Terjebak Cinta Nona Arogan
Sebuah mobil mewah tampak berhenti tepat di depan sebuah bangunan kafe mewah dan terkenal di kota itu. Pemilik mobil yang tak lain seorang gadis cantik itu tampak memarkirkan mobilnya di area parkir kafe.
Belum berniat turun, gadis cantik si pemilik mobil itu hanya mengedarkan pandangannya, menatap malas ke arah gedung kafe yang menurutnya sangat ramai itu.
Gadis itu mengetukkan jarinya ragu sembari menatap pada keramaian. Ia menghela pelan, dengan malas meraih tas dan mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi seseorang.
"Aku sudah sampai di depan kafenya." ujar gadis itu dengan nada ketus pada lawan bicaranya ditelepon itu. "
"Ada baiknya kau ingat baik-baik. Waktuku tak banyak untuk pertemuan tak penting ini. Aku memberimu kesempatan untuk bertemu lagi denganku. Jadi, kuharap kau tak membuat waktuku terbuang sia-sia nanti!" ujarnya lagi dengan nada mengancam.
Setelah menutup sambungan teleponnya, gadis itu segera beranjak keluar dari mobil dan memasuki gedung kafe mewah itu.
Dan, baru saja gadis itu menginjakkan kaki di area kafe, seluruh pandang mata langsung mengarah padanya, menatapnya. Entah mereka sedang terpana akan kecantikannya atau mereka memang mengenal siapa sosok gadis itu.
Gadis cantik itu menyeringai senang. Ia tahu dengan jelas jika saat ini semua orang tengah memperhatikan dirinya.
"Aku memang sangat populer. Entah dimana pun aku berada orang-orang pasti mengenalku." gumam gadis itu.
Baginya, ini merupakan salah satu kesempatan emas untuk membuat orang semakin kagum padanya. Dalam hidup ini tidak ada hal yang lebih baik dan juga membanggakan lagi baginya selain mendengar pujian dan tatapan kagum dari orang-orang.
Gadis cantik itu melirik ke sudut yang lain. Tampak orang-orang di sana juga sibuk memperhatikan dirinya. Hal itu membuatnya semakin yakin jika tidak ada orang yang tidak mengenalnya saat ini.
"Lihat saja orang-orang itu. Sudah jelas mereka mengenalku. Mereka terus memperhatikanku. Lagipula, siapa yang tak mengenal diriku?" gumamnya tersenyum miring. Ia memasang kaca mata hitamnya dan melenggang dengan gaya angkuh.
Ya, dia memang benar.
Siapa yang tidak mengenalnya? Seorang gadis cantik yang tengah menjadi pemberitaan utama di media manapun di negara ini. Seorang model terkenal yang sangat sering sekali hilir mudik entah di televisi, majalah atau di produk-produk ternama. Itu karena ia memang sering diminta menjadi model iklan dari banyak sekali brand terkenal.
Dia adalah Charlotte Clinton.
Gadis cantik berumur dua puluh satu tahun. Seorang model yang sangat terkenal di negara ini. Selain itu, ia juga dikenal sebagai anak konglomerat. Ia lahir dan dibesarkan di sebuah keluarga kaya raya dan sangat berada.
Ayahnya merupakan seorang konglomerat ternama sementara ibunya adalah seorang desainer terkemuka yang sebelumnya juga dikenal sebagai seorang model ternama.
Namun sayang, kedua orang tuanya itu sudah lama tiada. Mereka meninggal dalam kecelakaan tunggal yang membuat Charlotte harus menjadi gadis yatim piatu sejak kecil.
Semenjak kejadian itu, Charlotte hidup bersama tuan Romanov Clinton, yang merupakan kakek kandung Charlotte dari pihak ayahnya. Tuan Romanov adalah orang yang merawat dan juga menjaga Charlotte sejak ia kecil hingga saat ini.
Lahir di keluarga yang berkelimpahan harta dan terpandang membuat Charlotte memiliki kehidupan yang glamor dan serba mewah. Ia dikenal sangat suka memakai barang-barang mewah dan bermerek yang akan membuat gadis manapun yang melihatnya akan menjadi iri.
Sejak kecil, Charlotte merupakan tipe gadis yang tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan semua barang-barang mewah yang diinginkan. Itu karena kakeknya akan dengan senang hati memberikan apapun padanya sekalipun ia tidak memintanya.
Ia bahkan tidak harus bekerja ataupun berurusan dengan segala kerumitan kantor untuk mendapatkan semua itu. Kakeknya bahkan tidak keberatan sedikit pun saat gadis itu mengatakan bahwa dia menolak untuk mengurus usaha milik keluarganya itu dimasa depan.
Tuan Romanov mengatakan, siapapun yang menjadi suami Charlotte kelaklah yang akan mengurus semua usaha milik keluarganya itu.
Charlotte sendiri saat ini lebih memilih untuk menggeluti dunia modeling yang menurutnya lebih sesuai dengan hobinya yang memang turunan dari sang ibu yang merupakan mantan model ternama.
Awalnya, menjadi model hanya sebatas hobi bagi Charlotte. Ia senang bisa berpose dan mendapat perhatian, itu sebabnya ia selalu tampil dihadapan orang-orang. Namun kini, sepertinya hobi itu sudah berubah menjadi sebuah profesi baginya.
Bagi Charlotte, menjadi seorang model setidaknya akan membuat dirinya bisa lebih bersantai di bandingkan harus membantu mengurus bisnis keluarga. Apalagi jika ia harus mengurus segala tumpukan dokumen yang hanya akan membuatnya sakit kepala itu.
Profesinya sebagai model ini juga membuatnya lebih bebas dan tidak terkekang dengan tumpukan kertas yang akan membuat kepalanya pecah. Lagipula pada akhirnya ia juga akan mewarisi seluruh harta kakeknya itu tanpa perlu mengurusi apapun.
Terlihat sempurna bukan?
Seorang gadis yang cantik, lahir di keluarga yang kaya raya, sukses dengan pekerjaannya dan ia juga sangat terkenal. Benar-benar gambaran gadis dengan kehidupan yang sempurna.
Dan dengan segala kelebihan yang ia miliki, Charlotte bisa dengan sangat mudah mendapatkan apa yang dia inginkan, termasuk pasangan.
Semua pria jelas akan dengan sangat mudah bertekuk lutut di hadapannya. Bahkan hanya dengan satu kali tunjuk saja ia sudah bisa mendapatkan pria manapun yang ia inginkan.
Tapi sayangnya, tidak semua pria bisa mendapat perhatian Charlotte. Ia sendiri di kenal sebagai wanita yang sangat pemilih dalam hal mencari pasangan. Charlotte tidak pernah asal-asalan dalam memilih pria yang akan menjadi pasangannya. Dalam hal ini, dia hanya menyentuh pria yang punya kuasa, seperti pria kaya raya dan terkenal.
Fakta mengejutkan lainnya tentang Charlotte adalah dia selalu mengencani para pria setidaknya hanya satu minggu setelah mereka bertemu.
Charlotte akan berkencan dengan pria itu, membuat mereka tergila-gila padanya lalu pergi esok harinya tanpa ikatan apapun. Ia mencampakan para pria kaya itu dengan sangat mudah, semudah ia membalikkan telapak tangan.
Bicara tentang mencampakkan, sama seperti saat ini Charlotte tengah duduk menyilang di salah satu kursi di kafe mewah yang barusan ia datangi tadi. Charlotte duduk berhadapan dengan sosok pria bertubuh tinggi yang mengenakan setelan jas rapi di tubuhnya, sedangkan matanya hanya menatap tajam pada pria itu.
"Kau tidak ingin pesan sesuatu?" tanya pria itu dengan ramah. "Kau pesan saja, aku yang bayar."
Charlotte hanya diam sambil terus menatap lelaki itu, masih dengan tatapan tajamnya. Ia menatap pria itu seolah sangat ingin memakan lelaki itu sekarang.
Lelaki itu tampak tersenyum, "Sebenarnya aku tadi mau pesan untukmu tapi aku tidak tahu kau suka minuman apa. Kau mau minum apa?"
"Aku tak ingin minum apapun, Brandon!"
"Begitu rupanya." Lelaki yang di panggil Brandon itu hanya bisa tersenyum kecut. "...atau kau ingin makan sesuatu? Aku tadi udah pesen makanan un-"
"Cukup Brandon!" potong Charlotte, mengangkat tangannya. "Berhenti basa-basi dan cepat katakan, untuk apalagi kau mengajakku bertemu di sini?"
Pemuda tampan itu kembali tersenyum menatap wajah Charlotte.
"Charlotte, aku kemarin baru pulang dari luar negeri." ujar Brandon dengan nada ceria. "Dan aku juga beli hadiah buatmu! Ini mahal banget dan aku yakin kau akan suka!"
Charlotte hanya melirik sekilas lalu tersenyum sinis melihat barang pemberian dari lelaki di hadapannya itu. Ia melipat kedua tangannya di dada lalu menyadarkan punggungnya pada sandaran kursi.
"Itu tas?"
"Benar."
"Aku sudah punya barang itu, Brandon!"
"Benarkah? Maaf Charlotte, aku tidak tahu." jawab Brandon terkejut. Ia tampak tersenyum canggung, menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Bagaimana dengan yang ini?" Brandon kemudian mengeluarkan tas belanjaan yang lainnya, kemudian meletakkannya ke atas meja dan mengeluarkan isinya. "Aku dengar yang ini hanya ada tiga di negara kita, aku rasa kau pasti-"
"Yang itu juga sudah punya!" potong Charlotte.
"Punya juga?"
"Aku dapat langsung dari seorang bos sebuah brand kosmetik sebagai ucapan terima kasih karena aku sudah bersedia jadi brand ambasador produk mereka bahkan berhasil membuat produk mereka langsung sold out." jelas Charlotte dengan nada datarnya.
"Ah, begitu rupanya."
"Hanya ada tiga, kan? Bukankah aku adalah salah satu dari tiga orang pemilik barang itu di negara ini, begitu kan? Aku luar biasa sekali, ya."
Brandon hanya bisa melongo mendengarnya. Ia lalu mengeluarkan hadiah terakhirnya."Kalau yang ini, bagaimana?"
"Ck, itu produk level dua! Semua barang milikku jelas adalah produk level satu. Itu juga bukan merek yang kusuka, bukan gayaku!" Charlotte mengibaskan tangannya. "Lagi pula motifnya juga terlalu norak. Aku tak suka!"
Pria itu kembali menghela nafasnya pelan. "Oke, jadi apa yang kau mau? Apa yang belum kau punya? Sebut! Beritahu aku."
"Sebentar, Brandon!" Charlotte menegakkan posisi duduknya, menatap Brandon datar.
"Harusnya di sini aku yang bertanya padamu. Kenapa kau meminta bertemu denganku? Bisa kita langsung keintinya, biar cepat!"
"Jadi begini." Brandon berdehem sebentar. "Aku mengajakmu ke sini karena aku ingin kita balikan."
Charlotte menaikkan sebelah alisnya.
"Hah?"
***
✔ Note :
▪Author peduli dengan kesehatan mata kalian, jadi, kalau kalian kurang suka sama ceritanya, Author sarankan kalian untuk mencari cerita yang lain saja, karena cerita ini bisa menyebabkan sakit mata akut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
himmy pratama
koreksi dl menarik GK crt nya
2024-08-11
0
L🌿
Mampir langsung bawa boom like👍
Semangat Thor And Saling Dukung 🤗
Ditunggu feedbacknya 👀
"Istri Pilihan Papa"
"Cinta Dan Musuh"
2021-01-25
2
Henny Christiyanto
nyimak
2021-01-19
2