A Man Of Rain
(Flashback saat Naya dan Arjuna bercerai)
"Bagaimana bu Claudia?" tanya Kinara pada kepala pelayan di rumah Arjuna.
"Malam ini, Tuan Arjuna menginap di rumah Nyonya Nayaka, dan kabar baiknya mereka rujuk Nona." ucap Claudia yang terdengar sangat bahagia dari sebrang. Kinara pun tersenyum dengan Air mata yang menetes di pipinya.
"Syukur lah aku turut bahagia Mendengarnya, berarti Arjuna sudah baik-baik saja sekarang." ucap Kinara.
"Iya Nona." jawab ibu Claudia senang.
Kinara pun menurunkan telfon genggamnya perlahan dan mematikan sambungan telfon itu, dengan kopi yang masih mengepul di atas meja suatu sevel ia menghela nafas lega dengan air mata yang masih menetes ia menyunggingkan senyumnya.
"Tidak apa-apa Kinara, tidak apa-apa," Kinara menekan dadanya yang sesak itu dan mulai menangis di tengah hujan di depan sebuah mini market sevel.
Ya kini dirinya menyadari bahwa kebahagiaan Arjuna itu bukanlah dirinya melainkan Nayaka, itu tandanya dirinya benar-benar harus melupakan Arjuna dan mengikhlaskan Juna untuk Naya.
Disaat yang bersamaan seorang pria asing tiba-tiba mengulurkan tissue padanya yang saat itu membuatnya mematung dan menghentikan tangisnya lalu menoleh kebelakang, dengan senyum yang tersungging tulus di bibir pria itu entah kenapa Kinara merasa tersanjung ia pun meraih tissue tersebut lalu mengucapkan kata terimakasih.
Ya walaupun mereka tidak saling berbicara selama hampir satu jam di tempat itu tapi Kinara merasa senang karena di bangku-bangku itu, ia tidak sendirian dan sepertinya suasana hati pria itu pun terlihat tidak bagus, sehingga membuat Kinara urung untuk bertanya macam-macam padanya.
Keesokan harinya, di meja kerjanya, Kinara menatap tissue di tangannya, tissue pemberian dari seorang Pria yang tiba-tiba hadir di tengah hujan itu.
"Haaaahhh, kenapa aku terus memikirkannya, padahal aku sedang galau karena Juna, dan pria itu, auranya benar-benar membuatku terus terbayang senyumannya itu." tutur Kinara.
Ia pun meraih kunci mobilnya dan melenggang pergi dari kantornya itu menuju suatu tempat.
Di sebuah sevel tempatnya bertemu dengan pria hujan itu Kinara menghentikan laju mobilnya.
"Kinara Apa yang sedang kau lakukan? itu sangat mustahil jika pria itu tiba-tiba datang lagi kesini." gumam Kinara yang lantas kembali menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari situ.
Sejak saat itu setiap harinya Kinara selalu mendatangi Sevel tersebut di jam yang sama seperti saat pria hujan itu datang, hingga seminggu lamanya Kinara terus-menerus mengunjungi sevel tersebut.
Hingga di suatu sore, Kinara duduk di kursi kemudi nya sembari melamun sejenak di sebuah parkiran restorannya.
"Bagaimana ini, kenapa aku selalu ingin mendatangi toserba itu sih?" gerutu Kinara yang merasa heran pada dirinya sendiri, namun tetap saja ia menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya itu menuju sevel.
"Hujan?" gumamnya saat mendapati langit di luar tiba-tiba turun hujan, tak lama bibirnya tersungging saat ia melihat seorang pria keluar dari Toserba itu. Dengan senyum yang merekah Kinara meraih payungnya lalu keluar dari dalam mobil itu, baru saja ia ingin menghampiri Pria itu, namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendapati seorang wanita yang berdiri di sebelahnya dan mengobrol akrab dengan pria itu.
"Wanita itu siapa ya? Apa kekasih pria itu?" Gumam Kinara yang lantas memutuskan untuk kembali masuk ke dalam mobilnya lagi.
Sesaat matanya itu menoleh kearah pria hujannya itu namun pria itu terlihat semakin akrab dengan wanita di sebelahnya, kinara pun menyalakan mesin mobilnya dan kembali pergi.
Entah kenapa ia jadi semakin merasakan galau saat tau pria itu dengan seorang wanita, ya walaupun dia belum tahu siapa wanita itu sebenarnya, dan juga ia belum kenal dengan pria itu namun tetap saja, rasa kesal itu tetap berkecamuk di batinnya.
Beberapa minggu berselang kegalauannya semakin menjadi, ia benar-benar tidak bisa lepas dari bayang-bayang pria hujan itu, yang seketika mampu membuatnya lupa akan Arjuna dan Nayaka.
Dan akibat kegalauannya itu, ia memutuskan untuk menemui ayahnya di Singapura, niat hati hanya ingin liburan sesaat. Baru saja ia akan masuk kedalam lift ia sudah di kejutkan dengan Lifia yang tiba-tiba keluar dengan ekspresi yang sangat aneh, dan dengan sikap arogan nya seperti biasa Lifia langsung meninggalkannya begitu saja meninggalkan tanda tanya besar bagi Kinara yang akhirnya memutuskan untuk kembali masuk kedalam Lift tersebut.
Tokk tokk tokk....
"Masuk," Seru seorang pria paruh baya dari dalam ruangan kantor tersebut, yang saat itu pula membuat Kinara membuka gagang pintu ruangan tersebut,
"My baby girl...?" Seru seorang pria keturunan Belanda Indonesia, dengan tubuh tinggi kekar sembari merentangkan kedua tangannya sesaat melihat putrinya datang.
Sebuah senyum tersungging di bibir Kinara yang langsung mendekati Ayahnya dan memeluknya dengan perasaan rindu yang teramat.
"Nice to meet you, honey." ucap Roland Agatha ayah dari Kinara.
"Nice to meet you to Dad, and i miss you so much," ucap Kinara dengan wajah yang terbenam di dada ayahnya itu.
"Oh my Sweet heart," ayah Kinara mengecup kening putrinya itu.
"Mommy?" tanya Kinara.
"Oh ibu mu pagi tadi berangkat ke Paris, ada urusan penting katanya, entah apa sih lupakan saja, yang pasti ayah ingin mengajak mu makan siang sekarng juga sayang." ucap Ayahnya itu sembari merangkul putrinya keluar dari kantornya itu, menuju salah satu restoran mereka.
Di dalam Restoran...
"Hmmmm sayang? Bagaimana kabar mu, kau tidak apa-apa kan setelah tahu Arjuna sudah beristri?" tanya ayahnya itu sedikit khawatir pasalnya putrinya yang ceria itu sekarang berubah menjadi gadis pemurung yang sering mengurung diri, terlebih saat dirinya tinggal di Amsterdam, ia benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa meyakinkan ibunya Delisa Agatha untuk tetap meminta Kinara menetap di Indonesia.
"Aku Baik-baik saja Ayah, kinara senang karena Juna bisa menemukan wanita yang sangat mencintainya."
"Kau pasti tengah terluka saat ini?" Tanya Roland.
"Nope!" Ucap Kinara sedikit lantang dengan mata yang tiba-tiba berkaca-kaca, Roland menghela nafas.
"Ayah masih menyesali itu sayang, maafkan atas ketidak berdayaan ayah ya sayang." ucap Ayahnya itu sembari memegangi tangan Kinara.
"Bukan salah ayah kok, semua sudah salah semenjak Kinara terlahir ke dunia ini, karena Kinara terlahir sebagai wanita itu yang membuat Nenek tidak menyukai Kinara," ucap Kinara sembari tersenyum kecut.
"Sweet heart, don't talking about that more please, ayah sudah katakan berkali-kali semua menyayangi mu termaksud grandma, jadi jangan pernah katakan itu lagi sayang, tetaplah tersenyum ya, dan maafkan nenek mu." ucap Ayahnya itu.
'Iya aku memaafkannya, namun tetap saja, dengan Rotan yang selalu berada di tangannya sebagai senjata ampuh nenek untuk menghukum ku di sana saat sedikit saja kesalahan ku di buat, mungkin saja tidak meninggalkan bekas di betis dan jari-jari ku, namun hati ku? semua luka itu masih membekas dengan jelas, belum lagi saat nenek tidak pernah menyunggingkan senyum pada ku, apalagi hanya sebatas pujian.' batin Kinara sembari tertunduk.
"Honey, Are you okay?" Panggil ayahnya itu.
"It's okay Dad." jawab Kinara lirih sembari berusaha tersenyum, ayah Kinara pun tersenyum. Mereka pun melanjutkan makannya, dan setelah makan siang itu selesai Kinara pun kembali ke rumah ayahnya itu dan beristirahat sejenak di sana.
Malam berselang, ia dikejutkan dengan nomor asing area singapura yang tiba-tiba menghubunginya, rasanya ia tidak ingin mengangkatnya namun tiba-tiba nomor itu mengirimi nya pesan singkat.
(Kinara ini aku Lifia, mohon angkat telfonnya, aku ingin berbicara)
Setelah menerima telfon dari Lifia ia pun menceritakan semuanya permasalahannya sehingga ia menyadari bahwa Arjuna dan istrinya ada di Negara ini juga, sungguh kebetulan yang tidak di duga-duga.
Hari itu ia membantu Lifia dan Arjuna menyelamatkan seorang wanita yang ia dengar adalah ibu dari Nayaka, sebenarnya ia tidak tau persis masalah yang terjadi hingga hari itu, ia mencari tahu hotel tempat Naya menginap dan menjemputnya menemui Arjuna di sebuah gudang kosong tempat pertarungan Arjuna dan Jhonatan terjadi.
Hal yang mengejutkan bagi Kinara adalah, ia tidak hanya bertemu Arjuna di sana, namun sang pria hujan yang saat itu juga membuatnya semakin menyukai pria dingin bernama Raihan Raditya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Wati_esha
Si pria hujan ternyata bernama Rayhan Raditya. Kenapa ua ada juga disana?
2024-01-09
0
Wati_esha
Tq update nya.
2024-01-09
0
Ika Komala
aku hadir d semua tulisanmu othor picisan imut ku 🤗 semangat berkarya,ceritanya g ada yg gagal,
2023-11-25
0