Demon And Angel
Aksa Aldelardo atau semua memanggilnya The Devil, sebenarnya bukan hanya Aksa yang biasa dipanggil Devil, tapi ada dua pria lainnya yaitu Reynan dan Brian, dua rekan kerjanya atau lebih tepatnya sahabat dekatnya sejak masih dalam kandungan. Aksa Aldelardo, anak pertama dari keluarga paling berpengaruh di benua Eropa. Pemilik dua perusahaan besar yang di Eropa, terletak di Jerman dan Prancis, perusahaan besar yang bekerja di bidang property dan teknologi. Dibalik kekayaan dari keluarganya dan juga bagaimana public memberitakan mengenai mereka, Aksa tetaplah Aksa, seorang yang kejam dan tidak memiliki maaf untuk siapapun. Berbeda dengan Reynan dan Brian, Aksa lebih tertutup, banyak public yang menduga bahwa Aksa tidak memiliki kekasih mengingat umurnya yang menginjak 26 tahun dan menjadi pengusaha muda paling sukses di Eropa.
Pria berpakaian rapi itu baru saja keluar dari gedung apartemennya setelah menyelesaikan rutinitas pagi, bersama dengan sopir pribadinya Aksa masuk kedalam mobil, di dalam mobil tersebut sudah ada Asisten pribadi pria itu. Dibelakang mobilnya juga ada mobil lagi yaitu untuk para bodyguard nya, sejak menjabat sebagai CEO, pengawalan Aksa lebih ketat.
"jam 8 tuan bertemu dengan CEO Magellanic dari Australia, kemudian di jam 10.30 memberikan sambutan kepada mahasiswa seni Universitas Humboldt".
"oke, bagaimana dengan bagianku?". Aksa menatap Asistennya tajam, membuat wanita 24 tahun itu menundukkan kepalanya. "kau punya mata? Sekali lagi kau menunduk-".
"ba-baik tu-tuan ma-maaf kan saya". Sabrina tergagap saat pria itu kembali mengancamnya, wanita itu senang dengan perlakuan Arka padanya, tapi terkadang Sabrina juag kesal, dia ingin tau apa sebenarnya hubungan mereka, tapi Aksa sama sekali tidak memberinya kepastian perihal itu, hanya sex dan sex.
Aksa menekan tombol di pojok kanannya yang mengakibatkan tertutupnya tirai yang menghalangi antara sopir dengan kursi penumpang. Dengan tidak sabaran Aksa melepaskan blazer yang dipakai Sabrina, mengisakan kemeja putih yang bahkan bisa sudah memperlihatkan bahwa wanita itu tengah memakai bra hitam renda.
"kau sengaja menggoda ku hm?".
"tidak tuan, ini semua adalah milikmu".
"bagus".
Tangan kekar pria itu meremas dua gundukan yang berada di depan matanya, mencium dan ******* bibir tipis milik Sabrina yang hampir dua hari tidak bertemu dengan pria itu karena mengikuti pelatihan di Italia. Mobil berhenti, membuat keduanya kembali merapikan pakaian masing-masing, Aksa terlebih dahulu keluar dari mobil di ikuti Sabrina dibelakangnya.
Semua pegawai perusahaan menyapanya dengan hormat, namun seperti biasa Aksa sama sekali tidak bereaksi apapun, terus berjalan memasuki lift khusus untuknya bersama dengan Sabrina, biasanya wanita itu akan masuk lift umum, tapi Aksa sudah mengatakan kalau mulai mereka berhubungan maka Sabrina akan masuk ke lift yang sama dengan lift yang ia gunakan.
Begitu lift tertutup, Aksa mendorong Sabrina ke dinding lift, kembali ******* bibir wanita itu mengecup lehernya seduktif hingga turun kebelahan dadanya. 'ting' Aksa merapikan kembali pakaiannya dan keluar dari lift di ikuti Sabrina yang juga sambil merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan karena ulah Aksa.
Aksa masuk ke dalam ruang pertemuan bersama sekretarisnya, Malik, pria dua tahun lebih muda darinya lulusan terbaik di universitasnya dulu. Aksa mengenal Malik karena Malik adalah presiden mahasiswa angkatannya.
Pertemuan hanya berlangsung selama setengah jam membahas mengenai proyek besar untuk calon cabang perusahaannya di Australia, A group bekerja sama dengan Magellanic dari Australia mengenai pembangunan dan juga bisnis jadi Aksa turun langsung untuk menangani itu mengingat pentingnya kerjasama tersebut yang menurutnya tiddak bisa diwakilkan siapapun.
"tuan Aksa, tadi pagi tuan Brian datang mencari anda". Ucap Malik
"kemana sekarang?".
"tuan Brian hanya menitipkan ini". Malik memberikan sebuah flashdisk pada Aksa. Sudah bisa di tebak bahwa isinya hal yang tidak penting, diantara Aksa, Brian, dan juga Reynan yang memiliki otak paling mesum adalah Brian. Pewaris HK Entertainment tapi suka main-main dengan model perusahaannya sendiri.
"thanks".
Aksa masuk ke ruangannya, duduk di kursi kebesaran dengan meja yang bertuliskan Aksa Aldelardo, dimejanya hanya ada macbook dan juga beberapa berkasnya yang akan di tandatangani. Jam menunjukkan 10.15, ketukan dipintu mengingatkan kembali bahwa Aksa harus memberikan sambutan di universitasnya dulu, dia juga belajar di Universitas Humboldt dengan jurusan bisnis.
"tuan, anda ada jadwal sambutan di Universitas Humboldt pukul 10.30". ucap Malik setelah masuk keruangan Aksa
"dimana Sabrina?".
"nona Sabrina menitipkan bahwa dia menghadiri pertemuan dengan keluarga anda".
"kenapa tidak mengatakan padaku?".
"saya tidak tau tuan".
Aksa melihat jam dipergelangan tangannya yang terus berjalan "haish". Terpaksa Aksa mengabaikan pertemuan Sabrina dengan keluarganya yang entah ada apa dan datang ke Universitas Humboldt. Dia tidak ingin citranya buruk karena tidak tepat waktu apalagi tidak datang.
Perjalanan menuju Universitas tersebut tidak membutuhkan waktu lama, hanya 10 menit mobil yang membawa pria itu berhenti didepan gedung aula pertemuan. Disambut beberapa dosen dan juga kepala universitas, Aksa masuk kedalam gedung pertemuan itu menyambut hampir 300 mahasiswa seni yang akan lulus tahun ini.
Aura Aksa mendominasi kepenjuru gedung tersebut, hanya memberikan kekaguman pada sosok yang berdiri dibalik podium dengan pakaian rapinya. "selamat pagi semua, perkenalkan saya Aksa Aldelardo, saya yakin kalian sudah tau siapa saya, tapi mungkin kalian belum tau kalau saya juga pernah duduk di antara kalian berada di gedung ini pula. Saya alumni universitas Humboldt jurusan bisnis yang selesai beberapa tahun yang lalu, dan saya memiliki cita-cita bisa berdiri didepan sini memberikan dan membagikan kisah baik saya kepada orang banyak dan hari ini saya sungguh berada di sini... dst".
Mata Aksa menangkap satu view yang sedaritadi meresahkan matanya untuk selalu ingin diperhatikan, seorang gadis yang memakai bando putih, sweater lilac, rambut hitam panjang dan juga lesung pipi indah saat tengah berbincang dengan teman sebelahnya.
"bisa cari tau mengenai gadis yang duduk disana?". Ucap Aksa lirih pada bodyguardnya
"baik tuan".
Selesai acara, Aksa masih tetap stay di dalam mobil memperhatikan satu persatu mahasiswa keluar dari gedung pertemuan dan pencarian matanya berhasil mendapatkan satu sosok yang secari tadi ia cari, gadis itu kembali membuatnya terpukau dengan sosoknya yang menarik dan juga senyumannya yang mempesona.
'tuk tuk tuk'
Aksa membuka kaca mobilnya "ini tuan data mengenai gadis yang anda minta".
"oke kerja bagus". Aksa kembali menutup kaca mobilnya setelah menerima map yang berisi data gadis yang ia mau.
Aksa membuka lembaran demi lembaran, dan dia hanya tau mengenai keluarga gadis itu, ayahnya yang seorang pianis dan ibunya adalah seniman terkenal di Italia. Gadis itu adalah gadis keturunan Rusia dan Italia, ibunya adalah orang Italia dan ayahnya orang Rusia, mereka tinggal di Italia setelah menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ina Agiant
mna visual ny thor🙏🙂
2021-06-11
2
Fiah
👍🏻
2021-06-10
0
Putri Putra Ku
aku mampir thor
2021-06-10
0