JODOH SERUMAH
"Ma, kak Andra jadi kemari?" Tanya Lala.
"Jadi sayang, bentar lagi mungkin sampai." Jawab Rani tersenyum.
Khaila atau biasa dipanggil Lala adalah anak semata wayang Rani dan Andi. Tapi mereka juga memiliki anak angkat rasa anak kandung yang bernama Andra.
Andra yang ditinggal ibunya untuk selama-lamanya hidup dibawah asuhan nenek dan kakeknya selama 5 tahun. Setelah kakek dan neneknya meninggal, Andra hanya hidup berdua dengan sang ayah yang bernama Yogi.
Disaat Yogi menjalankan tugas ke berbagai daerah, Andra tinggal dengan keluarga angkatnya. Dulu saat kakek dan neneknya masih hidup, Andra juga sudah sering tinggal disana. Rani yang bersahabat dengan ibu Andra ingin memenuhi permintaan sahabatnya untuk menjaga Andra, walau tidak bisa menjadi ibu sambung bagi Andra.
Andi juga sangat menyayangi Andra, mungkin karena mereka tidak memiliki anak laki-laki. Yogi sendiri sangat terbantu dengan keadaan ini, bagaimanapun dia sendiri belum bisa membuka hati untuk perempuan lain. Kehadiran keluarga Rani tentu sangat membantunya dalam menjaga Andra.
Usia Andra dan Lala hanya terpaut 3 tahun. Mereka memang tampak seperti saudara sesungguhnya.
Tin...tin.....
Mendengar suara klakson mobil, Lala langsung berlari keluar rumah menyambut kakaknya.
"Kakakkkkk." Panggil Lala sambil berlari memeluk Andra yang baru keluar dari mobilnya.
"Hmmm...kangen ya?" Tanya Andra sambil tersenyum.
"Banget kak, udah lama kita gak ketemu, berepa tahun ya? Adek lupa!" Ucap Lala tersenyum.
"6 tahun lebih ya?" Tanya Andra.
"Ih...kakak nih balik nanya ke kita. Kakak gak pergi lagi kan? Aku gak ada yang bantuin buat skripsi nanti kalo gak ada kakak."
"Kamu udah skripsi?"
"Belum sih, akhir tahun ini mudah-mudahan bisa langsung di acc judulnya, makanya kakak jangan pergi lagi, nanti aku gak ada yang bantuin."
"Kan ada mama, dulu mama juga buat sendiri skripsinya."
"Mama kan guru kak, ya bedalah dengan skripsi aku yang ekonomi."
"Masuk dulu, lanjut didalam bicaranya!" Ucap Rani dari pintu rumah.
Andra menyalami serta memeluk mama dan papa angkatnya yang sudah 6 tahun lebih tidak bertemu.
"Gimana kabar ayah Yogi?" Tanya Andi yang sudah duduk didepan anak angkatnya.
"Alhamdulillah, sehat Pa, makasih papa sama mama selama Andra gak ada udah perhatiin ayah."
"Udah, jangan bilang gitu sesama keluarga kita harus saling menjaga." Ucap papa Andi.
"Ini anak gadis, udah besar masih manja-manja gitu, kak Andranya capek, gerah dilepas dulu kenapa?" Ucap mama Rani pada Lala.
"Kamu udah ngelamar kerja dimana kak?" Tanya mama Rani kembali.
"Andra gak ngelamar kerja lagi ma, Andra udah punya usaha yang Andra rintis sama teman-teman waktu di Singapura."
"Wuihhh...anak mama udah jadi pengusaha nih." Ledek mama Rani.
"Nanti usaha papa juga kamu yang pegang ya?" Ucap papa Andi.
"Loh...kok jadi Andra pa?"
"Jadi siapa lagi? Kamu kan anak papa."
"Aduh pa, kasih ke adek aja, rugi dia kuliah kalo gak ngerti bisnis."
"Ihhh... adek belum siap kak, kuliah aja belum kelar, lagian adekkan masih muda, masa udah ngurusin pekerjaan, bisa ubanan sebelum waktunya."
"Bilang aja adek belum siap menghabiskan waktu tampa bermain dengan pacar-pacar kamu itu yang selalu ganti-ganti." Ucap Andra meledek Lala.
Lala yang diledek oleh Andra langsung mencubit perut Andra. Selama ini Lala selalu menyembunyikan pacar-pacarnya karena takut ketahuan oleh mama dan papanya.
Tampa Lala sadari Rani dan Andi selalu memantau anak gadisnya itu dengan berbagai cara. Rani yang seorang guru dengan berbagai metode dikepalanya dengan mudah membuat Lala yang terkadang ingin curi-curi kesempatan untuk keluar berakhir batal atau pergi dengan Rani disampingnya.
Memiliki anak secantik Lala apalagi anak satu-satunya membuat Rani over protektif, tapi karena kecerdasannya sebagai seorang ibu sekaligus guru dengan berbagai trik mampu mengemas sifat over protektifnya jadi tidak ketahuan oleh anaknya sendiri.
Sementara untuk Andra, Rani membangun harapan serta impian tinggi untuk anak laki-lakinya. Segala didikan yang diberikannya, membuat Andra bisa memegang teguh prinsip serta tegas dalam berkepribadian. Andra termasuk anak yang ceria, karena dalam keluarganya Rani menciptakan suasana ceria dan terbuka.
Malam menjelang, sudah kebiasaan dirumah Rani jika setelah makan mereka akan duduk bersama diruang keluarga.
"Kak, kamu udah punya pacar?" Tanya mama Rani.
Mamanya memang orang yang sangat to the point, tegas disaat-saat tertentu dan sangat menjunjung tinggi sifat jujur dan terbuka. Sekecil apapun peristiwa yang menyangkut anak-anaknya diluar, mereka akan mengatakannya pada sang mama.
"Udah ma." Ucap Andra tersenyum malu-malu.
Rani sudah menyangka, melihat reaksi anak laki-lakinya. Layaknya ibu-ibu yang lain, Rani seperti belum siap kehilangan anak laki-laki yang sangat disayang.
"Ih mama nih, kepo deh." Ucap Lala.
"Biarin kepo sama anak sendiri itu perhatian namanya, kalo sama orang lain baru kurang kerjaan." Jawab Rani.
"Kamu serius kak?" Papa Andi mulai introgasi.
"Serius sih pa, cuma dia juga belum niat kesitu kayaknya, masih senang kerja sama jalan-jalan."
"Anak mana?" Kembali papa Andi mengintrogasi Andra.
"Anak Malaysia pa, satu kampus sama Andra waktu di Singapura."
"Berarti kalo kakak nikah, nanti tinggal disana dong? Terus adek gimana? Gak mau ah, kakak putusin aja dia, kakak cari yang disini aja, teman-teman adek banyak yang cantik juga." Protes Lala.
"Mama sama papa gak ngelarang kakak nikah sama siapa aja, tapi mama sama papa harap kakak mikirin lagi semuanya, pernikahan beda negara, adat budaya, pemikiran kalian itu sangat menentukan arah pernikahan kedepannya. Pertimbangkan sedetil mungkin, dan sampaikan keinginan kakak, rencana-rencana kakak kedepannya setelah menikah bagaimana, diskusikan, tanya juga keinginan dia gimana? Biar visi misinya sama, dengan begitu akan mudah menjalani rumah tangga." Mama Rani memberi petuahnya.
Malam itu Andra masuk ke kamarnya dengan pikiran yang berkecamuk. Kembali terngiang-ngiang dikepalanya tentang petuah yang mamanya berikan.
"Sayang ngapain?" Andra mengirim pesan ke pacarnya yang bernama Ziya.
"Lagi lihat-lihat destinsi selanjutnya nih sayang." Balas Ziya.
"Kemana lagi kali ini sayang?"
"Insya Allah ke negara kamu sayang, lombok."
"Wah, bisa ketemu donk kita, sekalian aku kenalin ke orang tua aku disini."
"Belum tau sayang, nanti kalo jadi aku kabarin kamu ya sayang."
"Ok, ya udah, aku tidur duluan ya, ngantuk banget, miss you sayang."
"Miss you to sayang, nice dream!"
"You too."
Andra masih terus memikirkan petuah mamanya tadi, mamanya benar, dia harus berbicara serius dengan Ziya tentang hubungan mereka kedepan karena tidak selamanya dia dan Ziya akan menjalin hubungan jarak jauh.
-------------------
Hai readers... Jumpa lagi
Semoga suka yahhh...
Like...
Komen...
Vote....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Intan Payung
di tunggu
2023-01-20
0
Dewi Retno Ningsih
love you buk Rani,, Bang andi..💞
salam dari aceh..
2022-04-21
2
Kasmiati Ahmad
aq mampir di sini LG loh mbak Thor...
2021-07-21
1