Persiapan kerja

*S**ebelumnya aku harap kalian budayakan tap like ya, lalu berikan vote jika sudah selesai membaca. Jangan lupa kritik dan saran yang membangun*.

Happy Reading

Adit melajukan mobilnya menuju mall, yang letaknya tak jauh dari tempat dia berbelanja ayam. Adit ingin memberikan kejutan kepada Sintya.

" Dit, kamu mau ngapain sih ke mall? " tanya Sintya sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

" Mau cuci mata, mau lihat wanita-wanita cantik." ucap Adit yang meledek Sintya.

Dia ingin tahu tentang kesungguhan cinta dari Sintya. Namun kenyataannya, Sintya masih belum terbiasa dengan sikap Adit yang sangat bucin.

" Ish ..." rajuk Sintya sambil mencubit pinggang Adit.

Kemudian Adit memarkirkan mobilnya di basement mall.

" Ayo Sintya, aku cuma bercanda. Cuma kamu wanita yang paling cantik di hati aku." kata Adit sambil mengedipkan satu mata ke arah Sintya. Adit sangat ingin menggoda Sintya, tetapi sang kekasih masih belum terbiasa dengan perlakuan nya.

Sintya masih menganggap Adit adalah sahabat nya. Walaupun Sintya selalu mengungkapkan perasaan nya.

" Kamu mau ngapain sih? " tanya Sintya.

" Mau beliin baju buat kamu, Cantik..!! " kata Adit , " Mulai besok kamu sudah masuk kerja. Baju dan sepatu harus baru. "

" Oh, oke.Oke Bos.. !!" ucap Sintya menurut dan langsung keluar dari mobil Adit.

Dan mereka pun berjalan bergandengan tangan. Hari ini adalah hari bahagia Adit, karena Sintya telah menerima cintanya.

Mereka pun menuju tempat pakaian wanita, dan Adit membelikan beberapa kemeja, blus dan celana. Setelah membayar struk belanja, kemudian mereka menuju toko sepatu. Sintya memilih dua pasang sepatu hells setinggi 10 cm berwarna hitam.

" Kamu butuh apalagi, Sin ?" tanya Adit yang sedari tadi sudah lama menunggu di kursi pengunjung.

" Ini saja sudah cukup. " sahut Sintya yang sudah memegang dua pasang sepatu. Dan menyerahkan kepada Adit untuk membayarnya.

Selesai berbelanja, mereka menuju ke restoran Korea.

Sintya suka sekali dengan kimchi dan menu grill.

" Makasih ya Dit, kamu udah beliin keperluan aku untuk kerja. " ucap Sintya yang memegang tangan Adit.

" Aku beliin ini sebagai hadiah, karena kamu sudah menerima cintaku." tutur Adit tersenyum bahagia

Dan mereka memakan pesanan yang sudah tersedia di meja makan.

Setelah puas berkeliling mall dan membeli beberapa keperluan Sintya, mereka pun bergegas pulang.

Adit hanya mengantarkan Sintya sampai depan gang rumahnya, karena jalan menuju rumah Sintya tidak masuk mobil.

" Kamu gak kerepotan Sin, bawa barang segitu banyak ?" tanya Adit yang membukakan pintu mobil untuk Sintya agar dia tidak kerepotan.

" Enggak, cuma beberapa potong baju ama dua box sepatu aja. Aku gak sedang bawa lemari kok...!! " canda Sintya yang terlihat membawa 3 jinjing handbag kanan dan 2 handbag sebelah kiri.

Lalu Sintya pun berjalan menuju rumah, dan Adit bergegas pergi mengendarai mobilnya.

Malam pun tiba, sebelum tidur Sintya solat isya terlebih dahulu.

*****

" Assalamualaikum." terdengar suara Adit memberikan salam dari arah di depan pintu.

Terdengar salam dari luar, Mama Anita membukakan pintu rumah.

" Adit, pagi-pagi sekali. Mau antar Sintya kerja ya?" tanya Mama Anita.

" Iya, Tante. Sintya uda rapi? " tanya Adit.

" Tunggu sebentar, lagi makan. Tante lihat dulu uda selesai belum." sahut Mama Anita lalu masuk ke arah ruang makan.

" Sin, Adit uda sampai. Cepat temui Adit. " panggil Mama Anita.

" Baik Ma,," sahut Sintya yang sudah selesai sarapan.

Lalu Sintya pun menghampiri Adit dan izin kepada kedua orang tuanya untuk pergi berangkat kerja.

Adit pun melajukan motornya sambil memboncengi Sintya .

" Awas ya, kalau sampai kamu kecantol sama cowok di kantor." pesan Adit yang melihat Sintya dari kaca spion.

" Ish, apaan sih! Jangan negatif thinking deh. Aku niat kerja bukan cari pacar tau. " balas Sintya merajuk.

" Soalnya hari ini kamu tuh cantik banget." goda Adit masih sesekali melihat kearah Sintya melalui kaca spion.

" Oh, jadi yang kemarin itu aku gak cantik?" balas Sintya yang merapikan rambutnya karena tertiup angin.

" Mulai deh, udah pokoknya kamu fokus kerja ya. Jangan macam-macam." tegas Adit.

" Iya bos...!! " sahut Sintya dengan tangan seperti hormat.

Adit pun mengantar sampai ke depan kantor tempat Sintya bekerja. Dia menunggu sampai Sintya masuk ke dalam kantornya. Lalu Sintya menuju lantai 12 menuju kantornya yang bernama" RIKI COLLECT CORP".

Adit memilih berkantor di kafe sebelah kantor Sintya bekerja. Biasanya Adit enggan datang, dan dia hanya sesekali melihat kafe. Tetapi untuk kedepannya karena Sintya bekerja di kantor sebelah kafe milik Adit, maka akan tiap hari berkunjung.

" Pagi Mbak, aku Sintya sekertaris baru Pak Riki." sapa Sintya.

" Kalau boleh tau ruangan sekretaris dimana ya Mbak?" tanya Sintya kepada resepsionis kantor.

" Silakan duduk di ruang tunggu Mbak Sintya . Karena ruang sekretaris ada di ruang direktur. Dan kuncinya dibawa oleh Pak Riki. Jadi dimohon menunggu." tutur resepsionis kantor seraya menunjukkan arah ruang tunggu.

" Oh gitu ya, Mba kalau boleh tau namanya siapa ya ?" tanya Sintya ingin berkenalan lebih dekat.

" Nama saya, Yanti." ucap resepsionis sambil mengulurkan tangannya, karena Sintya ingin berjabat tangan.

-

-

-

Dukung terus karya author dengan cara like, vote dan berikan komentar ya agar author lebih semangat untuk UP😉

Episodes
1 Kelulusan
2 Menyentuh hati
3 Pemilik kafe
4 Persiapan kerja
5 Jatuh cinta
6 Akal-akalan Riki
7 Kecemasan Adit
8 Cemburu Adit
9 Suksesnya rencana Mira
10 Penyesalan Sintya
11 Lamaran Riki yang mendadak
12 Menuju pernikahan yang mendadak
13 Temu kangen dengan sahabat
14 Kekesalan Mira
15 Bukti yang sudah tidak berarti
16 Perhatian Riki
17 Masih perhatian
18 Bebek bakar
19 Terbongkarnya kejahatan Mira
20 Ketakutan Riki
21 Kedatangan Mommy Jessica
22 Hasutan Mira part 1
23 Hasutan Mira part 2
24 Penyesalan Riki
25 Adit yang bijaksana
26 Kesempatan untuk Riki
27 Rencana bulan madu
28 Boomerang yang kedua untuk Mira
29 Kecemburuan Riki
30 Hanya ingin Sintya bahagia
31 Sampai di Australia
32 Bulan madu
33 Cincin pernikahan
34 Pengorbanan Riki
35 Kepanikan Sintya
36 Sakitnya Sintya
37 Sintya periksa ke dokter
38 Kembali ke apartemen
39 Alasan Riki hanya ingin dirawat Sintya
40 Sintya mulai bekerja
41 Pengganti Riki
42 Sintya kembali trauma
43 Kecemasan Adit
44 Kekecewaan Riki terhadap kakaknya
45 Emosi Riki kepada Dani
46 Permohonan maaf Mommy Jessica
47 Sintya meminta cerai
48 Cek kehamilan
49 Keputusan Sintya
50 Kepergian Riki
51 Perhatian Adit
52 Muncul Mira
53 Fitnahan Mira
54 Sintya melahirkan
55 Kepergian ayah Sintya
56 Kehadiran Riki
57 Penyesalan Riki
58 Pengakuan Mira
59 Penjelasan Riki
60 Kembalinya Sintya ke apartemen Riki
61 Riki yang perhatian
62 Tasya namanya
63 Kedatangan Mommy Jessica dan Dani
64 Perhatian Riki yang diabaikan Sintya
65 Sintya begitu menggoda
66 Pesona Sintya yang memikat hati para lelaki
67 Keliling Mall
68 Bertemu Reno yang merupakan saingan Adit saat SMA
69 Reno menguntit
70 Kemunculan Reno di apartemen
71 Reno yang mengesalkan
72 Sintya melepas rindu dengan keluarganya
73 R' Fruit yang artinya Reno Fruit
74 Karena wanita harus di mengerti
75 Riki yang merajuk
76 Riki yang tidak menyukai bau durian
77 Teror Reno
78 Reno yang terus membuntuti
79 Kepanikan Sintya
80 Ketakutan Sintya
81 Reno yang mengesalkan
82 Reno bagian dari rencana Riki
83 Ide menyewa asisten rumah tangga
84 Perhatian Riki
85 Mama Anita menginap di apartemen Sintya
86 Ketangkap basah
87 Sintya harus bahagia
88 Rencana resepsi pernikahan
89 Imunisasi
90 Adit yang menghilang
91 Kebahagiaan Riki
92 Kejutan untuk Sintya
93 Rumah mewah untuk Sintya
94 Kebingungan Sintya
95 Kasih sayang keluarga Riki
96 Menghafal nama asisten rumah tangga
97 Tugas untuk Pak Rahman
98 Mencoba gaun pengantin
99 Perancang baju pengantin adalah Jelita
100 Pemilik separuh saham hotel
101 Ciutan negatif dari kaum sosialita
102 Wanita sulit di tebak
103 Mata-mata Adit
104 Kebersamaan dengan mommy mertua.
105 Pesan terakhir Adit
106 Kepergian Mommy Jessica
107 Kebahagian Riki
108 Sebar undangan
109 Siapa Saraswati?
110 Kegelisahan Riki
111 Sintya yang sibuk
112 Mama Anita menginap
113 Karina Saraswati suruhan Mira
114 Rencana Mira yang gagal
115 Menjelang resepsi
116 Acara resepsi pernikahan/ END
117 PENGUMUMAN Kisah Aditya
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Kelulusan
2
Menyentuh hati
3
Pemilik kafe
4
Persiapan kerja
5
Jatuh cinta
6
Akal-akalan Riki
7
Kecemasan Adit
8
Cemburu Adit
9
Suksesnya rencana Mira
10
Penyesalan Sintya
11
Lamaran Riki yang mendadak
12
Menuju pernikahan yang mendadak
13
Temu kangen dengan sahabat
14
Kekesalan Mira
15
Bukti yang sudah tidak berarti
16
Perhatian Riki
17
Masih perhatian
18
Bebek bakar
19
Terbongkarnya kejahatan Mira
20
Ketakutan Riki
21
Kedatangan Mommy Jessica
22
Hasutan Mira part 1
23
Hasutan Mira part 2
24
Penyesalan Riki
25
Adit yang bijaksana
26
Kesempatan untuk Riki
27
Rencana bulan madu
28
Boomerang yang kedua untuk Mira
29
Kecemburuan Riki
30
Hanya ingin Sintya bahagia
31
Sampai di Australia
32
Bulan madu
33
Cincin pernikahan
34
Pengorbanan Riki
35
Kepanikan Sintya
36
Sakitnya Sintya
37
Sintya periksa ke dokter
38
Kembali ke apartemen
39
Alasan Riki hanya ingin dirawat Sintya
40
Sintya mulai bekerja
41
Pengganti Riki
42
Sintya kembali trauma
43
Kecemasan Adit
44
Kekecewaan Riki terhadap kakaknya
45
Emosi Riki kepada Dani
46
Permohonan maaf Mommy Jessica
47
Sintya meminta cerai
48
Cek kehamilan
49
Keputusan Sintya
50
Kepergian Riki
51
Perhatian Adit
52
Muncul Mira
53
Fitnahan Mira
54
Sintya melahirkan
55
Kepergian ayah Sintya
56
Kehadiran Riki
57
Penyesalan Riki
58
Pengakuan Mira
59
Penjelasan Riki
60
Kembalinya Sintya ke apartemen Riki
61
Riki yang perhatian
62
Tasya namanya
63
Kedatangan Mommy Jessica dan Dani
64
Perhatian Riki yang diabaikan Sintya
65
Sintya begitu menggoda
66
Pesona Sintya yang memikat hati para lelaki
67
Keliling Mall
68
Bertemu Reno yang merupakan saingan Adit saat SMA
69
Reno menguntit
70
Kemunculan Reno di apartemen
71
Reno yang mengesalkan
72
Sintya melepas rindu dengan keluarganya
73
R' Fruit yang artinya Reno Fruit
74
Karena wanita harus di mengerti
75
Riki yang merajuk
76
Riki yang tidak menyukai bau durian
77
Teror Reno
78
Reno yang terus membuntuti
79
Kepanikan Sintya
80
Ketakutan Sintya
81
Reno yang mengesalkan
82
Reno bagian dari rencana Riki
83
Ide menyewa asisten rumah tangga
84
Perhatian Riki
85
Mama Anita menginap di apartemen Sintya
86
Ketangkap basah
87
Sintya harus bahagia
88
Rencana resepsi pernikahan
89
Imunisasi
90
Adit yang menghilang
91
Kebahagiaan Riki
92
Kejutan untuk Sintya
93
Rumah mewah untuk Sintya
94
Kebingungan Sintya
95
Kasih sayang keluarga Riki
96
Menghafal nama asisten rumah tangga
97
Tugas untuk Pak Rahman
98
Mencoba gaun pengantin
99
Perancang baju pengantin adalah Jelita
100
Pemilik separuh saham hotel
101
Ciutan negatif dari kaum sosialita
102
Wanita sulit di tebak
103
Mata-mata Adit
104
Kebersamaan dengan mommy mertua.
105
Pesan terakhir Adit
106
Kepergian Mommy Jessica
107
Kebahagian Riki
108
Sebar undangan
109
Siapa Saraswati?
110
Kegelisahan Riki
111
Sintya yang sibuk
112
Mama Anita menginap
113
Karina Saraswati suruhan Mira
114
Rencana Mira yang gagal
115
Menjelang resepsi
116
Acara resepsi pernikahan/ END
117
PENGUMUMAN Kisah Aditya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!