Keakraban

hari ini Haby mengajak pergi setelah perkenalan yang cukup singkat, dia begitu percaya padaku.

Aku mengenakan kaos berwarna ungu ditambah jaket jeans warna navy kombinasi celana kain berwarna ungu. Rambut curly terikat diatas, sepatu kets hitam putih.

Haby terlihat mengenakan kaos warna hijau army, celana jeans navy dan sepatu boots.

Kami pun pergi meninggalkan kediaman paman Khadir.

Ia mengemudikan mobil miliknya, Jeep Rubicon orange "bagus mobilmu" - wajah penuh kekaguman "pasti paman amat menyayangimu, ini mobil terbaru loh !!!" - lanjut ku, senyum manja menatap nya yakin

"aku ingin mobil bagus, tapi semasa sekolah ayah hanya memberiku mobil honda Jazz, sedihnya" - gerutuh, menceritakan semasa sekolah

"by the way, anak anak paman Khadir mobilnya bagus bagus. Aku ingin jadi anaknya" - mengekspresikan wajah begitu manja

"kalo ayahku tidak akan memberiku fasilitas mewah meski dia banyak uang, karena aku anak yg disuruh belajar sampai pintar bukan di fasilitasi kemewahan" - bergumam sendiri, tampak ia merespon dengan tawanya.

"Layla Layla" - menyebut namaku mengulang beberapa kali, menyalahkan speaker dan terdengar musik rock.

"Apa paman sangat menyayangimu ?" - mengulang beberapa pertanyaan, dia tampak bingung nyengir sesekali

"bukan, ayah sangat mencintai kak Ali bukan aku" - jawaban singkat, ia tersenyum

"apa kamu tidak cemburu, Haby?" - mata mengintip mengamati ekspresi

"tidak sama sekali ... aku sangat menyayangi kak Ali, dia kakak yg aku sayangi" - menarik bibir, tersenyum

"wajah kalian tampak berbeda ?" - mimik muka berubah masam, setelah mendengar ucapanku, sedikit menahan tawa

"berbeda dari mana?" - tidak menerima pernyataan

"okay aku jelaskan !! wajahmu hampir terlihat seperti mudanya paman Khadir, kalau Ali tidak mirip siapapun bisa jadi Ali mirip ibu kalian"

"aku tidak tahu wajah ibuku" - ekspresi tiba tiba berubah matanya menjadi sayu.

Aku menyadari bahwa telah salah berbicara

"oh maafkan aku, aku tidak berfikir ternyata ibumu sudah tiada Haby, maafkan aku" - ucapan manja, dia mengusap rambutku tersenyum.

Berbeda dari kakaknya, Haby ramah dan menyenangkan.

Perjalanan panjang pun tak terasa karena kita nyambung dalam mengobrol.

Haby mengajak ke tempat kuliah "Universitas Cokroaminoto"

bangunan tinggi, besar dan luas tampak terparkir mobil berjajar mulai yang bagus sampai biasa lengkap memenuhi universitas.

Mulai memasuki gedung memarkir mobil tepat dipinggir dekat gerbang pembatas. Aku turun dan mengikutinya, semua mata tertuju pada kami bahkan ada yg menatapku sinis beberapa wanita diantaranya berdiri dari orang orang itu

aku menundukkan kepala "dia lumayan cantik" - seorang wanita dengan lantang mengucapkan ketika kami sedang berjalan

"gak juga, biasa aja !!! kok bisa dia bersama Haby" - wanita lain pun mencerca pertanyaan

"dia apanya Haby, saudara? tapi kok gak mirip" - suara suara terdengar mengganggu.

Berbeda dengan sekolahku dulu kenapa aku jadi terlihat seperti mengganggu mereka

Haby berjalan tak mempedulikan wanita wanita yang membicarakannya, meski ia mendengar jelas "apa mereka wanita wanita yang menyukaimu?" - bisik bisik, menarik kaosnya

Kami yang sedang berjalan di koridor, tiba tiba ia nyengir mengejek "gak tau, aku tidak tertarik dengan mereka" - Haby tersenyum, melihat ku sekilas dan fokus berjalan melihat kedepan

"mereka menatapku penuh ambisi" - ekspresi murung yang tak dapat kusembunyikan, ia pun menertawakan ku.

"Bagaimana kalo mereka tau kamu pacarnya kak Ali? seberapa parah dirimu betah disini ???" - penjelasan tidak bisa diterima.

Kami berhenti di depan ruangan aku menunggu didepan pintu, terlihat Haby berbicara bersama dosen kampus

selang beberapa menit dia keluar dan mengajak ke kantin.

Aku meminum ice teh dan mie ayam, enak sekali seperti menu di kantin sekolah dulu.

Haby sibuk membuka lembaran per lembaran tidak memperhatikan "hey Haby" - panggil ku, ia tak menghiraukan.

Sampai akhirnya suara handphone berdering, ia membicarakan tugas kuliah bersama teman yang menelponnya "bosen banget" - gumam ku.

"Layla" - setelah mendiamkan cukup lama, dia mengajak mengobrol "makan mu sudah habis ? - tanya nya

"kenapa kalo makan mie ayam sausnya banyak ?" - komplain yang tidak ingin kudengar

"aku suka aja, mengingat semasa sekolah" - suaraku mengejek

"oh ya kenapa kamu tidak berkuliah dan kita bisa berangkat bersama" - ia sibuk membolak balikkan lembaran

"pendaftaran tahun ini sudah selesai Haby, jadi harus tahun depan !!! kamu tau Haby betapa tidak maunya aku jika harus berkuliah setelah mengalami ujian kelulusan SMA hidupku hampir full dengan bimbel" - lagi lagi ia menertawakan ocehanku

"oh jadi begitu tuan putri" - jawabnya

"apaan sih manggil tuan putri segala" - mengernyitkan kening, menatap sinis.

Tiba tiba muncul seorang wanita yang tidak tahu datang dari mana mendatangi Haby

"Haby ..." - suara manja, benar benar membuat risih dengan pakaiannya memakai dress mini berwarna pink, kacamata warna maroon dan high heels tinggi warna putih. Tubuhnya kurus semampai, rambut panjang lurus. Ia membawa tas shopping berwarna nude, sangat feminim sekali.

"Okay Haby, tunggu ya !! besok pasti segera selesai" - memegang pundak Haby manja

"makasih sayang" - tanggapan Haby memuakkan.

Dan akhirnya ia pergi meninggalkan kami.

"kamu tahu, kamu gila!" - suara meninggi

"gila kenapa, enak saja ngatain orang tanpa sebab" - pernyataan tak terima

"gila banget, Haby kamu tau kan wanita itu sangat menyukaimu" - tanyaku, dia tampak heran

"lalu?" - singkat

"kamu memanfaatkan demi mengerjakan tugasmu, apa kamu menyukai nya? atau bisa jadi kalian memang pacaran" - nyengir tidak percaya.

"Layla, dengarkan aku!! - sambil memegang pundak, tatapan meyakinkan menatapku.

Aku berusaha menahan tawa "aku tidak tertarik dengan wanita di universitas sini, oke. Dan kamu tahu aku sudah punya pacar tapi bukan disini dan tidak mungkin aku cari pacar disini"

"lalu apa Ali juga mempunya pacar? - lontaran spontan terlintas dalam fikiran

"setahuku tidak, Layla tenang saja meski banyak wanita disini yang cantik, kak Ali tidak tertarik sama sekali. Dia sama sepertiku, hanya saja dari dulu kak Ali tidak pernah dekat dengan perempuan manapun. Ya setahuku dia tidak pernah memiliki seorang pacar" - penjelasan yang masuk akal.

 -------------------------

Hujan mengguyur deras, bergegas kami memasuki mobil dan kembali pulang waktu menunjukkan pukul 15.00 sore. Perjalanan akan sangat jauh sekali harus menempuh waktu 2 jam kami akan tiba di kediaman paman Khadir.

Dalam perjalanan aku sangat mengantuk, Haby menyalakan speaker dan alunan lagu rock menemani dalam sepoi sepoi tidurku.

Tepat pukul 18.00 kami sampai dirumah, tidak terlihat siapapun disini. Segera memasuki kamar mengganti baju, Haby menunggu di ruang keluarga untuk menonton film terbaru dan menyiapkan snack ringan dimeja.

Setelah mandi, membersihkan diri mengenakan dress berwarna ungu.

Aku menghampiri. Kami menonton film action

"Haby, apa kamu sering sendiri disini?" - fokus menonton film tidak mendengarkan, menikmati snack snack ringan dan beberapa botol minuman coca cola

"ya, aku sering sendiri disini" suara terdengar setelah cukup lama menunggu

"lalu Ali dan paman dimana?" - menatapnya yang saat ini fokus dengan film. Lagi lagi ia tak mempedulikan, kami duduk bersebelahan di kursi sofa warna merah.

"Ayah kan fokus sama kerjaan, kalo kak Ali aku tidak tahu. Mungkin main kerumah temennya" - lagi lagi aku harus menunggu jawaban keluar dari mulutnya, kunyahan kunyahan snack tak mempedulikan pertanyaanku.

"Aku mau tidur dulu, aku gak suka sama filmnya !! aku suka drama romance" - bergegas pergi memasuki kamar

"Layla tunggu, Layla Layla" - panggil Haby yang ku abaikan

"aku males nonton sendiri disini, Layla" - suara Haby tampak sebal, aku tertawa dibalik kamar.

Sambil menatap keluar jendela, waktu menunjukkan pukul 22.00, angin sepoi sepoi meniup baju tidurku "brr ..." - dingin, segera menutup jendela terlihat bulan purnama bersinar terang di malam hari.

aku pun tak mempedulikan, langsung bergegas tidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!