Berakhir dengan Pernikahan

Aziz sangat tahu, bosnya ini memang selalu diincar oleh para wartawan karena hidupnya yang terlalau tertutup sehingga berita tentang dirinya selalu menjadi incaran para wartawan. Aziz takut-takut menatap Aaron yang terlibat dingin. Aziz kecolongan tidak tahu kalau Nurmansyah juga merencanakan penggerebekan ini.

“Tuan, ini pasti akan menjadi berita yang sangat menggemparkan." Aziz menatap Aaron yang terlihat santai.

"Biarkan saja mereka.” Aaron menjawab acuh kemudian mengalihkan tatapannya, memandang wajah gadis yang dari tadi terdiam ditempatnya. Mata gadis itu terlihat menerawang, entah apa yang dipikirkan gadis itu. Dengan isyarat tangannya Aaron meminta Aziz untuk pergi dari kamar tersebut.

"Hei, nama kamu siapa?" Aaron berjalan mendekati gadis itu. Carissa menatap takut-takut pada Aaron. Walaupun pria itu sudah bertanya dengan nada yang lembut, aura kemarahan masih terpancar diwajahnya.

“Carissa tuan.” Carissa mengalihkan pandangannya dari pria itu, Aaron menghela napas kemudian menatap gadis itu saksama. Aaron akan menikahi gadis ini selain untuk melawan ayahnya, pria itu ingin membungkam berita buruk tentang dirinya akibat penggrebekan malam ini. Walaupun sebenarnya dengan kekuasaannya Aaron bisa saja menghapus semua berita murahan itu. Akan tetapi itu bisa menjadi kelemahan untuk dirinya dan dia akan mudah diperas dengan berita itu.

"Ikut aku!” Aaron menarik tangan gadis itu, Carissa yang shock dengan semua yang menimpanya malam ini, akur. Carissa membiarkan kakinya mengikuti langkah panjang pria yang manarik tangannya ini.

Aaron menuju mobilnya, semua kekacauan yang ada dikamar hotel tadi ia serahkan pada anak buahnya untuk menyelesaikannya. Pria itu membukakan pintu untuk Carissa masuk lebih dulu, barulah dirinya menyusul masuk dalam mobil. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Suasana dalam mobil sangat hening, Carissa tidak berani untuk bertanya pada pria itu dimana dirinya dibawa. Aaron juga tidak mengeluarkan suara apapun untuk berbicara dengan gadis yang ada dikursi penumpang itu.

"Dimana orang tua kamu?” Aaron melirik sekilas pada Carissa kemudian fokus kembali pada jalanan.

" Mereka sudah di surga Tuan." Carissa tersenyum mengingat orang tuanya.

"Kamu masih ada wali atau keluarga yang lain". Aaron kembali bertanya, Carissa menggigit bibirnya, menggelengkan kepala.

" Ada paman tuan, adik angkat ibuku itupun dia berbeda kota denganku sekarang." Carissa mengernyit mengapa laki-laki ini menjadi banyak bertanya. Carissa mau bertanya menjadi urung melihat muka Aaron yang tidak bersahabat.

"Beritahu paman kamu, malam ini kita menikah.” Suara Aaron terdengar tidak menerima sedikit pun bantahan. Mendengar kata menikah Carissa tidak tahan lagi untuk tidak protes, apa-apaan ini!?

"Are you serius? Tidak, aku tidak mau menikah dengan kamu." Gila! Menikah Itu harapan terakhir Carissa, gadis itu masih mau fokus dengan impiannya. Enak saja pria ini memintanya menikah.

" Hahahaha, jadi kamu mau tolak aku atau suka kamu lebih suka menjual tubuh kamu pada pria berumur? Seperti menjadi pelakor? Dibandingkan menikah dengan pria muda dan single sepertiku?" Carissa kicep, susah mau menjelaskan diposisi seperti ini.

"Aku tidak menjual tubuh." Carissa berteriak, pria ini berani-beraninya menuduh dirinyanya yang bukan-bukan.

"Sekali lagi kamu mengeluarkan suara yang keras kepada saya, jangan salahkan saya kalau kamu tidak akan melihat dunia ini." Aaron sangat marah dengan keberanian gadis itu meneriakinya.

Dia sudah berbaik hati bukan? Setidaknya gadis itu akan mendapatkan harta atau kemewahan dari dirinya. Carissa terdiam, gadis itu mengetikkan pesan pada pamannya bahwa dia akan menikah malam ini, juga menyampaikan permintaan maafnya karena tidak mengabarkan lebih cepat.

Carissa lelah dengan hidup yang seperti ini, malam ini dia menjadikan dirinya sangat hina, dan dihina pria disampingnya ini. Gadis itu menjadi sakit hati dengan keputusan bodohnya siang tadi, Carissa tersedu sedan. Aaron tidak merasa tersentuh dengan tangisan gadis itu.

"Mau menangis darah pun, kamu tidak punya pilihan selain menikah denganku. Kamu boleh tidak menikah asal siap dicaci maki warga Indonesia, karena menjadi pelakor." Aaron sengaja mengeluarkan kata-kata yang akan membuat gadis itu terpojok. Setelah ini, Aaron akan membuat perhitungan pada ayahnya.

Carissa diam, tidak menanggapi ocehan pria itu. Mobil Aaron memasuki kawasan yang sangat mewah, Carissa sampai terkagum-kagum. Walaupun rumah orang tuanya sangat luas, tapi rumah ini lebih luas lagi. Halamannya dipenuhi oleh taman-taman yang indah. Carissa tersenyum sejenak, kemudian kembali muram mengingat nasibnya yang tragis. Belum jadi pelakor benaran sudah seperti ini hidupnya, bagaimana kalau benaran? Aaron mengajak gadis itu masuk ke dalam rumahnya. Carissa tersenyum canggung diperkenalkan sebagai calon istri kepada semua pekerja di rumah ini. Carissa diantar oleh Maria ke kamar atas untuk membersihkan diri.

Dibawah Aaron menelpon Angela untuk mencarikan penghulu, dan gaun pengantin malam ini. Pria itu juga memberitahu ibunya untuk datang ke rumahnya. Pasalnya dia mau menikah malam ini. Aaron tidak bisa menikah besok karena anak buah ayahnya pasti akan menggagalkannya. Aaron kemudian kekamarnya, pria itu perlu waktu untuk membersihkan diri. Aziz memasuki rumah itu dengan tergesa menghampiri kamar bosnya yang berada di lantai atas.

Tok tok!

Belum sempat mengucapkan salam pintu langsung terbuka.

"Ini pakaiannya bos, ibu anda sudah sampai dibawah dan pak penghulu juga sudah mau sampai." Aaron menerima bungkusan baju tersebut, pria itu segera memakai jasnya dan menyisir rambut dengan rapi.

Setelah itu, Aaron menghampiri kamar calon pengantin wanita. Aaron langsung masuk, gadis itu terlihat sudah selesai dirias, Aaron memberikan gaun pengantin tersebut kemudian pria itu turun ke bawah lebih dulu, menyambut kedatangan ibunya dan menunggu kedatangan penghulu.

Carissa memakai gaun pengantin pemberian Aaron. Gadis itu menatap bayangannya dihadapan cermin. Meskipun di make up sederhana gadis itu terlihat cantik, apakah ayah dan ibunya akan senang dengan pernikahan yang seperti ini? Carissa menghembuskan napas ayah dan ibu maafkan Carissa yang tidak berguna ini, menikah pun bukan karena dicintai tetapi karena kesalahan menerima tawaran kencan yang diberikan oleh pria tua yang baru dikenalnya.

"Nona, silahkan ke bawah anda sudah ditunggu." Aziz muncul di depan pintu, Carissa mengangguk kemudian mengikuti Aziz bersama Maria ke lantai bawah.

Aaaron sempat terkagum dengan kecantikan milik calon pengantin wanitanyanya. Akan tetapi, mengingat apa yang melatar belakangi pernikahan ini Aaron akhirnya kembali memasang wajah tanpa perasaannya. Carissa dituntun Maria duduk disamping Aaron menghadap penghulu. Hanya ibu Aaron, penghulu dan beberapa pelayan yang hadir di acara pernikahan ini. Carissa tersenyum kecut, dahulu impiannya pernikahannya akan dihadiri oleh banyak teman-teman, keluarga dan pernikahannya penuh dengan cinta.

Sekarang gadis itu hanya menundukkan kepalanya berharap pernikahan ini tidak akan menjadi kesengsaraan untuk dirinya. Carissa larut dalam lamunan, gadis itu mengangkat kepalanya ketika mendengar teriakkan "sah" dari orang-orang yang ada di ruangan ini.Carissa mendongak ketika merasakan tangan suaminya itu ada di atas kepalanya.

Aaron memegang ubun-ubun istrinya dan membaca basmallah kemudian berdoa Allaahumma innii as-aluka khayraha wa khayra maa jabaltahaa ‘alaihi wa a’uudzu bika min syarrihaa wa min syarri maa jabaltahaa ‘alaihi ( Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan pada dirinya. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan apa yang Engkau ciptakan pada dirinya.)

Selesai membaca doa Aaron mengecup kening istrinya, lama. Ibu Aaron menitikkan air mata haru, anaknya kini sudah dewasa. Wanita paruh baya itu berdoa agar kelak pernikahan anaknya menjadi sakinah, mawadah, dan warahmah. Aaron menghampiri ibunya salaman dan meminta maaf jika selama menjadi anak sering menyusahkan ibunya, pria itu juga memohon agar ibunya mendoakan rumah tangganya bisa berjalan dengan baik dan dirinya bisa menjadi pemimpin yang baik dalam biduk rumah tangganya.

Carissa juga salim pada mertuanya, kemudian memeluknya. Gadis itu tiba-tiba menitikkan air mata merasakan kehangatan yang dirasakannya. Kehangatan yang sudah lama hilang sejak kepergian orang tuanya.

Terpopuler

Comments

SimboLon Hayati Nur

SimboLon Hayati Nur

walaupun d paksa tp Aron msh baik

2021-07-06

0

Wahyuni Yuni

Wahyuni Yuni

mulai baper😊

2021-04-22

0

Mawar Berduri

Mawar Berduri

beruntung Ibunya Aron baik

2021-03-16

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!