Cinta Untuk Aruna

Cinta Untuk Aruna

CUA Bab 1

Aruna semakin mempercepat langkahnya sambil sesekali melirik jam tangannya. Jam 08.35 pagi, itu artinya dia sudah terlambat lima menit.

Ini adalah hari pertama dia bekerja di sebuah perusahaan ternama di kotanya yang bergerak di industri fashion. Dia bersyukur mendapatkan pekerjaan ini meski hanya sebagai Cleaning Cervice. Mencari pekerjaan di jaman seperti sekarang ini susahnya seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

Beruntung dia mendapatkan pekerjaan ini setelah kemarin dia di pecat dari cafe tempatnya bekerja.

Angkot yang ditumpanginya hari ini tiba tiba saja mogok di tengah jalan. Hingga terpaksa Aruna harus berjalan kaki menuju tempatnya bekerja saat ini. Untung saja perusahaan tempatnya bekerja itu jaraknya tidak terlalu jauh. Dalam beberapa menit saja dia pun sampai.

Setelah kepergian kedua orang tuanya Aruna harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Aruna adalah gadis manis yang lugu, secara mendadak menjelma menjadi seorang gadis yang mandiri dan pekerja keras.

Dengan terpaksa Aruna harus berhenti kuliah dan memilih menjadi tulang punggung keluarga. Demi Alika, adiknya yang masih duduk di bangku SMA dan masih membutuhkan biaya sekolah itu, Aruna harus kuat. Apapun pekerjaannya akan dia lakukan sepenuh hati, jika pekerjaan itu tidak merugikan dirinya.

The Royal Fashion

Sebuah perusahaan fashion ternama dengan produknya yang terbilang berkualitas dan selalu mendapatkan sambutan hangat di pasaran.

Saat ini tersiar kabar bahwa Direktur TRF saat ini sedang jatuh sakit. Dan untuk sementara waktu akan digantikan oleh putra tunggalnya yang baru saja menyelesaikan kuliahnya.

Nampak seorang wanita paruh baya dalam balutan busana modis itu tengah berdiri sambil memandangi seorang karyawan yang berdiri di hadapannya saat ini.

"Shanti ..." panggil wanita paruh baya nan modis untuk mengecek kehadiran karyawan baru di perusahaan itu, lebih tepatnya CS (Cleaning Cervice) baru.

Dia, Bu Diana, seorang kepala HRD. Dialah yang bertanggung jawab penuh atas kinerja karyawan TRF. Dia di beri hak untuk memecat karyawan yang menurutnya kurang maksimal dalam kinerjanya.

"Saya Bu." Sahut Shanti, yang berdiri tepat di hadapannya sejak tadi, sembari mengacungkan jempolnya.

"Aruna." Panggilnya lagi.

"Saya Bu ..." Sahut Aruna dari kejauhan sambil berlari lari kecil dengan nafas terengah - engah. Berjalan kaki ke perusahaan itu sudah cukup menguras tenaganya.

"Baru hari pertama bekerja tapi sudah berani datang terlambat. Bagaimana besok besok nanti." Omel Bu Diana dengan wajah kesalnya.

Sedikit kesal, bahkan ekspresi wajahnya kurang bersahabat kali ini.

"Maaf Bu. Tadi angkotnya mogok, jadi__" Ucapan Aruna terpotong.

"Ya sudah, hari ini saya maafkan. Besok jangan diulangi lagi ya? datang tepat waktu." Sela Bu Diana cepat.

"Baik Bu!" Jawab Aruna sambil menundukkan wajahnya dengan perasaan bersalah.

"Jaka." Panggil Bu Diana kemudian pada seorang karyawan lagi.

"Jaka." Panggilnya sekali lagi karena yang bernama Jaka tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Bu Diana kini menatap tajam kearah Shanti dan Aruna secara bergantian. Dahinya mulai mengerut. Dan kali ini sedikit menyeramkan.

"Ada yang bernama Jaka? Diantara kalian berdua ada yang tahu tidak siapa yang bernama Jaka?"

Aruna dan Shanti hanya saling menatap. Mereka berdua memang tidak tahu siapa yang bernama Jaka. Jangankan kenal, melihat wajahnya saja, belum pernah sekalipun.

Sedikit cerita, Aruna dan Shanti sudah berteman semasa SMA. Mereka berdua senasib. Sama sama dipecat dari cafe tempat mereka bekerja, dan sama sama mereka melamar pekerjaan di TRF. Untung saja keduanya diterima.

Tapi bedanya Shanti masih memiliki orang tua yang lengkap, sedangkan Aruna tidak memilikinya

Hari ini keduanya berangkat kerja sendiri-sendiri. Karena seperti biasa, sebelum berangkat kerja Aruna harus beberes rumah terlebih dulu. Bahkan harus menyiapkan sarapan untuk Alika adiknya, om dan tantenya, Teddy sepupunya, dan untuk dirinya sendiri meskipun terkadang sering dia lupakan.

Dari kejauhan tampak seseorang berlari menghampiri mereka. Seorang pemuda dengan penampilan yang jauh dari kata rapi, rambut acak-acakan, bahkan tali sepatunya pun belum terikat dengan benar.

"Saya Jaka Bu. Karyawan baru." Kata pemuda itu tanpa rasa bersalah sedikitpun sembari terburu-buru merapikan seragam dan rambutnya.

"Ya ampun ... Kamu tahu tidak ini sudah jam berapa? mana seragam kamu belum rapi, rambut masih acak acakan, bahkan kamu tidak merasa bersalah sama sekali. Padahal kamu datang sangat terlambat. Apa kamu serius mau bekerja?" Nada suaranya mulai meninggi dan matanya melotot seakan kedua bola mata itu ingin melompat keluar dari tempatnya.

Bu Diana pun mulai naik pitam. Wajahnya semakin membulat. Tubuhnya yang gen ... Eh bukan, padat berisi lebih tepatnya, akan terlihat semakin melebar saat sedang emosi seperti ini. Sekilas jadi mirip Doraemon kali ya?

"Maaf Bu, saya bangunnya kesiangan. Semalam saya harus memperbaiki genteng rumah yang bocor. Jadi hari ini saya terlambat. Sekali lagi maaf ya Bu?" Kata Jaka dengan santainya.

"Genteng bocor? memangnya tadi malam hujan? hujan dari mana di cuaca cerah begini? Kamu pikir saya baru pulang dari Amerika gitu, sampai saya tidak tahu menahu cuaca di negara saya sendiri. Ada ada saja." Sembari menggelengkan kepalanya. Sebuah alasan yang terlalu klise.

Aruna dan Shanti pun saling memandang. Wajah keduanya memerah karena menahan tawa. Ya ampun, si Jaka. Alasannya sedikit masuk akal sih? Meski nyeleneh.

Diam diam Aruna melirik kan matanya kearah Jaka. Saat tahu ada yang meliriknya, Jaka pun menoleh dengan cepat.

Namun buru-buru Aruna menarik kembali pandangannya dan menundukkan wajahnya sambil tersenyum tipis.

Dilihat dari segi tampang sih, OKE. Potongan anak muda jaman NOW. Postur tinggi, tubuh proporsional, wajah tampan dan so cute, gaya rambut jaman NOW. Tapi rasanya kurang meyakinkan kalau dia yang bernama Jaka.

"Baiklah, sekarang kerjakan saja tugas kalian dengan baik, jangan bermalas - malasan." Tegas Bu Diana setelah panjang lebar menjelaskan tentang tugas-tugas mereka.

"Baik Bu!" Sahut ketiganya serempak bagai paduan suara.

****

Karyawan Marketing saat itu tengah bergosip. Saat Aruna sedang bersih-bersih di ruangan itu.

Di ruangan itu pula tampak Jaka tengah sibuk menyajikan kopi pesanan para karyawan Marketing.

"Dengar - dengar mulai hari ini anaknya Pak Danu yang akan memimpin perusahaan ini." Kata salah seorang karyawan wanita.

Danu Anggara adalah Direktur TRF yang dikenal baik hati oleh semua karyawannya. Beliau adalah orang yang sangat bijaksana.

"Itu memang benar. Pak Danu masih sakit dan untuk sementara waktu anaknya yang akan memimpin perusahaan ini. Tapi menurutku itu mungkin cuma akal akalan nya Pak Danu saja. Dia justru ingin mempersiapkan anaknya untuk menggantikan posisinya nanti, secara....dia kan anak tunggal. Sang ahli waris," sahut seorang karyawan pria lainnya.

"Jadi Pak Danu itu cuma pura pura sakit. Aku pikir sudah sakit parah."

"Hus! jangan sembarangan ngomong. Perusahaan ini punya si boss kan, bukan punya kalian. Terserah dia dong mau ngapain aja. Tugas kalian itu bekerja bukan bergosip yang tidak-tidak." Sela karyawan yang lainnya.

"Aku hanya cemas saja, bagaimana nasib kita nanti kalau perusahaan ini tiba tiba bangkrut karena dipimpin oleh orang yang belum berpengalaman." Kata karyawan pria yang sok tau itu.

"Memangnya kamu kenal anaknya Pak Danu?"

Brukkk ...

Tiba tiba saja Jaka datang dan tanpa sengaja menabrak pria sok tahu itu. Kopi yang dibawanya pun tumpah dan hampir saja mengenai baju si pria sok tahu itu. Seketika pria itu naik pitam dan mulai memarahi Jaka.

Aruna yang masih berada di ruangan itu pun terpaksa menghentikan pekerjaannya. Dia terkejut mendengar seseorang sedang mengomel.

"Pake mata dong jalannya. Kamu bisa kerja tidak. Kalau baju aku kotor gimana. Kerja jadi OB saja tidak becus," kata pria sok tahu itu dengan ketusnya.

"Maaf pak saya tidak sengaja," Jaka meminta maaf sambil membungkukkan badannya.

"Sudah, sudah. Pak Danu sudah datang. Jangan ada keributan lagi. Semua kembali ke tempat masing-masing. Dan Jaka cepat kamu bersihkan itu. Setelah itu tolong kamu buatkan kopi untuk Pak Danu, dan antar ke ruangannya. Ingat, kopinya tanpa gula ya?" tiba tiba Bu Diana datang dan menghentikan omelan Teddy si pria sok tahu itu.

Bu Diana segera bergegas menuju lobby guna menyambut kedatangan bossnya setelah hampir seminggu bossnya itu terbaring di Rumah Sakit. Dan bisa menyempatkan diri datang ke kantor hari ini meskipun kondisinya belum pulih benar.

''Mau aku bantu?"

Aruna mencoba menawarkan bantuannya pada Jaka. Tubuhnya membungkuk, dia sudah bersiap diri mau membantu rekannya itu. Namun Jaka menolak tawaran bantuan darinya.

Jaka tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Untuk hal seperti ini dia bisa mengerjakannya sendiri.

''Tidak perlu, aku bisa sendiri. Tapi makasih." Tolaknya dengan halus.

''Ah...ya sudah, kalau begitu aku balik kerja lagi ya?''

Jaka hanya tersenyum memandangi Aruna. Dia benar-benar tidak membutuhkan bantuan Aruna saat ini.

Tapi gadis itu sangat baik. Jarang orang akan menawarkan bantuannya untuk hal sekecil ini. Setidaknya, itu kesan pertama Jaka terhadap Aruna.

Aruna Pun beranjak pergi meninggalkan Jaka yang tengah membungkuk membersihkan tumpahan kopi itu.

Sekilas Jaka memandangi punggung Aruna yang semakin menjauh meninggalkan tempat itu. Tanpa sadar seulas senyum terukir di wajahnya. Baru pertama kali dia melihat gadis seperti itu. Bahkan untuk hal seperti ini pun dia tidak segan menawarkan bantuannya.

"Gadis yang baik." Bisik Jaka dalam hati dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.

...*...

...*...

...*...

...Bersambung...

Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca karyaku. Ini adalah karya pertamaku. Mohon maaf jika masih terdapat banyak kesalahan dan banyak kekurangan.

🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Erna Sikumbang

Erna Sikumbang

aku mampir

2022-02-11

1

👑卂尺丂ㄚ

👑卂尺丂ㄚ

jejak

2021-11-21

0

Khapteen Lebay

Khapteen Lebay

lajut thor semgat

2021-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 CUA Bab 1
2 CUA Bab 2
3 CUA Bab 3
4 CUA Bab 4
5 CUA Bab 5
6 CUA Bab 6
7 CUA Bab 7
8 CUA Bab 8
9 CUA Bab 9
10 CUA Bab 10
11 CUA Bab 11
12 CUA Bab 12
13 CUA Bab 13
14 CUA Bab 14
15 CUA Bab 15
16 CUA Bab 16
17 CUA Bab 17
18 CUA Bab 18
19 CUA Bab 19
20 CUA Bab 20
21 CUA Bab 21
22 CUA Bab 22
23 CUA Bab 23
24 CUA Bab 24
25 CUA Bab 25
26 CUA Bab 26
27 CUA Bab 27
28 CUA Bab 28
29 CUA Bab 29
30 CUA Bab 30
31 CUA Bab 31
32 CUA Bab 32
33 CUA Bab 33
34 VISUAL PEMERAN
35 CUA Bab 34
36 CUA Bab 35
37 CUA Bab 36
38 CUA Bab 37
39 CUA Bab 38
40 CUA Bab 39
41 CUA Bab 40
42 CUA Bab 41
43 CUA Bab 42
44 CUA Bab 43
45 CUA Bab 44
46 CUA Bab 45
47 CUA Bab 46
48 CUA Bab 47
49 CUA Bab 48
50 CUA Bab 49
51 CUA Bab 50
52 CUA Bab 51
53 CUA Bab 52
54 CUA Bab 53
55 CUA Bab 54
56 CUA Bab 55
57 CUA Bab 56
58 CUA Bab 57
59 CUA Bab 58
60 CUA Bab 59
61 CUA Bab 60
62 CUA Bab 61
63 CUA Bab 62
64 CUA Bab 63
65 CUA Bab 64
66 CUA Bab 65
67 CUA Bab 66
68 CUA Bab 67
69 CUA Bab 68
70 CUA Bab 69
71 CUA Bab 70
72 CUA Bab 71
73 CUA Bab 72
74 CUA Bab 73
75 CUA Bab 74
76 CUA Bab 75
77 CUA Bab 76
78 CUA Bab 77
79 PUA Bab 78
80 CUA Bab 79 END
81 CUAP CUAP AUTHOR
82 Menanti season 2
83 Visual Karakter Season 2
84 CUA S2 - Bab 1
85 CUA S2 - Bab 2
86 CUA S2 - Bab 3
87 CUA S2 - Bab 4
88 CUA S2 - Bab 5
89 CUA S2 - Bab 6
90 Visual Again
91 CUA S2 - Bab 7
92 CUA S2 - Bab 8
93 CUA S2 - Bab 9
94 CUA S2 - Bab 10
95 CUA S2 - Bab 11
96 CUA S2 - Bab 12
97 CUA S2 - Bab 13
98 CUA S2 - Bab 14
99 CUA S2 - Bab 15
100 CUA S2 Bab - 16
101 CUA S2 - Bab 17
102 CUA S2 - Bab 18
103 CUA S2 - Bab 19
104 CUA S2 - Bab 20
105 CUA S2 - Bab 21
106 CUA S2 - Bab 22
107 CUA S2 - Bab 23
108 CUA S2 - Bab 24
109 CUA S2 - Bab 25
110 CUA S2 - Bab 26
111 CUA S2 Bab - 27
112 CUA S2 - Bab 28
113 CUA S2 Bab - 29
114 CUA S2 - Bab 30
115 HELLOW READERS
116 CUA S2 - Bab 31
117 CUA S2 - Bab 32
118 CUA S2 - Bab 33
119 CUA S2 - Bab 34
120 CUA S2 - Bab 35
121 CUA S2 - Bab 36
122 CUA S2 Bab - 37
123 CUA S2 Bab - 38
124 CUA S2 Bab - 39
125 CUA S2 Bab - 40
126 CUA S2 Bab - 41
127 CUA S2 Bab - 42
128 CUA S2 Bab - 43
129 CUA S2 Bab - 44
130 CUA S2 Bab - 45
131 CUA S2 Bab - 46
132 CUA S2 Bab - 47
133 CUA S2 Bab - 48
134 CUA S2 Bab - 49
135 CUA S2 Bab - 50
136 CUA S2 Bab - 51
137 CUA S2 Bab - 52
138 CUA S2 Bab - 53
139 CUA S2 Bab - 54
140 CUA S2 Bab - 55
141 CUA S2 Bab - 56
142 CUA S2 Bab - 57
143 CUA S2 Bab - 58
144 CUA S2 Bab - 59
145 CUA S2 Bab - 60
146 CUA S2 Bab - 61
147 CUA S2 Bab - 62
148 CUA S2 Bab - 63
149 CUA S2 Bab - 64
150 CUA S2 Bab - 65
151 CUA S2 Bab - 66
152 CUA S2 Bab - 67
153 CUA S2 Bab - 68
154 CUA S2 Bab - 69
155 CUA S2 Bab - 70
156 CUA S2 Bab - 71 END
157 CERITA BARU
Episodes

Updated 157 Episodes

1
CUA Bab 1
2
CUA Bab 2
3
CUA Bab 3
4
CUA Bab 4
5
CUA Bab 5
6
CUA Bab 6
7
CUA Bab 7
8
CUA Bab 8
9
CUA Bab 9
10
CUA Bab 10
11
CUA Bab 11
12
CUA Bab 12
13
CUA Bab 13
14
CUA Bab 14
15
CUA Bab 15
16
CUA Bab 16
17
CUA Bab 17
18
CUA Bab 18
19
CUA Bab 19
20
CUA Bab 20
21
CUA Bab 21
22
CUA Bab 22
23
CUA Bab 23
24
CUA Bab 24
25
CUA Bab 25
26
CUA Bab 26
27
CUA Bab 27
28
CUA Bab 28
29
CUA Bab 29
30
CUA Bab 30
31
CUA Bab 31
32
CUA Bab 32
33
CUA Bab 33
34
VISUAL PEMERAN
35
CUA Bab 34
36
CUA Bab 35
37
CUA Bab 36
38
CUA Bab 37
39
CUA Bab 38
40
CUA Bab 39
41
CUA Bab 40
42
CUA Bab 41
43
CUA Bab 42
44
CUA Bab 43
45
CUA Bab 44
46
CUA Bab 45
47
CUA Bab 46
48
CUA Bab 47
49
CUA Bab 48
50
CUA Bab 49
51
CUA Bab 50
52
CUA Bab 51
53
CUA Bab 52
54
CUA Bab 53
55
CUA Bab 54
56
CUA Bab 55
57
CUA Bab 56
58
CUA Bab 57
59
CUA Bab 58
60
CUA Bab 59
61
CUA Bab 60
62
CUA Bab 61
63
CUA Bab 62
64
CUA Bab 63
65
CUA Bab 64
66
CUA Bab 65
67
CUA Bab 66
68
CUA Bab 67
69
CUA Bab 68
70
CUA Bab 69
71
CUA Bab 70
72
CUA Bab 71
73
CUA Bab 72
74
CUA Bab 73
75
CUA Bab 74
76
CUA Bab 75
77
CUA Bab 76
78
CUA Bab 77
79
PUA Bab 78
80
CUA Bab 79 END
81
CUAP CUAP AUTHOR
82
Menanti season 2
83
Visual Karakter Season 2
84
CUA S2 - Bab 1
85
CUA S2 - Bab 2
86
CUA S2 - Bab 3
87
CUA S2 - Bab 4
88
CUA S2 - Bab 5
89
CUA S2 - Bab 6
90
Visual Again
91
CUA S2 - Bab 7
92
CUA S2 - Bab 8
93
CUA S2 - Bab 9
94
CUA S2 - Bab 10
95
CUA S2 - Bab 11
96
CUA S2 - Bab 12
97
CUA S2 - Bab 13
98
CUA S2 - Bab 14
99
CUA S2 - Bab 15
100
CUA S2 Bab - 16
101
CUA S2 - Bab 17
102
CUA S2 - Bab 18
103
CUA S2 - Bab 19
104
CUA S2 - Bab 20
105
CUA S2 - Bab 21
106
CUA S2 - Bab 22
107
CUA S2 - Bab 23
108
CUA S2 - Bab 24
109
CUA S2 - Bab 25
110
CUA S2 - Bab 26
111
CUA S2 Bab - 27
112
CUA S2 - Bab 28
113
CUA S2 Bab - 29
114
CUA S2 - Bab 30
115
HELLOW READERS
116
CUA S2 - Bab 31
117
CUA S2 - Bab 32
118
CUA S2 - Bab 33
119
CUA S2 - Bab 34
120
CUA S2 - Bab 35
121
CUA S2 - Bab 36
122
CUA S2 Bab - 37
123
CUA S2 Bab - 38
124
CUA S2 Bab - 39
125
CUA S2 Bab - 40
126
CUA S2 Bab - 41
127
CUA S2 Bab - 42
128
CUA S2 Bab - 43
129
CUA S2 Bab - 44
130
CUA S2 Bab - 45
131
CUA S2 Bab - 46
132
CUA S2 Bab - 47
133
CUA S2 Bab - 48
134
CUA S2 Bab - 49
135
CUA S2 Bab - 50
136
CUA S2 Bab - 51
137
CUA S2 Bab - 52
138
CUA S2 Bab - 53
139
CUA S2 Bab - 54
140
CUA S2 Bab - 55
141
CUA S2 Bab - 56
142
CUA S2 Bab - 57
143
CUA S2 Bab - 58
144
CUA S2 Bab - 59
145
CUA S2 Bab - 60
146
CUA S2 Bab - 61
147
CUA S2 Bab - 62
148
CUA S2 Bab - 63
149
CUA S2 Bab - 64
150
CUA S2 Bab - 65
151
CUA S2 Bab - 66
152
CUA S2 Bab - 67
153
CUA S2 Bab - 68
154
CUA S2 Bab - 69
155
CUA S2 Bab - 70
156
CUA S2 Bab - 71 END
157
CERITA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!