Bagas yang ingin mengisi ruangan besarnya tersebut, dia mengambil DMP dan membuka menu [pemanggilan].
“Wow, banyak banget monster-monsternya!” ucap Bagas yang melihat berbagai monster yang bisa dia panggil untuk menjaga dungeon.
Monster-monster itu berasal dari dunia yang Bagas huni sekarang dan yang membuatnya lebih terkejut monster yang berada di film atau anime seperti slime, goblin, orc, orge, bahkan ada naga dalam pemilihan monster pemanggil.
Saat Bagas melihat harga DP pemanggilan mereka, Bagas tidak memikirkannya karena disana tertera untuk memanggil Naga saja seharga 30.000 DP dan jika memanggil sepasang seharga 50.000 DP.
“Wew, aku memang orang yang sangat beruntung bisa mendapatkan jackpot,” ucap senang Bagas.
Saat Bagas melihat satu persatu menu [pemanggilan] ada yang membuatnya tertarik disana.
“SmartDungeon?! Mahalnya!” kaget Bagas saat melihat SmartDungeon seharga 100.000 DP yang merupakan termahal diantara pilihan pemanggilan lainnya.
Saat Bagas berpikir bahwa DP nya sangat berlimpah maka tanpa ragu dia pun membelinya.
“Baiklah, aku akan beli saja daripada bingung memikirkannya,” ucap Bagas.
Bagas pun membeli SmartDungeon seharga 100.000 DP [16.134.382.452].
Setelah membelinya tidak ada reaksi apapun dan penampakan apapun.
“Hallo, SmartDungeon!” ucap Bagas ingin mencari reaksi dari yang dibelinya tersebut.
“Terima kasih telah membeli saya Master. Saya siap melayani anda,” suara wanita dari ruangan.
“Dimana kamu? Aku tidak melihatmu,” ucap Bagas yang berdiri dan mencari keberadaan SmartDungeon.
“Saya berada didalam system Dungeon, Master! Jadi saya berada di seluruh tempat Dungeon,” jawab SmartDungeon.
“Begitu, aku mengerti. Jadi, namamu siapa?” tanya Bagas.
“Master, aku tidak memiliki nama dan penamaan adalah hak dari Master sendiri dan jika monster pemanggil diberikan nama maka, ada kekuatan khusus yang didapatkannya,” jawab SmartDungeon.
“Hmm … aku mengerti. Bagaimana jika aku berinama kamu Alice?” ucap Bagas.
“Terima kasih, Master. Mulai hari ini, saya adalah Alice dengan segenap kekuatan saya melayani anda,” ucap Alice.
Bagas pun duduk kembali di sofa dan melanjutkan perbincaannya.
“Alice, apa fungsi?” tanya Bagas.
“Baik, saya akan jelaskan,” jawab Alice.
SmartDungeon adalah system buatan dari Android Master yang dijual secara terbatas dengan fungsi untuk sumber informasi, mengatur dungeon, membuat unit dan ruangan secara otomatis, melakukan penataan otomatis, dan memiliki izin penuh dalam pengendalian dungeon untuk melindungi Master dan dungeon juga sistem memiliki kesetiaan 100% hingga Master bisa menjadi lebih tenang dan santai.
“Luar biasa! Aku jadi ingin bertemu dengan Android Master itu,” ucap Bagas yang melipatkan tangannya.
“Tentu saja bisa dengan kondisi tertentu!” jawab Alice.
“Ahh, seperti terlalu cepat. Nanti saja Alice,” ucap Bagas.
“Iya, saya mengerti Master,” jawab Alice.
“Oke, sekarang waktunya kita membuat lantai pertahanan,” ucap Bagas yang berdiri dari tempat duduk dan pergi ke ruangan putih.
Dalam penjelasan Alice, ruangan putih merupakan elevator dungeon yang berguna untuk perpindahan ke lantai yang berbeda tapi untuk membuatnya menjadi elevator, Bagas harus membuat lantai terlebih dahulu.
“Oke, Alice. Kita mulai dengan membuat lantai pertahanan pertama,” ucap Bagas.
“Master ingin membuat lantai seperti apa?” tanya Alice.
“Buat lantai pertama berupa Gua dengan jalan yang seperti labirin,” ucap Bagas.
“Dimengerti! Bagaimana dengan pengaturannya?” tanya Alice.
“Aku serahkan kepadamu,” jawab Bagas.
“Dimengerti! Bagaimana dengan penjaganya?” tanya Alice.
“Aku akan memilih sepasang kelalawar raksasa dan 130 kelalawar,” jawab Bagas.
“Total biaya 3.500 DP. Apa ditindak lanjuti?” ucap Alice. [sisa DP 16.134.378.952]
“Silahkan Alice!” jawab Bagas.
“Dimengerti! Saya akan membuatkannya,” jawab Alice.
Dung! Dung! Dung!
Terjadi getaran di sekitar Bagas disertai dengan suara gemuruh.
Setelah itu terukir gambar lingkaran dan simbol – simbol pada lantai tersebut.
“Pembuatan selesai,” ucap Alice.
“Terima kasih, Alice. Mari kita lihat lantai pertama!” ucap Bagas.
“Baik,” jawab Alice.
Alice pun memindahkan Bagas dilantai pertama yang merupakan ruangan tanah dengan penerangan obor di lantai tersebut.
“Ini memang Gua,” ucap Bagas yang melihat tembok tanah dan lantai tanah namun, ditempatnya berpijak terdapat simbol perpindahan ruangan.
“Benar, Master. Saya membuat sebaik mungkin sesuai perintah Master,” ucap Alice.
Bagas hanya tersenyum mendengarnya dan dia keluar dari ruangan elevator ke lorong gua. Ditengah perjalanan, Bagas terkejut saat melihat kelalawar yang bergelatungan di atap gua.
“Walau namanya kelalawar tetap saja dia lebih besar dibandingkan dengan kelalawar yang pernah aku ketahui,” ucap Bagas.
Bagas pun melanjutkan perjalanan hingga dia menemukan pintu masuk gua dengan bentuk batu yang sangat tebal tidak hanya itu, beberapa centi dari pintu batu terdapat lapisan merah.
“Apa ini?” tanya Bagas yang memegang dan memeriksa lapisan merah tersebut.
“Itu adalah batasan Master agar tidak bisa keluar dari dungeon dan tidak bisa dilihat oleh siapapun kecuali Master sendiri,” jawab Alice.
Setelah memeriksa lantai, Bagas pun kembali ke penthousenya.
“Sepertinya aku lelah dan mengantuk sekali,” ucap Bagas.
“Anda terlalu banyak mengunakan mana lebih baik anda beristirahat,” ucap Alice.
“Ohh, begitu ya. Baiklah aku tidur dahulu,” ucap Bagas yang beranjak ke kamar tidur dan merebahkan dirinya.
“Selamat beristirahat, Master!” ucap Alice dan dia mematikan lampu kamar tidur.
*
Keesokan hari, Bagas pun bangun dari tidur. Sebuah kasur yang empuk membuatnya nyaman untuk tidur.
“Selamat Pagi, Master!” ucap Alice.
“Pagi, walau aku tidak tahu waktu,” jawab Bagas.
Setelah itu Bagas pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sebuah shower yang dilengkapi dengan air panas dan air dingin dia membersihkan dirinya tidak hanya itu kloset juga sama seperti di dunianya dahulu sehingga keseharian Bagas tidak banyak berubah.
Seusai dia mandi, Bagas membuat makanan sendiri dan pada kali ini dia membuat sandwich dan menyantapnya sendirian.
“Master, saya sarankan untuk membuat pelayan?” ucap Alice.
“Benarkah, bisa!” ujar senang Bagas.
“Tentu saja!” ucap Alice.
Setelah itu Alice memunculkan layar 10 inci dengan data pilihan pelayan dihadapan Bagas.
Bagas pun melihat-lihat jenis pelayan dengan berbagai ras dan kemampuan.
“Alice, lebih bagus Homunculus atau Doppelgangger?” tanya Bagas.
“Saran saya untuk pelayan lebih baik Dopplegangger karena kemampuan dalam melayani dan pertarungan seimbang dibandingkan dengan homunculus,” jawab Alice.
“Aku mengerti, kita buat 3 pelayan Dopplegangger dengan tipe Lucy,” ucap Bagas.
“Dimengerti! Total biaya 1.500 DP. Apakah ditindak lanjut?” ucap Alice. [sisa DP 16.134.377.452]
“Iya,” jawab Bagas.
Setelah Bagas menjawab itu, muncul cahaya yang mengkilau membuat mata Bagas tertutup. Tidak lama cahaya itu menghilang dan terlihat 3 sosok wanita yang memiliki wajah yang sama cantik juga mengenakan pakaian maid (pelayan).
“Terima kasih Master telah mengunakan layanan saya,” ucap serempak ketiga pelayan yang membungkukan badannya.
“Aku juga senang bertemu dengan kalian,” jawab Bagas.
Ketiga pelayan itu menegakan kembali badannya dan tersenyum kepada Bagas.
\*
Ilustrasi Dopplegangger Lucy dari crazy rich sim boss.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Nirvana
kok judulnya jadi Ragnarok?
2020-12-26
1
Nirvana
Oh noooo jangan goblin! Nanti kalau ada petualang cewek bagaimana? Oh, no....
2020-12-24
1
Napid
Hareemmmm 😎
2020-12-23
1