Aku, Ayah kandungmu, Nak!

Demi melancarkan semua rencananya, Baren bertolak ke sebuat kota kecil dimana dulu ia pernah meninggalkan seorang istri dan juga anak perempuannya. Ia pergi bersama Evelin lantaran Camila tidak mendapatkan izin dari Dion saat ingin ikut bersama Baren menemui ibu kandung serta saudari kembarnya tersebut.

Baren dan Evelin tiba di depan rumah yang tampak mungil dari rumah-rumah lainnya. Melihat rumah tersebut banyak kenangan yang seolah bermain di pikiran Baren. Dimana ia mengingat saat-saat ia masih hidup susah bersama istri pertamanya yaitu Shofia.

"Sebenarnya Shofia wanita yang baik, tapi aku tidak memiliki cara lain karena aku tidak mau lagi hidup susah terus-terusan seperti dulu. Aku terpaksa meninggalkannya dan menikahi Evelin agar kehidupanku berubah menjadi seperti sekarang." ucap Baren dalam hatinya mengenang semua kejadian demi kejadian disaat ia masih tinggal di rumah mungil tersebut bersama Shofia.

Evelin tampak sedikit kesal saat melihat raut wajah Baren yang menyimpan kesedihan.

"Heh, dia pasti sedang mengingat kenangannya bersama wanita itu!" gerutu Evelin dalam hatinya merasa tak senang dan cemburu Baren mengenang sosok Shofia.

"Cih, apa lagi yang kau tunggu? Cepat ketuk pintunya dan bawa Camelian ikut kita ke ibukota!" seru Evelin pada Baren.

Baren tersentak dan segala kenangan mengenai Shofia di dalam pikirannya pun buyar begitu saja saat mendengar seruan dari Evelin yang terlihat jengkel kepadanya. Dengan tangan yang sedikit bergetar Baren pun mengetuk pintu tersebut berkali-kali, namun pintu rumah mungil itu sama sekali tidak terbuka.

"Mungkin mereka sedang tidak ada dirumah." kata Baren.

"Atau mungkin mereka sudah pindah dari rumah jelek ini!" sahut Evelin dengan wajah yang masih terlihat jengkel.

"Bisakah kau tidak menunjukkan wajah cemberutmu itu, hah!" ujar Baren tampak kesal lantaran mengerti apa yang tengah dirasakan Evelin saat itu.

"Tentu saja aku kesal karena kau mencoba mengenang istri yang tidak pernah kau ceraikan itu walaupun kau sudah menikah denganku selama puluhan tahun!" gerutu Evelin kesal.

"Kau benar-benar menyebalkan!" gerutu Baren tak kalah kesalnya dari Evelin.

"Eehheerrmm, maaf! Kalian cari siapa?"

Baren dan Evelin menoleh kebelakang saat mendengar suara wanita yang berdiri tepat di balik punggu mereka. Baren dan Evelin melebarkan kedua mata mereka saat melihat seorang wanita yang wajahnya begitu serupa dengan Camila.

"Dia Camelia!" seru Baren dalam hatinya menatap wajah putri sulungnya.

"Dia benar-benar kembar indentik dengan Camila." ucap Evelin dalam hatinya sambil menatap Camelia tanpa berkedip sama sekali.

Camelia dengan polosnya menatap Baren dan juga Evelin yang sedari tadi menatap dirinya.

"Nak, apa kau Camelia?" tanya Baren.

"Iya!" sahut Camelia.

"Tuan tau darimana kalau saya Camelia?" tanya Camelia heran lantaran tidak pernah bertemu Baren selama ini dan tidak pernah mengetahui bahwa ayah kandungnya masih hidup.

"Karena aku adalah ayahmu." ucap Baren.

Camelia tampak begitu terkejut saat mendengar apa yang dikatakan Baren padanya.

"Maaf tuan, tapi kata ibuku aku tidak memiliki seorang ayah lagi karena ayahku telah meninggal saat aku masih bayi." sahut Camelia.

"Heh, Shofia bahkan sudah menganggapmu telah tiada, Baren!" ucap Evelin menyindir suaminya tersebut.

Baren tampak kesal mengetahui apa yang dilakukan istri pertamanya tersebut dan telah menganggapnya sudah tiada.

"Aku ayah kandungmu dan kau juga memiliki saudari kembar bernama Camila!" seru Baren memaksa Camelia untuk percapa pada semua omongannya tersebut.

Camelia hanya diam dan terus menatap curiga pada Baren dan juga Evelin.

"Aku tidak percaya pada kalian! Aku tidak mengenal kalian berdua! Pergi dari rumahku!" usir Camelia merasa tidak senang ketika Baren mengatakan yang sebenarnya.

Camelia menerobos Baren dan Evelin hendak masuk ke dalam rumahnya, namun dengan cepat Baren meriah pergelangan tangannya untuk mencegahnya masuk ke dalam rumah.

"Camelia! Dimana ibumu? Aku ingin bicara padanya, sekaligus membuktikan bahwa semua yang aku katakan mengenai siapa aku dan juga saudari kembarmu benar adanya." kata Baren membuat rasa penasaran Camelia mencuat, namun Camelia masih menahan semua itu lantaran ia tak ingin ibunya yang sedang dirawat dirumah sakit terganggung dengan kehadiran orang asing yang sedang berada di hadapannya.

"Aku tidak punya waktu untuk mempertemukanmu dengan ibuku!" seru Camelia kemudian menarik tangannya dari genggaman Baren.

Tangan Camelia pun terlepas dan ia segera masuk ke dalam rumahnya serta mengunci pintunya. Ia tak mengizinkan Baren dan Evelin masuk ke dalam rumahnya walaupun mereka berdua terus saja menggedor-gedor sambil berteriak memanggilnya.

"Dasar gila! Ibu tidak mungkin berbohong padaku. Tuan kaya tadi pasti membohongiku! Lagipula mana mungkin aku memiliki seorang ayah dari kalangan kelas atas seperti dia, menurut cerita ibu ayahku hanya bekerja sebagai buruh pabrik di kota kecil ini." gumam Camelia sama sekali tidak mau mempercayai apa yang dikatakan Baren padanya.

Karena tidak mendapatkan sambutan yang hangat dari putri sulungnya, Baren pun mengambil langkah lainnya untuk menemui Shofia agar ia dapat meyakinkan Camelia. Baren dan Evelin menunggu di sebuah tempat yang tidak jauh dari rumah mungil tersebut. Mereka berdua mengawasi gerak-gerik Camelia bahkan berniat untuk mengikuti kemanapun Camelia pergi.

Sore harinya, Evelin melihat Camelia keluar dari rumahnya.

"Sayang, itu Camelia!" seru Evelin mengamati Camelia dari dalam mobil mewah mereka.

Dengan segera Baren pun memerintahkan supir pribadinya untuk melajukan mobil mewah miliknya tersebut untuk mengikuti kemanapun Camelia pergi.

Beberapa saat kemudian, mobil mewah milik Baren tiba di depan salah satu rumah sakit yang ada di kota kecil itu. Baren dan Evelin keheranan melihat Camelia masuk ke dalam rumah sakit tersebut.

"Apa dia bekerja dirumah sakit ini?" tanya Evelin pada Baren.

"Mana aku tau ... sudah puluhan tahun aku tidak pernah bertemu dengan Camelia dan Shofia." sahut Baren.

"Sayang, apa mungkin Shofia sedang sakit dan dirawat dirumah sakit ini?" ucap Evelin menerka saja.

Baren berpikir sejenak mencerna apa yang baru saja Evelin katakan padanya.

"Heh, aku sudah datang jauh-jauh ke kota kecil ini hanya demi mewujudkan kelancaran semua rencanaku maka ... maka aku harus tuntaskan semuanya secara maksimal! Apapun yang akan terjadi aku harus membawa Camelia ikut bersamaku ke ibukota untuk menggantikan posisi Camila di kediaman Dion." gumam Baren dalam hatinya.

Baren segera membuka pintu mobilnya dan turun.

"Sayang, kau mau kemana?" tanya Evelin pada Baren.

"Kalau ingin tau apa yang dilakukan Camelia dirumah sakit ini tentunya kita harus mengikutinya kan? Aku ingin semua rencanaku segera tercapai." sahut Baren.

Baren lalu melangkah menuju ke halaman rumah sakit tersebut, sementara Evelin cepat-cepat turun dari mobil dan melangkah mengikuti Baren dari belakang.

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

serakah ni Bpk nya

2022-08-31

0

Devi Triandani

Devi Triandani

ayah yg egois 😠

2022-08-26

0

Septy Cweet

Septy Cweet

bapaknya g punya otak

2021-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Dia itu monster!
2 Jangan siksa aku lagi, Dion!
3 Aku kembar?
4 Aku, Ayah kandungmu, Nak!
5 Tak menyangkalnya
6 Merasa sakit hati
7 Di khianati orang yang paling di percaya
8 Kenyataan yang begitu menyakitkan
9 Merasa sedikit terdesak
10 Pertemuan saudari kembar yang tak menyenangkan
11 Kau tidak pantas ....
12 Kenapa tidak?
13 Bimbang
14 Berjuanglah demi aku, Ibu ....
15 Janji Camelia
16 Dasar wanita dingin!
17 Apa dia monsternya?
18 Dia bukan Camila!
19 Merenggut hal yang paling berharga
20 Suara kegaduhan di dalam kamar
21 Dendam yang semakin menumpuk
22 Kesedihan dalam sorot mata yang tajam
23 Jangan pernah membantahku!
24 Siapa kau?
25 Baiklah, ini rahasia kita!
26 Rasa penasaran
27 Kebenaran mengenai Dion
28 Ancaman Dion
29 Memancing reaksi Baren dan Evelin
30 Pria tampan
31 Memancing kejujuran Camelia
32 Perkataan ketika mabuk
33 Aku juga korban!
34 Baiklah, demi ibuku!
35 Sikap manis yang mencurigakan
36 Kesepakatan antara Camelia dan Dion
37 Terlihat khawatir
38 Rencana balas dendam
39 Aku bukan istrinya!
40 Cemburu?
41 Memaksa kembali
42 Kau?
43 Memergokinya
44 Apa? Skandal?
45 Kau tidak berhak!
46 Mabuk
47 Mencari tau
48 Bunga mawar???
49 Merayu
50 Dia sudah jatuh cinta
51 Terancam bangkrut
52 Lalu kami berpacaran
53 Kau benar-benar licik!
54 Pertarungan sengit antara Dion dan Kevin
55 Pemantik
56 Gengsi
57 Saling Curhat
58 Kecupan Mesra
59 Aku menang!
60 Kencan?
61 Rambutmu wangi!
62 Tamu dari Inggris
63 Aku jatuh cinta ....
64 Kekesalan Dion
65 Restu
66 Ungkapan perasaan
67 Permintaan Lisa
68 Tempat Romantis
69 Kita bertemu lagi ....
70 Pesta ulang tahun
71 Diculik
72 Menggoda Dion
73 Pria malang
74 Wanita masa lalu Dion dan Kevin
75 Membawa wanita lain
76 Menuntaskan segala hasrat
77 Karena ku cinta ....
78 Mempermainkan Navier
79 Menghadapi kenyataan
80 Tersadar telah dipermainkan
81 Dinding Rahasia
82 Ini hanya mimpi!!!
83 Gaun Indah
84 Candle Light Dinner
85 Kerusuhan di kamar kastil
86 GADISKU ... AKU DATANG!!!
87 Kabur
88 Nikah Kilat
89 Dendam Kesumat
90 Janji Dion
91 Sasaran Awal
92 Perselingkuhan
93 Terpancing
94 Membuatnya Resah
95 Pengacau
96 Suara Wanita!
97 Hasrat Camelia
98 Sayang, aku telat!
99 Woman On Top!
100 Terkekang
101 Memancing Evelin
102 Semakin terperdaya
103 Karma sedang menantimu!
104 Rencana Liburan
105 Teko Antik
106 Masa Lalu
107 Perawan Ting-Ting
108 Habisi Dia!
109 Berita Mengejutkan
110 Berhasil Kabur
111 Kabar Buruk
112 Tidak mungkin!
113 Merasa Bersalah
114 Duka Camelia
115 Depresi
116 Cara Dion Bertindak
117 Ketakutan
118 Merasa tidak pantas
119 Bertemu Seseorang
120 Salah Paham
121 Pertemuan Kedua
122 Izin Menculik
123 Rencana Si Kembar Nakal
124 Pengasuh Baru
125 Lisa putriku!
126 Manja
127 Penderitaan Camila
128 Diluar Dugaan
129 Di paksa menikah
130 Akting Si Kembar
131 Cantik!
132 Dasar Maling!
133 Kabar Mengejutkan
134 Ciuman Hangat
135 Menepis Rasa
136 Malam Pertama
137 Pasrah
138 Anggota Keluarga Baru
139 MENGINGINKAN SESUATU
140 Prank!!!
141 Cinta Yang Mendalam
142 Mereka sepasang suami istri!
143 Maaf!
144 Perpisahan
145 Perhatian yang tak biasa
146 Setangkai Mawar dari Paris
147 Enggan Melepaskan
148 Pisah Ranjang
149 Selingkuh?
150 Morning Sickness
151 Pink
152 Menginginkan Bayi lagi
153 Gosip
154 Tiga Janin
155 Bayi Kembar Tiga
156 Season 2
157 Menjalankan Misi
158 Terpesona
159 Tebar Pesona
160 Salah Target
161 Saling Menuduh
162 Brankas Mini
163 Dasar Bocah Tengik!
164 Tantangan Untuk Adam
165 Menerobos Jendela Kamar Lisa
166 Hampir Saja
167 Wanita Asia
168 Hukuman Keempat Pria Songong
169 Konsep Pernikahan
170 Rahasia Adam
171 Jangan Rindukan Aku!
172 Belahan Jiwa
173 Saling Merindukan
174 Pernikahan
175 Kejar Dia!
176 Malam Pertama Yang Terlewatkan
177 Membujuk Lisa
178 Resort Bawah Laut
179 Malam Penuh Gairah
180 Kencan Buta
181 Pemerasan Yang Dilakukan Xavier kepada Xinxin
182 Hasutan Triple Boys
183 Dua Keberuntungan
184 Tukar Posisi
185 Kemesraan Adam & Lisa
186 Memergoki Adam
187 Kartu Undangan Pernikahan
188 Kelelahan?
189 Pindah Rumah
190 Kejutan untuk Lisa dan Lucas dari Si Kembar Nakal
191 Bergegas!
192 Rencana Dua Pria
193 Kawanan Emak-Emak Gendut
194 Baku Hantam
195 Apabila Simon Sudah Bertindak
196 Kecemburuan Xavier
197 Pengkhianat!
198 Menyimpan Dendam
199 Pasrah
200 Positif
201 Kaget Sampai Bengek
202 Panik gak? Panik gak? Ya Panik lah… Masa Enggak!
203 Bertemu Seseorang
204 Apa??? Tiga Bayi???
205 Berusaha Menutupi
206 Kemesraan Tanpa Paksaan
207 Nasib Si Buaya Rawa
208 Asisten Baru
209 Meminta Kesempatan
210 Panik
211 Saling Memperebutkan
212 Terharu
213 Bayinya Hilang!!!
214 Tangis Kekesalan Leo
215 Season 2 End
216 Permen Manis I
217 Permen Manis 2
218 Permen Manis 3
219 Permen Manis 4
220 Permen Manis 5
221 Permen Manis 6
222 Permen Manis 7
223 Permen Manis 8
224 Permen Manis 9
225 Permen Manis 10
226 The End
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Dia itu monster!
2
Jangan siksa aku lagi, Dion!
3
Aku kembar?
4
Aku, Ayah kandungmu, Nak!
5
Tak menyangkalnya
6
Merasa sakit hati
7
Di khianati orang yang paling di percaya
8
Kenyataan yang begitu menyakitkan
9
Merasa sedikit terdesak
10
Pertemuan saudari kembar yang tak menyenangkan
11
Kau tidak pantas ....
12
Kenapa tidak?
13
Bimbang
14
Berjuanglah demi aku, Ibu ....
15
Janji Camelia
16
Dasar wanita dingin!
17
Apa dia monsternya?
18
Dia bukan Camila!
19
Merenggut hal yang paling berharga
20
Suara kegaduhan di dalam kamar
21
Dendam yang semakin menumpuk
22
Kesedihan dalam sorot mata yang tajam
23
Jangan pernah membantahku!
24
Siapa kau?
25
Baiklah, ini rahasia kita!
26
Rasa penasaran
27
Kebenaran mengenai Dion
28
Ancaman Dion
29
Memancing reaksi Baren dan Evelin
30
Pria tampan
31
Memancing kejujuran Camelia
32
Perkataan ketika mabuk
33
Aku juga korban!
34
Baiklah, demi ibuku!
35
Sikap manis yang mencurigakan
36
Kesepakatan antara Camelia dan Dion
37
Terlihat khawatir
38
Rencana balas dendam
39
Aku bukan istrinya!
40
Cemburu?
41
Memaksa kembali
42
Kau?
43
Memergokinya
44
Apa? Skandal?
45
Kau tidak berhak!
46
Mabuk
47
Mencari tau
48
Bunga mawar???
49
Merayu
50
Dia sudah jatuh cinta
51
Terancam bangkrut
52
Lalu kami berpacaran
53
Kau benar-benar licik!
54
Pertarungan sengit antara Dion dan Kevin
55
Pemantik
56
Gengsi
57
Saling Curhat
58
Kecupan Mesra
59
Aku menang!
60
Kencan?
61
Rambutmu wangi!
62
Tamu dari Inggris
63
Aku jatuh cinta ....
64
Kekesalan Dion
65
Restu
66
Ungkapan perasaan
67
Permintaan Lisa
68
Tempat Romantis
69
Kita bertemu lagi ....
70
Pesta ulang tahun
71
Diculik
72
Menggoda Dion
73
Pria malang
74
Wanita masa lalu Dion dan Kevin
75
Membawa wanita lain
76
Menuntaskan segala hasrat
77
Karena ku cinta ....
78
Mempermainkan Navier
79
Menghadapi kenyataan
80
Tersadar telah dipermainkan
81
Dinding Rahasia
82
Ini hanya mimpi!!!
83
Gaun Indah
84
Candle Light Dinner
85
Kerusuhan di kamar kastil
86
GADISKU ... AKU DATANG!!!
87
Kabur
88
Nikah Kilat
89
Dendam Kesumat
90
Janji Dion
91
Sasaran Awal
92
Perselingkuhan
93
Terpancing
94
Membuatnya Resah
95
Pengacau
96
Suara Wanita!
97
Hasrat Camelia
98
Sayang, aku telat!
99
Woman On Top!
100
Terkekang
101
Memancing Evelin
102
Semakin terperdaya
103
Karma sedang menantimu!
104
Rencana Liburan
105
Teko Antik
106
Masa Lalu
107
Perawan Ting-Ting
108
Habisi Dia!
109
Berita Mengejutkan
110
Berhasil Kabur
111
Kabar Buruk
112
Tidak mungkin!
113
Merasa Bersalah
114
Duka Camelia
115
Depresi
116
Cara Dion Bertindak
117
Ketakutan
118
Merasa tidak pantas
119
Bertemu Seseorang
120
Salah Paham
121
Pertemuan Kedua
122
Izin Menculik
123
Rencana Si Kembar Nakal
124
Pengasuh Baru
125
Lisa putriku!
126
Manja
127
Penderitaan Camila
128
Diluar Dugaan
129
Di paksa menikah
130
Akting Si Kembar
131
Cantik!
132
Dasar Maling!
133
Kabar Mengejutkan
134
Ciuman Hangat
135
Menepis Rasa
136
Malam Pertama
137
Pasrah
138
Anggota Keluarga Baru
139
MENGINGINKAN SESUATU
140
Prank!!!
141
Cinta Yang Mendalam
142
Mereka sepasang suami istri!
143
Maaf!
144
Perpisahan
145
Perhatian yang tak biasa
146
Setangkai Mawar dari Paris
147
Enggan Melepaskan
148
Pisah Ranjang
149
Selingkuh?
150
Morning Sickness
151
Pink
152
Menginginkan Bayi lagi
153
Gosip
154
Tiga Janin
155
Bayi Kembar Tiga
156
Season 2
157
Menjalankan Misi
158
Terpesona
159
Tebar Pesona
160
Salah Target
161
Saling Menuduh
162
Brankas Mini
163
Dasar Bocah Tengik!
164
Tantangan Untuk Adam
165
Menerobos Jendela Kamar Lisa
166
Hampir Saja
167
Wanita Asia
168
Hukuman Keempat Pria Songong
169
Konsep Pernikahan
170
Rahasia Adam
171
Jangan Rindukan Aku!
172
Belahan Jiwa
173
Saling Merindukan
174
Pernikahan
175
Kejar Dia!
176
Malam Pertama Yang Terlewatkan
177
Membujuk Lisa
178
Resort Bawah Laut
179
Malam Penuh Gairah
180
Kencan Buta
181
Pemerasan Yang Dilakukan Xavier kepada Xinxin
182
Hasutan Triple Boys
183
Dua Keberuntungan
184
Tukar Posisi
185
Kemesraan Adam & Lisa
186
Memergoki Adam
187
Kartu Undangan Pernikahan
188
Kelelahan?
189
Pindah Rumah
190
Kejutan untuk Lisa dan Lucas dari Si Kembar Nakal
191
Bergegas!
192
Rencana Dua Pria
193
Kawanan Emak-Emak Gendut
194
Baku Hantam
195
Apabila Simon Sudah Bertindak
196
Kecemburuan Xavier
197
Pengkhianat!
198
Menyimpan Dendam
199
Pasrah
200
Positif
201
Kaget Sampai Bengek
202
Panik gak? Panik gak? Ya Panik lah… Masa Enggak!
203
Bertemu Seseorang
204
Apa??? Tiga Bayi???
205
Berusaha Menutupi
206
Kemesraan Tanpa Paksaan
207
Nasib Si Buaya Rawa
208
Asisten Baru
209
Meminta Kesempatan
210
Panik
211
Saling Memperebutkan
212
Terharu
213
Bayinya Hilang!!!
214
Tangis Kekesalan Leo
215
Season 2 End
216
Permen Manis I
217
Permen Manis 2
218
Permen Manis 3
219
Permen Manis 4
220
Permen Manis 5
221
Permen Manis 6
222
Permen Manis 7
223
Permen Manis 8
224
Permen Manis 9
225
Permen Manis 10
226
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!