornya dengan santai, karena ia takut nanti Raisya tidak nyaman jika ia ngebut .
Mereka melewati jalanan itu dengan diam satu sama lain, sibuk dengan pemikiran masing-masing.
Tak sengaja arah pandang Zhafran tertuju pada sebuah pasar malam yang ramai, ia pun menepikan motornya dan bertanya pada Raisya.
Raisya bingung kenapa Zhafran menghentikan motornya.
"Raisya kamu mau ke pasar malam dulu itu nggak?" tanya Zhafran pada Raisya yang sepertinya juga baru menyadari ada pasar malam.
"Emang nya gak apa-apa?" saut Raisya.
Zhafran pun terkekeh.
"Ya nggak apa-apa lah, santai aja. Mau gak?" tanya nya lagi
"Ah iya boleh!"
Raisya pun turun terlebih dahulu dengan berpegangan pada Zhafran, disusul Zhafran yang memarkir kan motornya.
Setelah itu mereka pun langsung menuju masuk kedalam area pasar malam tersebut dengan berjalan beriringan, sekilas mereka terlihat seperti sepasang kekasih.
Setelah sampai di sana mereka berdua pun takjub, banyak sekali orang yang ada di sana.
Banyak penjual mainan, Arum manis, aksesoris, baju, sandal, dan banyak lagi.
"Kamu mau beli Arum manis gak?" tanya Zhafran yang saat ini ada pada stand penjual Arum manis pada Raisya yang saat ini takjub melihat semua yang ada di depannya
"Ah iya mau kok!" jawab Raisya agak kikuk karena Terlalu senang dengan apa yang di lihatnya malam ini, karena ia sangat jarang untuk datang ke pasar malam seperti ini.
"Oke!"
Lalu Zhafran pun langsung membeli dua bungkus arum manis dengan ukuran agak besar, lalu memberikan salah satunya pada Raisya.
"Makasih ya!" Raisya menerimanya dengan senang hati.
"Sama sama!" Zhafran ikut tersenyum saat melihat Raisya mulai melahap arum manisnya dengan senang.
Lalu mereka pun beranjak pergi dari tempat penjual Arum manis tersebut, berjalan dengan santai melihat banyaknya orang yang berjualan di sana.
Begitu banyak yang mereka lihat, lalu tiba lah Raisya di stand penjual Jasuke (jagung susu keju) .
"Oh iya Zhaf kamu mau beli Jasuke ini gak?" tanya Raisya pada Zhafran yang berbeda di sampingnya, karena ia sangat menyukai Jasuke.
"Oh iya, mau!" jawab Zhafran
Lalu Raisya pun memesan dua bungkus Jasuke untuk dirinya dan juga untuk Zhafran.
Tapi sebelum ia membayarnya Zhafran langsung memberikan uang seratus ribu pada penjual Jasuke tersebut.
"Biar saya saja yang bayar!" saut Zhafran sambil menyodorkan uang tersebut
"Eh gak usah biar aku aja, kan aku yang pengen tadi makannya udah di bayarin juga!" pinta Raisya tak enak hati
"Gak usah biar saya saja, masa saya sebagai lelaki tapi perempuan yang membayar makanan saya!" jawab Zhafran tersenyum.
"Ambil aja kembalian nya pak!" sambung Zhafran ramah pada pedagang yang mencari uang kembalian untuk uang yang di berikan oleh Zhafran tersebut.
"Ah iya, terima kasih banyak mas, semoga langgeng ya hubungannya sama mbaknya," ucap pedagang itu senang, memasukkan kembali uangnya ke dalam kotak yang di sediakan.
Raisya yang mendengar hal tersebut hanya menundukkan kepalanya menyembunyikankan wajahnya yang memerah karena malu saat ini.
Bisa bisanya mereka di anggap pacaran oleh pedagang tersebut.
Sedangkan Zhafran menyahuti nya dengan santai.
"Oh iya pak, terima kasih banyak doa nya!" jawab Zhafran santai tanpa melihat Raisya saat ini yang sudah salah tingkah mendengar ucapannya seolah olah mereka memang sepasang kekasih.
"Iya sama-sama mas!" jawab pedagang itu lagi.
Setelah itu mereka kembali berjalan melihat lihat pasar malam yang sangat ramai oleh pengunjung, baik yang bersama anak, istri, teman, atau yang bersama dengan kekasih nya.
Keduanya masih sama sama canggung jadi hanya keheningan yang menyelimuti mereka walaupun keadaan sekitar sangat ramai.
Setelah cukup lama melihat lihat dan berjalan Raisya melihat pada jam tangan yang ter lingkar cantik pada pergelangan tangannya.
Waktu sudah pukul setengah sepuluh.
"Zhaf pulang yuk, udah keburu malam banget nih!" pinta Raisya pada Zhafran yang berjalan di sebelahnya. Kalau dilihat mereka memang seperti pasangan kekasih yang pergi ke pasar malam bukan seperti seorang bos dengan atasan atau kakak dan adik, tidak terlihat perbedaan umur antara keduanya, karena penampilan Raisya yang trendy dan Zhafran yang santai.
"Oh iya ,ayo!" saut Zhafran
Mereka pun berjalan menuju ke tempat sepeda motor Zhafran berada.
Setelah kedua nya naik Zhafran langsung melajukan motornya membelah jalanan ibu kota , meninggalkan kan keramaian pasar malam.
.
.
.
Love❤️❤️❤️ EgaSri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Naoki Miki
Haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
Cuss bacaa jan lupa tinglkan jejaakk🤗
tkn prfil q aja yaa😍
vielen danke😘
2020-10-24
0
kiko enak tau🗿💅💅
thorr jadi ingat masa remaja gimana gitu. ke PM cuci mata didampingi cowo ganteng. asyik pengen kembali jadi abg lagi 💘💘💘💘
2020-09-22
1
Riry Setya
lanjut....
2020-08-11
0