NovelToon NovelToon

Arania

Di Sebuah Mall

Brakkk....

Suara barang barang yang jatuh ke lantai berserakan akibat si pembawa menabrak seseorang.

Rania (Arania Kinanti 19th mahasiswi pandai yang memiliki pekerjaan sampingan berjualan minuman kekinian di sebuah teras Mall).

Tampak terkejut dan frustasi melihat barangnya berserakan.

"Hemhh.." desah Rania tampak kesal karna dia pikir akan bertambah pekerjaannya karna harus membereskan semua.

Rania fokus pada barangnya yg berjatuhan,sambil bergegas membereskannya karna waktu sudah menunjukan pukul 8.50pagi Rania harus segera bersiap membuka booth minuman.

"Hey..apa kau buta?!!!

teriak terdengar sangat kesal seorang pria yg bertabrakan dengan Rania.

Dia adalah Tuan Aksa (Aksara Damar Syahreza 33th pemilik Mall terbesar di kota itu)

"Ma..maaf tuan saya tidak sengaja,saya buru buru."

Rania merasa bersalah karna menabrak namun Rania tetap tersenyum agar orang yg ia tabrak secara tidak sengaja itu tidak marah.Wajah Rania menunjukan ingin berdamai.

"Hey Nona apa kau tidak bisa lebih hati hati,kau menabrak tuan kami,kau tidak bisa lihat bajunya penuh noda"

Ujar Sen sambil menatap Rania tajam seolah seperti harimau ingin menerkam.

"Tuan saya benar benar minta maaf saya tidak sengaja"

Sambil nyengir kaku karna melihat tatapan orang itu yg sangat mengerikan.

"hei apa kau tuli aku sudah meminta maaf berkali kali kau tetap saja menatapku seperti akan memakanku,aku heran sebenarnya siapa kau berani memelototiku seperti itu"

guman Rania dalam hatinya

"Sen"

"Ya Tuan"

"Biarkan kali ini dia sedikit beruntung"

kata Tuan Aksa sambil melanjutkan langkahnya karena harus segera memuali meetingnya.melangkah menuju kantor dengan muka kesalnya karna baju yang dikenakannya sangat kotor dengan syrup dan coklat.pandangannya yang tajam menatap Rania hingga berlalu pergi.

"Baik Tuan.Saya akan mengutus pelayan rumah agar membawakan segera baju ganti kemari"

Aksa tetap melanjutkan langkahnya menuju kantornya tanpa bergeming.Dan masih dengan wajah yang kesal.

"sepertinya mereka bukan orang sembarangan.

hey..memang apa yg akan kau lakukan padaku,apa aku mengancam keselamatanmu,tatapan kalian sungguh membuatku ingin melemparnya ke lautan"

gumam Rania dalam hati sambil menatap kesal pada dua orang pria yang langkahnya semakin jauh masuk ke lobi mall.

"Baiklah gadis jelek,kali ini kau beruntung lihat saja jika kau melakukannya lagi.Sepagi ini berani beraninya merusak moodku"

sepanjang perjalanan menuju ruangannya Aksa menggerutu karna baru kali ini ada org yang mengotori bajunya sampai sekotor ini,meskipun tanpa sengaja.

"Gadis itu sepertinya akan berpengaruh buruk pada mood Tuan Muda hari ini,semoga saja Tuan Muda sedang berbaik hati"

Sen

**

"Ya Tuhan mimpi apa aku semalam sampai sepagi ini aku sudah mendapat omelan orang..hmmhh..."

Rania menggerutu sambil menyelesaikan pekerjaannya karna jam 9.30 booth minumanya harus siap karna mall akan buka jam 10.

"Rania,lain kali kau harus hati hati jangan sampai menabrak orang lagi.Apalagi dengan pria itu"

seru seorang gadis yang menjaga booth makanan sebelahnya.

Namanya Mila.

Meskipun Rania baru beberapa bulan berjualan di Mall itu namun sudah akrab dengan Mila karna Rania memang gadis yg supel dan mudah bergaul.

"Iya iya itu karna aku buru buru lagi pula dia juga tidak lihat ada aku sedang berjalan.Apa dia juga buta?"

jawab Rania kesal karna dia dengar lakilaki itu mengatakannya buta.

"Hey,kau berani dengan pria tampan yg dingin itu,sepertinya kau punya nyawa lebih dari satu"

Mila berkata pada Rania tanpa melihat wajahnya karna sambil beres beres booth nya.

Sontak Rania menoleh wajah Mila dengan mengernyitkan dahinya karna Mila menyebut pria itu tampan.

"Kenapa aku harus takut aku hanya tidak sengaja bertabrakan dengannya.Lagipula dia tidak terluka kau lihatkan Mila dia tidak berdarah?"

Jawab Rania karna merasa tidak ada kesalahan yg sangat fatal hingga orang itu terluka.

"Tapi pria itu beda Rania,namanya Tuan Aksa dia bisa melakukan apapun bisa dikata kejam kepada orang lain yg mengusiknya.Dia pemilik mall ini dan hotel yg bersebrangan dengan mall ini,kudengar dia banyak memiliki perusahan di sudut negeri ini,maka dari itu banyak orang yg segan terhadapnya.Hati hati Rania aku hanya mengingatkan"

Ujar Mila agar temannya tidak kena masalah dengan tuan muda Aksa.

"Benarkah?"Rania sedikit terkejut karna dia baru tau tentang pemilik Mall ini.Dengan mengangguk angguk pelan pertanda mulai memahaminya.

"Apa karna dia kaya raya aku bakal takut,Jika aku tidak bersalah kenapa aku harus takut mengadapinya"

bisik Rania dalam hati.

Rania memang sosok gadis pemberani dan tangguh.

Dia bekerja berjualan minuman kekinian demi membiayai hidupnya sendiri dan kuliahnya.

Kedua orangtua Rania sudah tiada.Sejak Rania berada dibangku kelas 4SD.

Setelah itu Rania pindah dan tinggal bersama neneknya.

Beberapa tahun yang lalu neneknya juga meninggal dunia.Saat Rania akan masuk SMA

Rania hidup sebatang kara.Saat itu Rania seperti tak punya semangat.

Sebenarnya Rania masih memiliki paman.Kakak laki laki dari ayahnya yang juga tinggal dikota ini.

Namun paman nya tidak pernah peduli dengan hidup Rania.Anggapnya Rania akan merepotkan keluarga mereka,biaya hidupnya,biaya sekolahnya,paman dan bibinya tidak mau menanggungnya.

Rania pun sampai kini tidak pernah berkunjung karna Rania tau diri dulu saat Rania berkunjung tak pernah ada yg peduli.Bahkan istri pamannya sangat membenci Rania karna anak mereka kalah pandai dengan Rania.Tapi terkadang tidak sengaja bertemu saat paman dan bibi nya berbelanja di mall itu.

Sejak neneknya meninggal Rania hidup seorang diri.

Untung saja orang tuanya masih memiliki investasi rumah namun sudah dijual saat Rania masih kelas 5SD.

Dan masih ada satu tanah cukup luas yang berada di kampung halaman Rania tidak berniat untuk menjualnya.

Dan uang penjualan rumah cukup besar sehingga mampu membiayai kehidupan dan sekolah Rania selama beberapa tahun kedepan,termasuk biaya masuk kuliah.

Sejak SMA Rania berusaha mencari uang jajan tambahan demi kelangsungan hidupnya.Dengan menjadi guide karna Rania adalah gadis yang pintar dan menguasai dua bahasa asing bahasa inggris dan mandarin.

Orang tuanya yang mengajarkannya dulu dan saat SMP Rania juga mengikuti les bahasa asing.

Warisan yg ditinggalkan orangtuanya pasti tak cukup membiayainya seumur hidup.

Rania merasa terpuruk dan terpukul disaat neneknya meninggal.

Rumah neneknya dijual setelah 3bulan neneknya meninggal.

Ya seperti biasa hasil penjualan Rumah diambil alih oleh pamannya orang yang serakah.

Rania tidak diberi sepersen pun dari hasil menjual rumah neneknya itu padahal hanya Rania yang merawat neneknya meskipun membagi waktu dengan sekolahnya.

Melihat Rania masih berumur dibawah 17th waktu itu,pamannya berpikir Rania pasti tidak akan menuntut bagiannya.

Sungguh malang nasib Rania waktu itu.Sehingga Rania terusir dari rumah neneknya membuat Rania tinggal disebuah kos disudut kota seorang diri.

Saat itu Rania sangat merasakan kesedihan namun Rania anak yang gigih tidak mudah mengeluhkan apa cobaan dalam hidupnya.

Rania anak satu satunya dari orang tuanya.

Rania saat ini masih punya sedikit tabungan untuk kehidupannya kurang dari dua tahun kedepan.

Beruntungnya Rania anak yg pandai sehingga uang semester sekolah dan kuliahnya mendapatkan beasiswa hingga meringankan biaya sekolahnya.

bersambung..

Kekasih Tuan Aksa

Seperti biasa Tuan Aksa menyelesaikan pekerjaanya di kantor dan segera pulang kerumahnya.

Tuan Aksa adalah seorang Pria tampan yg sangat diidam idamkan hampir disetiap wanita.Namun dia memilih satu gadis yg menurutnya sesuai kriterianya untuk menjadi kekasihnya.

Gadis itu adalah Sharma seorang aktris ibu kota yg cukup naik daun saat ini.

Namun hubungan percintaannya dengan Tuan Aksa tidak di ekspose karna Tuan Aksa tidak terlalu suka dengan dunia entertainment yang setiap gerak geriknya diliput dan seluruh masyarakat dengan mudah mengetahui kehidupan pribadinya.

Meskipun Tuan Aksa memiliki akun sosial media yang cukup aktif semata mata berpengarung pada bisnisnya di bidang wisata dan hiburan.

Sen yang menanganinya,Tuan Aksa tidak berminat aktif di sosial medianya jika bukan masalah bisnis.

1tahun sudah mereka menjalani hubungan sebagai kekasih.

namun jarang sekali mereka bertemu.

Tuan Aksa juga tak pernah mau ikut dengan Sharma menghadiri acara televisi atau acara penghargaan yang banyak diliput media.

Tuan Aksa tidak ingin kehidupan pribadinya menjadi konsumsi publik.

Saat ini yang Tuan Aksa rasakan adalah bangga memiliki kekasih sharma yg mempunyai talenta didunia hiburan.

Parasnya cantik dan gemulai.Tubuhnya seksi dan indah tak kalah dengan model profesional.

Tuan Aksa berencana akan menikah dalam waktu dekat ini.Namun belum ada persiapan hanya saja sedang ada pemikiran yang tujuannya ke pernikahan.

Mereka berdua terlihat sangat serasi.

Tuan Aksa yg sangat tampan,postur tubuh yg proporsional,kulitnya bersih penampilannya yang selalu elegan dan rapi nyaris sempurna membuat setiap mata wanita yang memandangnya terpana.

"Aksa.."

panggil sharma kepadanya.

"Iya.."

Jawab Aksa dengan menatap mata Sharma seolah mencurahkan rasa cinta melalui pandangannya.

Mereka sambil menikmati makan malam bersama di sebuah ruangan restoran VVIP.

Mengingat Aksa tidak mau jika ada media yg tiba tiba meliput acara makan malamnya.

Diruangan itu tidak ada pelanggan lain selain asisten Sen pelayan restoran yang sedang menyiapkan hidangannya.

"Sharma mau ngomong sesuatu"

"Katakan saja,apa maumu"

sambil menggenggam tangan sharma sesekali menciumi punggung tangan gadis itu yg duduk berseberangan dengannya.

Aksara sangat menyayangi kekasihnya.

"Aku mendapat tawaran film layar lebar,namun shootingnya akan dilakukan di Belanda,aku mau meminta ijin darimu agar kau mengijinkannya,karna ini tawaran film yang selama ini aku impikan"

Sharma mulai sedikit takut tidak mendapatkan ijin dari kekasihnya.

"hemh.."Aksa menghela nafas wajahnya berubah masam dan melepaskan kaitan tangannya pertanda dia tidak menyukai hal itu.

"Aksa sayang ku mohon"

Sharma memohon dengan wajah memelas agar Aksa mengijinkan.

"Sen berdecak dalam hati,lagi lagi wanita ini selalu merengek dan memelas di depan Tuan,sudah tau Tuan tidak menyukainya selalu berusaha memaksa dengan alasan impiannya"

guman sen dalam hati.

Sen kurang menyukai Sharma karna Sharma sering tidak tau situasi dan kondisi Tuan Aksa,hanya mementingkan dirinya saja.

Dengan sedikit berat hati Tuan Aksa mengijinkan kekasihnya menerima tawaran film itu.Setelah Sharma tam menyerah merayunya.

"Baiklah,aku akan memberikan ijin,tapi dengan dengan satu syarat.Hanya sekali ini saja kau shooting diluar negeri,tidak lama lagi aku ingin menikahimu,setelah menjadi istriku kau tidak bisa lagi bermain film,shooting kemanapun kau mau seperti sekarang ini.

Sharma,apa kau setuju dengan syaratku ini?

jika kau tidak menyetujui aku akan mengakhiri hubungan kita,aku tidak suka dipermainkan"

Tuan Aksa dengan tegas agar Sharma mempertimbangkan.

Suasana makan malam romantis menjadi agak menegang karna ucapan Tuan Aksa kepada Sharma.

Terlihat sejenak berfikir Sharma lalu mengiyakan syarat dari kekasihnya itu.

"Iya sayang.aku akan mengusahakannya"dengan senyum manisnya usaha untuk membuat mood kekasihnya kembali baik.

"Maafkan aku sharma karna harus memberimu pilihan yg mungkin sulit bagimu.Aku tau pekerjaanmu itu adalah impianmu"

Dalam batin Aksa yg selama ini menahan mengalah segala aktifitas profesinya.

**

"Huh...hari ini sangat melahkan"

Rania menjatuhkan tubuhnya di kasur kamar kost nya itu.

Tak lama ia tersadar belum membersihkan tubuhnya.

"humhh...kenapa asam sekali.Ya Tuhan kenapa aku malas sekali mau mandi hari ini,aku merasa lelah dari hari biasanya"

Rania mencium lengannya menyadari bahwa dirinya sudah tidak sedap lagi dicium karna aktifitas seharian kuliah dan bekerja.

Rania menyeret tubuhnya menuju kamar mandi yg juga berada di dalam kamarnya.

Tiba tiba langkahnya terhenti.

Melihat fotonya waktu masih kecil dipangkuan ibu dan ayahnya.Rania sering ngobrol dengan foto itu untuk melepaskan kepenatannya hehhe meskipun tak jarang akhirnya membuat Rania meneteskan air matanya.

"Ayahh ibu Rania rindu" dengan wajah sendu sambil mengusap fotonya.

Namun kali ini ternyata Rania tidak menangis,malah dengan nada bicaranya yang lantang mengobrol dengan foto itu sambil senyum senyum.

"oh ya yah bu hari ini Rania lelah sekali sepulang bekerja Rania ada kelas di kampus.Tapi Rania senang bisa melakukan banyak hal seperti waktu aku kecil dulu ibu selalu mengajariku belajar banyak ha.Hingga sekarang aku sangat senang belajar dan mencoba hal hal baru"

Senyumnya lebar mengingat masa kecilnya.

kriiinnggg....

Dering telepon genggam Rania bunyi Saat Rania sedang mandi.

Sesudah mandi Rania langsung mengecek handphonenya.

"hwaaa..bibi tadi menelponku?tumben sekali"

Rania agak kaget karna tidak biasanya bibi menelpon.

Bibi Hayu adalah istri Paman Robby.

Rania menelpon balik bibinya.

"hallo..bibi..apakah bibi tadi menelpon Rania?ada apa bi.ada yg bisa Rania bantu"

Meskipun rania tau bibi dan pamannya kurang menyukai Rania tapi Rania tetap berperilaku baik pada mereka.mengingat mereka adalah orang lebih tua.

"Rania bibi mau ada perlu denganmu,apakah kamu bisa menolong bibi?"

"Minta tolong apa bi,Rania usahakan membantu"

"bibi sedang butuh biaya untuk magang kakak sepupumu ke singapore,namun saat ini bibi sedang tidak memiliki uang simpanan,apakah kamu bisa membantu bibi"

"egh berapa bi?kalau banyak Rania tidak ada"

"35juta saja karna kakak sepupumu juga belum membayar semester"

dengan nada memelas.

Rania terbelalak terkejut nominal yang bibi sebutkan.

"Bibi,maaf bukannya Rania tidak ingin menolong.Tapi kalau uang sebesar itu Rania tidak ada bi."

"Ayolah Rania tolong bibi karna minggu depan harus segera dilunasi sebelum keberangkatan"

ohh ya Rania apa kamu masih menyimpan sertifikat tanah ayahmu yg di kampung?

bolehkah bibi pinjam untuk keperluan biaya magang kakak sepupumu"

sebenrnya memang ini yg menjadi tujuan bibi nya.

Dengan tidak tau malu bibinya meminta harta berharga yg selama ini Rania simpan demi mengenang peninggalan ayahnya satu satu nya yang tersisa.

Ukuran tanah yang tidak terlau luas,namun itu harta satu satunya peninggalan ayahnya.

Rania berkeinginan untuk menetap dikampung jika dia sudah mapan nanti,menikmati masa tua disana.Membuat rumah disana diarea perkebunan yang udaranya sejuk dan pemandangan memanjakan mata.

Rania merasa kasian dengan Bibi Hayu,karna Rania tidak tega jika kakak sepupunya tidak bisa berangkat magang karna biaya.

didalam hati Rania berkecamuk antara ya dan tidak.

Sekilas teringat perbuatan bibinya yang tidak memperdulikan Rania kembali rasa kesal itu ada.

Rania tidak tega mendengar suara bibinya yg memohon mohon untuk dipinjami sertifikat itu.

Akhirnya pertahanan Rania runtuh.

Rania mengijinkan bibi Hayu menggadaikan sertifikat tanah peninggalan ayahnya itu.Yang luasnya hampir 2hektar itu.

"*Rania terima kasih sudah baik mau menolong bibi."

bersambung****

sungguh sempurna

Perusahan Tuan Aksa semakin berkembang pesat.

Kini dia menambah bisnisnya di dunia pariwisata dia ingin meningkatkan daya tarik tourist asing untuk datang ke kotanya.

Proyek wisata alam yang akan segera rampung itu digarap dengan apik oleh perusahaan Tuan Aksa.

Menjamin para wisatawan asing berdatangan di tempat yg ia bangun itu.

"Sen..!"

"Ya Tuan"

"Bagaimana jika area sekitar kita tambah bangunkan villa yang bernuansa etnik dan natural tapi elit"

sambil melepas pandangannya pada proyek yg sudah 60% digarapnya.

"Saya rasa akan semakin sempurna tuan apa yang bisa saya lakukan?"

Sen menunduk hormat sembari menunggu perintah.

"Kau bisa lihat lahan kosong yang disana itu sen?

sambil menunjuk dengan jarinya,tersenyum seperti sudah ada bayangan indah ide ide yang ingin dicurahkannya.

"Setau saya tanah itu pemiliknya sudah meninggal sejak lama tuan,namun sampai kini tidak ada yang mengurusnya,saya akan cari tau lebih detailnya"

"Aku akan bangun villa yang tidak terlalu besar disitu untuk keluarga kecilku nanti menikmati hari libur,menghirup udara yang segar,bermain dengan istri dan anak anakku.Akan aku urus setelah proyek wisata pantaiku selesai"

kata Aksa dalam hati sembari berangan angan dalam pikirannya,terlihat senyum tipis dibibir pria tampan itu.

"Sepertinya Tuan besar sedang berangan keindahan yang ada dipikirannya,semoga kau segera mendapat kebahagiaan tuan"

Kata Sen dalam hati karna melihat raut bahagia dan senyum diwajah Tuan Aksa.

**

"Sen,aku mau makan salad buah dan sayur sekarang"

kata Tuan Aksa sambil bersandar kelelahan di sofa kamarnya.

"Baik Tuan saya akan segera meminta pak Sani membawakannya untuk Tuan"

sambil meninggalkan kamar tuan aksa menemui pak Sani.(koki khusus dirumah Tuan Aksa)

**

Kepergian Sharma ke Belanda membuat Tuan Aksa merasa cemas.

Kali ini Tuan Aksa begitu sangat memikirkan Sharma kekasihnya.

"Seperti ada yang janggal dalam pikiranku mengenai kepergian Sharma kali ini"

Dalam hati Tuan Aksa berkecamuk hatinya merasa tak menentu antara cemas,benci,rindu dengan kepergian kekasihnya ke Belanda.

Sen yang sudah kembali ke kamar Tuan Aksa melihat Tuannya yg sedang tidak tenang.

"Tuan apakah Tuan mencemaskan Nona Sharma?"

Tanya Sen kepada Aksa.

"Hey..apa kau sebelum bekerja denganku kau bekerja sebagai paranormal?

kata Aksa melirik Sen dengan ujung matanya.

Sen tersenyum tipis melihat Tuan nya memarahinya karna Sen tau yang ada dipikirannya

"Saya hanya menduga Tuan,Karna saya lihat Tuan seperti sedang memikirkan sesuatu"

"Sen kenapa aku merasa tidak tenang dengan kepergian sharma ke belanda,merasa ada yang aneh kali ini"

Sambil terpejam bersandar di sofa

"Nona Sharma memang ada kontrak film yang shootingnya di beberapa kota di belanda,mungkin sekitar hampir dua bulan Nona Sharma akan selesai shooting dan kembali ke Indonesia melanjutkan shootingnya di lokasi dalam negeri, butuh waktu beberapa bulan untuk selesai shooting film layar lebar

Apa perlu pengawalan untuk Nona Sharma Tuan?"

jelas Sen

"Tuan besar sepertinya sudah merasakan kejanggalan tingkah kekasihnya itu,aku belum bisa memberitahu yang sebenarnya dulu aku takut akan berdampak buruk dengan emosi Tuan besar"

"Tidak Sen tidak perlu.Aku mulai sedikit ragu dengan Sharma sejak kemarin malam,aku merasa dia menjauhiku semakin mencintai dunia entertain nya dan kau tau aku tidak menyukainya.Awasi saja dia,cari orng yg kau percaya disana"

ucap Aksa dengan wajah getir dan cemas.

"Baik Tuan perintah akan segera saya laksanakan,Tuan tidak usah khawatir,lebih baik Tuan istirahat saja"

"Aku akan melihat Kenan sebentar setelah mandi,dan Kau boleh pulang"

senyum tipis kembali tersirat di bibir Tuan Aksa teringat dengan putra kecilnya.

Kenan Damar Syahreza (usia hampir 5 tahun)adalah putra dari Aksara dari pernikahannya terdahulu.Istrinya meninggal karna kecelakaan setelan tiga bulan melahirkan Kenan putranya.

Kenan berwajah tidak kalah tampan dengan ayahnya.

Sangat menggemaskan dan lucu sudah terlihat sejak dini Kenan anak yang cerdas.

Semenjak kematian istrinya Aksara dikenal menjadi pribadi yg sangat dingin.

Aksara merasa bersalah dan lalai menjaga istrinya.

namun saat mengenal sharma 1tahun lalu hingga beberapa bulan terakhir ini mereka menjalin hubungan sebagai kekasih.

Ada sedikit keraguan karna Sharma belum tentu bisa dekat anaknya yaitu Kenan.

Itu yang membuat Aksara ragu kepada Sharma.

akhir akhir ini Sharma juga agak sedikit menghindar karna kesibukan pekerjaannya shooting sana sini seolah hubungan mereka terabaikan.

"Kenan.."

senyum lebar terlihat dari bibir Aksa

"Ayah...."

kenan berlari memeluk Aksa dengan riangnya.

"Ayah kemana saja ayah pergi,Kenan rindu ayah" Kenan memeluk manja ayahnya dengan gaya bicaranya yang lantang belum terlalu jelas namun sudah bisa cukup dimengerti.

"Ya sayang maaf ayah baru pulang,banyak sekali yang harus ayah selesaikan di kantor"

sambil mengusap kepala Kenan memeluk penuh kasih sayang.

"Sayang bagaimana kegiatanmu hari ini?kenapa kau belum tidur?ini sudah larut malam"

"Kenan menunggu ayah pulang,Kenan ingin cerita banyak kepada ayah"

Dengan wajah ceria karna yang ia tunggu sudah datang.

"Baiklah.ayah akan mendengar semua ceritamu,tapi maukah malam ini Kenan tidur bersama ayah dikamar ayah.Ayah sangat rindu dengan pangeran kecil ayah"

Senyum lebar dan penuh kerinduan kepada anaknya

"ya Kenan mau ayah"

Sambil melompat kegirangan sambil menarik narik tangan ayah agar segera menuju kamar ayahnya.

"Terima kasih nak,kau sudah menjadi teman ayah,setiap hari kau jadi penyemangat ayah,menjadi nafas buat ayah,ayah akan selalu membahagiakanmu tumbuhlah menjadi anak yg hebat nak.Ayah sangat mencintaimu"

Batin Aksa

bersambung*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!