coklat spesial

Setelah satu cup mie instan itu habis Raihan pun beranjak bangun, Melihat itu Kinara pun menahannya.

"Kau mau kemana?" tanya Kinara.

"Pulang, kau bilang hanya makan mie instan ini saja kan?" ucap Raihan.

"Emmm iya sih, tapi ini masih sore kan?" ucap Kinara berusaha menahan, pasalnya ia masih belum puas berada di dekat Raihan.

"Sudah malam, ini sudah jam sepuluh sebaiknya Nona pulang saja." jawabnya datar yang lantas melenggang pergi.

"Raihan!" Panggil Kinara, Raihan pun menoleh.

"Terimakasih sudah menemani ku." ucapnya sembari tersenyum.

Tanpa menjawab Raihan kembali memalingkan wajah menatap kedepan sembari melanjutkan langkahnya ia mengangkat satu tangannya membuat lingkaran dari jari telunjuk dan ibu jarinya, melihat itu Kinara pun senang bukan kepalang, ia terus menatap kearah Raihan yang kini sudah menaiki speda motornya dan membawa laju sepeda motor nya pergi dari sevel tersebut.

"Kyaaaaaaa Raihan, kau benar-benar membuat ku ingin terus menemui mu." gumam kinara senang, ia pun melangkahkan kakinya menuju tempat mobilnya terparkir.

Sepanjang jalan bibirnya itu terus tersungging merasa bahagia, ya walaupun Raihan tidak banyak bicara dan sekalinya ia membuka suara ia akan berbicara ketus padanya namun entah mengapa itu semua seolah menjadi daya tarik Raihan yang berhasil membuatnya merasa betah berada di dekat Raihan.

Pagi berselang....

Raihan baru saja tiba di kantornya, di sana ia melihat Dodit tengah menyandarkan kepalanya di atas meja dengan mata yang terlihat sayu seperti kurang tidur, Raihan pun mendekatinya.

Raihan menepuk bahu Dodit, sedangkan Dodit hanya menoleh sesaat lalu kembali ke posisi awal menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.

"Hey pagi-pagi sudah melihat muka tidak mengenakan ini? Sumpah kau jelek sekali." ucap Raihan.

"Cih... Hina saja sesukamu aku sedang tidak mood berbicara." tuturnya masih dengan tatapan kosong.

"Kau ini kenapa?" tanya Raihan bingung.

"Wanita Rubah itu kenapa mencabik dadaku lalu mengambil isinya sih?" gumamnya lirih.

"wa...wanita Rubah? Maksudnya?" tanya Raihan bingung, Dodit pun menoleh kearahnya dengan pandangan kosong.

"Kau tau? Aku itu selalu sakit badan olehnya, dia suka sekali memukul ku, menghina ku, tapi? Ciuman pertamanya itu membuat ku tidak bisa lupa...haaaaahhhh ingin ku kutuk diri ini!!" Dodit merengek lalu kembali merebahkan kepalanya ke atas meja.

"Aku benar-benar tidak mengerti bodoh!" tutur Raihan.

"Naaahhhhh itu panggilan sayangnya pada ku, Bodoh! Setiap aku mendengar kata itu dari mulutnya, itu bagaikan panggilan cinta yang sangat enak di dengar. Apalagi dia mengucapakannya dengan suaranya yang melengking walau kadang membuat telinga ku sakit, tapi sungguh itu menggemaskan bagi ku." Dodit terus mengoceh tidak jelas membuat Raihan memutuskan untuk meninggalkannya.

"Manusia ini, ada apa dengan otaknya itu." runtuknya. Ia pun berjalan menuju mejanya sesaat matanya melebar saat melihat sesuatu di atas mejanya.

"Apa ini?" Raihan bingung karena baru kali ini ada kado di atas mejanya, terlebih ini bukan hari ulang tahunnya, perlahan Raihan pun membukanya.

Isinya hanya coklat dan bunga mawar putih di dalamnya, lalu sebuah cart. Ia pun meraih cart tersebut dan membacanya.

(My Raihan...

Selamat menjalani aktivitas mu ya.

By Kinara.)

"Ck!" Raihan menutup kotak tersebut dengan malas.

"Apa itu? Coklat ya?" tanya Dodit yang seketika itu membuat Raihan terkesiap kaget karena Dodit sudah ada di belakangnya.

"Bukan apa-apa..." jawab Raihan.

"Kalau iya coklat, aku mau sini bagi aku sedikit." tutur Dodit yang berniat mengambil coklat itu namun langsung di jauhkan oleh Raihan.

"Hey! Sejak kapan kau pelit hah? Sini bagi aku sedikit, aku sedang ingin makan yang manis-manis." Dodit masih berusaha meraih kotak tersebut namun semakin di jauhkan oleh Raihan.

"Jangan makan coklat ini, beli saja sendiri sana." tutur Raihan.

"Cih! Aku mau yang itu sini berikan!" Dodit masih berusaha namun Dengan tangannya, Raihan masih berusaha keras menahannya dengan meraih wajah Dodit dan mendorongnya.

"Aku bilang tidak boleh... Beli saja sana dasar cecunguk ini."

"Pelit sekali sih, aku mau sedikit saja."

"Tidak, ini punya ku."

"Punya mu punya ku juga bodoh! Sini berikan."

"Hiissss ini spesial jadi kau tidak boleh memakannya, sudah sana pergi!" Raihan masih menahan tubuh Dodit itu.

"Aku pun manusia spesial makannya berikan dulu, aku hanya minta sedikit."

"Ck! Spesial nenek mu camping! Aku bilang kau tidak boleh memakannya ya tidak boleh!" Seru Raihan,

"Apa ini?" Tutur Rian yang meraih coklat cetburi (plesetan ya) yang ada di kotak di belakang tubuh Raihan, mendengar itu keduannya pun menoleh ke arah Rian.

"Tu... Tuan? Itu coklat ku jangan di ambil." ucap Raihan berusaha meraih coklat itu.

"Hey... Hey... Kalau punya sesuatu itu harus di bagi-bagi benar tidak Dodit?" ucap Rian.

"Benar, aku saja harus bergelut dengannya lihat wajah tampan ku ini tersentuh tangannya itu, menyebalkan sekali." tutur Dodit.

"Wajah seperti Corcoran aspal saja di banggakan." runtuk Raihan. "Tuan, sini tolong kembalikan." Lanjut Raihan.

"Raihan kita kan sudah akrab semenjak di Singapura, jadi ini kita bagi tiga bagaimana?"

"Aku setuju Tuan Rian." Balas Dodit semangat, Rian pun berniat membuka pembungkus coklat itu di depan Raihan, yang saat itu pula membuat Raihan kalang kabut.

"Ooohhoo lihat itu! Tuan Arjuna terlihat marah pada mu itu Tuan!" seru Raihan sembari menunjuk ke depan, Rian pun menoleh cepat dan tanpa membuang waktu lagi Raihan merebut coklat di tangan Rian lalu kabur.

"Hey! Raihan jangan serakah kau ayo bagi tiga coklat itu!" Pekik Rian.

"Ck ck ck, Tuan kau mudah sekali di bodohi, pantas saja kau jomblo terus-terusan." Tutur Dodit yang saat itu geleng-geleng kepala sembari melenggang pergi, lebih tepatnya kabur secara cool sebelum di pukul karena sudah mengejeknya.

"A... Apa kata mu? Hei kaca mata, aku jomblo bukan karena kebodohan ku, namun level ku sangat tinggi tahu! Dasar bedebah-bedebah ini!" Runtuk Rian kesal.

Ia pun berjalan menuju ruangannya sendiri dan menyiapkan berkas yang akan di bawa bosnya itu.

______________________________________________

Assalamu'alaikum, Alhmdulilah aku bisa up lagi walau di buku yang berbeda ya, setelah menjadi perdebatan batin antara mau di lanjut di buku awalnya atau nggak, soalnya aku mikir takut bentrok ama judul Istri kontraknya itu, dan di sini aku juga mau mengangkat konfliknya si Raihan dan Kinara itu sebabnya keputusan jatuh pada di bikinnya buku sekuel nya ini.

ya walau intinya sama mungkin kalian akan lebih menyukai Naya dan Arjuna ya yang ttp melekat sebagai dua karakter utamanya di sini....

jujur saja aku itu niatnya mau up tanggal 26 tapi akhirnya aku majuin, tapi maaf aku upnya udah nggak sebanyak buku pertamanya yang bisa sampai sehari dua kali ya... hehehe aku ttp usahakan up 2 to 3 bab perhari yang penting tiap hari up. semoga novel ke dua ini tidak membosankan untuk kalian terimakasih sudah setia menunggu lanjutan dari Novel yang masih butuh perbaikan ini....

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Tq update nya.

2024-01-09

0

Wati_esha

Wati_esha

Dosit - Rian vs Rayhan. ☺😊😜

2024-01-09

0

Wati_esha

Wati_esha

Astaga itu mulut... 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣🤭

2024-01-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!