3# Vino

Vino, nama lelaki itu. Usia nya sama dengan Gladys, 28 tahun. Menjadi seorang mafia, bukan lah keinginan nya. Tepatnya, Vino terjebak situasi dimana dirinya terpaksa menjadi seorang mafia.

Kejadian lima tahun yang lalu membuat Vino terpaksa menjadi anak buah Robert, lelaki tua bangka yang berbadan tambun itu.

Flashback on

Sepuluh tahun yang lalu, awal dimana semua nya terjadi.

"Benar-benar kurang ajar!" Ucap Papa nya Vino saat ia baru saja sampai di rumah.

Vino yang sedang berada di kamar nya terkejut saat mendengar Papa nya mengumpat dan bersumpah serapah di ruang keluarga. Tidak biasanya Papa nya seperti itu. Tetapi, hari ini lain dari pada hari-hari biasanya. Papa Vino yang sabar dan tak pernah marah pulang dalam keadaan yang begitu panik dan emosi.

"Ada apa Pa?" Tanya Mama nya Vino.

"Berani-beraninya Hendra menipuku!"

"Menipu bagaimana Pa?" Tanya Mama nya Vino lagi.

"Diam-diam dia sudah mengambil alih perusahaan! kini kita bangkrut dan tak punya apa-apa lagi." Papa nya Vino tertunduk lesu di atas sofa.

"Pa, bagaimana ini?" Mama nya Vino ikut panik dan terduduk lemas di samping Papa nya Vino.

Vino turun ke lantai bawah dan mencoba menguping pembicaraan Mama dan Papa nya.

Hendra adalah sepupu Papa nya Vino yang di besarkan oleh Kakek nya Vino. Tidak di sangka, Hendra berkhianat dan berniat mengambil semua harta peninggalan Kakek nya Vino. Hendra tidak sadar bahwa dirinya hanyalah anak angkat dan tidak berhak untuk menerima warisan seperak pun dari Kakek nya Vino.

Hendra sudah yatim piatu, lalu dirinya di angkat anak oleh Kakek nya Vino sejak Hendra berusia sebelas tahun. Sebenarnya Hendra sudah mendapat warisan. Tetapi namanya dia manusia yang serakah, ia menjebak Papa nya Vino hingga ia mengambil alih semua harta peninggalan Kakek nya Vino.

Trik yang digunakan Hendra adalah trik yang klasik. Karena Papa nya Vino adalah orang yang baik, ia tidak menaruh curiga sama sekali dengan Hendra.

"Perusahaan kita sedang butuh dana besar, saham turun dan kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Dan kita tidak bisa membayar gaji karyawan." Ucap Hendra beberapa bulan yang lalu kepada Papa nya Vino.

Hendra adalah Direktur keuangan di perusahaan raksasa milik Kakek Vino. Sedangkan Papa nya Vino saat itu sebagai CEO yang memimpin perusahaan tersebut.

"Bagaimana bisa Hen?" Tanya Papa nya Vino.

"Kau tahu sendiri lah, semua perusahaan sedang di ambang kehancuran. Semua sedang sulit, tidak hanya perusahaan kita." Ucap Hendra.

Papa nya Vino memijat kepalanya yang pusing. Saat menatap laporan keuangan yang sedang ia pegang.

"Aku akan berusaha mendapatkan uang secepatnya. Aku mohon bantuan kamu Hen, tenangkan para karyawan. Aku akan mengadaikan semua aset ku demi menyelamatkan perusahaan peninggalan Papa ini." Janji Papa nya Vino.

Sejak saat itu, rumah beserta isi nya di gadaikan oleh Papa nya Vino demi menyelamatkan perusahaan nya yang sedang di ambang kehancuran.

Tidak di sangka, ternyata semua adalah taktik Hendra saja. Hendra sengaja memberikan laporan palsu dan memanfaatkan keadaan yang saat itu memang lagi sulit bagi semua perusahaan.

Setelah semua niat busuk Hendra terlaksana, entah bagaimana Hendra mampu membalikkan hak milik perusahaan menjadi hak milik pribadi nya. Dan mencampakkan Papa nya Vino dari perusahaan tersebut.

Setelah tidak punya pekerjaan lagi dan rumah di sita oleh bank, Vino dan keluarga nya jatuh miskin. Mereka hidup mengontrak di pinggiran kota. Vino yang saat itu baru saja lulus SMA harus berjuang menghidupi kedua orang tua nya dan adik-adiknya dengan bekerja serabutan.

Sedangkan Papa nya Vino menjadi stress dan sakit-sakitan, hingga menutup usia. Mama nya Vino yang tidak terbiasa susah harus mengemis bantuan kepada sanak saudara nya yang tak mau tahu sedikitpun tentang kesusahan mereka. Akhir nya Mama nya Vino merasa putus asa karena semua saudara menjauh dan tak mau tahu.

Lima tahun kemudian, Mama nya vino pun menyusul Papa nya Vino. Sedangkan adik-adik Vino yang masih duduk di bangku SMA dan SMP kala itu, menjadi terguncang. Saat itulah Vino menggantikan tugas sebagai orang tua bagi kedua adik nya.

Pendidikan Vino yang hanya lulusan SMA, tentu saja tidak dapat menjadikan dirinya mendapatkan posisi yang baik dan di anggap rendah. Tetapi, Vino tetap berusaha melakukan pekerjaan apa pun demi dirinya dan adik-adiknya nya.

"Kak, aku akan Ujian Nasional. Aku di minta membayar semua tunggakan sekolah kak." Ucap Clarissa Adik Vino yang duduk di kelas tiga SMA.

Vino menghela napas nya dan menatap kedua bola mata adik nya dengan teduh dan tersenyum.

"Sabar ya, Kakak sedang mencari uang untuk kalian semua. Do'akan saja Kakak ada rezeki besok hari." Ucap Vino.

"Iya Kak." Ucap Clarissa.

Vino memeluk adik perempuan satu-satunya itu. Lalu memeluk Kevin adik bungsu nya yang masih duduk di bangku kelas dua SMP.

Esok hari nya, seperti biasa Vino berangkat kerja. Sudah dua bulan belakangan ini ia menjadi kurir paket di salah satu ekspedisi. Saat Vino sedang mengantarkan Paket, di jalan yang sepi. Ia melihat dua kelompok sedang berseteru dan berakhir dengan baku hantam.

Vino merasa ketakutan saat kelompok satu terpaksa harus mundur ke arah dimana dirinya yang sedang terpana di atas motor yang membawa tumpukan-tumpukan paket di atas nya. Sedangkan kelompok dua terus mengejar kelompok satu dengan senjata tajam.

Tanpa pikir panjang, Vino berniat untuk memutar mencari jalan yang lain. Tetapi terlambat, Vino sudah terjebak di tengah-tengah dua kelompok yang sedang bertikai.

Sebuah benda tumpul menghantam bahu Vino, yang membuat dirinya terjatuh dan meringis kesakitan. Vino sudah benar-benar tidak ada pilihan lain selain ia harus keluar dari kerumunan dua kelompok tersebut.

"Bughhhh..!"

Vino kembali terkapar saat kepalanya terkena pukulan benda tumpul. Vino terinjak-injak dan ia berusaha melindungi dirinya. Satu persatu anggota kelompok satu mulai berguguran karena senjata tumpul dan senjata tajam yang di bawa kelompok dua.

Vino berpikir, apa bila dia mati saat itu, bagaimana nasib kedua adik nya. Sedangkan kelompok dua semakin brutal, tanpa memikirkan mereka salah sasaran atau tidak, Membunuh atau tidak.

Seorang yang memegang senjata tajam ambruk di samping Vino, mulut nya mengeluarkan darah segar karena bagian perut nya terluka. Vino menjadi panik. Saat itu juga ia mengambil senjata tajam yang di pegang oleh orang tersebut lalu ia bangkit dan melawan siapa saja di depan nya.

Vino bagaikan orang yang sedang kesetanan. Dirinya tidak lagi memandang siapa saja, ia hanya ingin keluar dari sana dengan selamat. Ia harus membubarkan dua kelompok yang sudah menjebak diri nya di tengah-tengah pertikaian berdarah tersebut.

"Mundurrrrrr..!" Seru seorang dari kelompok dua.

Napas Vino terengah-engah saat di depan nya tidak ada siapa-siapa lagi. Vino melihat kesekeliling nya. Hingga mata nya menatap kelompok satu yang berdiri di belakangnya, mereka semua sedang terpana menatap Vino yang sedang memegang senjata tajam yang penuh dengan darah manusia.

Vino pun sadar, lalu ia terkejut dan melepaskan senjata tajam tersebut. Dengan panik ia pun langsung mendirikan sepeda motor nya yang terjatuh di aspal dan memungut satu persatu paket yang berserakan dari tas yang berada di sepeda motornya. Lalu, Vino pergi meninggalkan lokasi tersebut.

Tangan Vino gemetar, di tangan dan tubuh nya ada percikan darah. Ia begitu kacau dan panik.

"Apakah aku sudah membunuh seseorang? apakah tadi aku melukai seseorang? aku tidak mau di tangkap polisi, bagaimana adik-adik ku?" Gumam nya.

Vino menepikan sepeda motor nya di jalan yang sepi. Lalu ia mengambil botol air mineral yang berada di dalam jok motor nya. Lalu ia membilas kedua tangan nya. Vino mulai menangis di tepi jalan yang sepi. Ia begitu takut dengan apa yang baru saja terjadi dan yang akan terjadi kedepan nya.

Terpopuler

Comments

siti yanti

siti yanti

suka ceritanya yg berbau2 mafia,tapi kasian dan sedih sama nasignya Vino dan keluarganya

2022-05-27

1

Anne Rukpaida

Anne Rukpaida

kasian vino

2021-10-09

1

Yani SNA

Yani SNA

salut kalo ada cowo spt vino.. 🥳🥳 pokoknya karyamu selalu keren thor

2021-05-23

3

lihat semua
Episodes
1 1# Gladys
2 2# Diculik
3 3# Vino
4 4# Menjadi anggota Mafia
5 5# Perempuan cerewet
6 6# Dimana Gladys?
7 7# Maafkan Vino Ma..
8 8# Maaf
9 9# Permintaan Bryan
10 10# Menjadi calon menantu Robert
11 11# Kamu pembunuh!
12 12# Secangkir Kopi
13 13# Fakta tentang Veronica
14 14# Kamu cantik
15 15# Bunuhlah aku
16 16# Ikutlah denganku
17 17# Saya adalah istri Vino
18 18# Aku jatuh cinta denganmu
19 19# Vino! Aku mencintai kamu.
20 20# Kegelisahan Robert
21 21# Keberangkatan Clarissa dan Kevin
22 22# Jangan pernah tinggalkan aku
23 23# Malam yang menegangkan
24 24# Semua akan baik-baik saja
25 Visual
26 25# Pertemuan Gladys dengan Anton Lee
27 26# Menyelinap masuk ke rumah Gladys
28 27# Kematian Anton Lee
29 28# Duka Gladys
30 29# Brankas kosong
31 30# Ancaman Vino
32 31# Gladys sang pewaris tunggal
33 32# Tertangkap
34 33# Vino, bawalah aku
35 34# Kau ingin aku mencintaimu?
36 35# Vino, aku rindu
37 Happy new year!
38 36# Rencana Gladys
39 37# Saya pemimpin perusahaan
40 38# Gladys, maafkan aku
41 39# Bodyguard
42 40# Pernikahan Vino
43 41# Misi untuk Vino
44 42# Bryan di tahan
45 43# Kita menyerah saja
46 44# Seperti apa dia?
47 45# Salah paham
48 46# Hamil
49 47# Kanker serviks?
50 48# Percobaan melarikan diri
51 49# Ancaman Vino
52 50# Menyelinap
53 51# Cemburu
54 52# Penyerangan di rumah Gladys
55 53# Tragis
56 54# Sang penyelamat
57 55# Penggerebekan di rumah Robert
58 56# Kau menyukai kekasihku
59 57# Tentang Jio
60 58# Will you marry me?
61 59# Kepergian Jio
62 60# Hukuman untuk Veronica dan Bryan
63 61# Hari pernikahan Vino dan Gladys
64 62# Welcome to Paris
65 63# Pertemuan Keluarga
66 64# Karma?
67 65# Gara-gara Card Accses
68 66# Belgia
69 67# Malaikat Maut
70 68# Pregnant
71 69# Cecilia
72 70# Pertemuan kembali (End)
73 Terima kasih
74 Pengumuman
Episodes

Updated 74 Episodes

1
1# Gladys
2
2# Diculik
3
3# Vino
4
4# Menjadi anggota Mafia
5
5# Perempuan cerewet
6
6# Dimana Gladys?
7
7# Maafkan Vino Ma..
8
8# Maaf
9
9# Permintaan Bryan
10
10# Menjadi calon menantu Robert
11
11# Kamu pembunuh!
12
12# Secangkir Kopi
13
13# Fakta tentang Veronica
14
14# Kamu cantik
15
15# Bunuhlah aku
16
16# Ikutlah denganku
17
17# Saya adalah istri Vino
18
18# Aku jatuh cinta denganmu
19
19# Vino! Aku mencintai kamu.
20
20# Kegelisahan Robert
21
21# Keberangkatan Clarissa dan Kevin
22
22# Jangan pernah tinggalkan aku
23
23# Malam yang menegangkan
24
24# Semua akan baik-baik saja
25
Visual
26
25# Pertemuan Gladys dengan Anton Lee
27
26# Menyelinap masuk ke rumah Gladys
28
27# Kematian Anton Lee
29
28# Duka Gladys
30
29# Brankas kosong
31
30# Ancaman Vino
32
31# Gladys sang pewaris tunggal
33
32# Tertangkap
34
33# Vino, bawalah aku
35
34# Kau ingin aku mencintaimu?
36
35# Vino, aku rindu
37
Happy new year!
38
36# Rencana Gladys
39
37# Saya pemimpin perusahaan
40
38# Gladys, maafkan aku
41
39# Bodyguard
42
40# Pernikahan Vino
43
41# Misi untuk Vino
44
42# Bryan di tahan
45
43# Kita menyerah saja
46
44# Seperti apa dia?
47
45# Salah paham
48
46# Hamil
49
47# Kanker serviks?
50
48# Percobaan melarikan diri
51
49# Ancaman Vino
52
50# Menyelinap
53
51# Cemburu
54
52# Penyerangan di rumah Gladys
55
53# Tragis
56
54# Sang penyelamat
57
55# Penggerebekan di rumah Robert
58
56# Kau menyukai kekasihku
59
57# Tentang Jio
60
58# Will you marry me?
61
59# Kepergian Jio
62
60# Hukuman untuk Veronica dan Bryan
63
61# Hari pernikahan Vino dan Gladys
64
62# Welcome to Paris
65
63# Pertemuan Keluarga
66
64# Karma?
67
65# Gara-gara Card Accses
68
66# Belgia
69
67# Malaikat Maut
70
68# Pregnant
71
69# Cecilia
72
70# Pertemuan kembali (End)
73
Terima kasih
74
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!