Itu Kamu
Cerita ini adalah kelanjutan dari cerita “Kamulah Jodoh Ku”, tetapi untuk kali ini menceritakan tentang kehidupan Farel yang ditinggal pergi selama – lamanya oleh Nata beserta salah satu anaknya akibat kecelakaan.
**********
Suara sirine ambulance terdengar begitu keras saat memasuki rumah sakit, karena pada saat itu telah terjadi kecelakaan di tol arah Surabaya – Malang, kecelakaan terjadi karena salah satu truk yang bermuatan pasir oleng dan menabrak pembatas jalan, yang disusul beberapa mobil yang berada dibelakangnya yang mengakibatkan tabrakan beruntun yang menewaskan lima orang dan beberapa orang mengalami luka parah dan ringan.
Farel yang berada didalam ambulance bersama istri dan kedua anaknya saat itu Nata dan Rafa anaknya mengalami luka parah sedangkan Farel dan Rafi hanya mengalami luka ringan. Nata dan Rafa tidak sasaran diri saat dibawa ke rumah sakit. Setelah sampai rumah sakit Nata dan Rafa langsung di bawa ke dalam IGD sedangkan Farel dibawa keruangan lain untuk mendapatkan perawatan, karena saat itu ruangan IGD hanya khusus untuk korban yang mengalami luka yang parah.
Selesai perawatan Farel dan Rafi menunggu keluarganya yang sudah dihubunginya, tak beberapa lama Billy dan Ayana datang. Ayana yang melihat Rafi langsung mengambil Rafi dari gendongan Farel, Billy pun langsung memeluk adiknya untuk menguatkan dirinya.
”Sabar ya, kita doakan Nata dan Rafa agar selamat dan cepat pulih.” Ucap Billy.
Farel hanya menganggukkan kepala tanpa mengucapkan apa pun.
”Rafi aku bawa ya mas?.” Tanya Ayana.
Farel menganggukkan kepalanya. “Tolong jaga Rafi dulu ya Aya, mas tolong urus semua administrasi rumah sakit, aku ingin disini menunggu Nata dan Rafa.” Jawab Farel pelan.
“Iya, yuk sayang ikut aku.” Ucap Billy langsung menggandeng Ayana yang sedang menggendong Rafi.
“Aku tinggal dulu ya kalau ada kabar tentang Nata dan Rafa kamu langsung hubungi aku.” Ucap Billy lagi.
Farel hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah mengurus semua selesai, Billy kembali ke ruangan ICU untuk menemani Farel, sedangkan Ayana menemani Rafi di ruang anak, karena kondisi Rafi juga terluka walau tidak separah Rafa saudaranya. Di depan ruang ICU sudah ada Pak hermawan,Ibu Tika, Pak Agus, Ibu Cici, Rico dan Anton yang menemani di sana. Billy pun bergegas berjalan ke tempat mereka.
“Assalamualaikum.” Ucap salam Billy.
“Waallaikumsalam.” Ucap mereka semua yang ada di sana membalas salam Billy.
Billy langsung bersalaman kepada mereka semua dan duduk disebelah Ibu Tika.
“Kamu dari mana saja kok baru datang?.” Tanya Ibu Tika.
“Maaf ma tadi aku mengurus administrasi rumah sakit dan memberikan keterangan kepada polisi, karena Farel meminta ku untuk mengurus semuanya.” Jawab Billy.
“Terus Ayana mana.?” Tanya Pak Hermawan.
“Ayana di ruang anak menemani Rafi kerena Rafi juga perlu perawatan Pa.” Jawab Billy.
“Ya Alloh sampai lupa sama cucu yang satunya. Ya sudah mama ke sana dulu mau lihat Rafi.” Ucap ibu Tika langsung menuju ruangan anak setelah berpamitan kepada mereka yang ada di sana.
”Gimana keadaan Nata dan Rafa Om?.” Tanya Billy kepada Pak Agus ayah Nata.
“Belum ada kabar Bill, terakhir dokter bilang kalau empat pasien yang ada di dalam semuanya dalam keadaannya kritis, kita doakan saja agar Nata dan Rafa selamat dan cepat pulih.” Ucap Pak Agus.
“Amin, iya Om.” Ucap Billy.
Hari semakin malam di ruang tunggu masih ada beberapa keluarga pasien yang berada di sana termasuk Farel, Billy, Pak Hermawan dan Pak Agus, sedangkan Ibu Cici berada di ruang anak menemani Ibu Tika dan Rafi karena Ayana harus pulang ke rumah untuk menjaga Yoga. Rico dan Anton pun pulang, karena kantor harus ada yang mengurus dan menghandle pekerjaan kerena Farel dan Billy tidak akan ke kantor saat keadaan seperti ini.
Farel duduk didekat pintu ruangan ICU penampilannya sangat kacau mukanya pucat karena menahan sakit pada badannya dan pikirannya tidak tenang karena memikirkan istri dan anaknya yang ada di dalam ruangan ICU. Billy mencoba membujuk Farel untuk beristirahat tetapi Farel selalu menolak dan akhirnya mereka semua hanya diam melihat keadaannya seperti itu.
Tak lama ruang ICU terbuka dan perawat mengatakan bahwa Nata sudah sadar dan meminta Farel untuk masuk keruangan ICU.
“Keluarga Ibu Nata.” Ucap perawat yang memanggil.
“Iya sus.” Ucap Farel.
“Ibu Nata sudah sadar dan ingin bapak masuk kedalam, tetapi sebelum itu bapak harus membersihkan badan bapak, karena di dalam ruangan ICU harus dalam keadaan bersih dan steril.” Ucap perawat.
“Baik sus.” Jawab Farel yang langsung mengambil paper bag yang berisi baju ganti dan langsung masuk kedalam toilet untuk membersihkan badan.
Setelah selesai Farel pun langsung masuk ke ruang ICU dengan menggunakan baju khusus, sedangkan yang lain menunggu di luar. Farel masuk kedalam ruangan dilihatnya ada beberapa pasien korban kecelakaan yang masih belum sadar. Farel berjalan mengikuti perawat yang berjalan menunjukkan tempat Nata dan Rafa di rawat.
“Gimana keadaan istri dan anak saya ya dok?.” Tanya Farel kepada dokter yang ada di sana.
“Yang sabar ya pak, kita doakan agar keadaan istri dan anak bapak cepat pulih.” Ucap dokter yang menenangkan Farel.
Farel duduk di sebelah ranjang pasien dipegang dan diciumnya tangan Nata dan membacakan doa sebisanya. Air mata Farel pun mulai keluar membasahi pipi saat melihat keadaan Nata dan Rafa. Tiba-tiba Nata mulai membuka matanya perlahan setelah mendengar suara Farel menyebut namanya. Farel terkejut melihat Nata membuka matanya, hal pertama yang dilakukan Nata adalah tersenyum saat melihat suaminya ada di sampingnya, dengan suara pelan dan terbata-:bata Nata meminta Farel untuk mendekat karena Nata ingin berbicara. Farel pun langsung mendekat ke Nata.
“Ada apa sayang, kamu istirahat saja biar cepat pulih.” Ucap Farel pelan.
“Maafin Nata ya mas, karena Nata gak bisa menemani mas lama, jaga Rafi untuk ku. Aku akan menemani Rafa, kasihan Rafa kalau sendirian.” Ucap Nata pelan.
“Kamu ngomong apa sih kita semua akan berkumpul gak akan ada yang pergi.” Ucap Farel yang mulai mengeluarkan air mata.
Nata tersenyum. “Ingat mas pesan ku, jaga Rafi teruskan hidup mas aku ikhlas kalau mas mencari pendamping hidup lagi, karena aku sudah gak bisa bertahan lagi mas.” Ucap Nata terbata-bata karena nafasnya mulai sesak.
“kamu ngomong apa sih Nat.” Ucap Farel yang mulai sesenggukan karena menangis.
“Maaf, maafin aku. Ikhlaskan aku dan Rafa pergi dan tolong bantu aku mas.” Ucap Nata.
Farel yang melihat Nata seperti itu sudah tidak kuat, alat-alat yang terpasang di tubuh Nata dan Rafa pun berbunyi menunjukkan ada yang tidak baik pada mereka. Farel yang mengetahui permintaan Nata agar Farel menolongnya menuntunnya membacakan dua kalimat Syahadat, Farel pun langsung membantu dan menuntun Nata mengucapkannya, sedangkan dokter yang ada di sana mencoba yang terbaik agar Nata dan Rafa dapat tertolong. Setelah Farel membantu dan menuntun Nata membacakan dua kalimat syahadat dengan tersenyum Nata pun langsung menutup matanya. Nata pun pergi selama-lamanya bersama Rafa.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA
Mohon dukungannya jangan lupa Like, Comen, Kasih bintang dan Vote...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Rhiedha Nasrowi
keren Thor 👍👍 baru awal langsung nyesek 😭
2021-07-20
2
Endang Purwati
dduuhhh..baru awal part aja dah nyesek begini...😥
2021-06-17
1
Masliyati Mass
😭😭😭
2021-06-16
1