Wajib paham tentang Pemeran:
Nando+Tata ( Teman Ega dan Chris)
Saka+Rani (Teman Ega dan Chris)
Randy+Dea (Randy mantan suami, Dea pelakor)
🌟🌟🌟🌟
Flashback on
Chris bercerita kejadian saat di tempat parkir apartemen Ega. Mereka yang di sana menyimak baik-baik dan mengangguk. Juga, alasan Chris membawa Ega ke apartemen nya. Ia ingin gadis itu bisa lebih tenang. Jikalau ingin menangis keras tidak membuat Chris panik.
"Sekarang Ega di mana?" Rani cemas keadaan Ega.
"Dia, ada di kamarku."
Tanpa basa basi Rani menarik tangan Tata masuk ke kamar Chris.
Rani dan Tata keluar dari kamar Chris dengan pandangan penuh tanya.
"Kau berbuat apa sama Ega?" Tata sinis.
"Peluk," Meneguk lagi minuman kaleng di tangannya.
Tata dan Rani menekuk alis, "Hanya itu?".
Chris mendengus juga mengangguk malas.
"Cih, kau pikir kami bodoh melihat keadaannya seperti itu," Chris mendelik bersamaan memutar mata malas.
Hah!
"Seperti itu!" Nando dan Saka membeo.
"Sekarang bisa kalian cerita, hubungan Rendi dan Ega?" Pertanyaan itu meluncur bebas.
Kedua pasang kekasih di sana menegang. Saling lempar lirik pandang terutama Rani dan Tata.
"Maaf Chris, kami tidak cerita tentang ini dari awal," Nando mencoba bersuara. Saka hanya tersenyum misteri.
"Jadi?" Pertanyaan ambigu itu muncul.
"Apa?"
Chris berdecak kesal rasanya ingin melempar Nando ke sungai Amazon yang penuh ikan Piranha.
"Ega, dia mantan istri Rendi. Rumah tangga mereka hanya empat bulan, karena kesalahan Rendi dan sakit hatinya Ega," Tata mulai bercerita.
"Sakit hati?"
"Chris, sebelumnya aku mau bertanya? Apa kau benar-benar mencintai Ega?" Rasa ingin tahu Nando berlebih, mengingat sisi playboy sahabatnya.
"Hn."
Rani jengah mendengar jawaban Chris. Kenapa ada manusia batu di zaman sekarang.
"Well, mereka menikah karena perjodohan ayah Rendi. Nenek Ega menerima, saat merasa dia tidak lama lagi untuk bersama cucunya dan itu benar," jelas Tata.
Rani manggut-manggut dan Nando mulai menimpali.
"Ega tidak mencintai—nya, lebih tepatnya belum— dan tidak pernah ke hal 'itu'. Rendi tidak pernah memaksa, sampai pada saat dia hampir jatuh hati pada suami, eh, mantan suami. Ternyata Rendi memiliki hubungan dengan wanita lain dan berhubungan di kamar mereka, ew jijik."
"Yang paling miris, Rendi pura-pura mencintai Ega dengan tulus. Dan aku salut untuk topeng yang dia pasang untuk Ega, kalau tenaganya saja sudah habis dengan Dea." Rani geram sambil memukul bantal sofa.
"Sayang kalau seperti itu tenaga mu yang habis sebelum bertempur dengan ku." Rani mendelik menatap sang kekasih. Membelai lembut tangan Rani kemudian menarik ke dalam dekapan.
"Jadi?" Pertanyaan ambigu kerap kali muncul. Membuat mereka sangat jengkel. Di tuntut bercerita se—detail mungkin.
"Kau dari tadi hanya jadi — jadi. Apa otak mu tersumbat, perlu aku panggil sedot tinja!" Suara Nando Ketus dan jengkel. Mengambil camilan mengunyah dengan kasar.
Tata melihat itu hanya tersenyum.
"Apa kau cemas dia masih virgin or not? Periksa saja tapi ingat, kau harus pelan dan lembut," Kali ini Saka bersuara sedikit kompor.
"Saka benar, jadi ingat saat aku menjebol Tata dia meremas lengan ku sangat kuat sampai aku merasa, ah— aw. Apa-apaan kau bajin**n." Tidak terima di lempar bantal sofa ke wajah.
Tata yang di samping Nando hanya duduk kaku dengan muka memerah menahan malu.
"Bedebah SIALAN, kau membuat ku mual." Sungut Chris.
"Kapan kau praktik? Jangan hanya bermain dengan si kembar yang mirip squeezy, yang bawah lebih enak, legit dan ada gurih-gurih nya. Aw, sakit sayang," Rani melotot mendengar suara nakal Saka.
Chris mengusap wajah frustrasi. Menyibak rambut. Kedua tangannya masih setia di tengkuk. Iris kelam miliknya menatap langit-langit apartemen. Memang sahabat laknat nya tidak peka yang memang tidak tahu malu. Bayangan kotor adegan itu bersama Ega hinggap tanpa aba-aba muncul.
Oh ****, aku harus berendam.
Chris menghela napas berat lalu berdiri.
"Mau ke mana?" Itu suara Saka.
"Kamar mandi."
"Bermain solo." Sahut Saka dan Nando kompak. Sangat puas menggoda pria playboy kurang pengalaman itu. Mereka tertawa sampai terpingkal-pingkal.
Pintu kamar pria bermata hitam pekat itu tertutup dengan keras disertai gelak tawa kencang manusia kurang ajar di ruang tamu. Untung Ega tidak terganggu, dia benar benar lelah.
Flashback off
Chris memilih tidur di ruang kerja. Dia menghormati Ega. Tidak mau bangun tidur dengan alarm sebuah lengkingan memekak telinga, dan berakhir di pukul bantal. Itu yang dia baca selama ini di novel-novel tentang gadis polos yang terbangun dari tidur dengan pria asing di sampingnya.
Memasuki kamar dia melihat ranjang sudah rapi.
Ah, sudah bangun.
Tak ingin berlama-lama Chris segera masuk kamar mandi memulai aktivitas pagi. Membuka lemari besar memilih dan memakai pakaian formal seperti biasa. Melangkah keluar kamar menuju dapur, ia melihat Ega sedang memasak. Di iringi suara merdu miliknya.
"Suara mu indah," sapaan pagi Chris terselip satu senyum tipis.
Suara Chris masuk ke telinga. Ega kaget menoleh ke arah sumber suara dan membungkuk. Selepas memutar tombol kompor, kudapan mereka sudah matang sempurna.
"Maaf, saya lancang pakai dapur anda, juga mengambil bahan kudapan di kulkas." Membuka celemek juga melipat menaruh nya di atas meja dapur.
"Tidak perlu se-formal itu," Kesalnya.
"Um, oke, maaf."
Chris menarik bangku duduk kemudian menatap Ega bingung.
"Untuk?"
"Semua—maksud ku, aku tidak ada maksud membohongi mu, aku takut tidak di terima kerja," Dengan ragu menatap iris pekat Donjuan di hadapannya.
Setelah kurang lebih satu bulan resmi bercerai. Ega memilih untuk pindah kerja dari perusahaan teman—nya. Melamar kerja atas rekomendasi Tata. Dia berhasil menjadi sekretaris di perusahaan Chris.
Sejak pertama bertemu dengan Chris si bos tampan. Hatinya berdesir aneh. Dia tahu hatinya menyukai Chris, namun di sisi lain dia harus yakin bahwa perasaannya hanya rasa kagum semata.
Tanpa sadar, Ega bergumam sangat kecil dan hanya bisa di dengar dirinya sendiri.
Selalu tampan.
Lagi juga mana mungkin bos dengan bawahan—itu hanya ada di novel romantis saja.
Tidak ada jawaban dari Chris. Pria itu hanya menatap. Wajah Ega berubah menjadi kaku.
"Apa—aku salah?" Tanyanya hati-hati, Chris menggeleng.
Suara perut mereka terdengar. Saling berpaling dengan wajah merona.
Malu.
"Tunggu sebentar aku sebentar lagi siap,"
Chris mengangguk, "Setelah ini aku antar ke apartemen mu, untuk ganti pakaian."
Ega balas senyum manis, "Terima kasih, Chris."
Chris menatap dengan senyum saat Ega menghidang sarapan untuk mereka. Ini seperti suami-istri yang sedang sarapan bersama. Lalu satu senyum lagi mampir menyapa sup daging panas di mangkuk.
Mereka sarapan sup daging memang yang ada hanya bahan itu juga banyak tomat di kulkas pria bermuka datar yang baru-baru ini mengenal ekspresi senyum.
🌟🌟🌟
Mansion
Taka membalik sendok dan garpu, meraih gelas meminum air putih tanda selesai sarapan. Sang ibu, yang duduk berseberangan menatap Taka dengan tatapan sulit.
Melihat wajah tampan itu tampak pucat. Mika wanita paruh baya menggeser bangku berjalan mendekati putranya.
"Kau sakit nak?"
Mengelus surai panjang sang putra dengan lembut. Taka mendongak menggenggam tangan halus ibu tercinta lalu menggeleng.
"Mau berbagi pada ibu? Siapa tahu beban mu berkurang." Duduk di bangku sebelah sang putra yang masih bungkam.
Raut muka Mika berubah sendu menatap putra sulungnya, dia tahu semuanya. Cairan bening meluncur bebas di pipi Mika.
"Jangan buang air mata mu untuk hal tidak penting, Bu." Hatinya bergolak perih melihat sang ibu menangis.
Taka menggeleng mengusap pipi sang ibu lembut.
Taka lebih memilih diam. Dia yakin sang ibu sudah tahu hubungan backstreet antar dia dan Cindy.
Tapi, sang ibu hanya diam menerima. Tidak ingin menghalangi keputusan yang menjadi kebahagiaan putranya.
"Bu." Panggilnya terputus seolah tercekik. Suaranya nyaris tidak keluar hanya isak pilu yang terdengar.
Mika semakin merasa sesak, menepuk lembut punggung tangan sang putra sulung.
"Kau tahu Nak, cinta tak pernah salah. Kita yang memberi cinta itu di tempat yang salah," kata bijak sang ibu mampu menyentuh hatinya. Sekali lagi dirinya merasa sangat bersalah.
"Maaf bu, maaf, aku— maaf." Lirih nya, bersimpuh di pangkuan sang ibu yang masih setia mengelus surai panjang.
Mika memberi usapan terbaiknya untuk sang putra. Tersenyum di balik pelukan mereka.
"Kau putra ibu yang baik, aku yakin pasti ada seorang terbaik untuk mu,"
"Terima kasih bu, sekali lagi maaf. Aku sudah pernah menyakiti mu dengan tidak ucapan mu."
Sang ibu terus mengelus punggung lebar putranya. Tersenyum bahagia karena anaknya telah di beri kesempatan melihat perangai tidak baik dari perempuan bernama Cindy.
"Tuhan, pasti sangat sayang padamu nak, Percayalah."
Mendengar bisik nan lembut di telinga nya Taka semakin merasa bersyukur.
Aku mencintaimu, Bu.
Pemeran Baru
Taka (Kakak dari Chris) sudah ada di deskripsi.
🌷🌹🌷🌹
.
.
.
Masih berusaha maksimal
Mohon dukungannya 😊
Beri komentar atau like
Salaminezt
#ViRuz04
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Maulina Kasih
harus fokus baca crita ini krn byk tokoh...dan msh tanda tanya taka dan cindy sapa...klo jessi sdh tau bahwa dia tunangan wildan spupu chris...chriss bos nya ega..nando tata rani dan saka teman crhis dan ega...rendy mantan suami ega
2020-12-28
0
Dhina ♑
Ega, apakah kau jatuh cinta?? dan Cris, bagaimana dengan dirimu??
2020-12-12
0
Suherni 123
kebanyakan tokoh...
2020-10-16
0