"Dasar tidak becus!" Hardik Boss ekspedisi kepada Vino yang melaporkan beberapa paket yang hancur gara-gara terinjak-injak saat kejadian tadi siang.
"Kamu bisa mengganti paket-paket ini hah!" Bentak Boss ekspedisi itu lagi.
Vino hanya menundukkan kepala nya dalam-dalam tubuh nya gemetar bukan karena takut kepada Boss nya itu, melainkan Vino masih shock atas kejadian tadi siang. Vino masih berpikir apakah ada yang terluka atau bahkan korban nyawa saat dirinya berada di tengah-tengah pertikaian.
"Jawab!" Bentak Boss nya lagi. Vino tersentak. Lalu, memberanikan diri menatap Boss nya.
"Sa..saya tidak bisa mengganti nya Pak. Saya tidak mempunyai uang seperak pun." Ucap Vino dengan terbata-bata.
"Kau ini tidak becus Vino! Saat ini juga kau aku pecat!"
Vino terperangah dan mulai memohon kepada pemilik ekspedisi tersebut. Tetapi, apa daya, pemilik ekspedisi tersebut sudah tidak lagi mempercayai Vino. Vino memang tidak mau menjelaskan apa yang terjadi. Vino hanya bercerita bahwa dirinya jatuh dari motor. Vino takut bila kejadian menyeret dirinya hingga harus di penjara. Ia tidak bisa membayangkan bila dirinya di penjara.
"Bagaimana Clarissa dan Kevin?" Gumam Vino.
Vino keluar dari kantor ekspedisi dengan langkah yang gontai. Saat itu ia benar-benar merasa kacau dan bersedih. Uang tunggakan sekolah yang telah ia janjikan kepada Clarissa tidak akan bisa ia penuhi. Sedangkan gaji yang harus nya ia terima saat ini hilang begitu saja untuk mengganti paket-paket yang rusak karena kejadian tadi siang.
"Tuhan, cobaan apa lagi ini?" Gumam Vino yang sedang berjalan kaki menuju rumah nya.
"Kak Vino sudah pulang? kok cepat sekali?" Tanya Kevin yang terlihat sangat antusias menyambut kedatangan Vino di rumah kontrakan mereka yang sangat kecil.
"Iya, Kakak hari ini pulang cepat." Ucap Vino sambil tersenyum terpaksa.
"Kakak sudah gajian belum? Kevin mau membeli pensil dan penghapus untuk ujian. Bila tidak ada pensil itu, Kevin
tidak bisa ikut ujian." Terang Kevin.
Vino tertunduk lesu. Lalu, ia menatap Kevin dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis dan rasa kecewa pada dirinya sendiri.
"Kakak akan berusaha ya, kamu yang sabar." Ucap Vino. Lalu, ia duduk di lantai rumah kontrakan nya.
Tok! Tok! Tok!
Terdengar bunyi ketukan di pintu papan rumah kontrakan Vino. Saat itu juga Vino menjadi panik, karena ia merasa bila polisi lah yang mencari dirinya. Kevin yang sedang bergegas untuk membuka pintu di cegah oleh Vino.
"Jangan!" Ucap Vino sambil berbisik.
"Kenapa Kak?" Tanya Kevin dengan wajah polos nya.
"Tidak apa-apa, pokok nya jangan di buka." Ucap Kevin dengan wajah yang sangat panik.
"Kakak sedang ada masalah? Kakak di tagih hutang sama rentenir?" Kevin mencoba menerka-nerka.
Vino hanya menggelengkan kepalanya sambil menempelkan jari telunjuknya di ujung bibir.
Tok! Tok! Tok!
Pintu itu kembali di ketuk oleh seseorang di balik daun pintu papan itu. Vino mencoba menghampiri pintu tersebut lalu mencoba mengintip dari sela-sela pintu yang renggang.
Vino sangat terkejut saat melihat beberapa orang yang memakai Jas berdiri di depan pintu rumah kontrakan nya.
"Siapa mereka? apa mereka orang-orang dari kelompok yang bertikai tadi?" Gumam Vino.
Tok! Tok! Tok!
Vino semakin panik dan mengambil sebuah kayu dan bersiap-siap untuk memukul orang-orang tersebut bila mereka nekat untuk mendobrak pintu rumah Vino.
"Kami bukan dari kepolisian, kami dari kelompok yang akan berterima kasih kepada mu. Kami tahu kamu ada di dalam. Tolong di buka sebelum kami mendobrak pintu rumah mu." Ucap seorang di antara pemuda berjas yang berada di depan pintu rumah Vino.
Vino tidak percaya begitu saja. Ia menyadari bila keselamatan dirinya dan adik-adiknya sedang terancam karena insiden yang terpaksa melibatkan dirinya.
"Kamu bersembunyi!" Perintah Vino kepada Kevin.
"Bersembunyi dimana Kak?" Tanya Kevin dengan polos.
Vino menatap wajah Kevin yang mulai cemas. Lalu, ia melihat kesekeliling ruangan. Vina menyadari tidak ada tempat untuk bersembunyi. Di kontrakan nya tidak ada lemari dan tidak ada ruang untuk bersembunyi.
"Oh sial." Gumam Vino.
Brakkkkkk..!
Seseorang mendobrak pintu rumah Vino. Hingga pintu itu terbuka dengan lebar.
"Apa mau kalian!" Ucap Vino sambil bersiap-siap untuk mengayunkan kayu di tangan nya.
"Sabar anak muda, Boss kami ingin bertemu dengan mu. Dan kami ingin mengamankan kamu dari kejaran kelompok Dangerous. Kami dari kelompok The Strongest ingin mengucapkan terima kasih kepada kamu. Untuk itu, kami akan membawa kamu menghadap Boss kami." Ucap salah satu dari anggota mafia tersebut.
Vino tertegun beberapa saat, namun ia tidak ingin percaya begitu saja.
"Pergilah! aku tidak ada urusan dengan kalian. Jangan ganggu hidup ku dan adik-adik ku!" Ucap Vino.
"Anak muda, kami tidak ada niat akan melukai mu atau melukai keluarga mu. Ikutlah dengan kami, Boss hanya ingin bertemu."
"Tidak!" Ucap Vino sambil terus berusaha menghalangi para mafia tersebut dengan kayu di genggaman nya.
"Seret dia, buang-buang waktu!" Perintah seorang yang seperti pemimpin dari beberapa orang mafia muda tersebut.
"Vino berusaha melawan. Tetapi, akhirnya ia menyerah saat ia melihat Kevin di pegang oleh seorang anggota mafia.
"Jangan lukai adik ku!" Bentak Vino kepada pemuda itu.
"Kami tidak akan melukai siapa-siapa anak muda. Asalkan kamu mau ikut dengan kami." Ucap pemuda yang sedang memegang lengan Kevin.
"Ok, lepaskan adik ku. Bawalah aku." Ucap Vino.
Dengan suka rela, Vino pun bersedia ikut dengan para mafia yang menjemput nya itu.
"Jaga Clarissa, jaga dirimu baik-baik. Tunggu Kakak pulang. Do'a kan Kakak selamat." Ucap Vino kepada Adik lelaki nya itu.
Kevin yang masih shock pun mengangguk dengan ragu.
"Tapi, Kakak akan pulang kan?" Tanya kevin dengan suara yang bergetar.
"Kakak pasti pulang." Janji Vino kepada Kevin. Lalu, kevin mengangguk dan merelakan Vino di bawa oleh orang-orang berpakaian Jas tersebut.
***
"Oh ini dia orang nya." Ucap Robert sambil menepuk tangan nya menyambut kedatangan Vino di markas nya.
Vino hanya diam saja sambil memperhatikan satu persatu orang-orang yang berada di sana.
"Anak muda, siapa nama mu?" Tanya Robert kepada Vino.
"Saya Vino."
"Owh.. selamat datang Vino." Ucap Robert sambil menepuk-nepuk bahu Vino. Vino menahan nyeri di bahu nya karena bekas pukulan dari kelompok mafia yang sudah ia lumpuhkan.
"Saya ingin membuat penawaran kepada mu. Bukan kah kau butuh pekerjaan baru? Kau butuh uang kan?" Ucap Robert sambil tersenyum memamerkan deretan gigi nya yang terlihat kuning kecoklatan.
"Saya mau berterima kasih kepada mu anak muda. Kau sungguh hebat dapat melumpuhkan sebagian anggota Dangerous. Kami dari kelompok The Strongest mengucapkan terima kasih." Ucap Robert sambil sedikit membungkuk kan badan nya.
Vino masih tak mengerti dengan semua nya. Ia terlalu polos untuk mengetahui dunia hitam yang sedang ia hadapi saat ini.
"Saya akan menyekolahkan semua adik-adik mu, saya akan menyelamatkan kamu dari hutang dan status tersangka. Dan saya akan memberikan kamu hidup yang layak. Uang akan sangat gampang untuk mu, terutama untuk keluarga mu." Ucap Robert.
Vino tertegun mendengar tawaran-tawaran dari Robert.
"Tetapi ada syaratnya." Ucap Robert.
Vino menatap Robert dengan tajam.
"Apa itu?" Tanya Vino.
"Kau harus menjadi anggota ku. Aku sangat terpesona dengan kehebatan mu anak muda. Aku ingin kau menjadi anggota sekaligus tangan kanan ku." Ucap Robert. Robert, menghisap cerutu nya dalam-dalam. Lalu, menghembuskan asap nya hingga mengepul dan menghilang di udara.
"Bagaimana?" Desak Robert.
Vino terbayang wajah kedua adik nya, Clarissa dan Kevin. Tidak bisa di pungkiri saat ini ia sangat membutuhkan pertolongan finansial dari seseorang. Bila saat ini ia tidak bisa mendapatkan uang, maka adik-adik nya terpaksa harus putus sekolah.
"Baik, tetapi apa pun yang terjadi, jangan pernah mengganggu adik-adik ku!" Vino memberanikan diri mengajukan syarat.
Robert tertawa terbahak-bahak sambil menepuk tangan nya.
"Aku suka pemuda ini. Dia begitu berani dan tegas. Berikan dia baju yang pantas. Lalu, hormati dia. Dia adalah tangan kanan saya mulai dari sekarang." Ucap Robert kepada seluruh anak buah nya.
"Baik Boss!" Seru mereka dengan serentak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Anne Rukpaida
trnyata bgtu alsan vino jdi anggota mafia ...
2021-10-09
1
Muh. Yahya Adiputra
ooo.jadi begitu ceritanya thor,bagaimana vino bisa terjebak menjadi anggota mafiA.
2021-04-07
3
💗 ChaNaZi💗
Sorry Thor baru nyimak lagi cerita mu, lg busy kmren hehehe😁😁😁👍
2020-12-25
2