Cobalah Mengerti Tentang Cinta
Saya terlahir dari keluarga yang cukup mampu. Dibesarkan dengan penuh kasih sayang Papa dan Mama. Sayapun sekolah di sekolah yang ternama. Nama saya Siska saya 2 bersaudara, Kakak saya cowok namanya Reyhan. Dia adalah satu-satunya kakak yang super cerewet walaupun dia cowok tapi dia sangat manja. Menyebalkan saja jika dia selalu ikut campur semua tentang urusanku. Kita memang beda 2 tahun jadi kita kayak seumuran.
Pagi itu saya berangkat sekolah dengannya, kami selalu berangkat bareng dengan diantar oleh Pak supir. Sekolah kita memang sama jadi selalu barengan.
"Ayo dek kita berangkat." ajak Kakak memanggilku.
Aku segera turun dan menuju teras disana kakakku sudah menungguku di dalam mobil. Aku segera masuk mobil dan kita pun berangkat.
"Ati-ati ya sayang," teriak Mamaku dari dalam.
"Iyaa Maaa."
Kita pun telah sampai di gerbang sekolah. Aku langsung menuju kelasku begitu juga dengan Kakak Reyhan langsung menuju kelasnya. Kita berpisah dan bergabung dengan teman kita masing-masing.
"Kriiinggggg."
Terdengar bel berbunyi tanda pelajaran segera dimulai. Kita semua berlari menuju kelas, dengan seksama kita belajar sampai pelajaran pun telah usai. Kita pun pulang dan menuju gerbang.
"Hai Sis duluan ya. " sapa Nine sambil melambaikan tangannya.
Aku tersenyum dan membalas lambaikan tanganku. Aku melirik Kakakku memperhatikan Nine dengan seksama.
"Hei biasa aja kali Kak." kusenggol punggungnya.
"Apa'an sih Sis?" tanyanya dengan wajah memerah.
"Alah kalau ada cewek cantik aja gak kedip sama sekali. "
"Normal kali cowok liat cewek yeeeee." ejeknya.
Kita lagi nungguin jemputan yang tak kunjung datang. Sambil duduk di halte depan sekolah kami membaca buku ulangan yang akan diujikan besok. Tak lama kemudian jemputan sudah nongol. Kita pun langsung pulang.
Sesampainya di rumah Mama sudah menyiapkan makan siang.
"Anak-anak sudah pulang ayo cepat ganti baju lalu ikut makan siang bersama sini ya." ucap Mama sambil menyiapkan piring.
"Iya Ma." sahutku segera ganti baju dan menyusulnya di ruang makan.
Kita makan siang bersama,
"Gimana tadi ulangan kamu Sis?" tanya Kak Reyhan.
"Bisa Kak Alhamdulillah." jawabku.
"Eh makan dulu nanti setelah makan baru dibahas lagi." ajak Mama sambil menyodorkan piring padaku.
Selesai makan kita berkumpul di ruang TV. Selayaknya keluarga yang harmonis kita selalu bersama-sama.
"Kak besok kamu ujian ya?"
"Iya nih Sis doain Kakak ya ?"
"Siap." jawabku sambil tersenyum.
Besok Kak Reyhan ujian nasional bentar lagi kalau dia udah lulus aku bakal sendiri nih ke sekolah. Sedih sih tapi mau gimana lagi. Dia harus pindah ke kampus untuk melanjutkan kuliahnya.
"Kak nanti kalau kamu sudah lulus aku bakal sendirian dong?"
"Ya iyalah mangkanya belajar mandiri tanpa aku. " ejeknya yang membuatku kesal.
"Yee aku berani kali cuma agak gimana gitu."
Tiba-tiba Mama datang sambil membawa makanan.
"Kalau Reyhan udah kuliah ya harus bawa mobil sendiri lah gak bareng sama kamu Sis. kata Mama sambil membagi camilannya.
"Yah sepi dong masak aku diantar Pak Bobi sendiri?"
"Yaudah kamu bareng aku aja Sis berangkatnya." ucap Kak Reyhan.
"Yeeeee beneran ya Kak, horeeee."
Mama yang daritadi melihat ke arah teras rumah membuatku bertanya.
"Papa mana Ma kok belum pulang?"
"Itu dia Sis daritadi juga belum ada kabar." ucap Mama cemas.
"Telfon aja Ma barangkali pulang terlambat atau apa gitu." jawabku.
Mama mengangguk dan membuka ponselnya berniat untuk menelepon Papa.
"Halo Pa lagi dimana?"
"Lagi di jalan Ma jalanan macet kayaknya agak terlambat nih Papa pulangnya."
"Yaudah Papa hati-hati ya."
Kudengar suara Mama telpon Papa.
"Gimana Ma" aku segera menghampirinya.
"Jalannya macet." jawab Mama singkat kemudian masuk ke kamarnya.
Kudengar suara mobil Papa sudah di gerbang depan kuberlari ke arahnya Tampak dari kejauhan Papa mengendap-endap dengan membawa bingkisan. Kuhampiri dia dan kutanya
"Papa kenapa kok mengendap-endap kayak maling aja." tanyaku keheranan.
"Sssstttttt Mama lagi dimana?"
"Lagi di kamar emang kenapa sih Pa?"
"Kamu lupa ya hari ini ulang tahun Mama, dan sengaja Papa kasih surprise mangkanya kamu bantuin Papa ya."
"Loh iya Pa." jawabku sambil berbisik dan ikut mengendap-endap.
Kututup mulut Kak Reyhan dan membisikkan sesuatu padanya. Diapun juga sekarang jadi mengendap-endap sama sepertiku. Sesampainya di depan kamar Mama kami segera menyanyikan lagu, kubuka pintunya perlahan dan
"Happy birthday to you happy birthday to you..... happy birthday MAMA" kami bersama-sama menyanyikan lagu yang membuat Mama terbelalak kaget.
"Ya ampun Papa kalian Mama jadi terharu nih." ucap Mama tersenyum memeluk kita.
"Eh eh tiup dulu dong." kata Papa dengan membawa kue tart dengan lilin menyala.
"Wwuh wuh."
" Horeeee selamat ulang tahun Mama sehat selalu ya sayangku." ucap Papa sambil mencium kening Mama.
Kamipun juga melakukan hal yang sama.
"Terima kasih ya Papa dan anak-anak Mama yang sangat aku cintai." ucap Mama sambil mencium kami satu persatu.
Hari itu adalah hari yang paling bahagia terutama untuk Mama tercinta. Kami merayakannya dengan makan-makan di sebuah restoran. Kami merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang luar biasa.
"Mama minta kado apa nih dari Papa." tanya Papa disela-sela menikmati hidangan makanan.
"Aku gak minta aneh-aneh Pa."
"Minta apa dong?" tanya Papa sambil memegang tangan Mama.
Mama tersenyum melihatku dan juga Kak Reyhan.
"Mama Hanya minta kita sama-sama seperti ini aja udah bahagia banget, yang Mama minta cuma kesetiaan Papa menjalankan kewajiban Papa sebagai Kepala keluarga Pa." jawab Mama sambil tersenyum.
"Pasti lah Mama aku janji aku akan setia sama Mama dan juga akan selalu bahagian kalian." jawab Papa sambil tersenyum.
Lega dan seneng banget dengar kemesraan mereka. Setelah kita makan Papa mengajak kita ke sebuah toko. Papa membelikan hadiah untuk Mama. Kulihat Papa sedang memilih-milih baju untuk Mama. Papa memang sangat mencintai Mama. Kulihat dari caranya memanjakannya dan caranya berbicara dengannya. Papa adalah orang terbaik yang pernah kukenal. Dia tak pernah membuat Mamaku sedih apalagi menangis. Diapun tak pernah marah padaku apalagi membentakku. Aku membantu Papa mencari baju yang cocok untuk Mama.
"Sis ini bagus gak?"
"Bagus Pa cocok banget buat Mama." jawabku sambil mengamati.
"Sudah ini buat kamu juga." ucap Papa sambil mengambil baju yang sama.
"Boleh juga Pa tapi sama ini juga ya." pintaku sambil mengambil baju yang lain.
" boleh juga."
Mama yang dari tadi mengamatiku hanya tersenyum.
"Sudah ayo pulang ini udah banyak lho belanjaannya." ucap Mama yang menghentikanku.
"Biarin dong Ma biar mereka senang." ucap Papa yang selalu memanjakan kami.
"Papa jangan terlalu memanjakan mereka dong" ucap Mama.
Akhirnya aku dan Kak Reyhan segera menuju Mama dan Papa.
"Iya Ma ayo pulang." ajakku menggandeng tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Hanna Devi
salam persahabatan 🤗
Cinta Kedua (Untuk Zylva) hadir membawa like 😉
2021-03-06
1
Yunita Ma💙
Bagus ceritanya. semangat thor.
Aku juga semangat ngumpulin imajinasi, oh iya jangan lupa mampir di karya aku yah🤗, walaupun masih amatiran kata-katanya. Salam kenal🙂.
2021-03-06
1