Oh My Mafia
Ting Tong!
Tanda bebas melepaskan sabuk pengaman berbunyi. Gladys membuka sabuk pengaman nya, lalu beranjak dari kursi pesawat yang akan membawa nya terbang menuju Indonesia.
Gladys bergegas menuju toilet pesawat, karena sejak boarding time tadi Gladys sudah menahan hasrat nya untuk ke kamar kecil. Pesawat yang di tumpangi Gladys baru saja take off meninggalkan Charles de Gaulle air port, Prancis.
Hampir sepuluh tahun belakangan ini, Gladys tinggal di Ibukota Prancis, yaitu Paris. Sejak tamat SMA, Gladys di kirim orang tua nya untuk melanjutkan pendidikan di Paris. Hingga dirinya lulus dari universitas, Gladys tetap tinggal di Paris karena ia ingin bekerja dan hidup di Negara yang terkenal romantis itu.
Tetapi, dua minggu yang lalu, Gladys di minta untuk pindah kembali ke Indonesia. Karena, Papa nya meminta Gladys untuk meneruskan perusahaan milik Papa nya.
Sangat mengejutkan bagi Gladys, mengapa sangat mendadak sekali Papa nya meminta ia untuk pindah dan melanjutkan perusahaan. Tetapi, setelah ia menghubungi Mama Veronica, Gladys mengerti mengapa dirinya di paksa untuk pulang. Ternyata Papa Gladys sedang sakit dan tidak sanggup lagi untuk memegang perusahaan yang sudah menghidupkan mereka sekeluarga.
Gladys, wanita cantik berusia 28 tahun adalah anak satu-satunya Bapak Anton Lee, seorang pemilik perusahaan rokok terkenal. Gladys sudah menjadi piatu sejak ia masih duduk di bangku kelas dua SMP. Kangker payudara yang ganas sudah merenggut nyawa Mama nya.
Satu tahun sejak kepergian Mama nya, Papa Gladys menikah lagi dengan seorang wanita cantik yang bernama Veronica. Veronica memiliki seorang anak laki-laki yang sudah ia miliki sebelum menikah dengan Papa nya Gladys, adik tiri Gladys bernama Bryan.
Saat Veronica dan Bryan masuk kedalam rumah Gladys, Bryan masih kelas enam sekolah dasar. Perbedaan usia Gladys dan Bryan hanya tiga tahun.
Awal nya Gladys begitu sulit menerima kehadiran Veronica dan Bryan. Karena bagi Gladys, Veronica tidak akan bisa menggantikan almarhumah Mama nya.
Tetapi, kelembutan Veronica dapat sedikit melunakkan hati Gladys. Veronica adalah Ibu tiri yang sangat perhatian dan baik hati menurut penilaian Gladys. Walaupun awalnya Gladys selalu bersikap kasar dan acuh kepada Veronica, Ibu tiri nya itu tetap memberikan perhatian nya kepada Gladys tanpa sedikitpun membalas semua perlakuan Gladys kepada dirinya.
Lambat laun Gladys melunak dan menerima Veronica sebagai pengganti Mama nya dan Bryan sebagai adik bagi dirinya. Hal itu lah yang membuat Gladys percaya meninggalkan Papa nya ke Paris dengan Ibu tirinya tersebut.
"Mengapa Papa menyuruh ku kembali Ma?" Tanya Gladys kepada Mama Veronica melalui sambungan telepon.
"Papa kamu sakit Gladys. Tetapi Papa mu tidak mau berterus-terang kepada mu. Jadi, Mama harap kamu pura-pura tidak tahu saja. Yang penting kamu pulang dan turuti permintaan Papa mu untuk melanjutkan perusahaan." Beber Mama Veronica.
"Papa sakit apa Ma?" Tanya Gladys dengan panik.
"Papa mu sakit stroke dan sekarang keadaan nya cukup memprihatinkan. Lebih baik kamu pulang secepatnya, agar kamu bisa segera melihat keadaan Papa mu sendiri."
"Baiklah Ma, terima kasih." Ucap Gladys sebelum ia mengakhiri panggilan telpon tersebut.
Gladys terlihat sangat panik. Di dunia ini ia hanya memiliki Papa nya. Gladys tidak ingin membuang-buang waktu lagi. Gladys langsung mengurus kepindahan nya ke Indonesia.
Seorang awak pesawat menawarkan Gladys segelas wine saat ia kembali dari kamar kecil. Tetapi, Gladys menolak nya dan meminta segelas juice saja untuk ia nikmati pada senja itu.
Gladys menatap kosong ke arah luar jendela pesawat. Sambil menikmati juice yang baru saja ia terima dari awak pesawat. Penerbangan first class tidak lagi menyenangkan bagi Gladys. Di mata nya terus terbayang wajah Papa nya yang sedang sakit dan ia berharap dirinya untuk segera berada di samping Papa nya.
"Pa, tunggu Gladys ya. Gladys besok akan bertemu dengan Papa." Bisik nya di dalam hati.
**
Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya pesawat yang di tumpangi Gladys mendarat. Dengan tak sabar, ia beranjak dari kursi nya dan turun dari pesawat. Setelah semua barang bawaan nya sudah di tangan, Gladys pun bergegas keluar dari terminal kedatangan.
Saat ia baru saja keluar dari terminal ia menyapukan pandangannya ke sekumpulan orang yang sudah menunggu kehadiran orang yang sengaja mereka jemput. Gladys melirik arloji di tangan kanan nya dan kembali melihat sekumpulan orang tersebut.
Tiba-tiba saja seorang lelaki berkaca mata hitam menghampiri dirinya.
Lelaki yang menggunakan celana bahan berwarna hitam dan kemeja putih tersebut menyapa dirinya dengan suara yang terdengar sangat datar dan dingin.
"Nona Gladys?"
"Ya, saya." Sahut Gladys sambil memperhatikan sosok lelaki tampan yang sedang berdiri di hadapannya.
"Saya di utus tuan Anton Lee untuk menjemput Anda." Ucap Lelaki bertubuh atletis tersebut.
"Ah, begitu. Ok, tolong bawa barang bawaan saya." Ucap Gladys sambil menyerahkan koper dan tas tangan milik nya dengan angkuh.
Lelaki itu tidak menyahut perintah Gladys. Ia membalikan badan nya dan menyuruh Gladys untuk mengikuti dirinya dari belakang menuju mobil yang sudah menunggu.
"Hei! Saya menyuruh mu untuk membawakan barang bawaan saya! apa kamu tidak mendengar?" Ucap Gladys sambil mengikuti lelaki itu dari belakang.
Lelaki itu menghentikan langkah nya dan menoleh ke arah Gladys.
"Aku menjemputmu bukan berarti aku pembantu mu. Kamu urus sendiri barang bawaan mu." Ucap lelaki itu. Lalu, ia kembali melanjutkan langkahnya menuju mobil.
Gladys terperangah menatap lelaki itu. Ia tidak menyangka akan mendapatkan jawaban seperti itu dari lelaki yang menjemput dirinya.
Gladys kembali melanjutkan langkahnya hingga tiba di depan mobil mewah berwarna hitam.
"Hei! siapa nama mu? Aku akan beritahukan Papa ku atas sikap tak sopan mu kepada ku." Ucap Gladys sambil memperhatikan lelaki itu yang sedang membuka bagasi mobil.
"Taruh barang-barang mu kedalam bagasi, setelah itu masuk lah." Ucap lelaki itu. Lalu, ia membuka pintu mobil nya dan duduk di balik kemudi.
"Sungguh kurang ajar! Apa dia tidak tahu bila aku adalah putri seorang Anton Lee?" Gumam Gladys.
Gladys memasukan kedua koper nya kedalam bagasi mobil sambil terus bergumam kesal. Dari pantulan kaca spion tengah mobil, lelaki itu terus memperhatikan Gladys yang terus mengomel karena sikap nya.
Setelah semua barang bawaan nya tertata di dalam bagasi, Gladys menutup bagasi tersebut lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang.
Lelaki itu langsung mengunci otomatis pintu mobil. Lalu, ia mulai mengendarai mobil dengan perlahan meninggalkan bandara.
"Siapa nama mu? apa kamu tidak tahu bila aku ini adalah putri dari tuan mu?" Tanya Gladys dengan gusar.
Lelaki itu kembali melirik Gladys lewat kaca spion tengah mobil dan mengacuhkan pertanyaan Gladys.
"Apa kau tuli? Jawab pertanyaan ku!" Desak Gladys.
"Aku tidak bekerja untuk Anton Lee." Sahut lelaki itu.
Gladys terperangah saat mendengar ucapan lelaki itu.
"Maksud mu?" Tanya Gladys.
Lelaki itu kembali mengacuhkan Gladys.
"Hei! maksud mu apa? Bila kamu tidak bekerja dengan Papa ku. Lalu, kamu ini siapa? dan bekerja untuk siapa? Mama Veronica? Bryan?"
Lelaki itu menoleh ke belakang dan menatap Gladys dengan seksama.
"Ternyata kamu cerewet sekali." Ucap Lelaki itu. Ia menepikan mobil nya dan turun dari mobil.
Lelaki itu membuka pintu penumpang, lalu ia menarik tubuh Gladys hingga merapat ke tubuh nya. Gladys mencoba menatap mata lelaki itu dari balik kaca mata hitam nya. Samar, Gladys dapat melihat sorot mata milik lelaki itu. Mata nya terlihat teduh tetapi terasa sangat dingin.
Dengan cepat, tangan lelaki itu membekap mulut dan hidung Gladys. Sehingga Gladys kesulitan untuk bernapas. Gladys meronta-ronta beberapa saat sebelum iya terkulai lemas tak sadarkan diri.
Lelaki itu melepaskan tangan nya dari wajah Gladys. Lalu, ia mengantongi sapu tangan yang sudah ia berikan cairan obat bius untuk membungkam Gladys.
Lelaki itu merapikan kemeja nya. Lalu, ia kembali menutup pintu penumpang dan kembali ke balik kemudi nya. Ia melirik Gladys dari spion tengah sebelum ia kembali mengemudikan mobil dengan cepat, menuju ketujuan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
nobita
yg pastinya like dan favourite
2023-06-27
0
siti yanti
bunda manpir ni Thor, menarik
2022-05-27
1
Donna Armen
yg udah dibaca..
wanita kedua
wasiat cinta
H-
I love tante 1
I love tante 2
365 hari menuju halal
mengejar cinta kimmy
masteng..
Bagus dan luar biasa semuanya, sangat beda dengan dengan novel² lain yang penulisnya sama selalu dengan jalan cerita yang sama jadi baru baca udah bisa ditebak kelanjutannya..
klo karya de'rini saya sangat sangat menyukainya selalu penasaran dengan tiap lanjutan episodenya..
saya jg udah share novel Masteng di fb saya..
pokoknya semua tulisannya is the Best lah..
makasih Ya Thor..🥰
2022-03-19
1