Arania
Brakkk....
Suara barang barang yang jatuh ke lantai berserakan akibat si pembawa menabrak seseorang.
Rania (Arania Kinanti 19th mahasiswi pandai yang memiliki pekerjaan sampingan berjualan minuman kekinian di sebuah teras Mall).
Tampak terkejut dan frustasi melihat barangnya berserakan.
"Hemhh.." desah Rania tampak kesal karna dia pikir akan bertambah pekerjaannya karna harus membereskan semua.
Rania fokus pada barangnya yg berjatuhan,sambil bergegas membereskannya karna waktu sudah menunjukan pukul 8.50pagi Rania harus segera bersiap membuka booth minuman.
"Hey..apa kau buta?!!!
teriak terdengar sangat kesal seorang pria yg bertabrakan dengan Rania.
Dia adalah Tuan Aksa (Aksara Damar Syahreza 33th pemilik Mall terbesar di kota itu)
"Ma..maaf tuan saya tidak sengaja,saya buru buru."
Rania merasa bersalah karna menabrak namun Rania tetap tersenyum agar orang yg ia tabrak secara tidak sengaja itu tidak marah.Wajah Rania menunjukan ingin berdamai.
"Hey Nona apa kau tidak bisa lebih hati hati,kau menabrak tuan kami,kau tidak bisa lihat bajunya penuh noda"
Ujar Sen sambil menatap Rania tajam seolah seperti harimau ingin menerkam.
"Tuan saya benar benar minta maaf saya tidak sengaja"
Sambil nyengir kaku karna melihat tatapan orang itu yg sangat mengerikan.
"hei apa kau tuli aku sudah meminta maaf berkali kali kau tetap saja menatapku seperti akan memakanku,aku heran sebenarnya siapa kau berani memelototiku seperti itu"
guman Rania dalam hatinya
"Sen"
"Ya Tuan"
"Biarkan kali ini dia sedikit beruntung"
kata Tuan Aksa sambil melanjutkan langkahnya karena harus segera memuali meetingnya.melangkah menuju kantor dengan muka kesalnya karna baju yang dikenakannya sangat kotor dengan syrup dan coklat.pandangannya yang tajam menatap Rania hingga berlalu pergi.
"Baik Tuan.Saya akan mengutus pelayan rumah agar membawakan segera baju ganti kemari"
Aksa tetap melanjutkan langkahnya menuju kantornya tanpa bergeming.Dan masih dengan wajah yang kesal.
"sepertinya mereka bukan orang sembarangan.
hey..memang apa yg akan kau lakukan padaku,apa aku mengancam keselamatanmu,tatapan kalian sungguh membuatku ingin melemparnya ke lautan"
gumam Rania dalam hati sambil menatap kesal pada dua orang pria yang langkahnya semakin jauh masuk ke lobi mall.
"Baiklah gadis jelek,kali ini kau beruntung lihat saja jika kau melakukannya lagi.Sepagi ini berani beraninya merusak moodku"
sepanjang perjalanan menuju ruangannya Aksa menggerutu karna baru kali ini ada org yang mengotori bajunya sampai sekotor ini,meskipun tanpa sengaja.
"Gadis itu sepertinya akan berpengaruh buruk pada mood Tuan Muda hari ini,semoga saja Tuan Muda sedang berbaik hati"
Sen
**
"Ya Tuhan mimpi apa aku semalam sampai sepagi ini aku sudah mendapat omelan orang..hmmhh..."
Rania menggerutu sambil menyelesaikan pekerjaannya karna jam 9.30 booth minumanya harus siap karna mall akan buka jam 10.
"Rania,lain kali kau harus hati hati jangan sampai menabrak orang lagi.Apalagi dengan pria itu"
seru seorang gadis yang menjaga booth makanan sebelahnya.
Namanya Mila.
Meskipun Rania baru beberapa bulan berjualan di Mall itu namun sudah akrab dengan Mila karna Rania memang gadis yg supel dan mudah bergaul.
"Iya iya itu karna aku buru buru lagi pula dia juga tidak lihat ada aku sedang berjalan.Apa dia juga buta?"
jawab Rania kesal karna dia dengar lakilaki itu mengatakannya buta.
"Hey,kau berani dengan pria tampan yg dingin itu,sepertinya kau punya nyawa lebih dari satu"
Mila berkata pada Rania tanpa melihat wajahnya karna sambil beres beres booth nya.
Sontak Rania menoleh wajah Mila dengan mengernyitkan dahinya karna Mila menyebut pria itu tampan.
"Kenapa aku harus takut aku hanya tidak sengaja bertabrakan dengannya.Lagipula dia tidak terluka kau lihatkan Mila dia tidak berdarah?"
Jawab Rania karna merasa tidak ada kesalahan yg sangat fatal hingga orang itu terluka.
"Tapi pria itu beda Rania,namanya Tuan Aksa dia bisa melakukan apapun bisa dikata kejam kepada orang lain yg mengusiknya.Dia pemilik mall ini dan hotel yg bersebrangan dengan mall ini,kudengar dia banyak memiliki perusahan di sudut negeri ini,maka dari itu banyak orang yg segan terhadapnya.Hati hati Rania aku hanya mengingatkan"
Ujar Mila agar temannya tidak kena masalah dengan tuan muda Aksa.
"Benarkah?"Rania sedikit terkejut karna dia baru tau tentang pemilik Mall ini.Dengan mengangguk angguk pelan pertanda mulai memahaminya.
"Apa karna dia kaya raya aku bakal takut,Jika aku tidak bersalah kenapa aku harus takut mengadapinya"
bisik Rania dalam hati.
Rania memang sosok gadis pemberani dan tangguh.
Dia bekerja berjualan minuman kekinian demi membiayai hidupnya sendiri dan kuliahnya.
Kedua orangtua Rania sudah tiada.Sejak Rania berada dibangku kelas 4SD.
Setelah itu Rania pindah dan tinggal bersama neneknya.
Beberapa tahun yang lalu neneknya juga meninggal dunia.Saat Rania akan masuk SMA
Rania hidup sebatang kara.Saat itu Rania seperti tak punya semangat.
Sebenarnya Rania masih memiliki paman.Kakak laki laki dari ayahnya yang juga tinggal dikota ini.
Namun paman nya tidak pernah peduli dengan hidup Rania.Anggapnya Rania akan merepotkan keluarga mereka,biaya hidupnya,biaya sekolahnya,paman dan bibinya tidak mau menanggungnya.
Rania pun sampai kini tidak pernah berkunjung karna Rania tau diri dulu saat Rania berkunjung tak pernah ada yg peduli.Bahkan istri pamannya sangat membenci Rania karna anak mereka kalah pandai dengan Rania.Tapi terkadang tidak sengaja bertemu saat paman dan bibi nya berbelanja di mall itu.
Sejak neneknya meninggal Rania hidup seorang diri.
Untung saja orang tuanya masih memiliki investasi rumah namun sudah dijual saat Rania masih kelas 5SD.
Dan masih ada satu tanah cukup luas yang berada di kampung halaman Rania tidak berniat untuk menjualnya.
Dan uang penjualan rumah cukup besar sehingga mampu membiayai kehidupan dan sekolah Rania selama beberapa tahun kedepan,termasuk biaya masuk kuliah.
Sejak SMA Rania berusaha mencari uang jajan tambahan demi kelangsungan hidupnya.Dengan menjadi guide karna Rania adalah gadis yang pintar dan menguasai dua bahasa asing bahasa inggris dan mandarin.
Orang tuanya yang mengajarkannya dulu dan saat SMP Rania juga mengikuti les bahasa asing.
Warisan yg ditinggalkan orangtuanya pasti tak cukup membiayainya seumur hidup.
Rania merasa terpuruk dan terpukul disaat neneknya meninggal.
Rumah neneknya dijual setelah 3bulan neneknya meninggal.
Ya seperti biasa hasil penjualan Rumah diambil alih oleh pamannya orang yang serakah.
Rania tidak diberi sepersen pun dari hasil menjual rumah neneknya itu padahal hanya Rania yang merawat neneknya meskipun membagi waktu dengan sekolahnya.
Melihat Rania masih berumur dibawah 17th waktu itu,pamannya berpikir Rania pasti tidak akan menuntut bagiannya.
Sungguh malang nasib Rania waktu itu.Sehingga Rania terusir dari rumah neneknya membuat Rania tinggal disebuah kos disudut kota seorang diri.
Saat itu Rania sangat merasakan kesedihan namun Rania anak yang gigih tidak mudah mengeluhkan apa cobaan dalam hidupnya.
Rania anak satu satunya dari orang tuanya.
Rania saat ini masih punya sedikit tabungan untuk kehidupannya kurang dari dua tahun kedepan.
Beruntungnya Rania anak yg pandai sehingga uang semester sekolah dan kuliahnya mendapatkan beasiswa hingga meringankan biaya sekolahnya.
bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Telda Nange
ini sudah yg kesekian kalinya kau baca bl nunggu up
2021-11-14
0
Serly
wow
2021-07-24
0
Candra Eka Bhakti
Dr
2021-05-26
0