Terjebak Cinta Seorang Duda
Cecillia Agat****h**a Nugraha**
Seorang gadis cantik dan pintar yang kerap disapa Cecil adalah seorang putri tunggal dari pengusaha di kota A yang bergerak di bidang Real Estate. Cecil kecil tumbuh dengan segala kemewahan dari orang tuanya tetapi harta ternyata sama sekali tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Gadis yang dulunya ceria seketika berubah menjadi gadis yang tertutup dan suka menyendiri saat kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah 12 tahun lalu dan ia sama sekali tidak tahu apa alasan orang tuanya berpisah. Cecil hidup bersama sang Ayah hingga 3 tahun yang lalu ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang juga memiliki seorang anak laki-laki yang seumuran dengan Cecil.
Devan Aditya Nugraha
Devan adalah adik tiri Cecil. Usia mereka hanya beda 3 bulan saja tapi Mamanya menyuruh Devan untuk memanggil Cecil dengan sebutan 'Kakak'. Meskipun keduanya sama mengalami masalah broken home tapi Devan lebih beruntung daripada Cecil. Devan tetap bisa berkomunikasi dengan ayah kandungnya. Lain halnya dengan Cecil yang sejak kecil tidak pernah tahu ibunya ada dimana karena Papanya memang tidak pernah memberitahunya bahkan melarang keras untuk Cecil menanyakan tentang ibunya. Awalnya Cecil dan Devan sulit menyesuaikan diri dan tak bertegur sapa.Tapi seiring berjalannya waktu keduanya sudah dapat menerima satu sama lain sebagai saudara. Devan sangat menyayangi Cecil seperti kakak kandungnya sendiri begitu juga sebaliknya. Bahkan Devan bertekad melindungi kakaknya apapun yang terjadi karena menurut Devan sudah cukup kakaknya mengalami kesedihan berlarut-larut. Sekarang adalah saatnya untuk Cecil bahagia dan menikmati dunia yang luas. Bagi Cecil, Devan adalah adik sekaligus kakak bagi Cecil karena Devanlah yang setiap hari selalu ada untuk Cecil. Bahkan tiap malam Devan selalu menemani kakaknya hingga tertidur.
"Devan.. Akhir pekan kali ini kau akan meninggalkanku lagi?" tanya Cecil lirih. Tiap akhir pekan memang Devan akan berkunjung ke rumah ayah kandungnya dan itulah yang membuat Cecil sedih.
"Kenapa? Bukankah kau senang kalau aku tidak ada" goda Devan
"Pergilah.. Jangan kembali lagi sekalian" sungut Cecil yang mulai kesal dengan Devan
"Kau yakin mengusirku? Apa kau tidak menyesal besok tidak ada teman untuk bersenang-senang?" Devan masih tak gentar menggoda kakaknya
"Kamu mau menemaniku bersenang-senang besok?" Cecil langsung antusias
"Tapi sayangnya aku sudah diusir"
"Devan.." teriak Cecil membuat Devan terkekeh
"Tidurlah kakakku sayang.. Lihatlah besok adikmu yang paling tampan ini akan menemani kakak seharian" ucap Devan
"Kau janji akan menemaniku besok kan?" tanya Cecil untuk meyakinkan
"Janji"
"Kau memang yang terbaik Devan" teriak Cecil sambil memeluk adiknya
"Sudah sadar rupanya" ucap Devan seraya melenggang pergi meninggalkan kakaknya sendiri di kamar
Besok adalah hari kebebasan untuk keduanya karena telah menyelesaikan ujian akhir di SMA. Mungkin ini suatu hal yang langka karena ayahnya sangat over protektif kepada Cecil dan juga Devan.
***
Sementara itu di sebuah Mansion
Freddi sedang menikmati makan malam bersama sang istri. Tidak ada suara selain dentingan sendok yang terdengar hingga makan malam selesai.
"Aku besok akan berkunjung ke rumah ayah, apa kau mau ikut?" Tanya Freddi sembari mengusap sisa makanan di bibirnya menggunakan tisu
"Hm.. Sepertinya tidak sayang,Aku besok ada pertemuan dengan client dan besok Qyara ikut bersamaku. Mungkin lain waktu aku akan ikut. Maafkan aku sayang" jawab Hana
Freddi Rahardi adalah seorang pengusaha muda yang disegani karena kemampuannya mendirikan perusahaan di usianya yang terbilang muda tanpa campur tangan ayahnya, Rendra Rahardi yang konon dikenal sebagai rajanya bisnis. Freddi menikah muda dengan Hana Sasmita, yang berprofesi sebagai model papan atas dan dikaruniai seorang putri cantik bernama Qyara Nindia Rahardi yang sudah berusia 2tahun.
Setelah makan malam, Freddi menyempatkan untuk menemani Qyara. Setelah Qyara tidur, Freddi kembali ke kamarnya untuk istirahat. Ternyata Hana juga sudah tertidur pulas. Freddi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan mengganti bajunya setelah itu ikut berbaring disamping istrinya.
Keesokan harinya
Freddi bangun dari tidurnya sudah tidak menemukan Hana di sampingnya. Tak ambil pusing ia pun bergegas membersihkan diri lalu turun untuk sarapan.
"Selamat Pagi Tuan Muda.." Sapa Bi Susi asisten rumah tangga di mansion Freddi
"Pagi Bi.." saut Freddi
"Kemana Hana dan juga Qyara? Apa sudah sarapan?" imbuhnya
"Nyonya Muda dan juga Nona Qyara sudah pergi tiga puluh menit yang lalu. Mereka sudah sarapan Tuan" jawab Bi Susi
"Baiklah Terimakasih Bi, silahkan lanjut bekerja"
"Baik Tuan"
Pertemuan apa sepagi ini? Tanya Freddi dalam hati
Freddi tak menaruh curiga karena memang begitulah keadaannya setiap harinya. Freddi bangun pagi tanpa Hana karena sudah pergi atau masih tidur. Jelas saja Freddi bisa mengerti kesibukan sang istri dan tak pernah mempermasalahkan apapun, itulah konsekuensinya mengizinkan Hana untuk tetap bekerja. Setelah selesai sarapan Freddi berangkat ke rumah Ayahnya. Sebelum itu, Freddi singgah di sebuah Mall untuk membelikan buah tangan untuk ayahnya. Freddi memarkirkan mobilnya di basement parkir lalu ia menuju lift ke lantai yang dituju. Freddi berjalan sembari memainkan ponselnya. Ia memeriksa beberapa laporan yang sudah dikirimkan Johan (asisten pribadinya) lewat email yang tak sempat diperiksa semalam.
Brug
Karena terlalu fokus dengan ponselnya ia tak sengaja menabrak seorang perempuan yang tak lain adalah Cecil.
"Maafkan saya Nona. Apa ada yang terluka?" ucap Freddi sambil membantu memungut barang bawaan milik Cecil yang sebenarnya hanya beberapa buku
"Tidak Tuan, saya baik baik saja. Terimakasih" jawab Cecil sambil melenggang pergi tapi sayangnya dicegah oleh Freddi
"Hm.. Sebentar Nona apa aku boleh bertanya sesuatu? " tanya Freddi dan Cecil mengiyakan
"Apa kau tau toko yang menjual cake tiramisu yang enak?" tanya Freddi lagi
"Oh iya saya tau, mari saya antar"
Mereka berdua berlalu menuju toko kue yang dimaksud Cecil, Freddi segera memesan cake tiramisu kesukaan ayahnya. Tak lama menunggu, pesanan Freddi sudah siap.
Pasti ayah suka. Gumam Freddi lirih tapi masih dapat didengar oleh Cecil.
"Tuan,saya harus pulang. Permisi"
"Hey.. Tolong jangan panggil saya Tuan lagi. Saya tidak setua itu. Panggil kakak saja"
"Baiklah Tuan..eh maksud saya kakak"
"Mau sekalian saya antar pulang?"
"Tidak Tuan terimakasih tawarannya. Saya kesini bersama adik saya"
"Oh baiklah.. Kita belum sempat berkenalan tadi. Nama saya Freddi. Siapa namamu?" tanya Freddi
"Cecil" jawab Cecil memberikan senyum termanisnya
Setelah sempat berbincang-bincang sesaat. Akhirnya mereka berdua berpisah dengan urusan mereka masing-masing. Cecil menyusul Devan di cafe sedangkan Freddi ke rumah ayahnya
Di Cafe
"Lama sekali" sambut Devan tak ramah
"Tadi ketemu sama Park Bo Gum" ucap Cecil seraya membayangkan wajah Freddi
"Halu aja terus"
Adik kakak itu terus saja berdebat masalah yang tidak penting. Setelah makan, mereka berdua memutuskan untuk pulang karena akan ada acara keluarga yang harus mereka hadiri
Mansion Rendra Rahardi
Mansion itu terlihat tak kalah mewah dengan mansion Freddi. Terlihat seorang pria paruh baya sedang duduk santai di teras rumah
"Hallo ayah.. Apa kabar?" sapa Freddi
"Freddi, kamu datang nak. Ayah baik, kamu sendiri bagaimana?" tanya Rendra balik
"Seperti yang ayah lihat" jawab Freddi sumringah
"Ini Freddi bawakan cake tiramisu untuk ayah"
Kedua pria itu masuk dan menyuruh salah satu pelayan untuk menyajikan cake yang dibawa Freddi.
Rendra mencicipi cake itu, seperti ada yang beda daripada cake yang dibawa Freddi biasanya. Jelas yang ini lebih lezat
"Cake ini tidak seperti biasanya" ucap Rendra sambil terus menikmati cake itu
"Apa tidak enak?" tanya Freddi penasaran ikut mencicipi tapi Freddi dibuat terkejut ternyata cake ini memang lebih lezat daripada cake yang biasanya dia beli
Tidak salah aku tanya kepada gadis kecil itu. batin Freddi
"Sebenarnya ini tadi Freddi beli di mall dekat sini ayah. Karena toko yang biasanya sedang tutup" sela Freddi karena sudah mendapatkan tatapan penuh pertanyaan dari ayahnya
"Hm.. Ayah maaf Hana dan Qyara tidak bisa ikut karena Hana ada pertemuan mendadak dengan client" imbuhnya
"Tidak apa-apa nak, ayah mengerti. Lain kali biar ayah yang berkunjung ke mansion kamu" jawab Rendra menepuk bahu Freddi pelan
Freddi membicarakan masalah bisnis dengan ayahnya hingga lupa waktu
"Tuan Besar, Tuan Muda makan siang sudah siap" ucap seorang pelayan
"Baiklah" jawab Rendra
"Freddi ayo makan siang" imbuhnya
"Baiklah ayah"
kedua ayah dan anak menikmati makan siang sambil terus mengobrol dan sesekali tertawa
kring. .kring. .kring. .
ponsel Freddi berdering dan ternyata Hana yang menghubunginya
"Halo sayang"
"Sayang bisakah kau jemput aku di restoran hotel Golden?"
"baiklah sebentar lagi aku kesana" setelah menjawab, Freddi langsung mematikan sambungan teleponnya
"Ada apa Freddi?" tanya Rendra
"Tidak ada apa-apa ayah, Hana meminta Freddi menjemput" jawab Freddi
"Freddi pamit dulu ya ayah, ayah jaga kesehatan" imbuhnya sambil mencium tangan ayahnya
"Baiklah hati-hati dijalan nak, minggu depan biarkan ayah yang berkunjung ke mansionmu"
"Baiklah Ayah"
Freddi segera memacu mobilnya ke Hotel yang di maksud Hana. sebenarnya sedikit aneh melangsungkan pertemuan di sebuah hotel tapi Freddi berusaha menampik pikiran buruknya karena Hana sempat menyebut 'Restoran' pada saat menghubunginya tadi.
Sesampainya di Hotel, Hana sudah menunggu di lobby bersama dengan Qyara dan susternya.
"Kau menunggu lama sayang?hai Qyara sayang" sapa Freddi
"hm.. tidak aku baru saja menuju lobby"
"baiklah ayo pulang sayang"
Freddi membukakan pintu untuk Hana dan pada saat hendak memasuki mobil ...
"Tuan Freddi"
.
.
.
Siapakah yang memanggil ? tunggu kelanjutan ceritanya yaa..
maaf kalau ceritanya berantakan karena memang masih pemula 😊
Happy Reading😘
eLzo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Ririn Rohman N
semangat Kakak Thor
2021-09-17
1
Tukanghalu(Ig:Novi_Rahajeng08)
Kak elzo bagus Ceritanya. Suka bgt 👍👍👍
2021-08-21
1
Riana Kristina
kak, aku mampir. semangat
2021-08-17
1