Pacar Pertama Calon Kedua
Hai, salam kenal, terima kasih sudah singgah. Mohon ikuti alur karena novel ini akan banyak pemeran di mana pemeran utama memiliki teman banyak.
💜💜💜
Perjodohan?
Tidak satu pun orang mampu menerima baik tentang perjodohan.
Mereka pasangan yang saling mencintai pun kerap kali dihadapkan dengan perceraian. Bermacam alasan dijadikan tonggak permasalahan, namun banyak juga dari mereka mengatakan 'Tidak ada lagi cinta di antara mereka'
Semudah itu, 'kah? Lantaran bertubi-tubi diterpa konflik dan berakhir memilih jalan masing-masing, tanpa memperjuangkan cinta mereka!
Lantas jika memang begitu adanya bagaimana dengan mereka yang menikah dengan perjodohan? Yang sedari awal tidak pernah ada ikatan cinta di antara keduanya?
Ega gadis manis itu membaca surat pada map biru, berkaca-kaca. Entahlah, bagaimana gadis itu harus berekspresi saat ini. Sakit, sedih, marah, kecewa atau harus bahagia.
Ega menangis penuh sesak. Membekap mulut saat isak lirih lolos begitu saja.
Ega kembali ke apartemen miliknya. Jauh sebelum permohonan perceraian dan sekarang sah menjadi pemisah dirinya dan suami.
Ega siap dari mental juga hati sebelum bercerai dengan sang suami. Setelah satu kejadian membuat hatinya tercabik.
Tepat saat sang suami pergi untuk urusan bisnis selama tiga minggu. Tanpa tahu ke mana dan di mana suaminya menginap.
Hal itu Ega gunakan untuk mengepak semua barang-barang. Pindah ke apartemennya sendiri dari rumah yang sudah seperti neraka baginya.
Aku selamat dari suami ku, konyol sekali.
Hah.
Suami ya! Aku—mencintai?
Dan dirinya beruntung semua telah berakhir.
Bel apartemen berbunyi. Ega tersentak dengan terburu-buru, melangkah ke kamar mandi mencuci muka. Mengacak rambutnya sendiri seperti terlihat bangun tidur. Untung saja menangis hanya sebentar. Jadi, matanya belum terlalu bengkak.
"Tunggu sebentar," teriaknya.
"Kau lama sekali nona, kau berniat membuat ku lumutan dan berjamur di sini," semprot Rani sinis.
"Maaf, aku lelah, dan ketiduran." Akting menguap.
"Tapi, kau tidak seperti habis tidur?" Rani menelisik.
Ega berdecak sebal. "Kenapa jadi sok tahu. Apa yang kau bawa, Ran?"
Pandangan Ega bergulir pada plastik dan kotak besar dengan pita berwarna pink yang Rani bawa.
"Aku bertemu Nando dan Tata di kedai depan mereka traktir ini untuk kita. Dan ini—"
Netra Rani bergulir pada kotak cantik di tangan ragu.
Ega mengernyit, bingung.
Rani bergeming. Dia bingung harus bilang apa. Sesaat Rani tersentak. Ega menepuk bahunya sedikit kencang.
"Ega, aku tidak tahu harus berkata apa. Ini dari Chris dia—"
Ega menyela perkataan Rani lalu memijat kelapa, "Hah, aku tidak mengerti apa yang ada di otak nya. Tidak apa, aku tidak marah padamu. Tapi apa isinya, ya?" Ega penasaran membuka kotak besar tersebut.
Ega mendesah. Melihat isi kotak sebuah gaun cantik dan sebuah surat.
Besok temani aku ke acara pernikahan teman ku. Aku menjemput mu jam 7 malam. From: Chris.
"Kenapa harus aku?"
"Kau ini bodoh apa memang dungu, kau sekretaris nya," Rani melenggang ke dapur menyiapkan makan malam yang dia bawa di atas piring keramik.
"Aku bukan siapa-siapa dia." Bersungut sebal.
Ega masuk ke dalam kamar menaruh kotak di tepi ranjang. Keluar kamar menuju dapur perutnya sudah berbunyi minta di sumpal.
🌟🌟🌟
Hari libur yang singkat. Ega manfaatkan untuk bersih-bersih. Banyak kenangan indah bersama kedua orang tuanya di sana. Dulu pekerjaan orang tuanya dekat dengan pusat Jakarta. Kedua orang tua Ega memutuskan membeli sebuah apartemen ketimbang sebuah rumah. Ega sendiri tidak tahu kenapa orang tuanya tidak membeli sebuah rumah.
Menghela napas panjang Ega menikmati es cappucino yang ia buat. Punggung mungil bersandar pada kursi dapur. Iris cantik Ega mengedar melihat apa lagi yang harus dibersihkan.
Mencoba mengingat sesuatu yang terlewat. Si manis menepuk dahi lebarnya melangkah mendekati mesin cuci. Benar saja gorden berukuran sedang berwarna gold masih bercampur cairan keruh.
"Kenapa aku bisa lupa merendam mu dari pagi. Hey, kau mesin cuci! Kenapa kau diam saja," terkekeh geli sendiri menyadari kelakuan anehnya.
Ah, aku pasti sudah gila.
Jam terus berputar, baru saja membuka pakaian hendak berendam. Suara bel ditekan tidak sabaran menginterupsi telinga.
Ega keluar dari tempat semadi dengan dress tipis. Tanpa memakai pakaian dalam beranjak keluar kamar mandi dengan menggerutu.
Itu pasti Rani.
"Hey, Kau—"
Keinginannya untuk protes terhenti. Iris nya melebar melihat siapa di hadapannya.
Penampilan aneh itu di tatap Chris dengan wajah memerah. Ega menutupi bagian depan dengan tangan menyilang. Lalu bergeser bersembunyi di balik pintu.
"Tu. Tuan Chris." Tergagap. Menunduk di balik pintu guna menutupi rasa malu dengan rona hebat.
Chris tersentak, berdeham menarik napas sedikit panjang. Mencoba menahan aliran darah dalam diri tiba-tiba memanas.
Oh, shiit! Jangan sampai aku berbuat yang iya-iya.
"Hn, aku menjemputmu."
Suara sexy' milik Chris terdengar seperti geraman tertahan.
"Tapi sekarang baru jam 05.30 sore, surat yang anda tertulis jam 7 malam. Apa saya salah baca?" menunduk dengan berpegangan pada sisi pintu. Ega mencoba mengingat isi surat yang kemarin malam di baca sampai dia lupa untuk menyambut tamu.
"Apa harus formal begitu nada bicara mu pada ku? Ega, kita bukan di Kantor. Apa begini juga cara mu menyambut tamu?" melipat tangan, menatap tajam Ega.
Ega mendelik dengan ucapan Chris. Menelisik pakaiannya sekali lagi. Kepala Ega mendongak sampai tatapan mereka bertemu.
Bagaimana ini! Astaga konyol sekali. Baiklah, aku hanya perlu mundur dan lari, ya benar aku mundur dan lari ke kamar mandi. Oke 1..2...3.
Ega menarik napas. Berbalik badan dan lari setelah nya berteriak.
"MASUKLAH."
Chris mendengus lucu, tangannya menahan pintu supaya tidak tertutup. Juga tersenyum geli. Bos tampan mulai melangkah masuk rapatkan bokong pada sofa empuk. Menunggu Ega dari ritual dengan hembusan napas keras.
Sesak di bawah.
🌟🌟🌟🌟
Pesta pernikahan sangat megah. Hanya beberapa orang yang Ega kenal di sana. Relasi bisnis Chris yang tidak lain adalah Bos tampan nya.
Iris Ega menelisik ke arah pengantin. Hati nya kembali berdenyut perih. Hampir—sempat mencintai, ia pernah satu rumah dengan pria itu dan belajar untuk mencintai.
Sampai saat, Ega, harus tahu sebuah fakta. Saat mantan suami membohongi dengan berselingkuh.
Ega menganggap cinta suaminya tulus. Dibalik cinta dan ungkapan tulus itu bercampur racun mematikan untuk Ega.
Flashback on
Hari ini Ega pulang kerja lebih awal, sudah sebulan dia lembur juga pulang malam. Sebelum masuk rumah ia melihat mobil suami sudah terparkir rapi. Senyum manis nya terbit, ia ingin masak yang enak untuk makan malam mereka.
Melepas sepatu mengganti dengan sandal rumahan. Sampai tengah tangga langkah kecil Ega mendadak kaku. Menangkap suara canda riang di kamar yang tidak tertutup sempurna.
Jantung Ega berdebar kencang. Melangkah halus tanpa menimbulkan suara. Iris Ega bergetar membekap mulutnya. Menekan lidah untuk tetap tidak bersuara.
Tubuhnya semakin kaku. Hatinya tertusuk mendengar kata demi kata dari pasangan laknat yang tengah beradu kasih. Sesak semakin larut saat dengan jelas suaminya menggagahi wanita lain di dalam sana.
Flashback off.
Yah, setidaknya aku beruntung lepas dari b*j*ng*n, mereka memang pasangan serasi.
Chris menekuk alis, mendapati Ega melamun di tengah acara. Chris mencoba mengambil kembali kesadaran gadis itu.
"Ega, ck, Ega." Chris mulai kesal.
Kenapa Ega melamun di tempat ramai seperti ini?.
Mata elang Chris menatap lurus Ega mengikis jarak antara mereka. Kepala Chris sedikit menunduk dan berbisik pada si gadis.
"Hey, kalau kau tidak sadar juga, aku akan membopong mu." Bisik Chris dengan suara serendah mungkin.
Ega tersentak tangannya reflek memegang lengan kekar Chris. Mereka saling menatap. Ega menelisik tiap inci wajah tampan di depannya.
Tampan.
Seketika merona karena jarak mereka yang sangat dekat, "Maaf aku, aku hanya, Aku tadi itu, anu itu."Wajah nya semakin memerah melihat senyum tampan milik Chris dengan jarak sangat dekat. Wangi maskulin dan senyum itu perpaduan yang bisa melumpuhkan fungsi detak jantung Ega.
Masih saling berpandangan, dari jarak sedekat ini Chris menikmati wajah ayu Ega. Tersipu malu menghantar rona merah tipis di pipi.
Mereka jadi pusat perhatian tamu terutama para gadis memandang jijik dan tidak suka ke arah Ega.
-Kau lihat sekretaris itu, dia pasti sedang menggoda, sampai Chris mau tersenyum seperti itu.
-Yah, namanya sekretaris kau tahu sendiri. Mereka tidak akan dapat tambahan kecuali menggoda atasan sendiri.
-Dasar ulat bulu, j*l*ng sialan.
-Sepertinya mereka memang punya 'something' selain hubungan kerja.
Bisik-busuk menyakitkan terdengar dengan jelas di telinga Ega. Wajah Ega berpaling ke samping.
Chris juga berlaku sama seperti Ega. Berdeham serta menatap tajam ke arah para gadis yang bergosip ria.
Atensi mereka beralih pada seseorang yang memanggil Chris dengan suara lembut.
"Chris Sayang."
Pemeran :
Steven Chris + Ega
Nando + Tata (Teman Chris dan Ega)
Rani + Saka (Teman Chris dan Ega)
.
.
.
.
Tbc
Salaminezt
#ViRuz04
😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
₵ⱨɽł₴ ø₭₮₳vł₳
aku dah mampir ya kak, feedback dong kak ke novel aku.
CEWEK CULUN BERUBAH MENJADI CEWEK CANTIK.
MOHON DUKUNGANNYA YA, DENGAN CARA VOTE, LIKE DAN BERI TANGGAPAN YANG MENARIK YA.
SALAM DARI ANGGOTA VIE_GV
THANKS
2021-03-07
0
Dhina ♑
ini awal
tapi sudah sangat lengkap dan menyakitkan
tapi sungguh rumit hati ini
dan kemudian.......keadaan yang berubah
cibiran, kata-kata syirik di sekitar, begitulah manusia
andai benar Criss suka kepada Ega, apa nya yang salah 🤔🤔
2021-03-06
0
Indrhyanis Putri Caniago
😍😍😍😍
2021-02-07
0