Beberapa jam setelah Anaya membayar administrasinya, Aira langsung dipindah ke Ruang VVIP oleh pihak Rumah Sakit. Saat ini, Anaya sudah berada diruang VVIP, Dimana Aira ditempatkan disana. Anaya berjalan mendekati Aira yang terbaring di ranjang Rumah sakit.
"Kenapa kau belum sadar Ai?. Ayolah Aiii, bangun. Aku mohon. Jangan bercanda, aku benar-benar khawatir dengan mu. Sudah satu jam berlalu aku menunggu mu. Tapi kau belum juga sadarkan diri. Kau masih saja terbaring diranjang ini, kapan kau akan bangun. Sadarlah Ai, aku mohon." Anaya menggoyang-goyang badan Aira namun tidak ada respon sama sekali dari Aira.
Lalu Anaya mengambil kursi dan duduk di sebelah ranjang Aira. "Astaga, Aku Lupa!!!. Aku belum menghubungi Bapak dan Ibunya Aira. Tapi aku harus hubungin kesiapa. Mereka bahkan tidak ada telpon. Haiiih.. Sudahlah tunggu Aira sadar saja."
Anaya meletakkan kepalanya di tepi ranjang Aira dan Anaya pun tertidur di samping ranjang Aira. Anaya bermimpi bertemu Aira disana. Didalam mimpi Anaya, Aira ingin pergi jauh tapi Anaya melarang Aira untuk pergi jauh darinya.
"Jangan pergi Ai, aku mohon jangan pergi. Apa kamu tega meninggalkan kedua orang tua mu. Jika Kamu pergi kamu juga akan meninggalkan ku. Aku tidak ingin kehilangan mu Ai. Jangan pergi Ai.. Aira.. Airraa.. Airrraaaaaaaa..."
Anaya pun terbangun dari mimpinya, "Astaghfirullohal'adzim, mimpi apa aku barusan?. Huh, syukurlah ini hanya Mimpi. Lega rasanya. Untung saja Aira tidak bangun. Heeeem."
Anaya pun melanjutkan tidurnya karna jam masih manunjukkan pukul 02:00 pagi dini hari. Pagi harinya tepat pukul 06:00 Aira terbangun sambil membuka matanya perlahan. Aira merasa tempat itu sangat asing baginya dan bau obat-obatan yang sangat menyengat itu membuat perut Aira begitu mual. Aira menoleh kesamping sebelah kanan ranjangnya dia melihat anaya yang sedang tertidur disana. Aira pun tersenyum.
"Anayaaa. kamu ada disini!!." Mendengar seperti ada yang menyebut namanya Anaya pun terbangun.
"Aahh.. Ai, ternyata kau sudah bangun ya!!."
"Aku Ada dimana Nay?. Kenapa tempatnya seperti ini dan bau apa ini, seperti bau obat-obatan?." Aira bertanya kepada Naya dalam kebingungan karna Aira belum sadar sepenuhnya. Akhirnya Naya pun menjelaskan bahwa Aira saat ini sedang berada di Rumah Sakit.
"Kamu ada di Rumah Sakit Ai." Jawab Anaya.
"Rumah Sakit?." Aira berusaha mengingat apa yang terjadi.
"Astaga. Iya, sekarang aku ingat. Aku mengalami kecelakaan. Ada yang menabrakku dari belakang di Jalan Y. Saat jalan pulang dari rumah mu. Kau kemana saja Nay?. Kenapa kau tidak ada di rumah saat aku kerumah mu?." Ucap Aira.
"Tadi aku ada keperluan Ai. Jadi aku harus pergi sebentar. Saat aku pulang aku lihat ada ramai-ramai di Jalan Y itu. Aku pun berlari dengan cepat dan ternyata kau yang mengalami kecelakaan. Aku langsung membawa mu kesini, ke Rumah Sakit ini. Maafkan aku." Begitulah penjelasan Anaya kepada Aira.
"Tidak perlu minta maaf Nay. Seharusnya aku yang meminta maaf karna sudah merepotkan mu. Terimakasih karna sudah membawaku ke Rumah Sakit. Tapi aku tidak punya biaya untuk membayar Rumah Sakit ini Nay. Aku juga harus pulang. Bapak dan Ibu pasti sangat mencemaskan ku saat ini." Sambung Aira.
"Kau tidak perlu khawatir Ai, aku sudah membayar biaya RS ini. Jadi kamu tenang saja. Untuk masalah Bapak & Ibu kamu, biar nanti aku yang datang kerumah mu untuk membawa mereka kemari. Kau istirahat saja." Sambung Anaya.
"Baiklah kalo begitu. Terimakasih karna sudah baik kepada ku dan sudah membantu ku." Tambah Aira.
"Kau ini seperti orang asing saja. Aku ini sahabat mu, kau sahabat ku, aku pasti akan membatu mu jika kau dalam kesulitan. sudah, kau istirahat saja. Aku akan kerumah mu untuk menjemput Bapak & Ibu mu." Ucap Anaya.
"Baiklah." Jawab Aira singkat.
Sementara itu dirumah, Jaya sudah kembali dari kota. Saat Jaya kembali dia tak melihat putri kesayangannya itu. Lalu Aisyah menceritakan kalau putrinya itu kerja kelompok dirumah temannya dan akan tidur dirumah temannya. Tapi Jaya tetap cemas terhadap putrinya.
"Bu, apa ibu sudah menghubungi temannya?. Kalo Ai benar-benar tidur dirumah temannya?. Entah kenapa perasaan Bpk tidak enak Bu." Kata Jaya.
"Bagaimana Ibu mau menghubungi temannya Pak. Ibu bahkan tidak tahu dimana rumah temannya itu pak. Kita juga tidak punya telpon. Entah kenapa perasaan Ibu juga tidak enak dari kemarin.". Jawab Aisyah.
"Ya sudah. Kalau begitu kita tunggu saja Ai pulang. Mungkin sekarang dia sedang dalam perjalanan pulang." Ucap Jaya.
"Hmm.. Iya Pak. Ibu berharap Aira baik-baik saja".
"Bpk juga berharap begitu Bu. Sudahlah jangan terlalu difikirkan. Bapak juga tidak ingin Ibu sakit karna terlalu memikirkan Aira." Sambung Jaya
Jaya bilang seperti itu karna memang istrinya itu sudah sering sakit akibat kelelahan, apa lagi jika dia terlalu banyak fikiran. Tiba-tiba Anaya turun dari mobil.
"Siapa itu Bu?." Tanya Jaya kepada istrinya. Istrinya tidak tahu dan hanya menggelengkan kepalanya.
"Maaf. Apa Bpk Ibu orang tua Aira?." Tanya Anaya.
"Iya betul sekali Nak." Jawab Aisyah.
"Memangnya Nona ini siapa dan ada perlu apa?." Tanya Jaya.
"Saya Anaya. Temannya Aira, Pak, Bu.". Jawab Anaya.
"Apa mungkin kau Nak Anaya ya?. Karna Ai kemaren bilang Akan tidur dirumah temannya yang bernama Anaya. Apa itu kau Nak?." Tanya Aisyah.
"Iya betul Bu. Tapi Airaaa.." Pembicaraan Anaya langsung dipotong oleh Bu Aisya.
"Ai kenapa?. Ada apa sama Aira?. Apa yang terjadi dengan anak saya?." Tanya Aisyah yang mulai Panik
"Bu, Ibu tenang dulu. Biar nak Anaya menjelaskan semuanya dulu". Jaya mencoba menenangkan istrinya itu.
"Ada apa sebenarnya nak Anaya?." Tanya Jaya.
"Airaaa.. Airaaa.. Kemariin kecelakaan Bu, Pak dan sekarang Aira ada di Rumah Sakit. Anaya datang kesini untuk menjemput Bapak & Ibu, untuk melihat Aira di Rumah Sakit." Begitulah penjelasan Anaya.
"Apa?. Aira kecelakaan?. Bagaimana bisa?. Pak, putri kita Pak." Aisyah pun menangis tak karuan, perasaannya bercampur aduk.
"Sudah ibu tenang dulu. Nanti akan saya ceritakan saat di Rumah Sakit. Sekarang yang terpenting Bapak Ibu ikut saya ke Rumah Sakit dulu. Ai sudah menunggu kalian. Ai tidak ingin membuat kalian cemas karna itulah saya menjemput kalian." Anaya mencoba menenangkan Aisyah.
"Baiklah nak. Ayoo kita ke Rumah Sakit sekarang." Ajak Jaya.
Tanpa basa basi lagi mereka pun langsung menuju Rumah Sakit. Aisyah yang sedari tadi menangis tak henti-henti.
"Tenanglah Buu, Aira akan Baik-baik saja. Ibu jagan Khawatir ya". Tambah Jaya.
"Iya Bu. Ibu tidak perlu khawatir. Saat ini Ai sudah siuman dan keadaannya pun sudah membaik. Hanya saja Aira butuh istirahat yang cukup. Tidak boleh kelelahan sementara waktu ini. Karna itulah Dokter Lala menyarankan agar Aira dirawat di Rumah Sakit dalam beberapa hari." Sambung Anaya.
"Benarkah?. Ai Sudah Siuman dan keadaannya sekarang baik-baik saja?." Tanya Aisyah
"Iya Bu. Ai sekarang Baik-baik saja. Keadaan Aira sekarang sudah membaik." Jawab Anaya
Setelah menempuh 45 menit perjalanan, mereka pun tiba di Rumah Sakit. Mereka turun dan langsung pergi keruangan Aira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Hiat_ •🍷ᵍᴰᵇᴿ<TM🦅>
aku dah mampir
2021-03-18
2