Wajib paham tentang Pemeran:
Nando+Tata ( Teman Ega dan Chris)
Saka+Rani (Teman Ega dan Chris)
Randy+Dea (Randy mantan suami, Dea pelakor)
🌟🌟🌟
Pasangan Nando dan Tata baru saja sampai ditempat pesta. Netra cokelat Nando mengedar mencari keberadaan Ega dan Chris yang lebih dulu sampai, dari pesan yang Ega kirim pada Tata.
Sampai ruang tengah pesta Tata menyapa Rani dan Saka. Mereka sedikit berbincang di sana.
Nando mendesis jengkel memandang tidak suka tepat pada wanita berambut cokelat dengan balutan gaun mewah, "Sial, kenapa harus ada perempuan cobra di sini." Saka menoleh mengikuti arah pandang Nando.
"Wow... Pepet terus, eh, tapi Jessy sudah bertunangan dengan Wildan sepupu Chris? Apa karena Wildan kecelakaan dia bisa se-enaknya mendekati pria lain." Saka meneguk sedikit minuman di tangan.
Nando menghela napas pendek, "Karena itu, aku bilang dia wanita cobra. Queen cobra tepat-nya. Sebaiknya kita kesana aku tidak mau Ega terkena sasarannya, ayo Tata." Segera menarik lengan Tata di ikuti pasangan Saka dan Rani mengekori.
🌟🌟🌟
"Chris sayang." Wanita bernama Jessy tersenyum genit.
Chris tidak siap dengan kedatangan Jessy. Pria itu terkejut saat lengannya ditarik Jessy. Dengan satu tangan yang bebas menyentuh paras rupawan Chris. Sedikit berjinjit dedemit itu berhasil mencuri satu cium di pipi mulus pria berwajah dewa sampai bercak lipstick menempel sempurna.
Dengan spontan Chris mendorong bahu Jessy. Membuat wanita itu terhuyung mundur dua langkah.
Semenjak Wildan kecelakaan parah. Harus dirawat jangka panjang di rumah sakit, Jessy semakin bebas tanpa pengawasan Wildan.
Iblis Jal*ng.
Awal Jessy bertunangan dengan Wildan, memang untuk bisa mendekati Chris.
Ega membeku. Membekap mulut terlalu terkejut.
Wajah muram Chris terlihat jelas. Meraih tisu di atas meja, Chris menarik tangan Ega memberi tisu itu. Jari Chris mengarah ke pipi yang dicium oleh wanita gila itu.
"Ega."
Chris memberi tisu. Ega yang paham mengangguk lemah. Walau ragu tangannya mulai bergerak menghapus jejak bentuk dan warna bibir perempuan itu.
Mata Chris terpejam, menikmati sentuhan halus Ega. Membuka mata ia menatap nyalang ke arah Jessy.
Rahang si tampan mengetat, "Wanita gila stadium akhir enyah dari hadapan ku," desis Chris disambut tawa sinis Jessy.
"Ck... Kau mengusirku? Kau lebih memilih jal*ng sialan ini," melempar dagu ke arah Ega.
Chris mengangkat dagu angkuh, "Simpan ucapan busuk mu untuk dirimu sendiri." Jessy terkesiap, ucapan Chris membuatnya kesal.
Ega yang mendengar ucapan tidak bermoral dari Jessy. Mendengus sebal.
Bersamaan pasangan Nando-Tata juga Saka-Rani sudah di samping mereka.
Ega menarik napas membuangnya kasar, "Maaf, setidaknya, bibir ku terlalu berharga untuk menyentuh seorang pria yang menolak ku." Ega menegaskan kata bibir di sana.
Pasangan pengantin yang tidak jauh dari mereka mendengar apa yang di ucap Ega.
Pendengaran Rendi menajam. Netra miliknya menyorot tidak suka, penasaran ada hubungan apa antara Ega dan Chris!
Heh! dasar bajiiingan.
Dea wanita itu menggeram kesal dengan kedua tangan terkepal di sisi tubuh, kesal dengan untaian kalimat menusuk Ega. Well, mungkin dia merasa tersindir.
Ega menyadari pasangan pengantin itu melihat ke arahnya.
Akting dimulai.
Ega mengulas senyum manis menarik lengan Chris bergelayut mesra. Ujung dagu si gadis di lengan kekar si bos tampan.
Sedetik Chris bingung melihat tingkah laku Ega. Tapi pria itu senang dengan seringai terbit di bibirnya. Tanpa membuang kesempatan Chris meraih tangan Ega. Menggenggam-nya erat.
"Sudahlah sayang, kau tidak perlu cemburu kau bisa menghapusnya." Jari telunjuknya ke pipi yang tadi dicium Jessy.
Ega menatap arah jari itu kaku. Sesaat debaran jantungnya menggila. Walau ragu Ega berjinjit.
Cup...
Pria donjuan itu menyeringai puas. Tidak ingin membuang kesempatan yang ada, Chris mengikis jarak wajah mereka mengelus pipi merona Ega dengan hidung mancung-nya.
Tubuh Ega menegang. Desiran aneh menyapa sel di tubuhnya dari uap hangat milik Chris.
Cup.
Cup.
Chris mengecup dua kali. Menyentuh pipi Ega dan sedikit berlama-lama saat mencium.
Jantungnya serasa berpindah tempat.
Ya ampun, dua kali.
Nando-Tata, Saka-Rani menggeleng kepala, melihat kelakuan Chris yang berhasil mencuri kesempatan.
Senyum jahil di wajah dua pria tampan itu merekah. Tidak lupa mereka saling melempar satu kedipan mata pada Chris yang di balas seringai jahil di wajah dewa pria itu.
"Menikmati dunia kalian, heh!"
Rani gatal sedari tadi melihat opera sabun receh.
"Aa... Chris."
"Ega, kau terlihat pucat."
Membelai pipi Ega dan hal itu terjadi lagi.
Kali ini Chris menciumnya di pelipis. Tentu saja hal itu membuat wajah Ega terlihat semakin merah menor.
"Kau keterlaluan Chris tidak memberinya istirahat, eem, tadi siang kami dengar suara aneh di kamar mu." Saka menambah panas suasana dengan pikiran mesum-nya.
Ega mendelik tapi tidak dengan Chris. Pria itu sedikit terhibur dan memasang senyum tampan.
"Ah, Iya benar, Tata dan Rani sampai kaku di ruang tamu," Nando menyahuti.
Rani, Tata dan Ega hanya saling pandang. Rani menyadari arti tatapan Ega yang meminta tolong.
"Hei, sudahlah Chris lebih baik kau bawa Ega pulang biar dia istirahat." Usul Rani.
Dan Ega merasa sedikit bernapas.
Tangan Chris bergerak melingkar di pinggang Ega membuat mereka semakin berdekatan. Tubuh Ega kembali menegang. Melirik tangan besar pada pinggangnya kaku.
"Baiklah, kami permisi, Aku titip salam untuk Rendi dan Dea, ayo sayang." Melangkah keluar gedung.
Dua pasangan yang tertinggal di sana hanya tersenyum geli menatap kepergian sepasang sejoli serasi tapi belum resmi jadian.
Jessy merasa masih— tidak percaya dengan pendengarannya hanya bisa berdecak kesal.
"Kau lihat, dia menang banyak, ckckck." Saka dengan senyum khasnya dan Rani hanya memutar malas mata indahnya.
"Cih, dia memang selalu tak mau rugi," Cibir Nando yang ditanggapi senyuman Tata.
"Dea dimana suami mu?" Tata yang hanya melihat Dea sendiri.
"Oh iya, mana dia?"
"Barusan Hidan datang, katanya ada urusan mendadak."
"Apa? Di malam pernikahan kalian? Yang benar saja." Saka menanggapi Dea.
Dea mengangkat bahu cuek berusaha tersenyum. Memilih berbincang santai dengan Rani dan Tata. Namun tidak menepis perasaannya yang mulai gelisah.
🌟🌟🌟
Hening.
Chris tidak pandai membuka percakapan sesekali melirik Ega. Yang di lirik, memilih diam menatap ke arah keluar jendela.
Mereka memasuki area parkir gedung apartemen Ega. Chris menukik alis dalam melihat mobil Rendi di sana.
Bagaimana bisa dia pergi dari pesta pernikahan.
"Ren-di." Seperti bisik namun masih dapat didengar baik oleh Chris.
Chris menoleh Ega menahan cairan bening di sudut mata. Saat melihat sosok Rendi keluar dari mobil yang terparkir tidak jauh di depannya.
"Ega—" ucapan Chris terpotong. Ega sudah lebih dulu menoleh dengan iris berkaca-kaca serta menggigit bibir.
"Tuan, tolong bantu saya." Kepalanya menunduk. Meremas gaun yang dipakai. Semua gelagatnya tidak luput dari pandangan Chris.
Ada apa?.
Ada hubungan apa dengan Rendi?.
"Ega."
"Tolong, bawa saya pergi sekarang Tuan, saya mohon." Lagi-lagi Ega memotong ucapan Chris. Suaranya terdengar lirih.
"Maaf, selamat malam."
Merasa tidak ada jawaban dari Chris. Tangan Ega sudah terulur hendak membuka pintu mobil dengan cepat di cekal Chris.
"Kita pergi." Chris memutar kemudi menjauh dari area apartemen.
"Terima kasih." Balasnya rendah mengusap cairan bening yang sudah jatuh di pipi.
Mobil sport hitam Chris keluar gedung apartemen tertangkap netra Rendi. Pria yang baru saja menikah itu menggeram marah juga mengumpat keras.
Chris bingung harus membawa Ega ke mana. Meraih ponsel di saku jas mencari nomor yang sering hubungi.
"Yo whatsup?" Suara Nando terdengar.
"Hn... bawa Tata dan Rani ke apartemen ku,"
"Kenapa—"
"Jangan banyak tanya, sekarang." Dan itu terdengar seperti perintah.
Chris menghela napas kecil. Melirik sekali lagi pada Ega yang masih berusaha untuk menahan tangis.
"Tenanglah, kita ke apartemen ku, kau bisa istirahat di sana." Ega mengangguk. Tangan Chris terulur mengelus puncak kepala gadis itu.
Butuh waktu tiga puluh lima menit untuk sampai apartemen Chris. Masukan pin angka, membuka pintu berwarna hitam itu dan masuk.
"Duduklah, kau mau teh hangat atau—,"
Ega menggeleng cepat, "Tidak perlu tuan, maaf, saya sudah membuat anda repot."
Melangkah mendekati Ega. Menarik dagu si gadis untuk menatapnya. Chris memberi senyuman hangat, menangkup wajah manis itu.
Namun diluar dugaan. Ega memeluknya menangis histeris terisak membuat Chris merasa sesak. Mata Chris terpejam, membalas dekapan Ega mengelus punggung mungil itu mencoba memberi rasa aman.
"Tenanglah, aku di sini." Sangat lembut, beberapa kali dia mencium pucuk kepala gadis itu. Dan melangkah hingga duduk di sofa.
Lama mereka di posisi ini, Chris tidak peduli pada kemeja dan jasnya yang basah. Isak si gadis berganti suara napas halus. Chris mengulum senyum, mengangkat tubuh ramping Ega ke kamar.
Dia meringis melihat wajah ayu yang selalu manis itu tampak kacau mata berair, hidung merah, bibir sedikit bengkak padahal dia tidak menciumnya.
Tunggu.
Menciumnya.
Kepala Chris menggeleng skeptis mencoba menghempas pikiran kotor. Memilih keluar kamar atau dia bisa sinting sebentar lagi.
Bel apartemen berbunyi, Chris segera keluar kamar.
Pintu terbuka.
"Ada apa bruh?"
Suara Nando menyapa telinga. Di susul langkah sahabatnya yang lain masuk ke dalam ke dalam apartemen Chris.
Setelah semuanya duduk di sofa. Menatap lamat pada ke empat orang di sana Chris langsung ke poin-nya.
"Ada hubungan apa antara Ega dan Rendi?"
Mendengar itu kedua pasangan tersebut langsung menegang, saling lempar pandang.
.
.
.
.
Tbc
Kalau ada typo harap maklum ya
Tinggalkan komentar kalian juga ya
Love u all
😉😉
Salaminezt
#ViRuz04
😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Maulina Kasih
part ke 2 baru paham...trnyata ega dijodohkan sm rendy dan rendy selingkuh sm dea..makanya si ega minta cerai dan si rendy nikah tuh sm dea..tp si rendy kayanya cemburu liat mantan istri sm bos nya si chris..
2020-12-28
1
xk_ekga
rendi pasti nyesel
2020-12-04
2
Dhina ♑
pertama untuk selamanya
2020-11-28
0