"Tuan Freddi"
"hm.. maaf" Freddi berusaha mengingat siapa yang ada di hadapannya saat ini
"Saya Tomi tuan, mungkin anda lupa karna sudah lama kita tidak bertemu" jawab Tomi
"ah iya maaf tuan Tomi saya benar-benar lupa"
"tidak apa-apa tuan, anda sudah mau kembali?"
"Iya tuan saya hanya menjemput istri dan anak saya. Saya permisi Tuan Tomi"
"Baiklah Tuan Freddi hati-hati dijalan"
mobil Freddi mulai melaju pelan di halaman hotel
"Papa" panggil Cecil
Tomi menoleh melihat anak gadisnya sudah dihadapannya. Tomi Nugraha adalah papa dari Cecil.
Hari ini Cecil menghadiri acara pertunangan salah satu sepupunya. Cecil berangkat bersama Devan sedangkan Tomi dan Sarah bersama sopir di mobil yang berbeda.
"Cecil kau sudah sampai?"
"Mana Devan?" imbuhnya
"Devan sebentar lagi akan menyusul pa,lalu mana mama?"
"Mama sudah didalam, ayo masuk"
Cecil menggandeng tangan papanya. Seketika perhatian para tamu berpindah kepada Cecil yang tampil sangat memukau malam ini.
Devan baru saja masuk langsung menghampiri Cecil dan menggantikan posisi papanya untuk menemani kakaknya.
"Jaga kakakmu ya Devan, mama mau menemani papa. Cecil kau bersama Devan dulu ya" ucap Sarah menghampiri keduanya
"Baiklah ma" jawab Devan
Devan tahu betul disaat acara seperti ini pasti papanya akan sibuk bercengkrama dengan para tamu undangan yang sebagian besar adalah relasi bisnisnya.
"Hai Cecil"
Cecil dan Devan langsung menoleh ke arah suara tersebut
"Alex?"
"Benar sekali. Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik. kau sendiri? kapan kau kembali?"
"Aku juga baik Cecil. satu minggu yang lalu aku kembali. aku berencana akan menetap disini bersama nenek"
"ini siapa?" tunjuk Alex kepada Devan. Alex sempat curiga bahwa Devan adalah kekasih dari Cecil
"Perkenalkan namaku Devan" ucap Devan mengulurkan tangan
"Alex" jawab Alex menyambut uluran tangan dari Devan
"kau dengan ..."
"Aku adik tirinya" Devan langsung memotong pertanyaan Alex karena dia tahu apa yang akan ditanyakan
Alex adalah teman semasa kecil Cecil dan merupakan putra tunggal dari keluarga Permana. Tapi pada saat berumur 7 tahun Keluarga Permana pindah ke luar negeri untuk perkembangan bisnis. Jadi mau tidak mau Alex juga ikut bersama kedua orang tuanya. Alex sebenarnya menyimpan rasa kepada Cecil sejak masih kecil. Terkesan lucu seorang anak kecil bisa jatuh cinta kepada temannya tapi itulah kebenarannya. Alex diam-diam mencari informasi tentang Cecil dari teman-temannya disaat dia jauh.
"Cecil kau sungguh cantik malam ini" puji Alex
mereka bertiga duduk bersama
"Kakakku setiap hari selalu cantik,bagi yang menyadari" saut Devan. Devan seperti menangkap sinyal buruk dari laki-laki dihadapannya dan disaat seperti inilah Devan harus siaga menjaga kakaknya dari godaan yang datang
"M..Maksudku malam ini lebih cantik dari biasanya" Alex gugup
"Dari biasanya? bukankah kau baru kembali dari luar negeri dan baru kali ini juga kau bertemu kakakku?" Devan sungguh merasa aneh
"Sudahlah jangan berdebat lagi. Ini acara orang" sela Cecil untuk mengakhiri perdebatan antara teman kecilnya dan adiknya
Mereka bertiga akhirnya memilih diam dan menikmati hidangan yang telah disediakan
"Cecil kau mau dimsum?sepertinya enak"
"Tidak terimakasih Alex"
"Jangan sungkan aku ambilkan sebentar" Alex berdiri akan mengambilkan dimsum untuk Cecil tapi dicegah oleh Devan
"hey mau kemana?"
"Aku mau ambil dimsum untuk Cecil"
"Kau tidak dengar kakakku menolak? atau kau sungguh ingin membuat kakakku masuk rumah sakit?" tutu Devan dengan santainya sambil terus mengunyah
"Apa maksudmu?" Alex sungguh tidak mengerti maksud perkataan Devan
"Kakakku tidak bisa makan dimsum karena alerginya terhadap seafood. sekalipun dimsum itu dimsum ayam tetap saja ada campuran udang" jelas Devan
"Benarkah Cecil?" tanya Alex kepada Cecil
Cecil hanya mengangguk lirih. Cecil sebenarnya tidak nyaman dengan perlakuan Alex yang menerutnya berlebihan itu.
"Maafkan aku Cecil, aku tidak tahu" sesal Alex
"Tidak masalah Alex, lanjutkan makanmu" jawab Cecil sambil tersenyum
Baru pertama kali bertemu saja sudah membuat kakakku hampir masuk UGD. Batin Devan
***
Di mansion Freddi
"Sayang kau ke kamar dulu. Aku akan menemani Qyara tidur sebentar. Nanti aku menyusul" ujar Hana
"Baiklah sayang" jawab Freddi singkat sambil mengecup kening putri kecilnya
sesampainya di kamar Qyara
"Suster jangan pernah bilang kepada Tuan muda tentang pertemuan tadi" ancam Hana
"Baik nyonya muda" jawab suster
"Baiklah saya pegang perkataan kamu jangan sampai Tuan muda tahu" ancam Hana sambil meninggalkan kamar Qyara
"Sayang, Qyara sudah tidur?" tanya Freddi sambil memakai baju setelah dia mandi
"Sudah sayang, aku mandi dulu sebentar"
"Baiklah jangan lama-lama aku merindukanmu"
Hana hanya menanggapi dengan senyuman lalu masuk ke kamar mandi
30 menit kemudian
Hana keluar dari kamar mandi menggunakan jubah mandinya. ia langsung duduk di depan meja rias untuk mengeringkan rambutnya dan melakukan segala macam ritual untuk kecantikannya. setelah selesai dia mengganti jubah mandi dengan baju tidur lalu berbaring disamping suaminya
"Sayang kemarilah aku sangat merindukanmu" Ujar Freddi dengan manjanya
Hana hanya tersenyum melihat kelakuan suaminya yang kelewat manja
"Aku hanya ingin memelukmu saja. entah kenapa aku sangat merindukanmu hari ini"
"Jadi setiap hari kau tidak merindukanku?" goda Hana
"Tentu aku tiap waktu merindukanmu sayang. Tapi hari ini beda, disaat weekend kau masih tetap saja bekerja" keluh Freddi
"omong-omong kau tadi bertemu dengan siapa" imbuhnya
Hana terkejut mendengar pertanyaan dari suaminya
"A..a..aku tadi.. bertemu dengan..fotografer majalah" jawab Hana gugup
"Hm.. baiklah sudah malam lebih baik kau tidurlah pasti lelah kan?" ucap Freddi sambil mencium puncak kepala istrinya
kenapa dia gugup saat aku bertanya sepeti itu?. Batin Freddi
Freddi tetap saja menyangkal pikiran buruknya terhadap istrinya. Dia sudah percaya sepenuhnya bahwa istrinya bisa menjaga diri dan hatinya.
Siang itu pun Freddi tertidur dengan memeluk istrinya hingga tangan kecil mulai merayap di wajahnya
"Pa..Pa" suara cadel seorang gadis mungil
"Hey Qyara sayang kau sudah bangun?" tanya Freddi sambil bangkit dari tidurnya
Tanpa aba-aba Qyara langsung memeluk dan menciumi papanya
"kau mau apa sayang? mau minum susu?"
"mam.. mam.. mam" hanya itu yang diucapkan Qyara karena memang Qyara belum bisa berbicara dengan lancar
"kau lapar? baiklah hari ini papa yang suapi"
Freddi menggendong putrinya ke lantai bawah dan memanggil suster untuk menyiapkan makanan Qyara
"Suster tolong siapkan makanan Qyara" perintahnya
"baik tuan muda" jawab suster
Tak menunggu lama makanan Qyara siap. Suster menawarkan untuk menyuapi Qyara tapi Freddi menolak. Freddi dengan telaten menyuapi putrinya dengan didampingi suster.
"suster.."
"saya tuan muda"
"Hana tadi bertemu dengan siapa?"
deg
.
.
.
Bersambung
.
.
.
.
Dengan siapakah Hana bertemu sehingga suaminya pun tak boleh tahu?
Jangan Lupa Like , Comment , dan Vote ya 😉
Happy Reading😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Sugiharti Isdianto
ayo thor lamaaaa bngt ip nya..😥🙏🏼
2020-12-15
1