Orang Ketiga
Sebelumnya author harapkan kalian like dan berikan vote untuk karyaku. Masukan list favorit kalian, untuk mendukung karyaku.
Happy Reading
Pengumuman kelulusan pun sudah di tempel di Mading (majalah dinding). Sintya Putri namanya, seorang gadis ceria yang bercita-cita ingin menjadi seorang guru.
Hari ini dia dan teman-temannya, ingin melihat pengumuman di mading sekolah. Sintya dan teman-temannya, sudah berkumpul di sekolah. Mereka langsung segera berlari menuju mading. Di mading sudah tertera nama siswa yang diterima di universitas negeri pilihan.
Mereka sudah berkumpul di depan mading, dan saling berebut melihat papan pengumuman.
" Sin, akhirnya kamu masuk Universitas Perguruan. Selamat ya!" ucap Tryana yang memberikan selamat kepada Sintya dan langsung memeluknya.
" Kamu juga Try, di terima di Universitas Kedokteran. Semoga cita-citamu menjadi dokter cepat terwujud." ucap Sintya yang juga memeluk Tryana.
" Ning, Put rencana kalian akan masuk universitas mana? " tanya Sintya yang penasaran karena nama mereka tidak tercantum di deretan siswa, yang terdaftar di universitas negeri pilihan.
" Aku sudah didaftarkan kuliah di Australia, oleh papaku. Jadi aku akan berpisah dengan kalian untuk beberapa tahun ke depan." tutur Jelita Rahma yang akan pindah ke Australia.
" Kalau aku, akan kuliah di jurusan hukum." sahut Ningsih yang memang cita-citanya ingin menjadi pengacara.
" Semoga, apa yang kita cita-citakan tercapai ya teman-teman." tutur Sintya sambil memeluk ketiga sahabat karibnya.
" Amin ...." jawab ketiga sahabatnya dengan serempak.
Sintya Putri mempunyai tiga orang sahabat, yang sudah di kenal sejak duduk di bangku SMP.
Sahabat karibnya adalah Tryana Apriyanti, yang bercita-cita ingin menjadi dokter. Jelita Rahma, yang bercita-cita menjadi seorang designer. Sedangkan Ningsih Rahayu, ingin menjadi seorang pengacara.
Sintya sendiri bercita-cita ingin menjadi seorang guru.
Mereka berempat pun berjalan, menuju gang kecil. Yang mungkin terakhir kalinya mereka lewati bersama-sama semasa SMA.
Sebelum pulang ke rumah, mereka berhenti untuk makan siang di kafe kecil dekat sekolahnya.
Di kafe itu, mereka menikmati kebersamaan mengakhiri masa-masa SMA.
RUMAH SINTYA
" Assalamua'laikum, Ma! " ucap Sintya memberikan salam dan mencium tangan mamanya.
Mama Sintya bernama Anita, dan memiliki toko kue di dekat rumahnya. Setiap pulang sekolah Sintya selalu membantu mamanya untuk menjaga toko.
" Wa'alaikumsalam. " jawab Mama Anita
" Sin, ada panggilan kerja dari perusahaan. " panggil Mama Anita seraya memberikan amplop coklat berisi surat panggilan kerja.
" Tapi Ma, aku belum pernah mengajukan surat lamaran kerja !" sahut Sintya yang bingung dengan datangnya surat panggilan kerja.
" Mungkin ini rejeki kamu, jadi kamu enggak usah capek-capek cari kerja. Kamu bisa membantu mama dan ayah untuk membayar kuliah." saran Mama Anita sambil mengelus pundak Sintya.
" Coba, aku lihat surat panggilan kerjanya." Kata Sintya yang mengambil amplop coklat dari mamanya. " Oh, ini perusahaan tempat aku magang, Ma!" Ujar Sintya
" Kok bisa-bisanya, ada panggilan kerja ?" batin Sintya dalam hati.
Lalu dia mengganti seragam sekolah, dengan baju santai. Saat ingin keluar kamar dan menuju ruang makan, tiba-tiba ponselnya berbunyi.
" Ting, ting, ting..." terdengar bunyi pesan masuk dari ponsel Sintya.
Sintya melihat ada nama Aditya di layar ponselnya, lalu dia membuka isi pesannya.
' Sin, bagaimana soal janji mu tempo hari . Aku menunggu jawabanmu segera.' Ketikan pesan dari Adit.
Sintya pernah berjanji untuk memberi jawaban, tentang perasaannya kepada Adit, setelah dia lulus SMA.
' Aku terima, dan kamu sudah boleh menjadi pacarku. ' ketikan pesan dari Sintya, dan dia pun membalas dengan senyum sumringah.
****
Mira Anastasia adalah, wanita yang suka dengan Aditya Putra. Mira akan melakukan segala cara, untuk mendapatkan apa yang diinginkannya termasuk merebut Adit dari Sintya.
Mira yang sudah menyukai Adit sejak duduk di bangku SMP harus kecewa, karena cintanya selalu di tolak. Selain tampan Adit merupakan pengusaha muda, yang sudah menjalankan bisnisnya sejak SMP.
Dengan cara liciknya, kemudian Mira bekerjasama dengan sepupunya Riki Setiawan. Seorang pemilik perusahaan garmen, untuk menghancurkan hubungan Sintya dan Adit.
Setelah mengetahui kelulusan sekolahnya, Mira dengan cepat menghubungi Riki. Agar Sintya bisa bekerja, di perusahaan miliknya.
Karena Mira dan Sintya memang satu sekolah, dan mereka pun lulus di tahun yang sama.
" Okey, perlahan aku akan merebut kembali hati Adit. Seorang pengusaha muda pemilik banyak saham di Indonesia. Aku akan merebut apa yang harusnya menjadi milikku. Dan kau Sintya jangan pernah sekali-kali mengambil semua yang akan menjadi milikku termasuk kau tidak boleh memiliki Adit. " gumam Mira dalam hati kemudian Mira langsung menghubungi Riki.
" Berdering..." terlihat di layar ponsel miliknya.
' Gimana Riki? Apa kamu sudah kirim surat panggilan kerja ke rumah Sintya ?' tanya Mira melalui sambungan telepon seluler.
' Sudah Mir, tenang aja semua rencana kamu sudah kulakukan. ' jawab Riki dengan nada suara yang santai.
" Ingat Riki, buat Adit menjadi cemburu dan menjauh dari Sintya . Kalau perlu buat Sintya jatuh cinta kepadamu. " perintah Mira yang memberikan isyarat kepada Riki.
" Iya, sepupu ku yang cantik. Aku akan menjalankan semua rencanamu. " sahut Riki dari ponselnya dan menutup sambungan telepon.
Mira telah menghubungi Riki, dia merasa puas jika Adit dan Sintya menjadi salah paham karena ulahnya. Semoga saja Riki dapat menjalankan tugas dari nya. Untuk menjauhkan Sintya dari Adit.
****
" Assalamu'alaikum Ma, Yah. Aku jalan dulu !" ucap Sintya memberikan salam dan berpamitan kepada kedua orang tua karena dia ingin pergi kerja.
Sintya yang sudah rapi mengenakan kemeja putih dan celana berwarna hitam serta sepatu pantofel warna hitam. Saat membuka pintu dan melangkahkan kedua kakinya ke depan, tiba-tiba Sintya melihat Adit yang sedang menuju ke arah rumahnya.
" Hey, Dit. Kamu mau ke rumahku?" tanya Sintya sambil sibuk merapikan kemejanya.
" Eh, pacarku yang cantik sudah rapi."
" Tahu aja, kalau pangerannya mau datang." canda Adit yang sudah menghentikan motornya, lalu memarkirkan di depan rumah Sintya.
" Pacar ?" balas Sintya sambil memandangi Adit dengan tatapan mata yang tajam.
" Ih apaan si, hari ini aku ada panggilan kerja. " ucap Sintya sambil mengerutkan alisnya.
" Panggilan kerja ?" sontak Adit terkejut mendengar Sintya sudah ada panggilan kerja.
" Memangnya, kamu sudah mengirim surat lamaran kerja? " tanya Adit.
" Tempat ku magang dulu, perusahaan garmen RIKI COLLECT CORP mengirimkan surat panggilan kerja. "
" Mungkin perusahaan itu, sedang membutuhkan pegawai. Dan melihat kinerjaku bagus saat itu, jadi aku dikirimkan surat panggilan kerja." tutur Sintya yang menjelaskan secara rinci.
" Perusahaan garmen RIKI COLLECT CORP ?" tanya Adit mengulang dan memastikan.
" Perusahaan garmen di kota ini kan, cuma satu. Yaitu punya sepupunya, Mira..." gumam Adit dalam hati.
" Coba, kulihat surat panggilan kerjanya." kata Adit seraya meminta surat panggilan kerja yang ada ditangan Sintya.
Adit membuka amplop coklat, berisi surat panggilan kerja. Ternyata memang itu berasal dari perusahaan tempat sepupunya Mira. Karena letaknya persis di sebelah kafe miliknya.
-
-
-
Dukung terus karya Author, Jangan lupa like dan komen ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments