Malaikat Pelindung

Malaikat Pelindung

Eps. 1 Mula

Arifah Aryani Wijaya adalah seorang anak yang mempunyai malaikat pelindung. Malaikat pelindungnya akan selalu datang tepat waktu ketika Arifah dalam bahaya.

Arifah memberinya nama Putri. Meskipun Arifah tidak pernah mengetahui sosok malaikat pelindungnya berwujud pria atau wanita dan bahkan suaranya saja sangat sulit untuk dikenali, tapi ia tetap memberinya nama Putri. Lalu kenapa Putri? Tentu saja karena Arifah adalah seorang putri.

Arifah yang masih duduk dikelas enam Sekolah Dasar sering kali mendapatkan kenakalan teman-temannya bahkan gurunya sendiri pernah sesekali mempermalukannya.

Teng..teng..teng..

Bunyi lonceng istirahat.

Arifah keluar kelas dengan langkah gontai menuju pohon akasia, ia duduk dibawahnya. Arifah sangat senang dengan suasana dibawah pohon akasia yg besar dan sangat lebat daunnya, benar-benar membuat suasana tenang, nyaman ditambah lagi dengan angin sepoi-sepoi membuatnya ingin terus berlama-lama disana. Dikejauhan terlihat anak laki-laki sedang asyik bermain sepak bola. Mereka saling berebut bola dan tak jarang berteriak. Arifah benar-benar tidak paham dengan dunia persepakbolaan, kenapa mereka senang sekali dengan permainan yang sangat melelahkan itu.

"Hai lihat apa yang aku bawa." Tiba-tiba Vika datang dengan menunjukkan sebuah amplop cantik.

Benar-benar mengganggu, batin Arifah. Ia kesal dengan kedatangan Vika yang membuyarkan lamunannya, tetapi penasaran dengan apa yang ada ditangan Vika.

"Apa itu?" Tanya Arifah.

"Aku juga tidak tahu isi amplop ini apa, tapi kalau dilihat-lihat dari amplopnya yang terkesan romantis dan berbau wangi aku yakin isinya surat cinta." Jawab Vika menjelaskan sambil tersenyum manis kearah Arifah.

"Cinta apa, cinta monyet?" Jawab Arifah ketus.

"Tapi penasaran kan? Ayo ambil dan buka saja." Vika menyodorkan amplop cantik dan berbau wangi itu.

"Memang ini dari siapa?" Tanya Arifah dan menerima amplop pemberian Vika.

"Januar." Jawab Vika pelan.

Arifah mengernyitkan keningnya heran. Kemudian secara perlahan ia membuka amplop itu.

Halo Arifah, kamu apa kabar? Maaf ya aku terpaksa kasih kamu surat, karena aku belum bisa ngomong secara langsung sama kamu. Sebenarnya aku sudah sangat lama mengagumi mu dan perasaan kagum itu lama-lama jadi cinta. Kamu mungkin kaget dengan pengakuan.ku ini dan aku tahu kita masih kecil dan masih sangat polos. Tapi sungguh, aku yakin ini cinta. Maukah kamu jadi pacarku? Balas ya surat ini, aku sangat menunggu jawaban dari kamu. Oh ya balasan surat kamu itu kasih ke Vika saja. Dan aku harap kamu tidak marah dengan ungkapan cinta ku ini.

Januar

"Aih surat apa ini! Tidak penting!"

Arifah melipat surat itu kembali dan memberikannya pada Vika.

"Wah itu surat cinta, ayolah balas Arifah." Kata Vika dengan tawa lebarnya.

"Untuk apa dibalas? Tidak penting!" Sahut Arifah lalu pergi meninggalkan Vika yang bengong sampai bibirnya membentuk huruf o.

Sementara Siska dari kejauhan sedari tadi memperhatikan mereka berdua. Melihat Vika yang ditinggalkan Arifah seperti itu, membuatnya penasaran dan mencoba bertanya.

"Ada apa?" Siska datang menghampiri Vika lalu duduk disampingnya dan memperhatikan wajah Vika yang kesal.

"Aku mau ngerjain Arifah dengan surat cinta dari Januar ini, tapi gagal!" Jawab Vika kesal.

"Apa? Arifah dapat surat cinta dari Januar?" Tanya Siska yang bingung tak percaya.

"Tidak usah banyak tanya! Sekarang bantu aku mikir, gimana caranya supaya Arifah mau balas surat ini!" perintah Vika dengan tatapan penuh harap.

"Tunggu dulu, apa ini sungguh surat cinta dari Januar untuk Arifah?" Tanya Siska menunjuk surat berbau wangi itu.

"Tidak, surat ini aku yang buat sendiri. Tujuannya adalah agar Arifah tidak fokus dengan pelajaran dan aku ingin nilai dia jelek dengan begitu guru-guru pasti akan membencinya." Jawab Vika mengepalkan tangan.

"Apa tidak ada cara lain selain surat yang tidak penting ini?" Tanya Siska mengejek.

"Pokoknya aku mau surat ini harus dibalas sama Arifah, apapun caranya harus dibalas dan kamu harus bantu aku! Titik!" jawab Vika semakin kesal karena Siska terlalu banyak tanya.

"Tenang, itu mudah saja, aku pasti bantu kamu. Kamu tahu sendiri kan dari dulu aku selalu ada dipihak kamu." Siska merangkul Vika meyakinkan.

"Bagus!" Vika menyeringai.

***

Arifah menuju kelas, hanya ada beberapa orang saja didalam. Arifah tidak memperdulikan mereka, ia masih bingung kenapa Januar menulis surat konyol itu untuknya. Arifah benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi padanya. Sudahlah jangan terlalu dipikirkan, lagipula itu tidak penting, yang penting sekarang adalah aku harus fokus dengan ujian yang tinggal beberapa minggu lagi, pikirnya, lalu mengambil nafas panjang dan membuangnya kasar.

Tanpa sengaja Arifah melihat sahabatnya berjalan mengendap-endap hendak mengagetkannya.

"Hei!" Maya tiba-tiba datang dengan memukul meja.

Arifah hanya meliriknya kesal. Maya adalah teman sebangku Arifah dan ia adalah anak yang pintar dan berprestasi.

"Kenapa tidak kaget?" Tanya Maya sambil duduk disamping Arifah. Maya benar-benar penasaran kenapa wajah Arifah tampak kesal hari ini, tidak seperti biasanya selalu ceria.

"Aku mencari kamu sampai keliling sekolah loh, ternyata kamu disini!" Maya menjelaskan. "Kamu kenapa?" tanyanya lagi sambil memegang kedua pipinya dengan kedua tangannya.

"Tidak ada." Jawab Arifah cuek.

"Aku tidak yakin jika tidak ada sesuatu, ayolah cerita, aku siap mendengar" ucap Maya dengan mengedipkan matanya berkali-kali.

"Aku bilang tidak ada ya tidak ada!" jawab Arifah yang semakin kesal.

"Baiklah baiklah kalau tidak mau cerita, aku akan menunggu sampai kamu benar-benar siap. Oh ya, aku punya sesuatu buat kamu." Maya mengambil sesuatu didalam tasnya, plastik berwarna hitam.

"Apa itu?" Tanya Arifah. Matanya berbinar-binar melihat plastik hitam yang diambil Maya dari tasnya rasa kesal yang memuncuk pun hilang berubah jadi rasa penasaran. Arifah benar-benar berharap itu adalah sesuatu yang enak. Tapi kenapa tidak ada tercium bau makanan? Pikir Arifah.

Maya membuka plastik hitam itu dan menunjukkannya pada Arifah.

"Telur puyuh?" Tanya Arifah heran. Ia tidak pernah memakan telur puyuh, ia hanya pernah melihatnya saja, jenis telur yang diketahuinya hanyalah telur ayam, karena telur ayam adalah makanan favoritnya. Arifah sangat suka olahan telur seperti telur dadar, dan telur mata sapi.

"Apa ini enak? Sudah dimasak atau belum?" Tanya Arifah lagi yang juga penasaran dan mengambil sebiji telur puyuh. Setelah dilihat-lihat menurutnya telur puyuh itu sangat imut dan lucu, benar-benar menggemaskan. Tanpa sadar bibir Arifah mengembang, ia sangat senang dengan telur itu.

"Ini enak, sangat enak, lebih enak dari telur ayam. Tapi aku tidak tahu apakah telur ini sudah dimasak atau belum. Aku hanya mengambil beberapa saja dari dapur dan aku ingin memberikannya untukmu, ambillah, ambillah semuanya, semuanya untukmu." Maya menjelaskan panjang lebar dan menyodorkan plastik hitam tadi didepan Arifah.

"Tapi aku takut ini belum masak, bagaimana kalau nanti pecah?" tanya Arifah menatap Maya berusaha menyelidik.

"Mudah-mudahan tidak pecah, mudah-mudahan sudah dimasak ibu, jadi kamu tidak perlu khawatir." Maya meyakinkan.

"Baiklah. Aku percaya sama kamu, terima kasih. Aku simpan ya." Dibalas anggukan Maya.

Arifah dengan senyum mengembang mengambil semua telur puyuh yang ada didepannya. Tak lupa ia menghitungnya, ada sepuluh butir telur puyuh, lalu memasukkannya kedalam tas. Namun Arifah lupa memasukkan tasnya kedalam laci meja, ia hanya meletakkan tasnya ditengah-tengah kursi, yakni diantara Arifah dan Maya.

Kenapa ditengah-tengah kursi? Karena kursi disekolah itu bentuknya memanjang.

Teng.. Teng.. Teng...

Bunyi lonceng sekolah menandakan masuk pelajaran selanjutnya.

Arifah lalu mengambil alat tulis, buku tulis, dan buku cetak yang akan dipelajari di jam itu. Tak lama kemudian Pak Rusli datang.

"Selamat siang anak-anak!" Sapa Pak Rusli.

"Siang Pak Guru!" Jawab kami serempak.

Terpopuler

Comments

HIATUS

HIATUS

Mampir bawa like thor ❤

2021-03-20

1

Ade Yayuk

Ade Yayuk

suka❤

2021-03-11

1

Pujas_erha🤓

Pujas_erha🤓

Pujas mampir kakz🤓

2021-02-05

2

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 Mula
2 Eps. 2 Siswa Baru
3 Eps. 3 Balasan Surat Arifah
4 Eps. 4 Januar dan Arifah Berteman
5 Eps. 5 Arifah Ketakutan
6 Eps. 6 Kebohongan
7 Eps. 7 Kesempatan Berdua
8 Eps. 8 Aska Tidak akan Mengasihani Adik Kecilnya, Dia akan Memberi Hukuman
9 Eps. 9 Dasar Tua Bangka
10 Eps. 10 Janji Aska
11 Eps. 11 Kenapa Dia Lagi
12 Eps. 12 "Mami dan Papi Sudah Pergi Meninggalkan Kita"
13 Eps. 13 Kurangi Porsi Makanmu
14 Eps. 14 Malaikat Pelindung
15 Eps. 15 CEO
16 Eps. 16 Rencana Melamar
17 Eps. 17 Masuk Sekolah
18 Eps. 18 Orang Seperti Dia Pantas Mendapatkannya
19 Eps. 19 Juara Umum
20 Eps. 20 Takut Kehilangan Aska
21 Eps. 21 Si Biang Kerok
22 Eps. 22 Sekolah Favorit
23 Eps. 23 Pahlawan Kesiangan
24 Eps. 24 Bertemu Mami Papi Part 1
25 Eps. 25 Bertemu Mami Papi Part 2
26 Eps. 26 Kabar Pak Hasibuan
27 Eps. 27 Kepergian Aska
28 Eps. 28 Pak Damang dan Bu Aminah
29 Eps. 29 Alasan Vika
30 Eps. 30 Tama
31 Eps. 31 Tampil Maksimal
32 Eps. 32 Januar dan Tama adalah Teman
33 Eps. 33 Lomba Memasak
34 Eps. 34 Tunangan
35 Eps. 35 Jenazah Aska
36 Eps. 36 Om Bram
37 Eps. 37 Jo Al Fe
38 Eps. 38 Jo Al Fe 2
39 Eps. 39 Kembali Sekolah
40 Eps. 40 Tiang Listrik
41 Eps. 41 Drama
42 Eps. 42 Penyesalan
43 Eps. 43 Ketidakpedulian Maya
44 Eps. 44 Hari Kelulusan
45 Eps. 45 Rumah Om Bram
46 Eps. 46 Sedingin Es
47 Eps. 47 Laura Baurent
48 Eps. 48 Terjebak
49 Eps. 49 Juara Satu
50 Eps. 50 Larangan Pulang
51 Eps. 51 Berkeliling
52 Eps. 52 Bramasta V.J?
53 Eps. 53 Pecat
54 Eps. 54 Olav
55 Eps. 55 Olav adalah Jelita!
56 Eps. 56 Keras Kepala
57 Eps. 57 Pulau Apa?
58 Eps. 58 Terima Kasih Laura
59 Eps. 59 Foto Bayi Bikin Penasaran
60 Eps. 60 Jelita Ditemukan
61 Eps. 61 Rencana Pernikahan Bram & Jelita
62 Eps. 62 Gara-gara Kotoran Kuda
63 Eps. 63 PERJANJIAN
64 Eps. 64 Papa Jordian & Mama Wulan
65 Eps. 65 Kedekatan Bram dan Jelita
66 Eps. 66 Kabur
67 Eps. 67 Arifah Hilang
68 Eps. 68 Tanah Kelahiran
69 Eps. 69 Dimana
70 Eps. 70 Kak Etha
71 Eps. 71 Sang Kepala Suku
72 Eps. 72 Disini Kamu Rupanya
73 Eps. 73 Hukuman
74 Eps. 74 Takdir Sen dan Etha
75 Eps. 75 Pulang
76 Eps. 76 Ibu
77 Eps. 77 Melati dan Morgan
78 Eps. 78 Siapa Morgan dan Melati
79 Eps. 79 Cerita Om Bram
80 Eps. 80 Cafe
81 Eps. 81 Flashback On Part 1
82 Eps. 82 Flashback On Part 2
83 Eps. 83 Flashback Off
84 Eps. 84 Cafe 2
85 Eps. 85 Kabar Bram
86 Eps. 86 Kantor
87 Eps. 87 Pramesta Yudha
88 Eps. 88 Dimana Dia!
89 Eps. 89 Permohonan
90 Bab. 90 19 Tahun
91 Bab. 91 Hilang Kekuatan
92 Bab. 92 Sabar
93 Bab. 93 Morgan
94 Bab. 94 Flashback On
95 Bab. 95 Flashback Off
96 Bab. 96 Sembarangan
97 Bab. 97 Sembarangan Part 2
98 Bab. 98 Foto
99 PENGUMUMAN
100 Bab. 99 Apa Ini?
101 Bab. 100 Menikah
102 Bab. 101 Cup
103 Bab. 102 Ferdinan
104 Bab. 103 Suara
105 Bab. 104 Panggil Nyonya
106 Bab. 105 Bukan Baju
107 Bab. 106 Halo
108 Bab. 107 Permohonan
109 Bab. 108 Diblokir
110 Bab. 109 Rencana
111 Bab. 110 Gubug Reot
112 Bab. 111 Hasrat
113 Bab. 112 Restu (End)
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Eps. 1 Mula
2
Eps. 2 Siswa Baru
3
Eps. 3 Balasan Surat Arifah
4
Eps. 4 Januar dan Arifah Berteman
5
Eps. 5 Arifah Ketakutan
6
Eps. 6 Kebohongan
7
Eps. 7 Kesempatan Berdua
8
Eps. 8 Aska Tidak akan Mengasihani Adik Kecilnya, Dia akan Memberi Hukuman
9
Eps. 9 Dasar Tua Bangka
10
Eps. 10 Janji Aska
11
Eps. 11 Kenapa Dia Lagi
12
Eps. 12 "Mami dan Papi Sudah Pergi Meninggalkan Kita"
13
Eps. 13 Kurangi Porsi Makanmu
14
Eps. 14 Malaikat Pelindung
15
Eps. 15 CEO
16
Eps. 16 Rencana Melamar
17
Eps. 17 Masuk Sekolah
18
Eps. 18 Orang Seperti Dia Pantas Mendapatkannya
19
Eps. 19 Juara Umum
20
Eps. 20 Takut Kehilangan Aska
21
Eps. 21 Si Biang Kerok
22
Eps. 22 Sekolah Favorit
23
Eps. 23 Pahlawan Kesiangan
24
Eps. 24 Bertemu Mami Papi Part 1
25
Eps. 25 Bertemu Mami Papi Part 2
26
Eps. 26 Kabar Pak Hasibuan
27
Eps. 27 Kepergian Aska
28
Eps. 28 Pak Damang dan Bu Aminah
29
Eps. 29 Alasan Vika
30
Eps. 30 Tama
31
Eps. 31 Tampil Maksimal
32
Eps. 32 Januar dan Tama adalah Teman
33
Eps. 33 Lomba Memasak
34
Eps. 34 Tunangan
35
Eps. 35 Jenazah Aska
36
Eps. 36 Om Bram
37
Eps. 37 Jo Al Fe
38
Eps. 38 Jo Al Fe 2
39
Eps. 39 Kembali Sekolah
40
Eps. 40 Tiang Listrik
41
Eps. 41 Drama
42
Eps. 42 Penyesalan
43
Eps. 43 Ketidakpedulian Maya
44
Eps. 44 Hari Kelulusan
45
Eps. 45 Rumah Om Bram
46
Eps. 46 Sedingin Es
47
Eps. 47 Laura Baurent
48
Eps. 48 Terjebak
49
Eps. 49 Juara Satu
50
Eps. 50 Larangan Pulang
51
Eps. 51 Berkeliling
52
Eps. 52 Bramasta V.J?
53
Eps. 53 Pecat
54
Eps. 54 Olav
55
Eps. 55 Olav adalah Jelita!
56
Eps. 56 Keras Kepala
57
Eps. 57 Pulau Apa?
58
Eps. 58 Terima Kasih Laura
59
Eps. 59 Foto Bayi Bikin Penasaran
60
Eps. 60 Jelita Ditemukan
61
Eps. 61 Rencana Pernikahan Bram & Jelita
62
Eps. 62 Gara-gara Kotoran Kuda
63
Eps. 63 PERJANJIAN
64
Eps. 64 Papa Jordian & Mama Wulan
65
Eps. 65 Kedekatan Bram dan Jelita
66
Eps. 66 Kabur
67
Eps. 67 Arifah Hilang
68
Eps. 68 Tanah Kelahiran
69
Eps. 69 Dimana
70
Eps. 70 Kak Etha
71
Eps. 71 Sang Kepala Suku
72
Eps. 72 Disini Kamu Rupanya
73
Eps. 73 Hukuman
74
Eps. 74 Takdir Sen dan Etha
75
Eps. 75 Pulang
76
Eps. 76 Ibu
77
Eps. 77 Melati dan Morgan
78
Eps. 78 Siapa Morgan dan Melati
79
Eps. 79 Cerita Om Bram
80
Eps. 80 Cafe
81
Eps. 81 Flashback On Part 1
82
Eps. 82 Flashback On Part 2
83
Eps. 83 Flashback Off
84
Eps. 84 Cafe 2
85
Eps. 85 Kabar Bram
86
Eps. 86 Kantor
87
Eps. 87 Pramesta Yudha
88
Eps. 88 Dimana Dia!
89
Eps. 89 Permohonan
90
Bab. 90 19 Tahun
91
Bab. 91 Hilang Kekuatan
92
Bab. 92 Sabar
93
Bab. 93 Morgan
94
Bab. 94 Flashback On
95
Bab. 95 Flashback Off
96
Bab. 96 Sembarangan
97
Bab. 97 Sembarangan Part 2
98
Bab. 98 Foto
99
PENGUMUMAN
100
Bab. 99 Apa Ini?
101
Bab. 100 Menikah
102
Bab. 101 Cup
103
Bab. 102 Ferdinan
104
Bab. 103 Suara
105
Bab. 104 Panggil Nyonya
106
Bab. 105 Bukan Baju
107
Bab. 106 Halo
108
Bab. 107 Permohonan
109
Bab. 108 Diblokir
110
Bab. 109 Rencana
111
Bab. 110 Gubug Reot
112
Bab. 111 Hasrat
113
Bab. 112 Restu (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!