Kacau

Bersama dengan Maria, Carissa pergi membayar uang kuliahnya terlebih dahulu. Setelah membayar uang kuliah barulah Carissa ke mall untuk membeli semua keperluannya seperti yang diperintahkan oleh suaminya pagi tadi. Carissa yang berbelanja juga menyuruh Maria untuk ikut memilih barang-barang yang diperlukannya. Hitung-hitung sebagai hadiah karena Maria bersedia menemaninya dan lagi pula semua belanjaan mereka, dibayar menggunakan uang dari suaminya. Hehehehe.

Usai berbelanja dan makan siang Carissa menyuruh Maria agar pulang duluan ke rumah aaron. Gadis itu menitipkan barang-barangnya pada Maria, dan dirinya mampir ke rumah kosnya yang lama untuk mengambil buku-buku kuliahnya dan beberapa potong pakaian miliknya. Carissa datang sekaligus untuk berpamitan dan berterima kasih pada pemilik kos. Carissa mengembalikan kunci kos miliknya, gadis itu berpesan pada pemilik kos agar barang-barang yang masih berada dalam kosnya diberikan saja kepada orang lain atau dijual saja pada pembeli barang bekas. Pemilik kosnya menitikkan air mata atas kepergian Carissa bagaimaan pun juga Carissa adalah anak kos yang sering membantunya dan sudah dianggapnya seperti anak sendiri.

Sampai di rumah suaminya, Carissa memasukkan buku-buku miliknya ke dalam kamar, Carissa melakukannya sendiri dan menolak bantuan yang ditawarkan oleh para pelayan. Bibi Sitti selaku kepala pelayan yang merupakan orang kepercayaan Aaron hanya mengawasi gadis itu, semoga tuan muda tidak marah dengan tingkah istrinya ini. Karena aaron sebenarnya tidak suka jika para pelayan membiarkan tuan dan keluarganya menyelesaikan pekerjaan. Tapi nyonya mudanya ini sangat keras kepala, Bi Sitti akan membiarkannya saja untuk kali ini.

Usai merapikan semua buku-buku miliknya, Carissa istrahat kemudian melaksanakan shalat. Keadaan Carissa yang sudah berubah drastis seperti sekarang membuat Carissa bosan karena tidak bisa lagi melakukan apapun, semua sudah dikerjakan oleh para pelayan. Untuk mengusir kebosanan yang melandanya, Carissa turun ke ruang keluarga untuk nonton. Carissa sangat fokus dengan acara TV yang sedang ditontonnya, fokus Carissa teralihkan ketika mendengar bel rumah berbunyi nyaring.

Bel tersebut dipencet berulang-ulang, dasar orang yang tidak sabaran bisik Carissa dalam hati. Carissa terperanjat kaget begitu membuka pintu dan matanya bertabrakan dengan mata orang yang menjadi tamunya yang memencet bel dengan tidak sabaran. Tamunya adalah Nurmansyah, pria tua yang pernah mengajaknya untuk berkencan. Begitu tersadar Carissa bergerak untuk menutup kembali pintu yang telah dibukanya. Akan tetapi, gadis itu terlambat. Nurmansyah dengan cepat membaca gerak- gerik Carissa, sehingga Carissa sampai terjungkal ke belakang, Nurmansyah mendorong pintu dengan kuat.

Carissa menelan ludahnya susah payah, tatapan Nurmansyah terlihat tidak bersahabat dan penuh amarah pada dirinya. Nurmasyah menyeringai membaca ketakutan yang terlihat dari mata gadis, yang berada di hadapannya ini.

" Apa tujuan kamu bersekongkol dengan Aaron dan menjebak saya? Apa tujuan kamu?" Nurmasyah berjalan mendekati Carissa sambil berteriak.

Carissa terhuyung ke belakang, gadis itu menggelengkan kepalanya. Suaranya hilang ditelan ketakutan yang melandanya. Apalagi matanya melirik tidak ada pelayan yang berlalu lalang disekitar sini.

" Berapa banyak anak sialan itu membayar kamu? Berapa banyak?" Carissa terdiam, badannya gemetar. Keterdiaman Carissa membuat kemarahan Nurmansyah memuncak. Pria itu memegang dagu Carissa dengan sangat kuat.

"Apa yang membuatmu menikahi anak sialan itu? Apa?" Nurmasyah berteriak sangat keras dihadapan gadis itu. Carissa masih terdiam.

"Dasar perempuan murahan, cuih" pria itu meludahi wajah Carissa.

" Kenapa diam? Jawab kenapa kamu diam?." Carissa tidak menjawab, gadis itu berusaha melarikan diri.

Belum sempat untuk berlari, Nurmansyah sudah menangkap tubuh carissa dan mendorong gadis itu dengan sangat kuat, sehingga Carissa terbentur pada tembok. Carissa merintih kesakitan, Bi Sitti yang melihat kekacauan itu segera mengabarkannya pada tuan muda, karena wanita paruh baya itu juga tidak berani untuk melawan tuan besar sendirian.

Di luar rumah yang megah itu sebuah mobil berhenti. Keluarlah gadis yang sangat mirip dengan Aaron, Nadirah namanya. Nadirah kesal mendengar keputusan orang tuanya yang akan bercerai. Setelah pertengkaran orang tuanya di rumah besar, gadis itu menyusul kemana ayahnya pergi. Nadirah sangat marah ketika mengetahui seseorang yang menggoda papanya malah menikah dengan abangnya, dasar pelakor maki Nadirah dalam hati. Gadis itu masuk ke rumah abangnya dengan tergesa-gesa. Melihat Carissa gadis itu langsung ikut mengusir Carissa. Ngapain sih pelakor dipelihara bisik hati nadirah.

" Jadi kamu yang menjadi pelakor itu? Cepat keluar dari rumah Abang gue!" Carissa kaget melihat perempuan muda yang tiba-tiba masuk dan mengusirnya. Carissa tidak bisa berjalan, sendi-sendinya terasa ngilu untuk berjalan. Nurmasyah hanya menonton pertunjukan itu. Carissa telah membuatnya murka, biar tahu rasa gadis itu diusir oleh Nadirah.

"Tunggu apa lagi? Gue bilang keluar dari rumah ini!!!!! Suara Nadirah menggelegar di dalam rumah itu. Naya beringsut terseok-seok, menuju pintu.Gadis itu tidak pernah berpikir akan seperti ini akhirnya, baru juga semalam suasana membaik.

"Nadirah, kamu yang harus keluar dari rumah ini" Mendengar teriakan dibelangnya Nadirah terkaku, ia mengenal suara itu. Badan Nadirah seketika membeku. Nurmansyah pun ikut membeku mendengar suara itu. Aaron berdiri tepat dihadapan Carissaa. Aaron meneliti penampilan istrinya dengan tatapan tajam. Pria itu kemudian mengalihkan tatapannya dan menatap tajam pada adik dan papa yang berada tidak jauh dari Carissa.

" Jika istriku sampai patah tulang, bersiaplah kalian untuk kehilangan tangan kalian. Selamanya." Teriak Aaron tegas sembari menunjuk wajah Nadirah dan papanya dengan sangat marah. Kemudian Aaron menggendong istrinya pergi dari ruang depan.

"Nadirah, angkat kaki dari rumah ini! Kamu tidak tahu apapun tentang istriku, jangan berani mengusik istriku." Nadirah akur, gadis itu tidak akan memancing emosi level atas milik abangnya. Semua ini terjadi karena pelakor itu, pertama kali dalam hidupnya Nadirah dibentak oleh abangnya. Nadirah melirik benci dan penuh dendam pada Carissa.

"Pergi atau abang cungkil mata kamu?" Aaron menatap tidak suka pada adiknya yang melirik istrinya penuh kebencian.

Selesai dengan nadirah, Aaron kemudian mengalihkan pandangan menatap wajah papanya.

"Semua yang terjadi pada papa itu murni kesalahan papa! Jangan bawa-bawa istriku". Aaron membentak papanya dengan suara keras.

" Ingat, Aaron tahu semua kebejatan yang papa lakukan. Aaron selama ini diam karena mama yang minta, Aaron juga tahu tentang skandal papa dengan semua sekretaris papa". Aaron menyeringai melihat Nurmansyah yang mendadak pucat dan gelagapan.

"Sekarang pergi! Pergi dari rumah Aaron!" Mendengar pengusiran itu Nurmasyah keluar dari rumah itu dengan wajah merah, entah karena malu atau karena marah.

Setelah para perusuh itu pergi, Aaron membawa istrinya menuju kamarnya.

"Kamu bisa, bersihkan diri sendiri?". Aaron kasihan melihat penampakan istrinya yang sangat kacau, Carissa mengangguk.

"Silahkan bersihkan diri, kita tunggu dokter datang". Carissa mengangguk dan berlalu ke kamar mandi.

Di atas ranjang Aaron, mengirimkan pesan pada asistennya untuk mengumpulkan para pelayan. Beberapa saat kemudian, Carissa keluar dari kamar mandi dengan tampilan yang lebih segar walau mata gadis itu membengkak. Tak lama berselang, terdengar ketukan pintu. Aaron membuka pintu, dokter Ayunda tersenyum melihat Aaron.

"Jadi, siapa yang sakit?". Ayunda melihat ponakannya itu baik-baik saja. Aaron tersenyum, kemudian mengisyaratkan dengan mata pada Carissa yang berbaring di atas ranjang.

"Siapa dia?" Ayunda heran, tidak biasanya Aaron bersama wanita.

"Istri aku, tan." Aaron nyengir pada tantenya. Ayudia terbelalak, tangan wanita itu langsung menjewer telinga ponakannya.

"Kamu kok tidak mengundang Tante sih, dasar anak nakal." Aaron hanya meringis. Carissa yang berbaring di atas ranjang sedikit terhibur melihat pemandangan di depannya ini.

"Tante, cepat periksa istriku. Kasihan dia kesakitan!" Ayudia mengangguk, melepaskan jewerannya pada Aaron. Ayudia berjalan mendekati Carissa, dan melihat lebam-lebam di tubuh Carissa dengan teliti.

"Alhamdulillah tidak ada luka yang serius, oleskan saja dengan salep biar memarnya cepat pulih." Ayudia memberikan salep pada Carissa. Carissa tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Selesai memeriksa Carissa Ayudia pamit, dan meninggalkan rumah Aaron.

"Makasih ya tuan, maaf sudah membuat keluarga tuan jadi kacau." Carissa tersenyum merasa bersalah.

"Bukan salah kamu, kok." Aaron lalu mengambil alih salep yang ada ditangan Carissa. Kemudian, pria itu mengoleskan salep pada bagian tubuh Carissa yang memar.

"Tuan, kalau Carissa sudah punya kerja, Carissa akan membayar semua hutang Carissa." Gadis itu menunduk, merasa menjadi beban bagi hidup Aaron dan keluarganya. Aaron menghela nafas, kemudian menatap lembut istrinya.

"Tidak ada hutang istri pada suami, itu sudah sepantasnya, kan?" Aaron mengelus kepala gadis itu.

"Terimakasih Tuan untuk semuanya". Carissa tersenyum kecil, Aaron spontan memeluk gadis itu. Mata Carissa membulat, dengan tindakan drastik suaminya. Keduanya terkaku beberapa saat kemudian melepaskan pelukan mereka dengan canggung.

Terpopuler

Comments

itin

itin

begitu dia hadir dan tumbuh dalam rahim ibunya sungguh sangat disayang dan dinantikan kehadirannya. begitu lahir seolah kebahagiaan hanya untuk anaknya. setelah dia bertumbuh dan berkembang sang ayah punya banyak impian terhadapnya. dan ketika sianak telah dewasa dan mampu berdiri dikakinya sendiri justru menjadi rival sang ayah. karna kelakuan si ayah itu sendiri. jelalatan dan tak tau umur. qiiqiqiqiqi.... fenomena alam

2020-10-09

0

Tri Hapna Nusa

Tri Hapna Nusa

bagus ceritanya

2020-08-05

5

meike senly

meike senly

bagus, ceritanya gak bertele-tele. jadi gak bosan baca.

2020-06-15

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!