Gadis Desa
Di Sebuah Desa terpencil yaitu Desa Tiyuh, ada sepasang suami istri yang sangat miskin. Bayangkan saja sangking miskinnya mereka selalu dihina oleh warga sekitar bahkan dibuly dan dicampakkan. Nama sepasang suami istri itu adalah Jaya Darma dan Aisyah. Mereka juga memiliki seorang putri cantik yang bernama Aira Yasya. Aira biasa dipanggil dengan nama Ai oleh orang tuanya.
Aira dan kedua orang tuanya itu tinggal Di Gubuk mereka. Gubuk yang sudah reot dan hampir rubuh. Ekonomi keluarga yang membuat mereka harus menanggung pahitnya kehidupan. Namun Aira tetap berjuang untuk giat ke Sekolah dan tidak menyerah. Begitu pun dengan Ayah dan Ibunya, melihat semangat Putrinya yang begitu besar membuat kedua orang tua itu berjuang keras mencari uang untuk Sekolah anaknya. Walau pun Ayahnya Aira hanya seorang pemulung dan Ibunya Aira hanya seorang penjual sayur keliling. Semua itu bukan penghalang untuk Aira menuntut ilmu di Sekolah.
Dipagi hari matahari mulai muncul, tapi Aira belum juga bangun dari tidurnya. Aisyah pergi kekamar Aira untuk membangunkan Putri kesayangannya itu.
"Ai, bangun sayang. Hari ini kau akan ujian kelulusan Sekolah. Jika kau tidak cepat bangun maka kau akan terlambat ke Sekolah nanti. Ayo cepat mandi, bersiap, lalu sarapan ibu sudah siapkan nasi goreng spesial untuk mu." Ucap Aisyah yang sedang membangunkan putri kesayangannya itu.
"iya Bu. Ai mandi dulu." Jawab Aira.
Aira bergegas mandi, bersiap lalu sarapan nasi goreng yang dimasak oleh ibunya tadi dan langsung berpamitan untuk pergi ke Sekolah.
"Bu, Pak, Ai pergi ke Sekolah dulu. Assalamualaikum." Sambil mencium tangan Bapak & Ibunya.
"Waalaikumsalam, hati-hati Di Jalan Ai." Jawab Aisyah.
"Ai jika ada teman mu yang membuly atau menghina mu di Sekolah, biarkan saja. Tidak usah dihiraukan." Sambung Jaya.
"Iya Pak." Jawab Aira singkat.
Sesampainya di sekolah, benar saja apa yang dikatakan oleh ayahnya Aira tadi. Aira tidak ingin menambah beban kedua orang tuanya karna itulah Aira memilih untuk tetap diam dan tidak membalasnya.
Saat Aira melangkah menuju Ruang Kelasnya, tanpa sengaja Aira menabrak Siska. Tangan Aira menyenggol dada Siska.
"Aaww".
Siska adalah ketua dari geng yang suka membuly dan menghina Aira. Tentu saja siska langsung marah dan menatap tajam Aira. Karna Siska merasa lebih berkuasa disekolah itu jadi selain Aira, Siska juga sering sekali menindas siswa siswi yang lainnya.
"Heh Aira!! Apa kau tidak punya mata!! Apa jangan-jangan kau sudah buta. Kau harus membayar mahal semua ini. Karna kau sudah menabrak ku. Lihat saja apa yang akan ku lakukan pada mu." Ancam siska kepada aira.
Aira hanya menangis dan meminta maaf kepada Siska. Namun Siska tidak menggubrisnya sama sekali. Siska malah menjambak rambut Aira dan mengatakan hal-hal buruk kepada Aira.
"Maafkan aku Siska".
"Apa? Maaf kau bilang? Apa kau fikir dengan meminta maaf masalah akan selesai."
"Lalu aku harus bagaimana Sis?"
Pertanyaan Aira justru membuat Siska semakin kesal, "Dasar tidak tahu malu. Sudah ku katakan kau harus membayar mahal untuk semua ini." Ucap Siska lagi
Karna suara Siska yang begitu kuat hingga terdengar oleh para Siswa yang lainnya. Semua Siswa Siswi pun berkumpul mendekati sumber suara.
"Eeehh kalian semua".Siska menunjuk kearah semua Siswa Siswi yang ada di sana.
"Dia ini anak miskin". Siska menunjuk Aira.
"Kalian mau tau!! Dia ini anak tukang sayur keliling dan anak seorang pemulung. Jadi dia ini memang pantas disebut orang miskin". Lagi-lagi Siska menghina Aira dengan kata-kata yang sangat menyakitkan.
Semua Siswa Siswi yang ada di sana hanya menonton dan mentertawakan Aira. Aira benar-benar sakit hati bukan karna mereka mentertawakannya. Melainkan karna siska sudah membawa-bawa orang tuanya. Aira ingin sekali melawan Siska tapi dia sendiri tidak punya keberanian.
Belum puas juga siska menghina Air, siska menyuruh kedua temannya Yuna & Diah untuk memberikan sebotol air kepadanya. Setelah salah satu temannya memberinya sebotol air, Siska langsung mengambil air itu dan menyiramkannya kebadan Aira. Sehingga dari ujung rambut sampai semua baju dan rok yang Aira kenakan basah semuanya.
"Ini balsan ku, karna kau sudah menabrak ku tadi. Jika sampai besok-besok kau membuat ulah lagi. Lihat saja, aku akan melakukan lebih dari ini dan aku akan buat kau menyesel seumur hidup. Ingaaat ituu...!!" Ancam siska
Siska dan kedua temannya itu langsung pergi meninggalkan Aira, yang dalam keadaan menangis dan basah kuyup. Tiba-tiba dari kejauhan tampak seseorang berlari terburu-buru
"Airaaa. Aii, maafkan aku. Aku terlambat menolong mu. Maafkan aku Ai." Ucap Anaya
"Maafkan aku Ai, karna aku tidak bisa menolong mu. Maafkan aku. Aku sendiri binhung harus bagaimana." Batin Anaya.
Anaya adalah satu-satunya sahabat Aira. Yang tidak lain adalah teman sebangkunya Aira. Anaya langsung membawa Aira kekelas. Seperti biasa Naya selalu membawa pakaian ganti untuk Aira. Karna tidak mungkin Aira ikut ujian dengan pakaian basah kuyup seperti itu. Anaya pun menyuruh Aira untuk mengganti bajunya.
Sebenarnya Anaya sendiri tahu kalau Aira selalu diperlakukan semena-mena oleh gengnya Siska. Tapi Naya sendiri bingung bagaimana cara menolong sahabatnya itu dari gengnya Siska. Karna siska sendiri adalah kakak kandung Anaya. Naya pun sudah diancam oleh Siska. Jika Anaya berani menolong Aira, maka Siska tidak segan-segan menghabisi kedua orang tua Aira.
SKIPP
Hari-hari berganti, waktu pun terus berlalu. Tak terasa Aira kini duduk di bangku kelas 3 SMP. Tapi tetap saja, karna penampilannya yang berbeda dari teman-teman yang lain yaitu lusuh dan juga berantakan sehingga tidak ada yang mau berteman dengannya.
Saat Aira sedang disekolah. Ada seorang pria datang kerumah Aira, pria itu bernama Nando Wijaya. Tidak lain adalah sahabat karib Jaya Darma saat sekola SD. Dilihatnyalah sekeliling rumah itu. Atap yang hampir ambruk dan rumah yang hampir rubuh itu, dia terus berjalan menuju rumah Aira sambil berkata
"Apakah benar ini rumah temen SD ku dulu??." Lalu ia mengetuk pintu rumah Aira.
"Tok.. Tok.. Tok." Nando mencoba mengetuk pintu.
Keluarlah seorang pria paruh baya yaitu ayahnya Aira, "Iya, Bapak cari siapa ya?." Tanya Jaya.
Benar saja Nando langsung mengenali sabahatnya itu, "Jayaaaa!! Apa kau sudah lupa dengan ku?. Ini aku Nando sahabat SD mu dulu." Ucap Nando.
"Nando? Nando Wijaya maksud mu?." Jawab Jaya sedikit bingung.
"Iyaa, ini aku Nando Wijaya. Sahabat mu. Syukurlah ternyata kau masih ingat pada ku." Sambung Nando.
"Tentu saja aku ingat. Kau kemana saja aku sangat merindukan mu kawan. Aku mencari mu tapi aku tak bisa menemukan mu." Ucap jaya sambil menepuk-nepuk bahu Nando
"Setelah lulus SD aku langsung pindah ke Amerika."
"Kau sangat beruntung kawan. Aku yang tidak beruntung. Lihatlah nasib ku."
"Jangan berkata seperti itu. Ingatlah janji kita waktu SD dulu."
"Iya aku masih mengingatnya dengan jelas." Jaya tersenyum kepada Nando.
"Apa kau tidak ingin memeluk ku kawaan?. Apa kau juga tidak akan mempersilahkan aku masuk?."
"Tentu saja, aku juga ingin memeluk mu dan mana mungkin aku tetap membiarkan mu diluar". Sambung jaya sambil tersenyum kepada sahabatnya itu.
Mereka berpelukan dan Jaya mempersilahkan Nando untuk masuk ke dalam gubuknya itu. Mereka mulai mengobrol dan berbicara panjang lebar sambil menikmati kopi dan gorengan ubi jalar yang dibuat oleh Aisyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
MUKAYAH SUGINO
Nyimak
2021-07-22
2
Naila nuraisah
👍👍👍👍
2021-03-20
2
Fiah
😊
2021-03-20
2