WANITA SAMARAN UNTUK CEO

WANITA SAMARAN UNTUK CEO

Dia itu monster!

Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di halaman depan sebuah rumah yang tampak begitu

megah dengan lampu-lampu taman serta air mancur yang membuat kesan indah bagi rumah megah tersebut. Seorang pria tampan nan elegan turun dari mobil dan melangkah cepat masuk ke dalam rumah yang tak lain adalah miliknya.

"Selamat datang, tuan Dion!" ucap para pelayan yang berdiri menyambutnya di depan pintu.

Dion mengamati setiap sudut ruangan dan tak menemukan sosok istrinya, Camila.

"Dimana Camila?" tanya Dion dengan nada yang begitu dingin membuat semua pelayan merasa ciut dan takut kepadanya.

Tak ada satupun para pelayan yang menjawab pertanyaannya tersebut lantaran takut pada amukan Dion.

"Dimana Camila???" teriak Dion kesal pada semua pelayan dirumahnya yang tampak terkejut dan gemetaran.

"Nyo...nyonya sedang keluar, tuan. Sejak pagi tadi nyonya belum kembali." sahut kepala pelayan bernama Fara.

Mengetahui bahwa istrinya belum kembali kerumah, Dion pun menjadi murka. Ia langsung meraih perabot yang terpajang di ruangan itu dan menghancurkannya di hadapan semua pelayan. Semua pelayannya gemetar ketakutan termasuk Fara yang telah bertahun-tahun bekerja dengannya.

Prraaaang...

Semuanya menjadi kacau balau lantaran Dion meluapkan emosinya dengan menghancurkan semua perabot di dalam rumahnya. Dion merasa sangat kesal lantaran kepulangannya dari luar negeri tidak disambut hangat oleh sang istri yang sedang berada di luar rumah.

"Adrian!!!" teriak Dion memanggil orang kepercayaannya.

"Iya, tuan!" sahut Adrian.

"Temukan Camila sekarang juga dan bawa dia padaku sebelum tengah malam!" perintah Dion dengan kemurkaan yang seakan ingin melahap semua orang yang ada di hadapannya.

"Baik, tuan! Saya akan melaksanakannya," sahut Adrian lantas pergi mengerjakan apa yang diperintahkan

oleh majikannya tersebut.

 

Di sebuah rumah yang cukup mewah Camila terus saja menolak disaat ayahnya sibuk membujuknya agar mau kembali ke kediaman Dion.

"Camila, cepatlah kau pulang kerumah suamimu! Dion pasti akan ngamuk bila kau tidak ada dirumah saat dia kembali dari perjalanan bisnisnya." kata Baren kepada putrinya tersebut.

"Aku tidak mau, ayah! Aku tidak sudi terus-terusan disiksa pria kejam itu!" sahut Camila.

"Lagipula aku sama sekali tidak mencintainya, aku terpaksa menikahinya karena Ayah yang menyuruhku! Aku mencintai Demian, Ayah! Aku hanya ingin hidup bahagia bersamanya, bukan si Dion pria kejam itu." sambung Camila.

"Camila, jangan kacaukan semua yang sudah aku rencanakan sejak dulu! Dion itu pria kaya raya yang

telah memberikan kita kehidupan mewah seperti sekarang! Apa kau mau hidup

miskin di jalanan kalau sampai semua saham yang dimiliki Dion di perusahaan kita akan ditarik kembali, hah?" kata Baren kesal serta mewanti-wanti anaknya.

"Dipikiran Ayah hanya harta dan kemewahan saja! Ayah tidak mengerti kalau aku mencintai Demian!" sahut Camila bersikeras tak ingin mendengar perkataan Baren.

Baren seakan kesal pada tingkah putrinya yang selalu membangkang kepada dirinya. Disaat ayah dan anak itu sedang bersitegang muncul sesosok wanita paruh baya bergaya elegan tampak sedang berdiri pada anak tangga. Wanita paruh baya tersebut bernama Evelin dan dia adalah ibu tiri dari Camila yang dinikahi Baren sejak Camila baru berusia 2 tahun.

"Ada apa? Kenapa kalian terus saja bertengkar?" tanya Evelin pada Baren dan juga Camila.

"Tanyakan saja padanya! Aku muak melihat tingkahnya itu!" gerutu Baren menatap kesal pada Camila.

"Aku juga muak menuruti semua kemauan Ayah! Ayah memperalatku untuk mendapatkan keuntungan perusahaan Ayah hampir bangkrut dulu!" pekik Camila tak kalah kesal dari sang ayah.

"Kau ...." Baren seakan kehabisan kata-kata dalam menghadapi sikap keras kepala Camila yang selama ini hidup manja dan tidak pernah mengenal hidup susah.

Evelin mendekati anak tirinya tersebut yang selama ini ia manjakan lantaran Evelin tidak memiliki anak dari pernikahannya bersama Baren, jadi mau tak mau Evelin harus bersikap baik serta memanjakan Camila supaya Baren tidak menceraikannya.

"Camila, dengarkan Ibu baik-baik! Kau pikir hanya dengan makan cinta kau bisa kenyang? Kau pikir Demian bisa memberikan segala kemewahan padamu seperti apa yang Dion berikan sekarang pada kita?" kata Evelin terus berupaya agar Camila tak mengambil langkah yang akan membuatnya menyesal di kemudian hari.

"Aku tidak perduli, Ibu! Aku dan Demian telah memutuskan untuk pergi bersama. Kami akan pergi sejauh mungkin supaya Dion tidak bisa menemukan kami," sahut Camila tetap bersikukuh ingin hidup bahagia bersama dengan pria pujaan hatinya tersebut.

"Camila, jangan bertingkah konyol!" teriak Baren marah mengetahui apa yang telah direncanakan oleh putrinya tersebut.

"Aku muak selalu menuruti keinginan Ayah dan Ibu! Aku tidak mau menjadi istri pria kejam itu! Apa kalian tidak mengerti yang sering aku katakan pada kalian kalau Dion selalu menyiksaku kalau dia sedang marah! Aku tidak mau lagi hidup bersama monster itu!" pekik Camila.

Ting....tong....

Terdengar bel pintu di kediaman Baren. Seorang pelayan segera membuka pintu dan membawa seorang pria yang tak lain adalah Adrian menemui Baren yang sedang bertengkar dengan Camila di ruang tengah.

"Maaf, tuan! Ada tamu." ucap pelayan itu pada Baren.

"Siapa yang datang?" tanya Evelin.

"Tuan Adrian, nyonya." sahutnya.

Baren menghela nafas panjang sementara Evelin dan Camila saling menatap satu sama lain.

"Camila, Adrian datang untuk menjemputmu pulang," kata Evelin.

"Aku tidak mau kembali kerumah terkutuk itu!" sahut Camila menolak.

"Kalau kau menolak, maka Dion akan menghancurkan kita!" teriak Baren sembari mencengkram lengan Camila dengan kasar lantaran sudah hilang kesabaran dalam menghadapi sikap keras kepala Camila.

"Ayah, dia pasti akan menyiksaku lagi ... aku takut." ucap Camila seakan memohon pertolongan dari ayahnya.

"Kalau kau mampu mengambil hatinya, ibu yakin dia tidak akan menyiksamu, Camila." ucap Evelin.

"Dia itu monster! Dia sering menyiksaku!" pekik Camila tiba-tiba kembali kesal.

"Selamat malam, Tuan ... Nyonya." ucap Adrian terpaksa menerobos masuk ke dalam ruangan itu karena tidak memiliki waktu yang terlalu banyak dalam menepati janjinya kepada Dion yang menginginkan dirinya membawa kembali Camila sebelum tengah malam tiba.

"Maaf, saya terpaksa masuk kesini untuk menemui kalian," ucap Adrian lagi pada Baren dan juga Evelin.

Melihat orang kepercayaan Dion berdiri di hadapannya, Baren dan Evelin langsung menunjukkan raut wajah yang tampak ceria seolah tidak terjadi apa-apa saat itu.

"Oh, aku baru saja ingin mempersilahkanmu masuk tadi!" sahut Evelin sembari tersenyum lebar pada Adrian.

"Aku tau kau kesini untuk menjemput Camila pulang." kata Baren pada Adrian sembari melirik Camila yang tampak berwajah masam.

"Benar, Tuan," sahut Adrian.

"Apa Dion sudah kembali dari perjalanan bisnisnya?" tanya Evelin.

"Iya, Nyonya! Tuan Dion baru saja tiba satu jam yang lalu." sahut Adrian.

Evelin menoleh pada Camila yang tampak gemetar ketakutan lantaran tau apa yang akan terjadi padanya disaat ia tak berada dirumah dan berhadapan langsung dengan Dion disana.

"Camila, ikutlah bersama Adrian! Suamimu baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya dan kau harus melayaninya sebagai seorang istri yang baik." ucap Evelin sembari memberikan kode kepada Camila agar mau kembali kerumah Dion.

"Huh, aku benci sama Ibu dan Ayah! Kalian berdua tidak pernah memikirkan kebahagiaanku sama sekali!" gerutu Camila kesal sambil meraih tas branded milikinya lalu melangkah keluar dari ruangan itu dengan raut wajah yang ditekuk.

"Adrian, tolong jangan hiraukan perkataan Camila tadi! Dia masih terlalu muda, jadi pikirannya masih labil." ucap Baren merasa tak enak hati alias takut apabila Adrian akan mengadukan semua tingkah putrinya tadi kepada Dion.

Adrian hanya mengangguk pelan sembari menyunggingkan senyuman tipis di sudut bibinya.

"Kalau begitu, saya permisi dulu Tuan ... Nyonya!" ucap Adrian pada Baren dan juga Evelin.

"Baiklah, sampaikan salam kami untuk Dion." kata Evelin kembali tersenyum ramah pada Adrian.

"Baiklah, Nyonya," sahut Adrian.

Di dalam perjalanan pulang, Camila tampak gelisah. Ia bahkan terlihat gemetar lantaran takut akan disiksa oleh Dion seperti biasanya. Hal itu terlihat oleh Adrian dari kaca spion mobil. Adrian yang tau segala kehidupan pribadi Dion, mengerti apa yang tengah dirasakan oleh istri majikannya tersebut.

"Nyonya, apa kau baik-baik saja?" tanya Adrian pada Camila.

"Kau begitu tau apa yang akan dilakukan oleh monster itu dan kau masih bertanya, hah???" teriak Camila kesal pada Adrian.

"Maaf, Nyonya." ucap Adrian tak ingin membuat istri majikannya itu tersinggung atas ucapannya barusan.

"Aku benar-benar membenci tuanmu itu!" gerutu Camila kesal.

Terpopuler

Comments

Rita Silitonga

Rita Silitonga

nmm.vv

2022-09-01

0

Anfit Annisa Fitri Tangka

Anfit Annisa Fitri Tangka

Minyak

2021-11-01

1

Septy Cweet

Septy Cweet

menarik

2021-10-25

2

lihat semua
Episodes
1 Dia itu monster!
2 Jangan siksa aku lagi, Dion!
3 Aku kembar?
4 Aku, Ayah kandungmu, Nak!
5 Tak menyangkalnya
6 Merasa sakit hati
7 Di khianati orang yang paling di percaya
8 Kenyataan yang begitu menyakitkan
9 Merasa sedikit terdesak
10 Pertemuan saudari kembar yang tak menyenangkan
11 Kau tidak pantas ....
12 Kenapa tidak?
13 Bimbang
14 Berjuanglah demi aku, Ibu ....
15 Janji Camelia
16 Dasar wanita dingin!
17 Apa dia monsternya?
18 Dia bukan Camila!
19 Merenggut hal yang paling berharga
20 Suara kegaduhan di dalam kamar
21 Dendam yang semakin menumpuk
22 Kesedihan dalam sorot mata yang tajam
23 Jangan pernah membantahku!
24 Siapa kau?
25 Baiklah, ini rahasia kita!
26 Rasa penasaran
27 Kebenaran mengenai Dion
28 Ancaman Dion
29 Memancing reaksi Baren dan Evelin
30 Pria tampan
31 Memancing kejujuran Camelia
32 Perkataan ketika mabuk
33 Aku juga korban!
34 Baiklah, demi ibuku!
35 Sikap manis yang mencurigakan
36 Kesepakatan antara Camelia dan Dion
37 Terlihat khawatir
38 Rencana balas dendam
39 Aku bukan istrinya!
40 Cemburu?
41 Memaksa kembali
42 Kau?
43 Memergokinya
44 Apa? Skandal?
45 Kau tidak berhak!
46 Mabuk
47 Mencari tau
48 Bunga mawar???
49 Merayu
50 Dia sudah jatuh cinta
51 Terancam bangkrut
52 Lalu kami berpacaran
53 Kau benar-benar licik!
54 Pertarungan sengit antara Dion dan Kevin
55 Pemantik
56 Gengsi
57 Saling Curhat
58 Kecupan Mesra
59 Aku menang!
60 Kencan?
61 Rambutmu wangi!
62 Tamu dari Inggris
63 Aku jatuh cinta ....
64 Kekesalan Dion
65 Restu
66 Ungkapan perasaan
67 Permintaan Lisa
68 Tempat Romantis
69 Kita bertemu lagi ....
70 Pesta ulang tahun
71 Diculik
72 Menggoda Dion
73 Pria malang
74 Wanita masa lalu Dion dan Kevin
75 Membawa wanita lain
76 Menuntaskan segala hasrat
77 Karena ku cinta ....
78 Mempermainkan Navier
79 Menghadapi kenyataan
80 Tersadar telah dipermainkan
81 Dinding Rahasia
82 Ini hanya mimpi!!!
83 Gaun Indah
84 Candle Light Dinner
85 Kerusuhan di kamar kastil
86 GADISKU ... AKU DATANG!!!
87 Kabur
88 Nikah Kilat
89 Dendam Kesumat
90 Janji Dion
91 Sasaran Awal
92 Perselingkuhan
93 Terpancing
94 Membuatnya Resah
95 Pengacau
96 Suara Wanita!
97 Hasrat Camelia
98 Sayang, aku telat!
99 Woman On Top!
100 Terkekang
101 Memancing Evelin
102 Semakin terperdaya
103 Karma sedang menantimu!
104 Rencana Liburan
105 Teko Antik
106 Masa Lalu
107 Perawan Ting-Ting
108 Habisi Dia!
109 Berita Mengejutkan
110 Berhasil Kabur
111 Kabar Buruk
112 Tidak mungkin!
113 Merasa Bersalah
114 Duka Camelia
115 Depresi
116 Cara Dion Bertindak
117 Ketakutan
118 Merasa tidak pantas
119 Bertemu Seseorang
120 Salah Paham
121 Pertemuan Kedua
122 Izin Menculik
123 Rencana Si Kembar Nakal
124 Pengasuh Baru
125 Lisa putriku!
126 Manja
127 Penderitaan Camila
128 Diluar Dugaan
129 Di paksa menikah
130 Akting Si Kembar
131 Cantik!
132 Dasar Maling!
133 Kabar Mengejutkan
134 Ciuman Hangat
135 Menepis Rasa
136 Malam Pertama
137 Pasrah
138 Anggota Keluarga Baru
139 MENGINGINKAN SESUATU
140 Prank!!!
141 Cinta Yang Mendalam
142 Mereka sepasang suami istri!
143 Maaf!
144 Perpisahan
145 Perhatian yang tak biasa
146 Setangkai Mawar dari Paris
147 Enggan Melepaskan
148 Pisah Ranjang
149 Selingkuh?
150 Morning Sickness
151 Pink
152 Menginginkan Bayi lagi
153 Gosip
154 Tiga Janin
155 Bayi Kembar Tiga
156 Season 2
157 Menjalankan Misi
158 Terpesona
159 Tebar Pesona
160 Salah Target
161 Saling Menuduh
162 Brankas Mini
163 Dasar Bocah Tengik!
164 Tantangan Untuk Adam
165 Menerobos Jendela Kamar Lisa
166 Hampir Saja
167 Wanita Asia
168 Hukuman Keempat Pria Songong
169 Konsep Pernikahan
170 Rahasia Adam
171 Jangan Rindukan Aku!
172 Belahan Jiwa
173 Saling Merindukan
174 Pernikahan
175 Kejar Dia!
176 Malam Pertama Yang Terlewatkan
177 Membujuk Lisa
178 Resort Bawah Laut
179 Malam Penuh Gairah
180 Kencan Buta
181 Pemerasan Yang Dilakukan Xavier kepada Xinxin
182 Hasutan Triple Boys
183 Dua Keberuntungan
184 Tukar Posisi
185 Kemesraan Adam & Lisa
186 Memergoki Adam
187 Kartu Undangan Pernikahan
188 Kelelahan?
189 Pindah Rumah
190 Kejutan untuk Lisa dan Lucas dari Si Kembar Nakal
191 Bergegas!
192 Rencana Dua Pria
193 Kawanan Emak-Emak Gendut
194 Baku Hantam
195 Apabila Simon Sudah Bertindak
196 Kecemburuan Xavier
197 Pengkhianat!
198 Menyimpan Dendam
199 Pasrah
200 Positif
201 Kaget Sampai Bengek
202 Panik gak? Panik gak? Ya Panik lah… Masa Enggak!
203 Bertemu Seseorang
204 Apa??? Tiga Bayi???
205 Berusaha Menutupi
206 Kemesraan Tanpa Paksaan
207 Nasib Si Buaya Rawa
208 Asisten Baru
209 Meminta Kesempatan
210 Panik
211 Saling Memperebutkan
212 Terharu
213 Bayinya Hilang!!!
214 Tangis Kekesalan Leo
215 Season 2 End
216 Permen Manis I
217 Permen Manis 2
218 Permen Manis 3
219 Permen Manis 4
220 Permen Manis 5
221 Permen Manis 6
222 Permen Manis 7
223 Permen Manis 8
224 Permen Manis 9
225 Permen Manis 10
226 The End
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Dia itu monster!
2
Jangan siksa aku lagi, Dion!
3
Aku kembar?
4
Aku, Ayah kandungmu, Nak!
5
Tak menyangkalnya
6
Merasa sakit hati
7
Di khianati orang yang paling di percaya
8
Kenyataan yang begitu menyakitkan
9
Merasa sedikit terdesak
10
Pertemuan saudari kembar yang tak menyenangkan
11
Kau tidak pantas ....
12
Kenapa tidak?
13
Bimbang
14
Berjuanglah demi aku, Ibu ....
15
Janji Camelia
16
Dasar wanita dingin!
17
Apa dia monsternya?
18
Dia bukan Camila!
19
Merenggut hal yang paling berharga
20
Suara kegaduhan di dalam kamar
21
Dendam yang semakin menumpuk
22
Kesedihan dalam sorot mata yang tajam
23
Jangan pernah membantahku!
24
Siapa kau?
25
Baiklah, ini rahasia kita!
26
Rasa penasaran
27
Kebenaran mengenai Dion
28
Ancaman Dion
29
Memancing reaksi Baren dan Evelin
30
Pria tampan
31
Memancing kejujuran Camelia
32
Perkataan ketika mabuk
33
Aku juga korban!
34
Baiklah, demi ibuku!
35
Sikap manis yang mencurigakan
36
Kesepakatan antara Camelia dan Dion
37
Terlihat khawatir
38
Rencana balas dendam
39
Aku bukan istrinya!
40
Cemburu?
41
Memaksa kembali
42
Kau?
43
Memergokinya
44
Apa? Skandal?
45
Kau tidak berhak!
46
Mabuk
47
Mencari tau
48
Bunga mawar???
49
Merayu
50
Dia sudah jatuh cinta
51
Terancam bangkrut
52
Lalu kami berpacaran
53
Kau benar-benar licik!
54
Pertarungan sengit antara Dion dan Kevin
55
Pemantik
56
Gengsi
57
Saling Curhat
58
Kecupan Mesra
59
Aku menang!
60
Kencan?
61
Rambutmu wangi!
62
Tamu dari Inggris
63
Aku jatuh cinta ....
64
Kekesalan Dion
65
Restu
66
Ungkapan perasaan
67
Permintaan Lisa
68
Tempat Romantis
69
Kita bertemu lagi ....
70
Pesta ulang tahun
71
Diculik
72
Menggoda Dion
73
Pria malang
74
Wanita masa lalu Dion dan Kevin
75
Membawa wanita lain
76
Menuntaskan segala hasrat
77
Karena ku cinta ....
78
Mempermainkan Navier
79
Menghadapi kenyataan
80
Tersadar telah dipermainkan
81
Dinding Rahasia
82
Ini hanya mimpi!!!
83
Gaun Indah
84
Candle Light Dinner
85
Kerusuhan di kamar kastil
86
GADISKU ... AKU DATANG!!!
87
Kabur
88
Nikah Kilat
89
Dendam Kesumat
90
Janji Dion
91
Sasaran Awal
92
Perselingkuhan
93
Terpancing
94
Membuatnya Resah
95
Pengacau
96
Suara Wanita!
97
Hasrat Camelia
98
Sayang, aku telat!
99
Woman On Top!
100
Terkekang
101
Memancing Evelin
102
Semakin terperdaya
103
Karma sedang menantimu!
104
Rencana Liburan
105
Teko Antik
106
Masa Lalu
107
Perawan Ting-Ting
108
Habisi Dia!
109
Berita Mengejutkan
110
Berhasil Kabur
111
Kabar Buruk
112
Tidak mungkin!
113
Merasa Bersalah
114
Duka Camelia
115
Depresi
116
Cara Dion Bertindak
117
Ketakutan
118
Merasa tidak pantas
119
Bertemu Seseorang
120
Salah Paham
121
Pertemuan Kedua
122
Izin Menculik
123
Rencana Si Kembar Nakal
124
Pengasuh Baru
125
Lisa putriku!
126
Manja
127
Penderitaan Camila
128
Diluar Dugaan
129
Di paksa menikah
130
Akting Si Kembar
131
Cantik!
132
Dasar Maling!
133
Kabar Mengejutkan
134
Ciuman Hangat
135
Menepis Rasa
136
Malam Pertama
137
Pasrah
138
Anggota Keluarga Baru
139
MENGINGINKAN SESUATU
140
Prank!!!
141
Cinta Yang Mendalam
142
Mereka sepasang suami istri!
143
Maaf!
144
Perpisahan
145
Perhatian yang tak biasa
146
Setangkai Mawar dari Paris
147
Enggan Melepaskan
148
Pisah Ranjang
149
Selingkuh?
150
Morning Sickness
151
Pink
152
Menginginkan Bayi lagi
153
Gosip
154
Tiga Janin
155
Bayi Kembar Tiga
156
Season 2
157
Menjalankan Misi
158
Terpesona
159
Tebar Pesona
160
Salah Target
161
Saling Menuduh
162
Brankas Mini
163
Dasar Bocah Tengik!
164
Tantangan Untuk Adam
165
Menerobos Jendela Kamar Lisa
166
Hampir Saja
167
Wanita Asia
168
Hukuman Keempat Pria Songong
169
Konsep Pernikahan
170
Rahasia Adam
171
Jangan Rindukan Aku!
172
Belahan Jiwa
173
Saling Merindukan
174
Pernikahan
175
Kejar Dia!
176
Malam Pertama Yang Terlewatkan
177
Membujuk Lisa
178
Resort Bawah Laut
179
Malam Penuh Gairah
180
Kencan Buta
181
Pemerasan Yang Dilakukan Xavier kepada Xinxin
182
Hasutan Triple Boys
183
Dua Keberuntungan
184
Tukar Posisi
185
Kemesraan Adam & Lisa
186
Memergoki Adam
187
Kartu Undangan Pernikahan
188
Kelelahan?
189
Pindah Rumah
190
Kejutan untuk Lisa dan Lucas dari Si Kembar Nakal
191
Bergegas!
192
Rencana Dua Pria
193
Kawanan Emak-Emak Gendut
194
Baku Hantam
195
Apabila Simon Sudah Bertindak
196
Kecemburuan Xavier
197
Pengkhianat!
198
Menyimpan Dendam
199
Pasrah
200
Positif
201
Kaget Sampai Bengek
202
Panik gak? Panik gak? Ya Panik lah… Masa Enggak!
203
Bertemu Seseorang
204
Apa??? Tiga Bayi???
205
Berusaha Menutupi
206
Kemesraan Tanpa Paksaan
207
Nasib Si Buaya Rawa
208
Asisten Baru
209
Meminta Kesempatan
210
Panik
211
Saling Memperebutkan
212
Terharu
213
Bayinya Hilang!!!
214
Tangis Kekesalan Leo
215
Season 2 End
216
Permen Manis I
217
Permen Manis 2
218
Permen Manis 3
219
Permen Manis 4
220
Permen Manis 5
221
Permen Manis 6
222
Permen Manis 7
223
Permen Manis 8
224
Permen Manis 9
225
Permen Manis 10
226
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!