...ENJOY...
.
^^^.^^^
.......
.......
''Heii, Miss Zoya tunggu aku, bukan kah kita tadi jalan bersama..?" Jordan mengejar ketertinggalannya dari Zoya.
"Miss Zoya, Apa kau ada acara malam ini..? mau Dinner dengan ku, aku akan menjemput mu."
BRAAKK..
Jordan terhenti saat pintu ruangan dosen itu tertutup cukup keras tepat di depannya. Lagi-lagi Zoya mengabaikan pesona seorang Jordan begitu saja.
Jordan juga akan terus mengabaikan sikap ketus Zoya padanya. Bagaimana pun ia harus menaklukan hati dosen cantik itu. Itu tekadnya.
Dengan wajah tersenyum mempesona, Jordan kembali membuka pintu ruangan yang tadi nya sudah tertutup.
Saat masuk Ia menyapa ramah para dosen senior yang lebih dulu datang dan duduk dengan begitu sibuk di balik meja mereka masing-masing, walaupun tidak semuanya. Ada beberapa dosen yang hanya duduk-duduk untuk mengobrol satu sama lain.
"Selamat pagi miss Zoya.." sapa Jordan seperti keduanya baru saja saling bertatap muka.Sandiwara yang terlalu biasa. Zoya hanya memutar bola mata nya jengah dengan sikap Jordan yang menurutnya sangat kekanak-kanakan.
"Hem. Selamat pagi." jawab Zoya sekedarnya. Zoya tidak ingin dianggap tidak tau sopan santun oleh rekan-rekannya.
"Anda cantik sekali pagi ini miss.." Puji Jordan menggoda secara terbuka. Lagi dan lagi membuat Zoya membulatkan matanya pada Jordan. Ini konyol jika diteruskan.
"Ciiieee pak Jordan.., yang udah fallin in Love sama miss Zoya.." goda seorang dosen wanita berusia sekitar 35 tahun yang juga berada di ruangan yang sama dengan mereka.
"Ini Lagi usaha Buu, siapa tau dalam waktu dekat miss Zoya mau jad.."
Ehheemm..!
ucapan Jordan terhenti saat Zoya membuat suara untuk menghentikan obrolan paling membosankan baginya.
"Pak JORDAN.. Cayyooo..!" kata dosen wanita tadi dengan suara setengah berbisik.
Semua dosen yang mengajar di universitas tersebut tau betul bagaimana dingin nya sikap Zoya pada setiap laki-laki yang ingin mendekatinya, bahkan sejak ia masih menjadi mahasiswi dulu.
Tak pernah sekalipun Zoya menjalin hubungan di universitas, semua itu karena ia benar-benar hanya terfokus pada studi yang ia jalani. Atau ada alasan lainnya.
Setelah puas menggoda wanita pujaan hatinya, Jordan langsung kembali ketempat duduk untuk menyiapkan semua materi yang juga akan ia ajarkan sebentar lagi.
Miss Zoya bagaimana ajakan ku tadi..? apa kau setuju..?
Jordan mengirimkan chatting lewat internet yang terhubung dengan komputer di meja Zoya.
...Tuhan.....
...kapan laki-laki ini akan berhenti berulah..? Dia pikir siapa dirinya berani menggangu privasi orang seperti ini....
Zoya menahan kesal sejak tadi. Ingin sekali rasanya ia meneriaki Jordan, hanya saja ia tidak ingin merusak reputasinya. Akhirnya dengan cepat ia membalas chat dari Jordan.
*D**on't wasting my time*..!
Hanya itu yang Zoya tulis dalam pesan nya pada Jordan. Setelah nya Zoya mengambil tas dan juga buku-buku dari atas meja dan tidak lupa Biola kesayangan nya.
"Saya permisi duluan kedalam kelas.." Pamit Zoya pada dosen-dosen yang masih berada di ruangan tersebut. Tanpa melihat kearah Jordan, Zoya langsung meninggalkan ruangan.
Wanita yang keras kepala, dan susah untuk di taklukan. Ini sebuah misi. Jordan tersenyum menyeringai.
...❄️❄️...
Zoya enggan untuk berlama-lama berada dalam satu ruangan yang sama dengan Jordan. Meskipun rekan sekerja nya itu tampan, tapi zoya tidak ingin membuat skandal di tempatnya bekerja. Cinta Lokasi..? Zoya tidak akan pernah tertarik untuk melakukan hal itu.
Tanpa berkata satu patah katapun, Zoya berjalan menuju aula praktikum yang digunakan sebagai kelas jurusan musik klasik yang akan ia ajarkan. Begitu memasuki ruangan Zoya sudah siap dengan perasaan antusias seperti biasa untuk melihat setiap bakat siswa dan siswi nya.
"Morning Miss Zoya...." sapa semua mahasiswa jurusan musik yang berada di dalam ruangan tersebut.
"Good morning everyone" Zoya tersenyum dengan ramah dan juga percaya diri. "Baiklah, saya yakin kalian semua sudah siap untuk mempraktikkan semua aransemen yang sudah kalian modifikasi sebelumnya. Kalau begitu saya akan memulai dari bagian yang termudah, kemudian kalian akan lanjutkan..!" Jelas Zoya, yang langsung di angguki mengerti oleh semua siswanya.
Zoya mengambil dan membuka tas Biola kesayangan nya dan memainkan sebuah instrumen karya seniman ternama yang melegenda yang juga sudah ia modifikasi.
Dalam sekejap Zoya sudah membuat para siswa nya terpukau dengan permainan nya yang begitu membius.
Tak ada suara lain yang terdengar dalam ruangan tersebut selain alunan melodi yang begitu harmoni dari permainan Biola Zoya. Hingga ia selesai meyelesaikan bagian nya.
Suara tepuk tangan riuh terdengar dalam ruangan tersebut. Mau tidak mau Zoya harus mengetuk mejanya dengan cukup keras. Membuat ruangan yang tadinya riuh langsung berubah hening.
"Apa aku meminta kalian sebagai penonton..?bukan kah tadi aku meminta kalian untuk melanjutkan nya dengan bagian milik kalian yang sudah kalian kerjakan..?" Suara Zoya terdengar sedikit tajam di telinga semua siswa nya. Namun tidak bagi seseorang yang sejak tadi hanya tersenyum memperhatikan Zoya dari balik Jendela.
"Kita ulangi sekali lagi..!!
...❄️❄️...
Setelah jam mengajarnya selesai, seperti biasa Zoya akan langsung mengevaluasi hasil nilai praktikum para mahasiswa nya hari ini. Setelah selesai memasukan semua data nilai ke rekap nilai harian, Zoya langsung membereskan meja nya dan segera kembali kerumah.
"Baiklah, pukul berapa sekarang..?" Zoya melihat jam tangan nya. Ia segera melakukan panggilan pada mommy nya.
'Hallo sayang,.?' Jawab suara di seberang sana.
"Momm, hari ini aku yang akan menjemput Ken di sekolah, Mommy dirumah saja." Kata Zoya pada mommy nya.
'Ya.. baiklah sweet heart, terima kasih. I love you princess..'
'' I Love you too."
"Siapa mu?"
"Astagaa...!" Zoya mengelus dadanya karena terkejut.
"Maafkan aku miss Zoya.." kata Jordan merasa Sedikit bersalah pada Zoya.
"Jauh-jauh dari ku Mr. Jordan!" Zoya mengisyaratkan dengan tangannya, kemudian kembali melanjutkan langkah kakinya.
Dengan cepat Jordan pun kembali mengikuti Zoya.
'Siapa itu Miss Zoya. Kau baru saja mengatakan I Love you..?"
"Bukan urusan mu!!"
"Tapi itu penting bagi," Jordan tiba-tiba menghentikan langkahnya saat Zoya mendadak menghentikan kecepatan langkahnya.
"Bukan kah seharusnya anda mengajar 1 kelas lagi Mr..?" tanya Zoya sambil melipat tangan di dada.
Wajah Jordan malah tersenyum sumringah.
"Senangnya, ternyata kau begitu peduli padaku Zoya..!" kata Jordan kesenangan.
"Dasar Dosen Narsis..!" Zoya menggelengkan kepala menatap kesal pada Jordan. "Apa dia punya penyakit pangeran narsistik?" Zoya mengedikkan bahu tak perduli.
...❄️❄️...
...17.00 GMT, UK....
Zen mengepalkan tangan nya saat membuka semua file photo yang dikirimkan pada nya hari ini.
Ia segera mengambil ponselnya dan melakukan panggilan. "Cari tau siapa orang itu. Aku ingin informasinya besok!!" perintah Zen pada detektif yang ia pekerjakan untuk mengawasi semua kegiatan Zoya.
''Baik tuan, akan segera saya lakukan." jawab detektif itu dari belahan dunia lain nya.
"Berani sekali dia mendekati gadis kecil ku!" Zen menggertakan giginya, mengepalkan tangannya kuat-kuat. Sejak dulu ia tidak suka dan tidak akan membiarkan siapa saja yang berani mendekati Zo'e nya.
Zen memang memerintahkan tentang ini pada anak buahnya, agar siapapun yang bersama Zoya yang dengan lebel "Laki-laki" harus cepat di laporkan. Maka Zen akan segera mengurusnya.
...❄️...
...❄️...
...❄️...
...🍁🍁🍁 🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
...VISUAL ZOYA saat usia 9 Tahun....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Maria Jamila
visual di usia segitu aja udh syantik...
apalagi ntar visual d usia 20 thn. yakin lebih syantikkk...
2021-01-23
1
Nhanha Xaviera
cantik...suka dech
2020-10-28
1
👣Sandaria🦋
baguus..mulai baca ni kakak Author, aku suka karakter Zen & Zoya 👍
2020-10-19
2