Crazy Rich Dungeon Master
Di dunia berbeda ada sebuah ruangan kerja dengan tumpukan buku tertata rapih di raknya dan dibagian tengahnya terdapat dua sofa panjang dengan meja kaca di tengahnya. Bagian lantainya terbuat dari marmer batu yang sangat indah yang juga dilengkapi oleh karpet bulu melingkar di sofa tersebut.
Dan di dekat jendela terlihat seorang wanita dengan pakaian gaun yang tidak biasa membawa tongkat dengan gear ditengahnya juga terlihat sosok pria muda yang sedang tertidur di kursi dekat meja besar.
Tidak lama kemudian, wanita cantik itu melihat sosok pria muda yang sedang tertidur itu.
Plok!!
Wanita itu menepuk tangannya.
“Anak muda bangunlah!” ucap wanita cantik tersebut.
Anak muda itu pun berlahan membuka matanya dan dia terkejut melihat sekitarnya.
“Aku dimana?” tanya Pria muda tersebut.
Pria muda itu melihat sekelilingnya dan terhenti pada sosok wanita cantik, tinggi, berbadan ramping juga memiliki rambut merah muda yang bergelombang.
“Hai,” sapa wanita cantik yang berjalan dan duduk di kursinya.
“Hai juga,” jawab pria muda yang melambaikan tangannya.
Wanita cantik itu pun duduk dihadapan pria muda yang terpisahkan oleh meja besar.
“Maaf, Kak! Ini dimana ya?” tanya pria muda.
“Oiya, maaf. Aku Arathena, Dewi Keharmonisan. Selamat datang di kantorku!” jawab Arathena.
“Dewi? Kantor? apakah aku sudah mati?” tanya pria muda.
Pria muda itu berpikir bahwa dirinya sudah mati karena dirinya yang sering menonton dan membaca cerita tentang isekai (dunia lain).
“Benar, Anu …” ucap Arathena yang terputus.
“Maaf, aku Bagas Wijaya,” jawab Bagas.
“Benar … Nak, Bagas! Seperti yang dikatakan, kamu sudah meninggalkan dunia karena kecelakaan di stasiun,” jawab Arathena.
“Ohh … Begitu!” ucap Bagas yang sedang mengingat kejadian kecelakaan tersebut.
Bagas teringat kejadian kecelakaan itu saat dirinya berangkat kerja seperti biasa. Dia mengenakan kemeja putih yang ditutupi oleh jaket serta earphone yang menempel di kedua kupingnya sedang menunggu kereta datang.
Pada pagi itu jam padat orang berangkat kerja dan sekolah tapi, pada hari itu berbeda dari hari biasanya.
“Berhenti, pencuri!” teriak petugas keamanan kepada seorang pria berbadan besar yang berlari serta mendorong calon penumpang di peron.
“Awas semua! Minggir!” teriak pria besar yang terus mendorong calon penumpang.
Pencuri itu tidak bisa dihentikan oleh para calon penumpang dan Bagas tidak menyadari kejadian itu karena music yang keras dari earphone.
Dreng!!
Suara klason kereta terdengar dan kereta mulai datang dari kejauhan.
“Berhenti!!!” teriak petugas keamanan.
“Minggirrr!!” teriak Pencuri yang meneriaki Bagas.
Bagas tidak mendengar teriakan itu dan mendadak pencuri mendorong Bagas hingga dia terjatuh dari peron.
Drengggggg!!!!
Suara klason kereta yang semakin kencang dan kereta pun datang dengan sosok Bagas yang menghilang.
“Hiyaaaa!!!”
“Ohh, my God!”
“Astagfirullah!”
Berbagai seruan calon penumpang yang berada di dekat Bagas membuat pencuri itu menghentikan pelariannya karena ketakutan hingga petugas keamanan mudah menangkapnya.
“Hallo!” tegur Arathena ke Bagas yang sedang melamun.
“Ohh, iya. Maaf, aku jadi melamun,” ucap Bagas.
Arathena pun mewujudkan sebuah tablet PC ditangannya.
“Bagas, seperti yang kamu ketahui. Aku memanggil jiwamu tidaklah gratis melainkan kamu harus bekerja denganku!” seru Arathena yang sedang memeriksa tablet PC nya.
“Ohh, aku mengerti. Jadi apa pekerjaanku di tempat dewa?” tanya Bagas yang juga menghela nafas.
“Bukan … Bukan, aku akan hidupkan kamu lagi dan bekerja di dunia yang penuh dengan sihir dan beraneka ragam ras,” jawab Arathena.
“Seperti yang aku duga,” gumam pelan Bagas yang memalingkan wajahnya kesamping.
“Ini silahkan isi formulirmu!” ucap Arathena yang memberikan tablet kepada Bagas.
“Kak Arathena, bagaimana jika aku menolak pekerjaan itu?” tanya Bagas yang menerima tablet tersebut.
“Aku akan mengembalikan jiwamu ke nirwana,” jawab Arathena dengan senyum kecut.
“Ohh, baiklah. Jadi aku tidak ada pilihan lain,” ucap Bagas dengan menghela nafas.
Arathena yang mendengar jawaban dari Bagas, dia menganggukan kepala dan tersenyum kepadanya.
Setelah itu Bagas pun mengisi data dirinya, namanya Bagas Wijaya, umur 25 tahun, tinggal di Negara Indonesia, pekerjaan di perusahaan swasta, kehidupan Bagas sangatlah tidak mengenakan karena dirinya yang ditinggal kedua orang tuanya beserta adiknya saat dirinya masih berumur 6 tahun lalu, Bagas dibesarkan oleh neneknya dan neneknya pun meninggalkan Bagas beberapa bulan sebelum dirinya mengalami kecelakaan.
Ada salah satu data yang harus diisi tapi data itu membuat dirinya bingung.
“Kak, ini apa maksud dari pekerjaan isekai?” tanya Bagas.
“Oh, itu kamu bisa memilih pekerjaan sesuai keinginan dan kemampuanmu sendiri,” jawab Arathena.
“Aku mengerti,” ucap Bagas.
Bagas pun kembali melihat data yang akan di isinya itu, disana terdapat beberapa pekerjaan di dunia lain, seperti rakyat biasa, raja, pedagang, ahli sihir, petualang, bahkan kita bisa memilih pekerjaan sebagai Pahlawan dan raja Iblis.
“Wow, seram, bahkan kita bisa bekerja sebagai Raja Iblis,” ucap heran Bagas.
“Itulah keharmonisan dan keseimbangan dunia,” jawab santai Arathena.
“Apakah ada pekerjaan yang sangat santai dan tidak begitu merepotkan?” tanya Bagas.
“Hmm …” gumam Arathena yang mengusap-ngusap dahinya.
Tidak lama kemudian, Arathena pun berpikir sesuatu.
“Bagaimana jika kamu menjadi Master Dungeon?”
“Master Dungeon seperti menarik,” ucap Bagas.
“Benar, pekerjaan ini tidak kamu mengharuskan membunuh atau menjalankan misi olehmu tapi bisa dengan makhluk-mahluk yang kamu ciptakan namun, pekerjaan ini sangatlah membosankan karena Master Dungeon tidak akan diberikan karunia sihir dan kekuatan fisik karena itu para inkarnator tidak suka dengan pekerjaan ini,” jawab Arathena.
“Hmm … aku bisa mengerti,” jawab Bagas yang menganggukan kepalanya.
“Tapi, jangan salah! Jika, kamu bisa mengaturnya maka, kamu bisa membuat dan membangun mahkluk yang sangat kuat sekelas dengan pahlawan dan raja Iblis.
Bagas yang mendengarkan hal itu membuat dia bersemangat hingga tangannya gemetar. Setelah itu, dia menghela nafas panjang dan membulatkan tekad.
“Baiklah, aku akan pilih pekerjaan sebagai Dungeon Master,” ucap Bagas yang memilih data pekerjaan isekainya.
Setelah semua data terisi, Bagas pun menekan tombol [selesai] lalu, diberikan kepada Arathena.
“Ini aku sudah mengisi semuanya,” ucap Bagas.
“Oke, aku akan periksa,” jawab Arathena yang memeriksa data milik Bagas.
Arathena terlihat sangat teliti dan dia mengisi data lainnya dihalaman yang berbeda.
“Bagas, kamu yakin dengan pekerjaanmu?” tanya Arathena.
“Iya,” jawab Bagas yang menganggukan kepalanya.
“Baik, jika kamu yakin,” ucap Arathena.
Arathena menghilangkan tablet PC dari tangannya dan memunculkan ponsel pintar dengan layar 5 inci.
“Sekarang terima lah alat ini,” ucap Arathena yang memberikan sebuah ponsel pintar kepada Bagas.
“Benda apa ini?” tanya Bagas.
“Itu adalah alat untuk mempermudahkan kamu untuk membuat dan membangun dungeon karena kamu tidak dikasih karunia sihir dan kekuatan fisik maka alat ini jadi pengantinya,” jawab Arathena.
“Aku mengerti,” jawab Bagas.
\*
Ilustrasi Bagas dari Crazy Rich sim boss.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
filter_black
bjir lah
2024-12-24
1
hartatik hartatik
mampir
2022-09-22
0
white
lanjuttttt
2021-02-26
0