"Airaaaa.."
"Airaaaa.."
Panggil Aisyah & Jaya secara bersamaan. Mereka langsung memeluk Aira dengan butiran-butiran air mata yang membasahi pipi.
"Bapak, Ibu. Trimakasih sudah datang kemari."
"Bagaimana keadaan mu?. Apa masih ada yang sakit?. Ibu sangat menghawatirkan mu Nak!!."
"Iya Ai. Bapak juga sangat mencemaskan mu"
"Bapak, Ibu. Ai baik-baik saja. Sekarang Ai hanya butuh istirahat. Ini semua berkat Anaya, Anaya yang sdah menolong Ai, Bu. Anaya juga yang sudah membawa Ai ke Rumah Sakit ini, jika Anaya tidak datang Ai tidak tahu apakah ada yang menolong Ai saat kecelakaan itu." Ucap Aira sedih.
"Hemm..." Anaya membuang nafas panjang. "Kau ini terlalu berlebihan Ai". Sambung Anaya sambil tersenyum.
"Aku tidak berlebihan. Kau memang sahabat terbaik ku." Aira pun langsung memeluk Anaya.
"Trimakasih." Anaya hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.
"Bagaimana ceritanya?. Kenapa Kau bisa kecelakaan Ai?." Tanya Aisyah yang sangat mencemaskan putrinya itu dan langsung disahuti oleh Jaya.
"Iya. Kenapa kau tidak hati-hati!!."
Ai pun menceritakan yang terjadi dari A-Z.. Bla..Bla..Bla.
"Jadi begitu. Kau korban tabrak lari. Astaga, orang itu benar-benar keterlaluan. Ibu tidak habis fikir ternyata masih ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti mereka." Gumam Aisyah
Lalu Bu aisyah menatap Anaya, "Trimakasih Nak, karna kamu sudah menyelamatkan putri saya. Tapiii...." Kata-kata Bu Aisyah langsung dipotong oleh Anaya.
"Aahh.. Ibu tidak perlu sungkan. Anggap saja Naya adalah putri ibu. Anaya akan siap membantu jika Ibu, Bapak & Ai membutuhkan." Ucap anaya sambil tersenyum.
"Baiklah kalo begitu. Hati mu benar-benar baik seperti malaikat. Sangaaaaat Baik." Aisyah pun tersenyum kepada Naya.
Seketika Anaya ingat bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh kakaknya sendiri. Bahkan Anaya tau segalanya.
"Bagaimana jika nanti mereka tahu kalau penyebab semua ini adalah kakak ku dan aku mngetahui semuanya tapi tidak memberitahukan apa pun, Aira pasti tidak mau lagi berteman dengan ku. Aira pasti akan sangat marah kepada ku." Batin Anaya
"Nay, Apa Aku sudah boleh pulang. Aku tidak mau lama-lama di Rumah Sakit. Bosen Tahuu. Aku juga tidak suka dengan bau obat-obatan disini".
"Dokter bilang kau harus istirahat dulu disini. Lagian aku sudah membayar semuanya. Jadi kau tidak perlu khawatir."
"Tapi.."
"Sudah, tidak ada tapi tapi. Bu, Pak, Naya mau temuin dokter dulu. mau tanya kira-kira sampai kapan Aira akan dirawat disini."
"Baiklah Nak." Jwb Bpk & Ibu itu bersamaan.
Disaat Anaya berjalan kearah pintu, "Maaf Nak Naya, jika kami merepotkan mu." Ucap Jaya.
Anaya pun tersenyum, "Sama sekali tidak merepotkan Pak".
Beberapa menit kemudian Anaya kembali keruangan Aira.
"Ai, Dokter bilang kamu akan dirawat selama 2 hari." Betapa senangnya Aira, karena aira memang tidak betah berlama-lama di Rumah Sakit.
"Trimakasih Naya. Untung saja hanya 2 hari".
"Sama-sama Ai." Anaya pun menggeleng-gelengkan kepalanya.
Setelah 2 hari dirawat akhirnya Aira pulang ke Rumah diantar oleh Anaya. Sahabat yang setia menemaninya di Rumah Sakit. Selesai mengantarkan Aira ke Rumahnya, Anaya pun langsung pulang ke Rumahnya. Sesampainya di Rumah Naya melihat Siska sedang pesta minum-minuman dengan Yana & Diah.
"Siska.." Naya memanggil siska dengan namanya. Mulai saat ini Naya tidak mau lagi memanggilnya kak Siska dan betapa terkejutnya Siska. Siska berjalan mendekati Anaya.
"Coba bilang sekali lagi."
"SIIISSKKAAA. PUAS LU!!." Anaya menatap tajam Siska.
"Oooh.. Sekarang kau sudah berani melawan ku. Haah."
"Aku muak dengan tingkah laku mu ini. Aku bahkan sangat malu menyebut mu sebagai kakak ku. Jika aku dilahirkan kembali maka aku tidak akan sudi menjadi adik mu." Ucap Anaya penuh dengan kekesalan.
Siska mendengar ucapan yang keluar dari mulut adiknya itu benar-benar merasa sesak. "Ini semua pasti gara-gara wanita tidak tahu diri itu, wanita miskin itu, IYA KAAAN??."
"Sama sekali tidak ada hubungannya sama Aira dan satu hal lagi, berhenti menyebutnya wanita miskin. Karna sebenernya yang miskin itu adalah kau sendiri." Anaya berlalu pergi meninggalkan Siska.
"Dia sudah membuat jarak antara Aku & Naya. Lihat saja suatu hari nanti dia akan menyesalinya." Gerutu Siska sambil mengepalkan kedua tangannya dengan tatapan yang penuh kebencian kepada Aira.
"Aku sudah peringatkan dia agar jangan pernah bermain-main dengan ku. Aku juga sudah memeperingatkannya jangan sampai membuat ulah lagi dengan ku. Kita lihat saja Ai, sebatas mana kemampuan mu. Heem." Siska tersenyum sinis karna sepertinya Siska sudah punya rencana.
Tiba saatnya hari yang ditunggu oleh Siswa SMP Y yaitu hari kelulusan sekolah. Orang tua murit pada berdatangan menyaksikan kelulusan putra putri mereka. Tidak terkecuali dengan Aira. Karna orang tua Aira sudah meninggal beberapa bulan yang lalu. Aira begitu sedih Karna melihat teman-temannya bersama orang tua mereka sedangkan aira tidak di dampingi oleh siapa pun.
Anaya mencari Aira kesetiap sudut sekolah tapi tak kunjung menemukannya. Setelah mencari kesana kemari barulah Anaya menemukan Aira.
"Aira..!!. Ternyata kau disini. Aku cari kau kemana-mana ternyata kau duduk disini. Ada apa, kenapa wajah mu murung??."
Aira hanya melihat wajah Anaya dengan tatapan sendu. "Haiiss. " Aira menarik nafas panjang. "Tidak ada, ada apa kau mencari ku Nay?."
"Ga da. Aku hanya rindu kepada mu." Jwb Anaya berbohong. Padahal Anaya tau betul bahwa sahabatnya itu sangat sedih.
"Aku Tau apa yang kamu rasa in saat ini Ai. Tapi apa yg bisa aku lakukan. Maafkan aku karna diri ku kau selalu bermasalah dan karna keluarga ku kau kehilangan orang tua mu. maafkan aku, Aira. kau pasti akan sangat membenciku jika kau tau segalanya suatu saat nanti. Maafkan aku." Batin Anaya
"Kau yakin, hanya rindu saja. Tidak ada yg lain ?." Ucap Aira membuyarkan lamunan Anaya dan Anaya pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Lalu Anaya berkata, "Ai, Ikut aku yuuk. Aku mau tunjukin sesuatu." Anaya mencoba menghibur Aira dengan memberikan kejutan kepada Aira.
"Mau kemana Nay?."
"Sudah diamlah, Ikuti saja." Aira merasa bingung dengan sabahatnya itu. sebenarnya Aira mau dibawa kemana sama Naya. Tiba-tiba....
"Taraaaaaa... Kejutaaaan...
"Waaah Nayaa". Seketika wajah sedih Aira berubah bahagia melihat kejutan dari sahabatnya itu.
"Ini sangat bagus Nay?." Ucap Aira
Anaya pun mengangguk, "Apa kau memyukainya ?."
"Tentu!!. Ini sangat bagus. Kau memang sahabat yang paling pengertian. Terimakasih banyak Nay, kau yang terbaik." Aira menangis bahagia karna terharu dan memeluk Anaya.
"Aku akan lakukan apa saja agar kau bahagia, Ai."
Aira hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.
"Oo iya. Mungkin hari ini terakhir kita bertemu Ai. Soalnya besok aku akan pergi ke London. Untuk melanjutkan sekolah disana. Aku tidak tahu apakah masih bisa bertemu lagi dengan mu."
Seketika wajah Aira berubah murung lagi. Tapi apa yang bisa Aira lakukan. Aira juga tidak bisa melarang Naya untuk berhenti melanjutkan sekolahnya. Meskipun Aira sangat ingin agar Naya tetap disini. Aira berusaha menyembunyikan kesedihannya itu dan kembali tersenyum.
"Owh, begitu ya Nay. Tidak apa, lagi pula kamu kesana untuk melanjutkan sekolah mu. Kau tidak perlu mencemaskan ku. Aku bisa jaga diriku sendiri. Aku harap kamu tidak melupakan ku setelah di London nanti."
"Bagaimana mungkin. Aku tidak akan pernah melupakan sahabat ku ini." Mereka saling berpelukan cukup lama untuk melepas semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Arjun Rafa
koq tau2 ortu Aira mninggal Thor??
2021-03-20
1
Momo R
ah jahat bnr dh siska kapan kena azab jga😭
2021-03-20
1
Opung Boru Caroline
apa td kejutan nya.apa hanya anaya pergi kelondonkh atau saya kelewatan baca ya
2021-03-19
1