First Kiss

Beberapa orang datang ke kediaman keluarga Lana, tuan Ray dan juga nyonya Hera tengah berada di halaman belakang berbincang perihal pesta kecil menyambut kedatangan keluarga Aldelardo untuk melamar putrinya. Sedangkan Lana sendiri berada di kamarnya yang penuh dengan gaun dan juga beberapa orang yang di sewa Aksa untuk meriasnya, Lana tidak pernah menginginkan itu, tapi Aksa memaksanya, dia ingin Lana berpenampilan seperti yang dia mau.

Gaun yang sedikit terbuka pada dadanya dan juga seksi di tubuhnya menjadi pilihan Lana, gaun panjang putih indah dengan make up tipis, tidak pernah menutupi bahwa umur Lana masih 20 tahun, bahkan belum lulus kuliah.

Selesai dengan penampilannya, Lana keluar dari kamar melihat dilantai bawah sudah ramai dengan keluarga besarnya dan juga kedatangan keluarga Aksa. Lana tersenyum tatkala Aksa melihat kearahnya sambil senyum, sedangkan terlihat di samping Aksa seorang pria yang tak jauh tampan dari lelaki itu, lebih tepatnya anak laki-laki yang terlihat masih muda, mungkin sekarang masih sekolah menengah.

Lana menuruni tangga menghampiri Aksa, pria tampan dengan pakaian rapi itu memeluk pinggang Lana posesif. “aku menyukainya”. Bisik Aksa tepat di telinga Lana yang membuat gadis itu memejamkan mata merasakan hembusan nafas yang menggodanya.

Masalah perjanjian mengenai keluarga Lana dan Aksa tidak pernah di ketahui siapapun, termasuk keluarga Aksa sendiri. Hanya mereka yang tau perihal Aksa membiayai semua masalah keluarga Lana jika Lana menikah dengannya. Keluarga Aksa hanya tau kalau putra pertamnya sudah menemukan wanita cantik yang akan di nikahinya, apalagi nyonya Aldelardo begitu menyukai Lana walaupun baru pertama kali bertemu.

“apa putraku merepotkanmu sayang?”. Tanya nyonya Aldelardo yang membuat Lana tertawa kecil

“tentu tidak nyonya”.

“kenapa kau memanggil ku nyonya, panggil mom, aku juga akan menjadi ibumu, sudah lama sekali aku menantikan Aksa menikahi seseorang dank au lah pilihannya, aku sangat senang kau berada dalam keluarga kami”.

“terima kasih mom”. Lana tersenyum pada nyonya Aldelardo

“tapi kenapa kau tidak mau public mengetahui pernikahan kalian?”.

“aku ingin menyelesaikan kuliahku terlebih dahulu mom”.

“niat yang bagus, tapi orang akan berfikir Aksa masih lajang”.

“tidak apa-apa mom”.

“aku pun tidak bisa merubah keputusan kalian”.

Aksa menghampiri Lana dengan tangannya yang membawa segelas wine, Aksa berbisik pada gadis itu. Dan mengatakan pada ibunya untuk membawa Lana sebentar, dan berhentilah mereka di halaman rumah Lana yang lumayan sepi, hanya ada mereka berdua disana.

Aksa menaruh gelas berisi wine miliknya di pagar pembatas, “kenapa?”. tanya Lana penasaran, karena Aksa hanya mengatakan ada yang ingin ia bicarakan pada Lana.

Tiba-tiba Aksa mendorong Lana kedinding, menyentuh rambut Luna lembut, turun ke pipinya hingga leher gadis itu, perlahan Aksa mendekatkan wajahanya mencium bibir Lana seduktif, ciuman mereka yang makin lama makin liar hingga berakhir saat Lana kehabisan nafas.

Lana memejamkan matanya sambil mengatur nafas dan detak jantungnya yang tak beraturan. Perlahan tangan Aksa kembali menyentuh leher Lana lembut “itu first kiss mu?”. Ucap Aksa yang membuat Lana terkejut, gadis itu menjadi berfikir kalau ciumannya sangat payah dan memalukan.

“apakah aku payah”. Lana menunduk

Aksa mengangkat wajah Lana menatapnya “tidak, bibirmu manis, aku akan sangat menyukainya bahkan setiap saat”.

Semburat merah terlihat di kedua pipi Lana, dia bahkan tidak bisa menahan senyuman malu-malu nya.

Mata Aksa menangkap sosok kedua temannya yang baru saja keluar dari mobil, “kau masuklah, diluar sangat dingin, aku ada urusan sebentar”.

“okay”. Lana tersenyum kemudian meninggalkan Aksa yang masih berdiri di luar, sedangkan Aksa melambai kearah Brian dan Reynan dengan wajah datarnya. Kedua temannya mendatangi Aksa dengan wajah kesal menuntut penjelasan pada pria itu.

“Sabrina mengatakan kau ada di Italia untuk beberapa waktu, aku datang kerumahmu dan orang tuamu mengatakan kau akan menikah di Italia dengan wanita yang kau cintai, lalu kami datang kemari karena meminta alamat pada adikmu Kevin”. Jelas Reynan

“aku tidak ada waktu menghubungi kalian”. Jawab Aksa singkat sambil meminum wine nya

“kufikir kau tidak sungguhan? Kau menyukai seorang wanita? sepertinya tidak mungkin”. Ucap Brian, walaupun mereka bertiga sahabat baik, tapi Brian lebih tau kelakuan Aksa ketimbang Reynan yang selalu sibuk dengan perusahaannya.

“kau selalu bisa menebaknya”. Jawab Aksa singkat

“jadi kau main-main menggunakan pernikahan?”.

“tidak, aku menikahinya sungguhan, dia asset yang berbeda untukku”.

“maksudmu?”.

“ada hal yang berbeda yang harus aku dapatkan dari gadis itu”.

Lana terlihat lewat dan tersenyum manis pada Aksa.

“dia”. Reynan dan Brian sama-sama melongo saat melihat Lana walaupun dari kejauhan.

“selama dia tidak tau maka semuanya akan baik-baik saja”.

“apa kau gila?”. Teriak Reynan

“hahaha”.

“kau akan menyakitinya Ak”. Ucap Brian

“lalu kenapa? kita saling menguntungkan, aku akan membantu keluarganya dan dia jadi milikku, lalu dia rugi dimana?”.

Kedua teman Aksa hanya menggeleng tidak percaya dengan apa yang di lakukan Aksa, pria itu tidak pernah sejauh ini dalam bermain-main, tapi mereka juga paham siapa yang berada didalam permainan Aksa saat ini.

Aksa membawa Brian dan Reynan pada Lana yang tengah duduk di sofa berbincang dengan nyonya Aldelardo.

“sweety”. Panggil Aksa pada Lana, bukan pertama kalinya Aksa memanggilnya dengan sweety, karena Aksa pernah memanggilnya seperti itu sebelumnya. “perkenalkan ini Brian dan Reynan, sahabatku”.

“Brian”.

“Lana”.

“nama yang indah, kalau dia menyakitimu, kau bisa lari padaku”.

Aksa langsung menoyor kepala Brian kesal.

“Reynan”.

“Lana”.

“dia akan menjadi pria yang baik untukmu, bersabarlah karena dia agak menyebalkan”.

“hahaha senang bertemu dengan kalian”.

“kami lebih senang bertemu denganmu, wanita yang membuat Aksa jatuh hati hingga dia tidak bisa berfikir normal setiap harinya”.

Acara pesta kecil itu berakhir hingga teengah malam saat mobil-mobil meninggalkan rumah kediaman keluarga Ray. Sedangkan Aksa, sudah paasti dia pergi ke club malam bersama kdeua sahabatnya dan seperti biasa juga Aksa menjadi peelanggan vvip di setiap Negara yang ada di Eropa.

Club malam ditengah-tengah kota dengan banyak sekali mobil yang terparkir didepannya, jam menunjukkan 2 dini hari saat Aksa, Brian dan Reynan baru saja disambut pelayan Club. Dua orang wanita cantik berpakaian seksi menghampiri mereka. Biasanya Aksa adalah orang yang pertama masuk kedalam kamar vvip, tapi kali ini Brian dan Reynan meninggalkannya. Menyisakan Aksa yang masih tetap duduk ditempatnya menghisap rokok dan sesekali meminum minuman beralkohol dengan nilai yang sangat fantastis.

 

 

“sendirian?”. Tanya seorang wanita yang menghampiri Aksa, setengah sadar Aksa melihat wanita itu berpakaian sangat minim. Namun matanya menangkap wajah Lana berada disana, Aksa langsung menarik wanita itu hingga jatuh ke sofa. “VVIP”. Ucap wanita itu dengan senyuman menggodanya.

 

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!