Love In Cruise Ship

Love In Cruise Ship

1. New Hire and New sign on

Erika tergopoh-gopoh mendorong lugagenya, mengikuti rombongan yang dipimpin Sandra dan Antonia. Sandra berpose tinggi kurus mirip model, dengan rambut pirang kecoklatan dan mata hijau zamrud. Sedangkan Antonia adalah asistennya, dia berkulit kecoklatan dan perpostur 155cm, seperti perempuan asia tenggara pada umumnya. Rambutnya hitam kelam tergerai dibelakang punggungnya. Sandra adalah HRD di kapal Happy Star ini. Happy Star adalah salah satu kapal yang dimiliki perusaahan Happy cruise line. Selain Happy Star ada kapal Happy Sunshine, Happy Rainbow Happy Knight of the sea dan lain-lain. Totalnya ada 30an kapal pesiar yang dimiliki perusahaan Happy Cruise Line.

"Ok, kita sudah sampai," kata Sandra dengan bahasa Inggris logat British kepada para pegawai yang baru datang termasuk Erika.

"Kalian letakkan lugage kalian di crane yang sudah disediakan disini, petugas akan memasukkan lugage kalian ke kapal. Terlebih dahulu lugage kalian akan discaner, kalo menemukan barang yang dilarang akan di sita, " sambung Antonia dengan logat Pilipina.

"Kalian tahu barang apa saja yang dilarang masuk ke kapal?"

Semua pegawai baru hanya berbisik-bisik. Sedangkan ada beberapa pegawai yang kembali dari liburan menjawab sambil tertawa.

"Pisau."

"Ya pisau," Antonia membenarkan.

"Setrika."

"Apalagi?" tanyanya lagi.

"Rokok."

"Rokok boleh dibawa masuk kapal, "Sandra menimpali.

"Buah-buahan segar, obat terlarang senjata tajam," Antonia menambahi sendiri.

"Ok, bawalah surat penting saja. Paspor, surat medikal dan letter of employee kalian, barang lainnya tinggalkan di crane ya," tambah Sandra. Ia tidak bilang bawa visa sekalian, karena visa c1d sudah menempel pada paspor. (Visa c1d adalah visa khusus yang dikeluarkan pemerintah Amerika untuk pekerja di laut).

Sandra dan Antonia menggiring pegawai atau disebut crew kapal yang baru datang untuk masuk ke kapal. Setelah tas masuk ke scaner mesin dan tubuh diperiksa petugas keamanan mereka satu persatu masuk dan dikumpulkan di sebuah ruangan yang mirip bar.

"Kumpulkan paspor, dan hasil medikal kalian," kata Sandra saat semuanya sudah berkumpul.

"Aku akan memberikan kalian id card, name tag, atm ship, sail and sign card dan kunci kabin kalian," sambungnya.

"Apa kalian suda menerima semuanya?" giliran Antonia m3mecahkan keheningan.

"Kalau sudah mari kita having fun, " mata Antonia tampak membelalak senang.

Yang dimaksud dengan "having fun" ternyata adalah tour mengelilingi kapal, sambil menunjukkan muster station. Muster station adalah tempat titik kumpul dalam keadaan bahaya. Semua crew/pekerja dan tamu wajib berkumpul disuatu titik yang sudah ditentukan saat kapal berada dalam keadaan bahaya. Biasanya muster-muster station berada di dek terbuka dimana lifeboat dan liferaft disimpan. Para pekerja new sign on selain ditemani oleh Sandra dan Antonia juga di temani seorang kadet, dialah yang menjelaskan pentingnya keselamatan di dalam kapal.

Erika terkagum-kagum dengan apa yang dilihatnya. Rasanya ia tak percaya, ini seperti surga. Di open dek, dek paling atas di kapal ada beberapa kolam renang, di depan dan di belakang kapal. Ada jacuzi juga. S3mentara di tengah- tengah ada beberapa wahana air, seperti waterslide. Di pinggirannya ada bar yang menyediakan minuman. Ada juga sebuah lcd besar yang terpasang, untuk menonton film bersama. Di dek 5,6,dan 7 adalah mall, banyak gerai dibuka disana. Dari yang menjual merchandize serba-serbi kapal, baju, jam tangan, perhiasan, permen dan coklat dan lainnya. Dari dek 7 Erika bisa melihat dek 6 dan dek 5 yang disana terletak lobby, kantor hotel direktur, dan guest service. Juga ada bar kecil, mini perpustakaan dan kapel.

"Ini seperti kota terapung, benar-benar surga dunia," kata Erika dalam hati.

"Sepertinya kamu senang bekerja di cruise ship, " bisik si kadet membuyarkan Erika yang dari tadi hanya bis terbengong-bengong.

"Aku sangat bersemangat," kata Erika dengn logat latinnya.

"Kalo begitu see you when I see you, " jawab kadet sambil mengedipkan sebelah matanya pada Erika. Dari logatnya kadet itu berasal dari Italy.

Selesai tour, crew new sign on di jemput oleh masing-masing departemen. Yang bekerja di restoran akan di jemput orang dari perwakilan FnB departemen, yang bekerja di bagian dek dan engine akan di jemput perwakilan dari dek dan engine departemen, sedangkan Erika yang akan bekerja sebagai housekeeping crew di jemput oleh assiten houskeeping manager.

Erika dan beberapa orang new sign on housekeeping di jemput oleh seorang berperawakan kurus dan berpostur sedang. Kacamata bertengger di hidung mancungnya. "Manoj, asisten housekeeping manager India," Erika membaca nama yang menempel disebelah kiri orang yang menjemputnya. Dari pundak Manoj menempel 1 bar di sana. Ia tampak bersahaja dengan seragam putihnya.

"Ayo kalian ikut aku, " kata Manoj. Manoj mengajak mereka ke store room, sudah banyak crew new sign on yang mengantri disana ditemani assisten manager seperti Manoj. Erika mendapatkan seragam 3 stel, seragam siang hari, malam hari, dan seragam open dek berupa celana, kaos dan sweater. Juga 2 pasang sepatu karena siang dan malam memakai sepatu dengan warna berbeda.

"Oke, sudah dapat semuanya? Kalau sudah ambillah lugage kalian di dekat gangway. Bawalah ke kabin kalian. Kalian bisa makan, mandi dan beristirahat sebentar, lalu jam 5 datanglah ke houskeeping office," jelas Manoj.

"Dimana letak houskeeping office sir?" tanya Erika karena memang tidak tahu dimana letaknya.

"Di dek A Forward, " jawab Manoj.

"Untuk apa ke housekeeping office jam 5 sore sir?" tanya seorang laki-laki di samping Erika.

"Untuk bekerja dung," jawab pria di belakang Erika. Pria itu tau yang barusan bertanya adalah orang Pilipin karena ketahuan dari logatnya, sehingga ia memanggil dengan sebutan "dung" yang berarti akang atau kakak laki-laki dalam bahasa tradisional, kalau bahasa Tagalog modern sebutan kakak laki-laki adalah kuya. Pria itu tampaknya juga bukan new hire jadi sedikit banyak ia tahu seluk-beluk kehidupan kapal dari pada Erika.

"Kita disini buat bekerja dung, bukan liburan," timpalnya.

"Putu is right," tambah Manoj ternyata sudah mengenal pria yang bernama Putu.

Setelah itu mereka bubar, Erika mengekor pada mereka karena tidak tahu pasti dimana letak gangwaynya. Dan ia berhasil mendapatkan lugagenya, setelah itu ia kembali bingung mencari letak kabinnya. Ia sudah berjalan turun di dek B forward ke aft (dari depan ke belakang kapal) dari star board side ke port side ( kanan dan kiri kapal) tapi tak kunjung menemukan kabinnya. Hampir semua crew kabinnya ada di dek B. Dek 1 hanya untuk pekerja di kasino, spa, dan assisten manager, kapten, kadet, dan safety officer ada di dek atas.

Saat sudah capek dan putus asa Erika berjalan pelan, tak sengaja ada orang yang menabraknya. Seorang pria memakai coverall dengan peluh mem anjiri wajahnya.

"Jayden," Erika meyakinkan.

Pria yang merasa dipanggil namanya menoleh.

"Kau gadis pelayan di Ensenada itu kan?" tanya Jayden.

"Iya," Erika mengangguk. Jayden termasuk orang yang berjasa pada Erika atas keberhasilannya kerja di kapal pesiar.

"Ada apa? " tanya Jayden melihat Erika kebingungan.

"Kamu tau letak kabin ini? Aku frustrasi dari tadi mencarinya tidak ketemu-katemu, " tanya Erika sambil menunjukkan amplop coklat kecil bertuliskan namanya dan nomor kabinnya.

"Kabin 1026! Ada di dek 1 star board side." ( author minta maaf kalo salah angka genap ada di kanan atau kiri kapal😅)

" Kamu naik ke dek 1pake elevator itu lalu carilah kabin disebelah kananmu," Jayden menunjukkan dan memperagakan badannya agar Erika lebih jelas.

Erika pun mengerti dengan penjelasan Jayden.

"Kalo begitu aku pergi dulu, aku punya waktu 15 menit untuk makan dan ke toilet," jelas Jayden.

"Kelihatannya kamu sibuk."

"Embarkasi begini aku selalu sibuk. No time to go out. Kau tahu hanya ada 3 orang dari departemen housekeeping yang bisa mengendarai fork clip di kapal ini. Salah satunya aku, makanya aku harus membantu loading barang dari luar."

"Oh, ya ini untukmu. Berguna mengatasi sea sick," Jayden memberikan 2 buah apel hijau pada Erika.

"Welcome to the jugle," pamitnya.

Kenapa Jayden bilang begitu. Bukankah seharusnya bilang enjoy your work atau gimana gitu, batin Erika. Erika tak ambil pusing lalu segera pergi ke dek 1. Setelah beberapa langkah keluar dari elevator ia menemukan kabin yang ia cari. Tapi kesulitan untuk membukanya. Karena tak biasanya membuka pintu dengan sebuah kartu.

"Hei tetangga baru, ada yang bisa aku bantu?"

Erika menoleh dan ternyata Martin berdiri di depan kabinnya sambil tersenyum.

"Martin! " seru Erika. Ia begitu gembira melihat orang yang paling berjasa pada dirinya ada di hadapan.

" Aku hanya kesulitan membuka pintu."

"Masukkan pelan-pelan kartumu setelah lampu hijau menyala, buka pintu," Martin mencontohkan dan ia berhasil membukanya.

"Trimakasih," Erika merasa sangat terbantu.

"Untuk sekarang aku tidak akan mengganggumu, kamu istirahatlah, aku mau pergi keluar, " cerocos Martin kemudian pergi.

Erika segera masuk ke kabinnya, tak ada orang disana, lemari juga drower kosong. Berarti ia tidak mempunyai kabin mate. Lalu ia memilih tidur di bed bawah. Bed di atas, ia kembali menutup curtainnya. Memasukkan barang-barang ke dalam lemari dan menaruh lugage di pojokan mengingat kabin tidak begitu luas. Kamar mandi ada dipojokan. Erika melongok ke dalamnya "Lumayan bersih."

Setelah memasang bed sheet yang telah disediakan, Erika membaringkan tubuh lelahnya di bed kemudian tertidur karena capek. Dan dering telpon mengagetkan Erika.

"Bangun saatnya bekerja. Kamu sudah terlambat, ini sudah jam setengah enam. Pakai seragam malam lalu pergi ke houskeeping ooffice!" Suara Manoj dengan logat India yang kental terdengar lugas. Saat Erika mengangkat telponnya.

"Baik bos!" Erika menutup telpon dan buru-buru mencuci muka dan memakai seragam, lalu pergi ke houskeeping office. Disana sudah ada 7 orang berkumpul. Semuanya adalah grub houskeeping yang akan bekerja di publik area.

Erika mendapatkan patner seorang perempuan bernama Su, ia dari Myanmar. Mereka mendapat tugas mengecek publik restroom di lantai 5, 6 dan 7. Serta mengecek loby.

Hiruk pikuk tamu kapal membuat Erika pusing, apalagi ditambah kapal baru saja berlayar dari homeport menuju port pertama. Perutnya menjadi mulas.

"Kau sakit?" tanya Su.

"Tidak, aku hanya sedikit pusing dan mual. " jawab Erika.

"Itu hal biasa untuk yang pertama kali kerja. Aku dulu juga gitu, tapi lama-lama akan terbiasa. Bertahanlah, kamu masih harus disini 6 sampai 10 bulan ke depan," nasehat Su.

"Oh Dios Mio! " Seru Erika dalam hati. Ternyata kerja di kapal pesiar tidak seperti kelihatannya. Apakah dia akan kuat bertaham hingga akhir kontrak? Tapi dalam hati ia sudah membukatkan tekad untuk mengubah nasib hidupnya. Erika harus kuat.

Terpopuler

Comments

widy rich@rdo

widy rich@rdo

wah berat benar ya thor ...istilah di kapal pesiar...pernah dulu dengar cerita teman adikku yang suka kerja kek gituan...keren banget rasanya..plus gajinya gede hehehe


semangat thor

2021-01-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!