Maya keluar dari ruang Dirga dengan wajah kesal, sepanjang perjalanan ke kantin tak henti-hentinya Maya memaki-maki bossnya itu.
"Dasar CEO sialan! CEO kampret! " umpatnya.
Ketika semua orang terlihat memperhatikannya, Maya langsung duduk di kursi kosong dan memesan makanan.
"Kenapa lagi May? " kata seorang pria yang datang bersama Mitha, teman nya juga namanya Abimana.
"Apalagi klo bukan karena CEO sialan itu, bayangin aja Bi, bisa-bisa nya dia nyuruh gue ngatain nggak punya duit buat beli rok yang lebih panjang, padahal yah karyawan lain juga pakai rok model begini dia nggak keberatan, giliran gue yang pakek dia ngomel-ngomel! " omelnya terlihat sebal.
"Sabar ya princess, orang sabar di sayang tuhan" Abi mencoba menenangkan.
"Nggak habis fikir deh gue sama tuh boss, bisa-bisa nya dia nyuruh-nyuruh gue seenak jidat, bayangin aja guy's, tiap kali dia mauk makan dia nyuruh gue masak, pliss deh gue ini sekretaris nya, bukan pembantunya" keluhnya lalu memijit keningnya yang mulai berdenyut.
Abi dan Mitha tergelak mendengarkan Maya, setelah di pikir-pikir memang benar Maya bukan terlihat seperti sekretaris, tapi terlihat seperti seorang istri.
"Huh! Lama-lama gue resign dari kantor ini dan kerja di perusahaan bokap deh" kata Maya memelankan suara takut terdengar oleh karyawan lain.
"Lagian elo sih, ngapain coba pakek kerja di sini, padahal elo bisa kerja di perusahaan bokap elo, perusahaan bokap elo kan lebih gede dari pada perusahaan ini! " Abi menimpali perkataan yang membuat mata Maya jadi melotot.
"Huh! Kapan mandirinya gue klo gitu? Tapi setelah di pikir-pikir keknya ucapan elo ada benernya, otak gue ini kan pinter lulusan luar negeri lagi, sarjana S dua di Jakarta lagi" Kata Maya memuji dirinya sendiri.
"Iya deh tuan Putri collin tersayang" Mitha mencibir Maya.
"Tolong di inget ya calon kakak iparku Paramitha rusady, yang elo cibir itu calon adik ipar elo" Maya mengingatkan.
Mitha mendengus lalu memakan semangkok bakso di hadapannya.
"Oiya guys, malem mingguan mauk kemana nih? " tanya Maya seraya menyantap mie ayam yang baru saja datang dengan segelas teh dingin.
"Gue mah punya tunangan, jadi gue malem mingguan nya mauk nonton bareng tunangan" sahut Mitha menyombongkan diri.
Maya menatap Abimana dengan wajah memelas.
"Bi, elo bareng gue ya, jalan-jalan ke mall, gue yang traktir deh semua yang lo beli"
"Bolehlah, klo di traktir kapan lagi princess collin traktir gue, pakek lamborghini ya berangkatnya " tawarnya.
Maya langsung mendengus kesal karena Abi selalu saja memonopoli dirinya agar mauk mengajaknya mengendarai mobil lamborghini kesayangannya.
"Sayangnya gue nggak mauk, pakek mobil yang biasa elo pakek, atau gue jalan-jalan sendiri " kata Maya lalu melanjutkan makannya .
"Iya deh, dari pada nggak ada gratisan" ucapnya pasrah.
Maya dan minta tertawa dan langsung kembali makan sebelum jam istirahat selesai.
***
Sudah jam lima, Maya membereskan semua barang-barang nya, ia mengambil tasnya, ia mengechek hpnya dan ternyata ada di dalam, tanpa banyak berfikir Maya langsung berjalan memasuki lift, sesampainya di lantai bawah, Maya berjalan menuju parkiran, Maya hendak memakai helmnya, namun hpnya berdering, mau tak mau Maya harus menjawab panggilan telfon yang ternyata dari mamanya.
"Halo ma? " sapanya.
"Kamu mauk mama kutuk ya, sudah tiga bulan kamu nggak pulang! " terdengar mamanya mengomel karena dirinya sudah tiga bulan tidak pulang.
"Iya, besok princess mama ini pulang, tapi bilangin sama abangku yang ganteng itu, suruh abangku itu jemput"
"Baiklah, nanti mama bilangin asal kamu pulang, semua orang sudah rindu sama kamu"
"Iya, Maya pulang dulu ke rumah Maya, besok Maya pulang kesana,"
"Oke, hati-hati ya sayang, love you"
"Love you too mom" balas Maya lalu mematikan hpnya dan mengembalikan nya ke dalam tasnya.
Maya sudah memakai helmnya dan sudah menstater motornya, namun suara bossnya terdengar memanggilnya.
"Sudah mauk pulang kamu? " tanya Dirga yang tiba-tiba saja muncul.
"Yaiyalah pak, memangnya mauk kemana lagi? " Balas Maya yang balik bertanya.
"Ayo bareng saya, saya anter kamu sampai rumah kamu" ajaknya begitu datar.
"Maaf ya pak, saya bisa pulang sendiri, saya bawa motor lagian bapak ini ngotot juga ya selalu nawarin nganterin saya pulang, " Maya menatap bossnya itu secara intens "bapak nggak suka sama saya kan? " tanya Maya yang membuat atasan nya itu tergelak.
"Kamu ini geer sekali ya, saya ngajak kamu pulang bareng karena saya butuh teman untuk bicara! "
Maya hanya memutar bola matanya mendengar ucapan atasan nya itu.
"Ya duluan pak" ujar Maya lalu melajukan motornya ke jalan Raya.
Dirga menatap kepergian Maya dengan wajah tak bisa di artikan.
"Dimana rumah gadis itu? Kenapa semua info tentang dirinya tidak jelas, bahkan alamat rumahnya saja tak bisa di temukan" gumamnya pelan sembari berjalan ke mobilnya.
***
Maya sudah siap untuk berjalan-jalan ke mall, Maya berpenampilan santai, jaket putih lengan panjang, celana pendek selutut, dan sepatu boots berwarna putih dan tas jinjing berwarna hitam.
Maya langsung bergegas keluar rumahnya ketika mendengar suara motor di depan rumahnya, Maya berlari kecil membukakan pagar untuk mengeluarkan mobilnya, ia segera mengeluarkan mobilnya dan kembali menutup pagar rumahnya dan menguncinya.
Satu jam setengah kemudian Maya dan Abi sampai sebuah mall di Jakarta. Keduanya berjalan santai, bahkan tampak terlihat seperti sepasang kekasih.
"Elo mauk nonton atau gimana nih? " tanya Maya pada Abi.
"Gue pengen beli sepatu sama kemeja, cuma gue belum makan mending kita makan dulu deh" usulnya yang di angguki Maya.
Dan keduanya pun memilih makan di tempat makan yang menyediakan makanan seperti bakso, ayam geprek, ayam goreng, mie ayam dan penyetan.
"Elo mauk makan apa Bi? " tanya Maya pada Abi yang melihat buku menu.
"Ayam goreng sama penyetan deh, minumnya teh dingin aja" jawabnya.
Merekapun memesan makanan yang sama dan setelah makan mereka pun berjalan ke toko sepatu.
Abi terlihat sibuk memilih sepatu, dan Maya dengan anggun hanya menunggunya sambil memainkan hpnya yang berlogo apel di gigit dan dengan tiga kamera di belakangnya.
"Bagus ya, malem mingguan di mall" suara bariton milik bossnya itu terdengar begitu dekat dari Maya.
Mata Maya celingak celinguk mencari-cari bossnya itu, namun sepertinya hanya perasaan nya.
"Huft.... Hanya perasaan gue kalik" gumamnya pelan.
Maya melihat Abi yang masih sibuk mencari sepatu, namun matanya langsung melotot saat wajah bossnya itu sedang memperhatikan Maya.
CEO nya itu menatap intens penampilan Maya, terlihatlah raut wajah tak suka melihat penampilan Maya.
"Kenapa pak? Saya cantik ya? Saya tahu saya cantik, semua orang juga bilang saya cantik" kata Maya penuh percaya diri.
"Saya sudah bilang kan jangn pernah pakai rok pendek! " ucapnya penuh penekanan.
"Ini celana pak bukan rok, jadi nggak apa-apa "
Dirga menatap rambut Maya yang di ikat begitu tinggi.
"Saya sudah bilang kan jangan pernah mengikat rambutmu! "
Maya mendengus mendengar ucapan bossnya itu.
"Pak, ini di luar kantor jadi bapak nggak punya hak untuk ngatur-ngatur saya! " tukasnya lalu menghampiri Abi.
"Udah dapet sepatunya? " tanya Maya pada Abi.
"Udah nieh, ayo bayar dan cari kemeja, sekalian tolong cariin kemeja yang Bagus buat gue"
"Oke deh"
Maya langsung membayar sepatu yang Abi beli dan beralih menuju toko kemeja.
"Elo nggak mauk beli sesuatu May? " tanya Abi pada Maya.
"Gue mauk beli jam nanti, habis itu kita pulang"
"Tumben cepet banget? Biasanya kan elo klo ngajak gue belanja selalu berjam-jam" tanya Abi yang terlihat heran.
"Nyokap gue tadi sore telfon, nyuruh gue pulang, katanya semua orang udah kangen sama gue, secara gue itu tuan Putri, elo mauk ikut nggak? " tawarnya.
"Pulang? Iyalah gue mauk ikut, gue juga rindu kalik sama nyokap gue "
Abi bukan hanya sahabat Maya, keluarganya sudah sangat dekat dengan keluarga Maya, orang tua Abi adalah orang kepercayaan orang tua Maya, itu sebabnya Abipun bekerja bukan atas keinginan nya, tapi karena harus menjaga Maya yang notabene nya adalah majikan nya.
"Ya udah ayo cepet cari kemejanya, gue bantuin biar cepet, habis itu kita ketoko jam tangan dan langsung pulang takut besok kesiangan "
Keduanya pun sibuk memilih kemeja, dan Dari kejauhan Dirga menatap tajam pada sekretaris cantiknya.
"Berani-berani nya kamu jalan dengan pria lain! " ucapnya begitu dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Cie bapak cemburu ni yee😂
2023-06-16
0
Lia Yuliani
kalau cemburu bilang bos
2022-12-19
0
Devi Handayani
klo ga mau diambil orang..... di gercep dong bos Dirga☺😊😄😆
2022-11-13
0