*Lisa Fernandes*
Lisa Fernandes adalah putri seorang pengusaha terkenal. ia sangst cantik dan memliki tubuh yang ramping.ia juga memiliki sifat manja namun penyayang. memiliki kakak lelaki bernama Liam membuatnya dilimpahi kasih sayang melimpah. Lisa bersahabat erat dengan Tania, bahkan menganggap Tania kakaknya sendiri ketika Tania menyelamatkan dirinya. mereka tidak terpisahkan karna berkuliah dikampus bergengsi dikotanya.
***********************************************
Tania menatap penampilannya di cermin, ia pun menaikan sudut bibirnya puas. rambut panjangnya dibiarkan tergerai, memakai bedak tipis dan lipglow tak banyak riasan diwajahnya bukannya Tania tak bisa berhias diri namun ia hanya tak suka. Tania lebih memilih tampilan wajah natural.
dres warna putih sebatas lutut dan tas selempang berwarna hitam menyempurnakan tampilannya.
Tania menjauhi apartemen kecilnya,menuju halte yang tak jauh darinya. hari ini ia punya janji dengan Lisa sahabatnya, mereka akan ke mall.
Gadis itu menatap ke arah taxi yang lalu lalang namun tak berhenti.
"Bagaimana ini Lisa pasti sudah menungguku."
Tania kembali duduk dihalte sambil melirik jam ditangannya,dengan gelisah.pandangannya memutar kesegala arah berharap ada keajaiban,namun sepertinya ia sedang tidak beruntung hari ini sementara cuaca mulai mendung.
Dddrrrrrrrrrtttt......ddddrrrrrrttttt.......
Tania melirik ponselnya.
Tania :"Lisa, maaf sepertinya kita tak bisa bertemu."
Lisa :" tidak apa Tania di tempatku juga sama mendung."
Tania : "bagaimana dengan gaunnya? gaun apa yang akan kita pakai besok."
Lisa :"besok kita dtg saja ke butik tanteku...kurasa dia akan menolong kita."
Tania menarik nafas lega,namun senyumannya kembali memudar.
"Tapi bagaimana kalo gaunnya mahal, aku harus menghemat untuk biaya kuliahku. sementara gajiku di restoran cepat saji tak cukup."
Lisa : "hey,mengapa kau tak menjawabku,kalo soal bajunya aku yang bayar Tania, jangan kawatir jadi besok aku menunggumu."
Tania :"terimakasih, Lisa aku kehabisan kata, kau memang sahabat baikku."
Lisa : "tentu saja kau pulanglah, sebentar lagi gelap nanti kau kehujanan."
Tania mengangguk,walau ia tau lisa tak melihatnya, namun Tania tak mampu menahan rasa harunya. "terimakasih Lisa."
Tania melangkah keluar halte dengan ringan, ingatannya melayang ketika 2 tahun lalu.
tanpa sengaja Tania bertemu dengan Lisa ketika ia baru saja tiba dikota B ini, saat itu Tania melihat seorang gadis seusianya, tengah mengambil dompet milik Lisa. ketika gadis itu tengah asyik memilih beberapa barang.Tania menatap kesal, ia tak bisa membiarkan kejadian itu begitu saja. dengan langkah cepat ia bahkan tak berpikir resikonya, menendang bokong gadis itu hingga terjatuh. Tania memang tak memiliki keahlian khusus apalagi berkelahi, ia ada orang yang penakut tapi berusaha terlihat kuat saja.
gadis itu berusaha bangun, dan menantang walau terlihat sedikit cemas. Tania mengatakan apa yang ia lihat dan gadis itu terpojok, untunglah disekitar jalan itu sedang ramai dan beberapa orang mencoba menolong. Lisa yang saat itu terlihat syokk hanya terdiam ketika gadis itu mengembalikan dompetnya ia begitu terkejut.gadis itu tampak marah dan mengarahkan tatapan membunuhnya pada Tania, tentu ia marah ia gagal total dan dipermaluka. dihadapan semua orang.dengan langkah cepat dan Tania tak sempat menghindar, gadis itu berhasil menggoreskan pisau lipatnya yang entah dimana ia sembunyikan,berhasil melukai perut Tania hingga iapun jatuh pingsan.Lisa membawanya ke sebuah Rumah sakit ternama.dan Tania mendapatkan Operasi kecil diperutnya.untunglah cuma goresan dan tak melukai organ dalamnya Lisa begitu panik dan merasa sangat bersalah.sejak saat itu mereka bersahabat dekat,bahkan orangtua Lisa menganggab Tania anak mereka.Ayah Lisa, langsung memasukan Tania dikampus elit ditempat yang sama dengan Lisa. mereka sudah seperti saudara,dan Tania tak berhenti bersyukur untuk kebaikan Tuhan dihidupnya.masih teringat jelas ketika 2 tahun lalu ia pergi meninggalkan kota J tempat kelahirannya. usianya 17 tahun, dan baru saja tamat SMA. Tania pergi dengan sedikit tabungan ibunya, sebelum meninggal. dan hasil penjualan rumah yang tidak terlalu besar tapi cukup untuknya.Tania bertekad melupakan semuanya dan hidup baru.melupakan rasa sakit yang membelenggu hidupnya.ia tak ingin kembali dan tak ingin terlibat walau sekecil apapun dengan masa lalunya.bagi Tania,ia sudah tutup buku.Tania hampir sampai diujung trotoar dekat apartement, ketika sebuah mobil hampir menabraknya.
"Ciiiiiiiiiiiiiiiiizzzzztttt".....
Terdengar bunyi ban mobil bergesekan dengan aspal karna mengerem mendadak.
wajah Tania seputih kapas saat ini, jantungnya seakan berhenti berdetak. ujung jemarinya menekan dadanya masih terkejut. ia menunduk dengan separuh rambut menutupi wajahnya, padahal dia sudah berada dijalur bagi pejalan kaki.
"hufffttt....beruntung aku tidak tertabrak." desahnya lega.
"Kau baik baik saja nona."
Suara seorang pria menyapanya pelan,ia terdengar menyesal. Pria itu melirik sebentar ke arah kursi belakang dan tatapan tajam itu seakan ingin membunuhnya. ketakutan ia kembali pada sosok seorang gadis yang masih tertunduk.betapa cerobohnya dia, hampir menabrak orang saat membawa bos besarnya,pria itu tertunduk seraya memohon maaf.
"Aku tidak apa apa, pergilah...aku baik baik saja."
Tania membalikan tubuhnya ia harus segera sampai di apartement dan menenangkan diri.
"Nona,aku bisa membawamu kerumah sakit." pria itu.
"Tidak perlu tuan,aku baik."
Tania membalikan wajahnya dan mencoba tersenyum agar pria itu yakin dia baik baik saja.tidak sengaja Tania melemparkan pandangan pada kursi belakang mobil, tepat ketika kaca mobil terbuka.Tania membeku, seorang pria yang sangat dikenalnya walau memakai kacamata,tapi tania masih bisa mengenalinya apalagi dari jarak dekat.pria itu pun menoleh kearah supirnya,ia merasa kesal karna supirnya terlalu bertele tele kepada gadis itu,cukup berikan uang dan masalah selesai. Marlon supirnya memang harus ia beri pelajaran, karna menghambat waktunya. pria itu hendak turun sebelum ia menoleh ke arah gadis yang saat ini juga menatapnya,Darren terpaku ketika sepasang mata mereka bertemu dan saling menatap,yang satu tatapan dingin dan tajam,sedangkan yang satunya tampak syokk dan ketakutan.pria itu membuka kacamatanya untuk memperjelas matanya.
"Tania."
"Darren."
Tanpa sadar mereka sama sama menyebutkan nama masing masing.Tania memutus kontak mata diantara mereka,situasinya begitu genting sekarang.
mengapa mereka bertemu kembali, pertanyaan itu menyerang kepalanya hingga membuat kepalanya berdenyut nyeri.tubuh Tania bergetar takut,mengirim sinyal panik keseluruh syaraf inti tubuhnya.
"Tidak,ia tak akan berdiam diri seperti gadis bodoh dan menunggu Darren menangkapnya."
Tania melebarkan matanya ketika pria itu dengan cepat membuka pintu mobil dan berteriak kencang memanggil namanya.
"Tania."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Nur Ainun
keren Thor👍👍👍
2021-08-27
0
Hamba Allah
mampir Thor atas nama cinta Karya pertama kuuu
2021-06-14
0
Rokiyah Yulianti
waduh, ketemu jg akhirnya mereka
2021-05-12
0