Tersirat...

Disebuah restoran tidak jauh dari hotel, Andra terlibat perbincangan serius dengan sang kekasih.

"Kamu sudah tau sayang, aku belum berniat menikah, masih banyak tempat yang harus aku kunjungi, kenapa setelah pulang ke Indonesia kamu jadi memikirkan pernikahan?" Ziya bertanya keherenan dengan sikap Andra saat ini.

"Sayang, aku gak mau berlama-lama menjalin hubungan seperti ini, aku rasa sudah cukup mapan untuk kita menikah." Andra berucap penuh harap pada sang kekasih.

"Apa ini permintaan orang tuamu?" Selidik Ziya.

Andra tidak mungkin mengungkapkan apa yang direncanakan oleh orang tuanya pada Ziya.

Ziya menggenggam tangan Andra "Sayang, aku sangat mencintaimu, tidak masalah jika kita LDR, aku percaya sama kamu sepenuhnya."

Andra menatap mata kekasihnya, mencari kekuatan untuk bertahan. Andra tidak mungkin menolak keinginan orang tua angkatnya yang selama ini sudah merawatnya tampa pamrih. Tapi dia sendiri sangat mencintai kekasihnya Ziya.

"Sudah sayang, kita kesini untuk liburan, jangan terlalu serius, aku ingin ke Gilli, apa kamu mau ikut atau gimana?" Tanya Ziya.

"Mmm...aku ikut kamu sayang, kapan kita berangkat?" Tanya Andra.

"Jam 2 siang ini sayang."

Setelah keluar dari restoran, mereka kembali ke hotel mengambil ransel masing-masing. Karena niat jalan-jalan, Ziya memang tidak membawa koper, dia hanya membawa sebuah ransel dan satu tas punggung untuk menyimpan barang-barang penting.

Andra juga hanya membawa sebuah ransel dan tas yang berisi laptop yang menjadi meja kerjanya. Perusahaan star up yang dibangun Andra bersama teman-temannya di Singapura cendrung stabil dan terus bergerak naik.

Saat diperjalanan menaiki kapal, melihat laut lepas, tiba-tiba terbesit niat untuk menetap di Singapura. Teman-temannya yang berasal dari Singapura pernah mengajaknya untuk tinggal disana, tapi saat itu dia ingin menikmati waktu bersama keluarganya yang sebelumnya hilang saat dia kuliah keluar negeri.

Sementara di Samarinda, Lala sedang bersama dengan pacarnya yang baru seminggu jadian.

"Kamu kenapa sih? Seperti orang banyak pikiran? Kalo ada masalah cerita sama aku, jangan simpan sendiri." Ucap Roni kekasih Lala.

"Aku gak pa-pa kok, cuma ngantuk aja, pengen tidur."

"Ya udah pulang aja kalo gitu, yok, aku antar!" Ajak Roni berdiri lalu meraih tangan sang kekasih.

"Aku senang deh, kamu ternyata perhatian orangnya." Ucap Lala sambil tersenyum mengikuti sang kekasih.

"Mmm...kamu belum tau aja, aku bisa lebih dari ini cuma sayang..." Ucap Roni tertahan.

"Sayang kenapa maksudnya?" Lala merasa penasaran.

"Kamu belum jadi istri aku, jadi ya sayang aja kamu belum bisa ngerasainnya." Goda Roni.

"Ihhh...aku pikir apaan?" Lala memukul lengan Roni pelan.

"Memangnya kamu pikir apa, hmm?" Roni kembali menggoda kekasihnya.

"Tau ah...gelapppp." Ucap Lala mengerucutkan bibirnya.

Berbeda dengan Lala dan kekasihnya yang memilih pulang kerumah karena Lala mengantuk, di sebuah pulau indah sepasang kekasih sedang menikmati indahnya hamparan laut dengan pasir putih serta angin yang terus menyibakkan rambut sang kekasih yang sedang asik bergaya didepan kamera.

Ziya sangat senang di photo, kali ini Andra yang menjadi photographer untuk sang kekasih. Ziya selalu mengabadikan setiap momen dan tempat yang dikunjunginya.

Lelah berphoto ria, keduanya duduk disebuah pondok sambil menunggu matahari terbenam.

"Terima kasih banyak sayang." Ucap Ziya merangkul leher Andra serta mendaratkan sebuah ciuman di pipi Andra.

Suasana yang romantis, membuat keduanya hanyut dalam perasaan yang dalam hingga tampa sadar Andra mendaratkan kecupan singkat di bibir Ziya. Seperti terhipnotis dengan laki-laki tampan dengan bibir seksi, hidung mancung serta senyuman manis, Ziya kembali membalas ciuman Andra, dan ini tidak sebentar.

"Sudah sayang, kalo dilanjutkan bahaya buat kamu." Goda Andra sambil membasuh bibir Ziya pelan.

Ziya menatap Andra lekat, mengharapkan lebih dari yang sudah mereka lakukan tadi.

Andra mengerti maksud dari tatapan Ziya, "Kita harus menikah dulu sayang, kalo kamu lebih dari tadi."

Ziya sudah terlanjur hanyut dalam gairah, tampa sadar kembali mencium Andra. Dibawah sinar matahari terbenam, sepasang kekasih larut dalam hasrat yang tertahan.

Andra lelaki normal, dia juga sangat menginginkan Ziya saat ini, apalagi melihat Ziya yang menggunakan pakaian pantai terbuka membuat jiwa lelakinya muncul, tapi alam sadarnya masih mengingat bahwa dia harus menghentikannya.

"Cukup sayang, aku takut melewati batas." Andra menghentikan aksinya, melihat leher dan dada sang kekasih yang sudah penuh dengan tanda kepemilikan yang tampa sadar dia buat.

"Aku masuk dulu." Andra bangun dari duduknya melangkah meninggalkan sang kekasih dengan nafas yang tidak beraturan.

Andra masuk ke kamarnya, butuh waktu lama untuk mandi kali ini. Setengah jam berlalu Andra keluar dari kamar mandi, dengan pikiran kacau.

"Hallo, assalamulaikum dek, kamu lagi dimana?" Tanya Andra melalui telpon.

"Walaikumsalam kak, lagi di kamar, kenapa?"

"Kakak harus menetap di Singapura kalo mau rencana mama gagal, gimana?"

"Yahhh...gak ada cara lain kak ya? Kenapa gak coba cara yang adek usulin kemaren?"

"Ngaco kamu, tadi aja hampir kecolongan."

"Hah??? Kecolongan gimana? Jangan bilang kakak udah lakuin itu sama kak Ziya ya?"

"Ih.. kamu ini, belum sampe kesitu, kan udah kakak bilang hampir kecolongan, makanya kakak gak bisa lama disini, besok kakak langsung balik, jangan bilang sama mama dulu, biar kakak yang bilang sendiri y!"

"Oke."

"Udah ya, kakak mau makan dulu, assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Tutttttttt....

Setelah menikmati makan malam, Andra mengatakan niatnya untuk pulang besok, dan Ziya menyetujuinya.

"Aku ke kamar duluan ya? Masih ada kerjaan, kamu langsung tidur ya!" Ucap Andra sambil mencium kening Ziya sekilas.

Saat Andra menghabiskan malamnya didepan laptop, sang kekasih ternyata tengah hanyut dalam dekapan pria asing yang baru ditemui saat Ziya berjalan dipinggir pantai sendirian.

Sementara di Samarinda, sang adik sedang menatap photo kakaknya dengan berbagai pertanyaan dibenaknya.

"Dek, mama masuk ya?" Ucap mama Rani yang sudah berada di depan pintu anaknya.

"Kenapa photo kak Andra dipandang gitu? Ganteng ya dia? Kulitnya putih, hidungnya mancung, tinggi lagi, idaman cewe-cewe tuh, gak sia-sia dulu mama kasih telur rebus tiap hari, sama kayak kamu."

Lala masih diam tidak menanggapi ucapan ibunya, dia sudah tau arah pembicaraan ibunya jika sampai dia terpancing.

Melihat tidak ada reaksi dari putrinya, Rani kembali bertanya "Seandainya kak Andra bukan kakak kamu, apa kamu akan jatuh cinta sama dia?"

Lala menelan ludahnya, pertanyaan yang dia sendiri belum tau jawabannya.

"Ya gak tau, selera orang beda-beda ma, mungkin menurut mama kak Andra ganteng, tapi bisa jadi menurut aku tidak, bisa jadi selera aku tuh yang hitam manis kayak aktor india." Ucap Lala sambil tertawa.

Lala tidak mau terpancing dengan perkataan mamanya, dia sendiri tidak punya perasaan lain terhadap Andra.

Terpopuler

Comments

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien

aduh ziya ternyata kamu doyan anu2 ya

2021-11-16

0

CebReT SeMeDi

CebReT SeMeDi

aduh beb angga semoga ke gep ama u kelakuan pacarmu g ada akhlak

2021-03-31

3

Ami Salmi

Ami Salmi

ziya bkn prmpuan baik trnyta dia bebas orgnya

2021-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Petuah Sang Mama...
2 Petuah Sang Komandan...
3 RENCANA...
4 Tersirat...
5 Sikap...
6 Perselingkuhan...
7 Drop...
8 Runtuh...
9 Awan Hitam...
10 Pernikahan...
11 Rasa ini...
12 Awan Gelap...
13 Kakak...
14 Bimbang...
15 Syarat...
16 Janji...
17 Kakak Bisu???
18 dr. Rian...
19 Kesedihan...
20 We'll Miss You...
21 Mencair...
22 Wow...Rasanya Seperti Odading
23 Kembali???
24 Maaf???
25 Tamu...Lagi???
26 Damai...
27 Dia Diantara Kita...
28 Dua Hati...
29 Tudung Saji...
30 Lirih...
31 Dokter???
32 Dokter Indah...
33 Teh...
34 Pilihan...
35 Calon Imam...
36 Fans...
37 Keputusan...
38 Restu???
39 Calon Istri Dr. Rian???
40 Lamno...
41 ABG Labil...
42 Kamu Mau Mahar Apa???
43 SAH...
44 SUAMI...
45 Istana Kita...
46 Malu-malu...
47 ISTRI...
48 Bersamamu...
49 LINGERIA...
50 EEK...
51 ZIYA...
52 Mamaaaaa....
53 WHITE PAPUA...
54 SUAMI - ISTRI...
55 PENASARAN...
56 MAKAN MALAM...
57 MAKAN MALAM 2...
58 JODOH...
59 Libur Telah Tiba....
60 ERIK...
61 Miraaaa....
62 MENIKUNG...
63 WOW.....TERPESONA...
64 HUNTING CALON ISTRI....
65 DIKONDISIKAN...
66 AGEN BIRO JODOH...
67 POLISI SYARIAT...
68 Flashback...
69 FLASHBACK...2
70 FLASHBACK END...
71 COGAN BARU...
72 RESTU...
73 PANAS...
74 Tak Terduga...
75 MAAF...
76 Musuh Vs Abangku...
77 DP...
78 TREE MASKETER...
79 Servis Full Time...
80 Ini Gaya Gue...
81 MENIKAHLAH!!!
82 Orang Tua Manta....
83 TUAN dan PUAN...
84 Ide Mami...
85 New Erik...
86 Pernikahan Erik...
87 Kejutan Untuk Kevin...
88 FLASH BACK...
89 Daeng Mas Umar...
90 Muhammad Albert...
91 Pria Dewasa...
92 Nasehat Sang Mahmud...
93 Happy Ending...
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Petuah Sang Mama...
2
Petuah Sang Komandan...
3
RENCANA...
4
Tersirat...
5
Sikap...
6
Perselingkuhan...
7
Drop...
8
Runtuh...
9
Awan Hitam...
10
Pernikahan...
11
Rasa ini...
12
Awan Gelap...
13
Kakak...
14
Bimbang...
15
Syarat...
16
Janji...
17
Kakak Bisu???
18
dr. Rian...
19
Kesedihan...
20
We'll Miss You...
21
Mencair...
22
Wow...Rasanya Seperti Odading
23
Kembali???
24
Maaf???
25
Tamu...Lagi???
26
Damai...
27
Dia Diantara Kita...
28
Dua Hati...
29
Tudung Saji...
30
Lirih...
31
Dokter???
32
Dokter Indah...
33
Teh...
34
Pilihan...
35
Calon Imam...
36
Fans...
37
Keputusan...
38
Restu???
39
Calon Istri Dr. Rian???
40
Lamno...
41
ABG Labil...
42
Kamu Mau Mahar Apa???
43
SAH...
44
SUAMI...
45
Istana Kita...
46
Malu-malu...
47
ISTRI...
48
Bersamamu...
49
LINGERIA...
50
EEK...
51
ZIYA...
52
Mamaaaaa....
53
WHITE PAPUA...
54
SUAMI - ISTRI...
55
PENASARAN...
56
MAKAN MALAM...
57
MAKAN MALAM 2...
58
JODOH...
59
Libur Telah Tiba....
60
ERIK...
61
Miraaaa....
62
MENIKUNG...
63
WOW.....TERPESONA...
64
HUNTING CALON ISTRI....
65
DIKONDISIKAN...
66
AGEN BIRO JODOH...
67
POLISI SYARIAT...
68
Flashback...
69
FLASHBACK...2
70
FLASHBACK END...
71
COGAN BARU...
72
RESTU...
73
PANAS...
74
Tak Terduga...
75
MAAF...
76
Musuh Vs Abangku...
77
DP...
78
TREE MASKETER...
79
Servis Full Time...
80
Ini Gaya Gue...
81
MENIKAHLAH!!!
82
Orang Tua Manta....
83
TUAN dan PUAN...
84
Ide Mami...
85
New Erik...
86
Pernikahan Erik...
87
Kejutan Untuk Kevin...
88
FLASH BACK...
89
Daeng Mas Umar...
90
Muhammad Albert...
91
Pria Dewasa...
92
Nasehat Sang Mahmud...
93
Happy Ending...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!