CUA Bab 5

Di ruangannya Dicko sedang duduk termenung. Pandangannya tak sedikitpun beranjak dari cangkir kopi yang ada didepannya saat ini.

Kejadian tadi kian mengusik pikirannya. Entah kenapa perkataan Aruna itu semakin membuatnya merasa bersalah. Bayangan wajah Aruna bahkan masih menari - nari indah dibenaknya. Mungkin memang, dia sudah sangat keterlaluan pada gadis itu.

Sementara di tempat berbeda, di bangku kecil di luar gedung itu, Aruna pun sedang duduk termenung. Kejadian tadi masih mengusik pikirannya. Tidak seharusnya dia berkata seperti itu dan meninggalkan Dicko begitu saja. Wajar jika Dicko marah. Apalagi Dicko adalah atasannya.

Melihat Aruna sedang duduk sendirian, Jaka pun datang menghampirinya dan bermaksud menghiburnya. Ditangannya ada sebotol air minum kemasan. Lalu menyodorkan air minum itu pada Aruna.

Aruna pun meraih sebotol air minum itu dari tangan Jaka sambil tersenyum manis.

''Makasih,'' kata Aruna sembari membuka tutup botol itu lalu mulai meneguk air mineral itu.

''Maaf ya? Gara-gara aku kamu jadi kena marah.''

Jaka merasa bersalah pada Aruna karena seharusnya dialah yang membuatkan kopi untuk Dicko.

Aruna tersenyum sambil memandangi Jaka. Cowok manis dengan rambut sedikit berantakan. Mungkin nama ''Jack'' lebih cocok dengan tampangnya.

''Kenapa kamu minta maaf, ini bukan salah kamu kok. Tadi itu hanya kecelakaan kecil saja. Siapapun pasti marah kalau bajunya kena tumpahan kopi. Apalagi dia itu kan atasan. Yaah wajarlah kalau dia marah.''

''Kamu itu terlalu baik ya, kalau saja tadi aku yang kena marah, pasti wajah tampannya itu sudah babak belur." Hibur Jaka.

Aruna hanya tertawa mendengarnya.

''Kalau seperti itu jadinya, aku benar-benar akan di pecat dong. Gajian saja belum."

Jaka Pun tertawa mendengar jawaban Aruna.

Setidaknya Aruna merasa sedikit lega karena ada Jaka yang selalu menghiburnya. Tidak disangka ternyata Jaka orangnya baik dan mudah membaur. Meskipun mereka baru saling kenal tapi mereka sudah akrab seperti mereka sudah saling mengenal sebelumnya.

Dari kejauhan, Dicko yang saat itu hendak pergi keluar karena urusan mendadak, tanpa sengaja melihat keakraban mereka.

Sepertinya Aruna sudah melupakan kejadian tadi. Hal itu jelas terlihat di wajah Aruna. Sedangkan pria yang sedang bersamanya, Dicko hanya bisa melihat punggungnya saja.

''Syukurlah." Gumam Dicko lega. Kemudian bergegas ke tempat parkir. Sejurus kemudian Dicko memacu mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan area parkir itu.

Dalam perjalanan, entah kenapa bayangan wajah Aruna masih saja terus mengganggunya. Dicko hampir tidak bisa berkosentrasi dengan jalanan yang saat itu ramai oleh kendaraan.

Kemudian Dicko memilih menghentikan mobilnya didepan sebuah toko pakaian. Dengan langkah terburu buru Dicko berjalan memasuki toko itu.

Setelah mengganti pakaian dengan pakaian yang baru saja dibelinya di toko pakaian itu, Dicko pun kemudian pergi ke suatu tempat. Mobilnya tampak berhenti disebuah tempat kost.

Seseorang keluar dari tempat kost itu setelah berkali - kali Dicko memberikan salam.

''Maaf cari siapa ya?'' tanya seorang wanita paruh baya. Dia adalah pemilik tempat kost itu.

''Bram ada Bu? Saya saudaranya, bisa tolong panggilkan dia sebentar?" Pinta Dicko.

''Bram? Waah maaf dek, dia sudah pindah dua hari yang lalu.''

''Pindah? Kemana?''

''Mana saya tahu."

Kecemasan pun tampak di raut wajah Dicko. Kemana lagi dia harus mencari Bram. Dengan susah payah dia mendapatkan alamat ini.

Entah apa yang membuat Bram begitu marah hingga dia memutuskan pergi dari rumah. Sudah dua tahun berlalu. Tapi tak sekalipun dia memberi kabar atau hanya sekedar menanyakan kabar Om Danu, ayahnya.

Hanya Dicko satu satunya orang yang memperhatikan Om Danu sejak istrinya meninggal dan sejak kepergian Bram dari rumah.

Om Danu dan istrinya yang sudah merawat Dicko sejak kecil. Dia sudah menganggap Om Danu seperti ayahnya sendiri.

Kenangan masa kecilnya bersama Bram masih melekat di memori Dicko. Kedekatan mereka bak saudara yang lahir dari rahim yang sama.

Apapun keinginan Bram, Dicko akan memenuhinya. Apa yang Dicko suka, Bram juga suka. Terkadang mereka suka berebut mainan,karena jarak usia diantara mereka hanya berselang tiga tahun saja. Agar mereka tidak bertengkar, Dicko lebih memilih untuk mengalah.

****

Hari sudah malam ketika Dicko pulang ke rumah. Dia melihat om Danu sedang duduk sendirian di ruang tengah. Tangannya memegang sebuah album foto yang sedang terbuka di pangkuannya. Album foto itu adalah album foto masa kecil Bram.

Perlahan Dicko pun berjalan menghampirinya.

Melihat Dicko tengah menghampirinya, Om Danu pun segera menutup kembali album itu dan menaruhnya di meja tepat didepannya.

Kemudian Dicko mengambil tempat duduk disamping Om Danu.

''Jam segini kamu baru pulang? Bagaimana pekerjaan kamu di kantor? Semua baik baik saja kan?'' Tanya Om Danu sembari tangannya mengusap lembut pundak Dicko.

Seperti itulah Om Danu. Baik hati, penyayang, dan tidak pernah memaksakan kehendaknya.

''Om sangat merindukan Bram kan?'' Dicko balik bertanya. Sembari mengamati raut wajah Om Danu.

''Tadi aku pergi mencari Bram. Ternyata dia sudah pindah dua hari yang lalu. Bahkan dia juga sudah mengganti nomor ponselnya. Maafkan aku Om. Sampai sekarang aku belum bisa membawa Bram pulang.''

Dicko melihat, Om Danu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Kesalahpahaman yang terjadi diantara mereka belum juga menemukan titik terangnya hingga detik ini.

''Tidak apa-apa," sambil menepuk nepuk lembut pundak Dicko, ''Kamu sudah makan?''

''Aku belum lapar Om "

''Ya sudah, istirahat saja di kamarmu. Kamu pasti capek kan? ''

Dicko pun segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan masuk ke kamarnya yang tidak jauh dari tempat duduk mereka saat ini.

****

Seperti biasa, dimalam hari adalah giliran Aruna yang menjaga warung tantenya yang ada diseberang jalan dan tak jauh dari rumah.

Malam ini kelihatannya sepi, hingga belum ada satupun pelanggan yang mampir di warungnya. Aruna memandang keluar dan mengamati keadaan jalan disekitar. Dari kejauhan tampak sesosok pria berjalan mendekati warungnya. Meski jalanan sedikit gelap malam itu, tapi Aruna masih bisa mengenali sosok itu.

''Jaka?'' panggil Aruna.

Jaka pun tersenyum lebar sembari melangkahkan kakinya menghampiri Aruna.

"Ada perlu apa kamu kesini?'' Tanya Aruna.

''Aku mau beli sesuatu lah. Kamu sendiri sedang apa disini?"

''Menjaga warung. Ini warungnya Tante Novi, tanteku. Kok kamu bisa ada disini? Apa kamu mengikutiku?" Goda Aruna. Jaka pun tertawa kecil mendengarnya. Ternyata Aruna juga suka bercanda.

''Kebetulan aku tinggal disekitaran sini. Aku mau beli sesuatu dan kebetulan cuma warung ini yang paling dekat.''

''Oohh ... begitu ya? Aku pikir kamu mengikutiku. Kamu baru pindahan ya? Soalnya baru kali ini aku melihat kamu," Aruna meninggikan alisnya, mencoba memastikan dugaannya. Selama Aruna menunggui warung Tante Novi, ini pertama kalinya dia melihat Jaka di daerah sekitar tempat tinggalnya.

''Loh ... setiap hari kan kita ketemu?" Seloroh Jaka.

''Bukan. Bukan begitu. Maksudku, baru kali ini aku melihat kamu di daerah sini. Biasanya orang yang mampir kemari kebanyakan tetangga. Dan baru kali ini kamu mampir ke warung ini. Jadi aku pikir kamu orang baru di daerah sini.''

Jaka hanya tertawa. Sambil menggaruk - garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal itu. Sebenarnya saat ini dia sedang gugup. Gugup karena seorang gadis manis di hadapannya saat ini.

''Hellooo ... Eh, ada si Jaka tingkir. Ngapain si Jaka Tingkir disini Run?" Tanya Shanti yang tiba tiba saja muncul entah dari mana asalnya.

Serentak Aruna dan Jaka pun berpaling, menoleh ke arah Shanti.

Terkadang, disaat bosan dirumahnya, Shanti suka menemani Aruna menjaga warung. Hitung - hitung biar dapat camilan gratis ceritanya. Kan lumayan buat mengisi perut.

''Jaka, sedang kamu disini? Tau dari mana alamat kita? Atau jangan-jangan kamu ngikutin kita ya?'' sambungnya lagi menggoda Jaka.

Jaka pun sukses melotot menatap Shanti. Hingga Shanti jadi salah tingkah, "Aku salah ya? Maaf, becanda kali Jaka. Jangan serem begitu mukanya."

''Dia tinggal di sekitar sini," sela Aruna.

''Waaah ... Jadi kita tetangga dong. Trus kita bisa berangkat kerja bareng. Asiiiik."

Tampak Jaka mengulum senyum manisnya, semanis wajahnya. Entah perasaan apa yang kini dia rasakan. Gadis manis itu selalu membuatnya rindu. Rindu ingin bertemu. Walau hanya sekedar saling menyapa.

...----------------...

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

mampir disini ..👍🏼😍

2021-12-26

0

SyaSyi

SyaSyi

hai k aku mampir di karyamu membawa like
salam dari aku dan mantan kekasih suamiku
aku tunggu feedbacknya

2021-06-09

1

Rinjani Anjni

Rinjani Anjni

pasti jaka itu bram

2021-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 CUA Bab 1
2 CUA Bab 2
3 CUA Bab 3
4 CUA Bab 4
5 CUA Bab 5
6 CUA Bab 6
7 CUA Bab 7
8 CUA Bab 8
9 CUA Bab 9
10 CUA Bab 10
11 CUA Bab 11
12 CUA Bab 12
13 CUA Bab 13
14 CUA Bab 14
15 CUA Bab 15
16 CUA Bab 16
17 CUA Bab 17
18 CUA Bab 18
19 CUA Bab 19
20 CUA Bab 20
21 CUA Bab 21
22 CUA Bab 22
23 CUA Bab 23
24 CUA Bab 24
25 CUA Bab 25
26 CUA Bab 26
27 CUA Bab 27
28 CUA Bab 28
29 CUA Bab 29
30 CUA Bab 30
31 CUA Bab 31
32 CUA Bab 32
33 CUA Bab 33
34 VISUAL PEMERAN
35 CUA Bab 34
36 CUA Bab 35
37 CUA Bab 36
38 CUA Bab 37
39 CUA Bab 38
40 CUA Bab 39
41 CUA Bab 40
42 CUA Bab 41
43 CUA Bab 42
44 CUA Bab 43
45 CUA Bab 44
46 CUA Bab 45
47 CUA Bab 46
48 CUA Bab 47
49 CUA Bab 48
50 CUA Bab 49
51 CUA Bab 50
52 CUA Bab 51
53 CUA Bab 52
54 CUA Bab 53
55 CUA Bab 54
56 CUA Bab 55
57 CUA Bab 56
58 CUA Bab 57
59 CUA Bab 58
60 CUA Bab 59
61 CUA Bab 60
62 CUA Bab 61
63 CUA Bab 62
64 CUA Bab 63
65 CUA Bab 64
66 CUA Bab 65
67 CUA Bab 66
68 CUA Bab 67
69 CUA Bab 68
70 CUA Bab 69
71 CUA Bab 70
72 CUA Bab 71
73 CUA Bab 72
74 CUA Bab 73
75 CUA Bab 74
76 CUA Bab 75
77 CUA Bab 76
78 CUA Bab 77
79 PUA Bab 78
80 CUA Bab 79 END
81 CUAP CUAP AUTHOR
82 Menanti season 2
83 Visual Karakter Season 2
84 CUA S2 - Bab 1
85 CUA S2 - Bab 2
86 CUA S2 - Bab 3
87 CUA S2 - Bab 4
88 CUA S2 - Bab 5
89 CUA S2 - Bab 6
90 Visual Again
91 CUA S2 - Bab 7
92 CUA S2 - Bab 8
93 CUA S2 - Bab 9
94 CUA S2 - Bab 10
95 CUA S2 - Bab 11
96 CUA S2 - Bab 12
97 CUA S2 - Bab 13
98 CUA S2 - Bab 14
99 CUA S2 - Bab 15
100 CUA S2 Bab - 16
101 CUA S2 - Bab 17
102 CUA S2 - Bab 18
103 CUA S2 - Bab 19
104 CUA S2 - Bab 20
105 CUA S2 - Bab 21
106 CUA S2 - Bab 22
107 CUA S2 - Bab 23
108 CUA S2 - Bab 24
109 CUA S2 - Bab 25
110 CUA S2 - Bab 26
111 CUA S2 Bab - 27
112 CUA S2 - Bab 28
113 CUA S2 Bab - 29
114 CUA S2 - Bab 30
115 HELLOW READERS
116 CUA S2 - Bab 31
117 CUA S2 - Bab 32
118 CUA S2 - Bab 33
119 CUA S2 - Bab 34
120 CUA S2 - Bab 35
121 CUA S2 - Bab 36
122 CUA S2 Bab - 37
123 CUA S2 Bab - 38
124 CUA S2 Bab - 39
125 CUA S2 Bab - 40
126 CUA S2 Bab - 41
127 CUA S2 Bab - 42
128 CUA S2 Bab - 43
129 CUA S2 Bab - 44
130 CUA S2 Bab - 45
131 CUA S2 Bab - 46
132 CUA S2 Bab - 47
133 CUA S2 Bab - 48
134 CUA S2 Bab - 49
135 CUA S2 Bab - 50
136 CUA S2 Bab - 51
137 CUA S2 Bab - 52
138 CUA S2 Bab - 53
139 CUA S2 Bab - 54
140 CUA S2 Bab - 55
141 CUA S2 Bab - 56
142 CUA S2 Bab - 57
143 CUA S2 Bab - 58
144 CUA S2 Bab - 59
145 CUA S2 Bab - 60
146 CUA S2 Bab - 61
147 CUA S2 Bab - 62
148 CUA S2 Bab - 63
149 CUA S2 Bab - 64
150 CUA S2 Bab - 65
151 CUA S2 Bab - 66
152 CUA S2 Bab - 67
153 CUA S2 Bab - 68
154 CUA S2 Bab - 69
155 CUA S2 Bab - 70
156 CUA S2 Bab - 71 END
157 CERITA BARU
Episodes

Updated 157 Episodes

1
CUA Bab 1
2
CUA Bab 2
3
CUA Bab 3
4
CUA Bab 4
5
CUA Bab 5
6
CUA Bab 6
7
CUA Bab 7
8
CUA Bab 8
9
CUA Bab 9
10
CUA Bab 10
11
CUA Bab 11
12
CUA Bab 12
13
CUA Bab 13
14
CUA Bab 14
15
CUA Bab 15
16
CUA Bab 16
17
CUA Bab 17
18
CUA Bab 18
19
CUA Bab 19
20
CUA Bab 20
21
CUA Bab 21
22
CUA Bab 22
23
CUA Bab 23
24
CUA Bab 24
25
CUA Bab 25
26
CUA Bab 26
27
CUA Bab 27
28
CUA Bab 28
29
CUA Bab 29
30
CUA Bab 30
31
CUA Bab 31
32
CUA Bab 32
33
CUA Bab 33
34
VISUAL PEMERAN
35
CUA Bab 34
36
CUA Bab 35
37
CUA Bab 36
38
CUA Bab 37
39
CUA Bab 38
40
CUA Bab 39
41
CUA Bab 40
42
CUA Bab 41
43
CUA Bab 42
44
CUA Bab 43
45
CUA Bab 44
46
CUA Bab 45
47
CUA Bab 46
48
CUA Bab 47
49
CUA Bab 48
50
CUA Bab 49
51
CUA Bab 50
52
CUA Bab 51
53
CUA Bab 52
54
CUA Bab 53
55
CUA Bab 54
56
CUA Bab 55
57
CUA Bab 56
58
CUA Bab 57
59
CUA Bab 58
60
CUA Bab 59
61
CUA Bab 60
62
CUA Bab 61
63
CUA Bab 62
64
CUA Bab 63
65
CUA Bab 64
66
CUA Bab 65
67
CUA Bab 66
68
CUA Bab 67
69
CUA Bab 68
70
CUA Bab 69
71
CUA Bab 70
72
CUA Bab 71
73
CUA Bab 72
74
CUA Bab 73
75
CUA Bab 74
76
CUA Bab 75
77
CUA Bab 76
78
CUA Bab 77
79
PUA Bab 78
80
CUA Bab 79 END
81
CUAP CUAP AUTHOR
82
Menanti season 2
83
Visual Karakter Season 2
84
CUA S2 - Bab 1
85
CUA S2 - Bab 2
86
CUA S2 - Bab 3
87
CUA S2 - Bab 4
88
CUA S2 - Bab 5
89
CUA S2 - Bab 6
90
Visual Again
91
CUA S2 - Bab 7
92
CUA S2 - Bab 8
93
CUA S2 - Bab 9
94
CUA S2 - Bab 10
95
CUA S2 - Bab 11
96
CUA S2 - Bab 12
97
CUA S2 - Bab 13
98
CUA S2 - Bab 14
99
CUA S2 - Bab 15
100
CUA S2 Bab - 16
101
CUA S2 - Bab 17
102
CUA S2 - Bab 18
103
CUA S2 - Bab 19
104
CUA S2 - Bab 20
105
CUA S2 - Bab 21
106
CUA S2 - Bab 22
107
CUA S2 - Bab 23
108
CUA S2 - Bab 24
109
CUA S2 - Bab 25
110
CUA S2 - Bab 26
111
CUA S2 Bab - 27
112
CUA S2 - Bab 28
113
CUA S2 Bab - 29
114
CUA S2 - Bab 30
115
HELLOW READERS
116
CUA S2 - Bab 31
117
CUA S2 - Bab 32
118
CUA S2 - Bab 33
119
CUA S2 - Bab 34
120
CUA S2 - Bab 35
121
CUA S2 - Bab 36
122
CUA S2 Bab - 37
123
CUA S2 Bab - 38
124
CUA S2 Bab - 39
125
CUA S2 Bab - 40
126
CUA S2 Bab - 41
127
CUA S2 Bab - 42
128
CUA S2 Bab - 43
129
CUA S2 Bab - 44
130
CUA S2 Bab - 45
131
CUA S2 Bab - 46
132
CUA S2 Bab - 47
133
CUA S2 Bab - 48
134
CUA S2 Bab - 49
135
CUA S2 Bab - 50
136
CUA S2 Bab - 51
137
CUA S2 Bab - 52
138
CUA S2 Bab - 53
139
CUA S2 Bab - 54
140
CUA S2 Bab - 55
141
CUA S2 Bab - 56
142
CUA S2 Bab - 57
143
CUA S2 Bab - 58
144
CUA S2 Bab - 59
145
CUA S2 Bab - 60
146
CUA S2 Bab - 61
147
CUA S2 Bab - 62
148
CUA S2 Bab - 63
149
CUA S2 Bab - 64
150
CUA S2 Bab - 65
151
CUA S2 Bab - 66
152
CUA S2 Bab - 67
153
CUA S2 Bab - 68
154
CUA S2 Bab - 69
155
CUA S2 Bab - 70
156
CUA S2 Bab - 71 END
157
CERITA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!