Chapter 4 "Konspirasi Musuh"

Aku heran saat melihat pesan-pesanku yang akhirnya dibaca oleh tunangan misterius ku. Bayangkan entah sudah berapa tahun aku mengiriminya pesan tidak ada satupun yang dibaca olehnya dan hari ini entah ada anugrah dari mana dia membaca pesan-pesanku. Dasar so sibuk.

Aku melemparkan ponsel ke kasur malas mengingat tunangan ku yang menyebalkan. Lebih baik aku bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Biasanya jam segini aku masih bergulung di bawah selimut. Tapi tidak untuk hari ini, sepertinya hari ini akan cukup berat untuk ku.

Aku heran kenapa ponselku terus berbunyi, ternyata bawahan ku yang mengirim laporan ke ponselku.

"Seorang Zara berkhianat kepada tunangannya."

"Ternyata Zara berpacaran dengan seorang laki-laki berinisial R."

"Zara tidak sebaik di depan layar dia adalah wanita pengkhianat."

"Tunangan Zara adalah seseorang yang cacat."

"Gadis malang. Tunangannya tidak mencintainya."

Aku tersenyum miris melihat artikel-artikel yang menyudutkan ku. Ingin rasanya aku menjelaskan kepada dunia apa yang sebenarnya terjadi. Semuanya seolah-olah adalah salahku. Padahal aku yang sangat tersakiti di sini.

Aku bersiap turun dari apartemen, aku melihat di pintu utama sudah banyak wartawan berbaris.

"Hih bagaimana bisa mereka tahu apartemenku ada di sini?" gumam ku di dalam hati.

Aku mengeluarkan ponsel untuk menghubungi sekretaris ku di kantor.

"Kemana para pengawal?" Tanya ku kepada seseorang di sebrang sana.

"Hari ini mereka di berhentikan oleh perusahaan. Sebentar lagi ada rapat darurat pemegang saham. Cepat ke sini disini sangat kacau!"

Tut tut tut, sambungan telpon di putuskan.

"Halo, halo!" aku memanggil manggil sekretaris ku.

"Sialan! Aku memang tidak ada wibawa-wibawanya di mata para tua bangka itu!. Apa karena aku masih remaja?!. Baiklah, mari lihat kemampuan Zara Hertanto yang sebenarnya!" Ucapku merasa kesal.

Aku keluar dari lift dengan percaya diri dan langsung langsung menghampiri para wartawan.

"Mbak Zara, apakah benar anda berselingkuh dari tunangan anda dengan seorang yang berinisial R?"

Mendengar pertanyaan itu, aku langsung menghentikan langkahku. Sepertinya aku sudah tahu dalang di balik kekacauan di pagi hari ini.

"Benar, Aku memiliki kekasih ketika aku sudah bertunangan. Dan kalian pasti sudah tahu siapa kekasihku itu?, tapi sangat di sayangkan karena kemarin saya melihatnya berselingkuh di sebuah kafe.

Sekarang kami sudah putus. Dan maaf saya tidak berkhianat kepada tunangan saya, karena saya meminta ijin untuk berpacaran. Lalu dia mengijinkan. Karena menurutnya dia menjadi lebih tenang karena ada orang yang akan melindungi saya selain dia, ada orang yang mencintai saya ketika dia jauh dari saya.

Dia juga tahu walaupun saya berpacaran dengan siapapun, hati saya tetap untuknya. Oh ya satu lagi, saya bukan berkhianat kepada tunangan saya. Tapi saya mengkhianati seorang, yang sekarang sudah menjadi penghianat beberapa hari yang lalu.

Orang yang berinisial R itu selama ini hanya memanfaatkan ku, dia mengambil untung dari hubungan kami. Sebenarnya sudah lama saya ingin memutuskan hubungan dengannya. Tapi saya penasaran mengenai niat busuknya seperti apa.

Dan hari ini di perusahaan saya ada rapat darurat yang di lakukan oleh ayah penghianat itu, untuk mengambil perusahaan dengan tidak terhormat." Aku berpura-pura menangis penuh kesakitan.

"Jadi doakan saja, semoga saya bisa melewati cobaan ini. Tolong beri saya jalan untuk melawan para penghianat di luar sana." Setelah menyelesaikan ucapan ku, aku tersenyum bangga dan langsung memasuki mobil yang sudah di siapkan.

*****

Aku memasuki perusahaan, setiap pegawai yang lewat membungkuk memberikan hormat. Dari kejauhan Andin selaku sekretaris ku berlari menghampiri ku.

"Wah gawat, rapat sudah berlangsung sejak tadi. Ayo cepat!" Mendengar ucapan Andin. Aku berjalan lebih cepat, walaupun kaki ku masih terasa sangat sakit.

Braaaak.

Aku membuka ruangan dengan Kasar, setiap orang di ruangan itu langsung menoleh kearah ku. Aku meremas bajuku ketika melihat hasil voting dari pemegang saham. Tidak ada seorang pun yang memberikan suara kepadaku.

Aku berjalan dan langsung duduk di kursi kebangsaan milikku.

"Jadi, apa hasil dari rapat yang kalian lakukan kali ini?" Dengan santai aku meletakkan tangan ke atas meja dan menatap satu persatu orang yang hadir di tempat ini.

Sekretaris rapat menjelaskan bahwa hasil dari rapat darurat kali ini yaitu aku di turunkan dari jabatan, karena di anggap tidak kompeten dan malah sibuk dengan urusan pribadi, banyak membuat skandal dan tidak membawa perusahaan ini ke arah yang lebih baik. Sering bersikap kasar dan tidak menghormati para pendiri perusaahan. Dan dengan paksa aku harus meninggalkan jabatannya sebagai direktur utama dan di pindah tugaskan mengurus perusahaan cabang. Sebagai direktur pemasaran.

"Lalu siapa Direktur yang baru?" Tanyaku penasaran.

"Dia Revan Bima Anugrah, Putra dari Bapak Bima yang Merupakan pemegang saham terbesar di perusahaan ini. Saudara Revan di rasa sudah sangat berpengalaman dalam dunia bisnis. Saran dari semua orang yang hadir di sini, sebaiknya anda fokus kepada sekolah anda yang sudah terbengkalai." Mendengar ucapan Sekretaris rapat aku hanya bisa tersenyum miris.

"Dengan hormat saya memberikan jabatan ini. Bagi saya jabatan ini tidak ada bagus-bagusnya sama sekali. Lain kali, jika kalian ingin menurunkan seseorang dari jabatannya berilah alasan yang cukup berkualitas. Apa tadi? Sibuk dengan urusan pribadi? " Aku merasa menjadi orang yang paling bodoh di sini.

Braaaak.

"Hahahahah, bahkan sekolahpun aku tinggalkan. Tidak kompeten? Lalu kenapa saham di perusahaan ini dua tahun terakhir naik 50%. Harusnya jika aku tidak kompeten sudah dari dua tahun lalu perusahaan ini bangkrut."

Meraka yang hadir hanya menunduk, entah mengakui perkataan ku dan menyesal. Atau mungkin sedang menertawai ucapan ku.

Prok prok prok.

Aku bertepuk tangan seorang diri, aku tahu sikapku tidak sopan. Karena Prinsip hidup ku adalah, jika orang lain baik maka aku akan lebih baik, jika orang lain tidak baik dan malah seenaknya jangan harap aku akan bersikap baik.

"Oke. Jika itu mau kalian. Saya akan menjual saham yang saya miliki dan membuat perusahaan baru. Apa direktur pemasaran? Sungguh tidak level!" Aku bangkit dari tempat duduk ku, sebenarnya hatiku terasa sangat sakit. Seperti ada ribuan pedang yang menusuk jantungku.

"Selamat untuk direktur baru silahkan masuk!" Pintu terbuka Revan dengan wajah yang sulit di artikan memasuki ruangan rapat.

"Oke. Sepertinya tidak ada hal yang harus aku lakukan sekarang di sini. Sekretaris Andin tolong bersihkan ruangan saya!" Aku melewati Revan seperti tidak pernah mengenalnya selama ini. Namun, tanpa aku sangka Revan mencekal tangan ku.

"Zara tolong jangan pergi dulu, banyak yang harus aku jelaskan. Aku mohon." Aku hanya melirik Revan sebentar dan langsung menghempaskan genggamannya.

"Tidak ada yang perlu di jelaskan semuanya sudah jelas!" Aku melanjutkan langkahku untuk segera keluar dari ruangan yang dipenuhi manusia jadi-jadian.

Ternyata dari luar karyawan melihat apa yang sudah terjadi. Aku melihat banyak dari mereka yang sedang menghapus air matanya. Sepertinya para bawahan ku sanga menyayangi dan menghormati ku. Awalnya aku ingin langsung pergi, tapi aku berubah pikiran dan menghampiri karyawan ku mungkin untuk terakhir kali.

Mereka langsung memeluk ku, mereka menangis tersedu sedu dalam dekapan ku. Satu persatu para karyawan meninggalkan pekerjaannya dan berlari menghampiri ku.

"Wah wah wah, apa apaan ini, sepertinya bulan ini tidak usah di gaji karena yang kalian lakukan hanya menangis. Sudah-sudah aku tidak akan kemana-mana, kalian harus rajin bekerja. Saya titipkan perusahaan yang di bangun susah payah oleh ayah saya kepada kalian. Suatu saat saya pasti akan datang kembali kesini dengan kemenangan." Ucapku berusaha menahan tangis ku agar tidak keluar.

Aku bergegas pergi dan melambaikan tangan. Aku masuk ke dalam lift dengan senyuman.

Di dalam lift aku sudah tidak bisa untuk berpura-pura lagi, Air mata dengan deras keluar dari pelupuk mata. Kakiku terasa begitu lemas untuk menopang ragaku, aku berjongkok dengan tangan menutup mulutku agar tangis ku tidak terdengar oleh banyak orang.

Hiks hiks hiks.

"Maafkan aku ayah tidak bisa menjaga perusahaan milik mu ini."

Sebentar lagu lift akan tiba di lantai satu, perlahan aku bangkit dan menghapus air mata di sekitar wajah ku.

Ting.

Lift terbuka. Aku terkejut saat melihat ada seorang pria yang berdiri tegak seperti menunggu kehadiranku. Lelaki itu tersenyum kepadaku, dia adalah orang yang kemarin menolongku. Aku hanya menatap aneh pria yang ada di hadapanku.

"Kenapa dia ada di sini?" Tanya ku di dalam hati.

******

Hai readers?, Menurutmu bagaimana cerita ini? jangan lupa like, vote dan komen ya.. dan nantikan kisah Zara selanjutnya..

Follow Ig untuk visualisasi tokoh : @itsme_d43604

ig author : denisa_sahara

See you, di Chapter selanjutnya 🤗

Jangan Lupa baca Novel author yang lain "Cinta dan Luka"

Klik kolom komentar dong gimana kesan dan pesannya baca Tunangan Misterius, ada pelajaran yang bisa diambil nggak sama kalian?

Terpopuler

Comments

♡momk€∆π♡

♡momk€∆π♡

cerita nya menarik Thor❣️❣️ lain PD yg lain toplah👍👍😍

2022-09-23

0

Fi Fin

Fi Fin

mantab banget ceritanya ..aku suka semoga kedatangan tunanganganya bisa menolong zara

2021-11-28

1

Dessy Arista

Dessy Arista

keren ceritanya

2021-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 "Awal Baru"
2 Chapter 2 "Malaikat Penyelamat"
3 Chapter 3 "Pesan Misterius"
4 Chapter 4 "Konspirasi Musuh"
5 Chapter 5 "Kehadiran Pria Misterius lagi"
6 Chapter 6 "Simbiosis Mutualisme?"
7 Chapter 7 "Hayati Lelah"
8 Chapter 8 "Alderich menceramahi Zara"
9 Chapter 9 "Malaikat penyelamat hadir lagi"
10 Chapter 10 "Tunangan serasa Ayah tiri"
11 Chapter 11 "Masa lalu yang hadir kembali"
12 Chapter 12 "Zara sumber kekacauan"
13 Chapter 13 "Sebuah masalah harus di selesaikan"
14 Chapter 14 "Kesalahpahaman yang terselesaikan"
15 15. "Jatuh menuju pelukan hangat"
16 16. "Zara adalah putri tidur bagi Alderich"
17 17. Drama ngajak makan
18 18. Aku selalu ingin ada di sampingmu saat kau bersedih
19 19. Suara hati Alderich
20 20. Alderich menemani Zara hujan-hujanan
21 21. Selalu ada hal yang tidak terduga dalam kehidupan
22 22. Kamu dimana Zara?
23 23. Aku hanya butuh waktu sendiri
24 24. Revan kembali berjuang
25 25. Kunjungan Alderich
26 Keisengan Alderich
27 Kehadiran Elton
28 Kekesalan Zara
29 Keadaan kembali mengecewakan
30 Bunga Misterius dan Revan di pagi hari
31 Alderich berubah Possesif
32 Kekuatan baru Zara
33 Pembalasan Zara I
34 Pembalasan Zara ll
35 Kesadaran yang terlambat
36 Tidak bisa menjanjikan kehadiran tapi perjuangan
37 Terimakasih sudah berjuang
38 Kedatangan tamu yang tak diundang
39 Zara said "lagi-lagi aku menyusahkan semua orang."
40 Sinar mentari pembawa petunjuk
41 Puncak Perjuangan Zara
42 Semoga bahagia Revan
43 Self Healing Zara
44 Membeli Cake hanya untuk gelang Couple
45 Terima Kasih karena selalu ada
46 Ayo kita tidur bareng!
47 Berbagi Kamar
48 Atasan baru di kantor
49 Arion Danial Henderson
50 Pilih saya atau Alderich
51 Sekotak Susu
52 Menangis lah, kamu berhak menangis
53 Games botol berujung kiss
54 Tamparan nyata untuk Alderich
55 Zara, Tania dan Wini Teguh
56 Petak Umpet
57 Jangan Pergi, temani aku di sini
58 Menunggu Bus dan sebuket Bunga
59 Pindah Bus
60 Apakah genre kehidupan kita?
61 Siapakah yang lebih berkuasa, Iblis atau Tuyul?
62 Kamu terlalu mewah untuk ku miliki
63 Tidak pernah gagal membuat ku bahagia
64 Apakah kamu bisa belajar untuk mencintai ku?
65 S2 Babak baru baru di mulai
66 ll. Tidak usah berpura-pura di depan ku
67 II. Kau semakin sulit ku gapai
68 II. Tidak semudah yang di bayangkan
69 Alasan menjadi seorang chef
70 Festival Kuliner dan Pria bertopi
71 Wajahmu Pucat Seperti Mayat -Alderich
72 Tukang Ice Cream di Festival Kuliner
73 Apa lagi yang harus aku lakukan?
74 Bubur buatan Alderich
75 Misteri Kematian 1
76 Naik Bus bareng Alderich
77 Suntik Vaksin
78 kebodohan yang paling aku sesali adalah Jatuh cinta dan memahami mu
79 Awal Mula Pertunangan
80 Brankas Rahasia!
81 Carles dengan tampang yang berbeda
82 Orang yang selalu ada
83 Persidangan!
84 Bualan Carles yang tiada henti
85 Permasalahan yang tiada henti!
86 Aku akan memberikan kebahagiaan untuk mu
87 Perpisahan untuk selamanya?
88 Selamat Tinggal Alderich
89 Kapan aku akan bahagia?
90 Terlambat menyadari ~Carles
91 Arion dan Zara
92 Alderich yang menyebalkan.
93 Will You Marry Me? End
94 Peluk Jauh dari Author
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Chapter 1 "Awal Baru"
2
Chapter 2 "Malaikat Penyelamat"
3
Chapter 3 "Pesan Misterius"
4
Chapter 4 "Konspirasi Musuh"
5
Chapter 5 "Kehadiran Pria Misterius lagi"
6
Chapter 6 "Simbiosis Mutualisme?"
7
Chapter 7 "Hayati Lelah"
8
Chapter 8 "Alderich menceramahi Zara"
9
Chapter 9 "Malaikat penyelamat hadir lagi"
10
Chapter 10 "Tunangan serasa Ayah tiri"
11
Chapter 11 "Masa lalu yang hadir kembali"
12
Chapter 12 "Zara sumber kekacauan"
13
Chapter 13 "Sebuah masalah harus di selesaikan"
14
Chapter 14 "Kesalahpahaman yang terselesaikan"
15
15. "Jatuh menuju pelukan hangat"
16
16. "Zara adalah putri tidur bagi Alderich"
17
17. Drama ngajak makan
18
18. Aku selalu ingin ada di sampingmu saat kau bersedih
19
19. Suara hati Alderich
20
20. Alderich menemani Zara hujan-hujanan
21
21. Selalu ada hal yang tidak terduga dalam kehidupan
22
22. Kamu dimana Zara?
23
23. Aku hanya butuh waktu sendiri
24
24. Revan kembali berjuang
25
25. Kunjungan Alderich
26
Keisengan Alderich
27
Kehadiran Elton
28
Kekesalan Zara
29
Keadaan kembali mengecewakan
30
Bunga Misterius dan Revan di pagi hari
31
Alderich berubah Possesif
32
Kekuatan baru Zara
33
Pembalasan Zara I
34
Pembalasan Zara ll
35
Kesadaran yang terlambat
36
Tidak bisa menjanjikan kehadiran tapi perjuangan
37
Terimakasih sudah berjuang
38
Kedatangan tamu yang tak diundang
39
Zara said "lagi-lagi aku menyusahkan semua orang."
40
Sinar mentari pembawa petunjuk
41
Puncak Perjuangan Zara
42
Semoga bahagia Revan
43
Self Healing Zara
44
Membeli Cake hanya untuk gelang Couple
45
Terima Kasih karena selalu ada
46
Ayo kita tidur bareng!
47
Berbagi Kamar
48
Atasan baru di kantor
49
Arion Danial Henderson
50
Pilih saya atau Alderich
51
Sekotak Susu
52
Menangis lah, kamu berhak menangis
53
Games botol berujung kiss
54
Tamparan nyata untuk Alderich
55
Zara, Tania dan Wini Teguh
56
Petak Umpet
57
Jangan Pergi, temani aku di sini
58
Menunggu Bus dan sebuket Bunga
59
Pindah Bus
60
Apakah genre kehidupan kita?
61
Siapakah yang lebih berkuasa, Iblis atau Tuyul?
62
Kamu terlalu mewah untuk ku miliki
63
Tidak pernah gagal membuat ku bahagia
64
Apakah kamu bisa belajar untuk mencintai ku?
65
S2 Babak baru baru di mulai
66
ll. Tidak usah berpura-pura di depan ku
67
II. Kau semakin sulit ku gapai
68
II. Tidak semudah yang di bayangkan
69
Alasan menjadi seorang chef
70
Festival Kuliner dan Pria bertopi
71
Wajahmu Pucat Seperti Mayat -Alderich
72
Tukang Ice Cream di Festival Kuliner
73
Apa lagi yang harus aku lakukan?
74
Bubur buatan Alderich
75
Misteri Kematian 1
76
Naik Bus bareng Alderich
77
Suntik Vaksin
78
kebodohan yang paling aku sesali adalah Jatuh cinta dan memahami mu
79
Awal Mula Pertunangan
80
Brankas Rahasia!
81
Carles dengan tampang yang berbeda
82
Orang yang selalu ada
83
Persidangan!
84
Bualan Carles yang tiada henti
85
Permasalahan yang tiada henti!
86
Aku akan memberikan kebahagiaan untuk mu
87
Perpisahan untuk selamanya?
88
Selamat Tinggal Alderich
89
Kapan aku akan bahagia?
90
Terlambat menyadari ~Carles
91
Arion dan Zara
92
Alderich yang menyebalkan.
93
Will You Marry Me? End
94
Peluk Jauh dari Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!