Kekasih Tuan Aksa

Seperti biasa Tuan Aksa menyelesaikan pekerjaanya di kantor dan segera pulang kerumahnya.

Tuan Aksa adalah seorang Pria tampan yg sangat diidam idamkan hampir disetiap wanita.Namun dia memilih satu gadis yg menurutnya sesuai kriterianya untuk menjadi kekasihnya.

Gadis itu adalah Sharma seorang aktris ibu kota yg cukup naik daun saat ini.

Namun hubungan percintaannya dengan Tuan Aksa tidak di ekspose karna Tuan Aksa tidak terlalu suka dengan dunia entertainment yang setiap gerak geriknya diliput dan seluruh masyarakat dengan mudah mengetahui kehidupan pribadinya.

Meskipun Tuan Aksa memiliki akun sosial media yang cukup aktif semata mata berpengarung pada bisnisnya di bidang wisata dan hiburan.

Sen yang menanganinya,Tuan Aksa tidak berminat aktif di sosial medianya jika bukan masalah bisnis.

1tahun sudah mereka menjalani hubungan sebagai kekasih.

namun jarang sekali mereka bertemu.

Tuan Aksa juga tak pernah mau ikut dengan Sharma menghadiri acara televisi atau acara penghargaan yang banyak diliput media.

Tuan Aksa tidak ingin kehidupan pribadinya menjadi konsumsi publik.

Saat ini yang Tuan Aksa rasakan adalah bangga memiliki kekasih sharma yg mempunyai talenta didunia hiburan.

Parasnya cantik dan gemulai.Tubuhnya seksi dan indah tak kalah dengan model profesional.

Tuan Aksa berencana akan menikah dalam waktu dekat ini.Namun belum ada persiapan hanya saja sedang ada pemikiran yang tujuannya ke pernikahan.

Mereka berdua terlihat sangat serasi.

Tuan Aksa yg sangat tampan,postur tubuh yg proporsional,kulitnya bersih penampilannya yang selalu elegan dan rapi nyaris sempurna membuat setiap mata wanita yang memandangnya terpana.

"Aksa.."

panggil sharma kepadanya.

"Iya.."

Jawab Aksa dengan menatap mata Sharma seolah mencurahkan rasa cinta melalui pandangannya.

Mereka sambil menikmati makan malam bersama di sebuah ruangan restoran VVIP.

Mengingat Aksa tidak mau jika ada media yg tiba tiba meliput acara makan malamnya.

Diruangan itu tidak ada pelanggan lain selain asisten Sen pelayan restoran yang sedang menyiapkan hidangannya.

"Sharma mau ngomong sesuatu"

"Katakan saja,apa maumu"

sambil menggenggam tangan sharma sesekali menciumi punggung tangan gadis itu yg duduk berseberangan dengannya.

Aksara sangat menyayangi kekasihnya.

"Aku mendapat tawaran film layar lebar,namun shootingnya akan dilakukan di Belanda,aku mau meminta ijin darimu agar kau mengijinkannya,karna ini tawaran film yang selama ini aku impikan"

Sharma mulai sedikit takut tidak mendapatkan ijin dari kekasihnya.

"hemh.."Aksa menghela nafas wajahnya berubah masam dan melepaskan kaitan tangannya pertanda dia tidak menyukai hal itu.

"Aksa sayang ku mohon"

Sharma memohon dengan wajah memelas agar Aksa mengijinkan.

"Sen berdecak dalam hati,lagi lagi wanita ini selalu merengek dan memelas di depan Tuan,sudah tau Tuan tidak menyukainya selalu berusaha memaksa dengan alasan impiannya"

guman sen dalam hati.

Sen kurang menyukai Sharma karna Sharma sering tidak tau situasi dan kondisi Tuan Aksa,hanya mementingkan dirinya saja.

Dengan sedikit berat hati Tuan Aksa mengijinkan kekasihnya menerima tawaran film itu.Setelah Sharma tam menyerah merayunya.

"Baiklah,aku akan memberikan ijin,tapi dengan dengan satu syarat.Hanya sekali ini saja kau shooting diluar negeri,tidak lama lagi aku ingin menikahimu,setelah menjadi istriku kau tidak bisa lagi bermain film,shooting kemanapun kau mau seperti sekarang ini.

Sharma,apa kau setuju dengan syaratku ini?

jika kau tidak menyetujui aku akan mengakhiri hubungan kita,aku tidak suka dipermainkan"

Tuan Aksa dengan tegas agar Sharma mempertimbangkan.

Suasana makan malam romantis menjadi agak menegang karna ucapan Tuan Aksa kepada Sharma.

Terlihat sejenak berfikir Sharma lalu mengiyakan syarat dari kekasihnya itu.

"Iya sayang.aku akan mengusahakannya"dengan senyum manisnya usaha untuk membuat mood kekasihnya kembali baik.

"Maafkan aku sharma karna harus memberimu pilihan yg mungkin sulit bagimu.Aku tau pekerjaanmu itu adalah impianmu"

Dalam batin Aksa yg selama ini menahan mengalah segala aktifitas profesinya.

**

"Huh...hari ini sangat melahkan"

Rania menjatuhkan tubuhnya di kasur kamar kost nya itu.

Tak lama ia tersadar belum membersihkan tubuhnya.

"humhh...kenapa asam sekali.Ya Tuhan kenapa aku malas sekali mau mandi hari ini,aku merasa lelah dari hari biasanya"

Rania mencium lengannya menyadari bahwa dirinya sudah tidak sedap lagi dicium karna aktifitas seharian kuliah dan bekerja.

Rania menyeret tubuhnya menuju kamar mandi yg juga berada di dalam kamarnya.

Tiba tiba langkahnya terhenti.

Melihat fotonya waktu masih kecil dipangkuan ibu dan ayahnya.Rania sering ngobrol dengan foto itu untuk melepaskan kepenatannya hehhe meskipun tak jarang akhirnya membuat Rania meneteskan air matanya.

"Ayahh ibu Rania rindu" dengan wajah sendu sambil mengusap fotonya.

Namun kali ini ternyata Rania tidak menangis,malah dengan nada bicaranya yang lantang mengobrol dengan foto itu sambil senyum senyum.

"oh ya yah bu hari ini Rania lelah sekali sepulang bekerja Rania ada kelas di kampus.Tapi Rania senang bisa melakukan banyak hal seperti waktu aku kecil dulu ibu selalu mengajariku belajar banyak ha.Hingga sekarang aku sangat senang belajar dan mencoba hal hal baru"

Senyumnya lebar mengingat masa kecilnya.

kriiinnggg....

Dering telepon genggam Rania bunyi Saat Rania sedang mandi.

Sesudah mandi Rania langsung mengecek handphonenya.

"hwaaa..bibi tadi menelponku?tumben sekali"

Rania agak kaget karna tidak biasanya bibi menelpon.

Bibi Hayu adalah istri Paman Robby.

Rania menelpon balik bibinya.

"hallo..bibi..apakah bibi tadi menelpon Rania?ada apa bi.ada yg bisa Rania bantu"

Meskipun rania tau bibi dan pamannya kurang menyukai Rania tapi Rania tetap berperilaku baik pada mereka.mengingat mereka adalah orang lebih tua.

"Rania bibi mau ada perlu denganmu,apakah kamu bisa menolong bibi?"

"Minta tolong apa bi,Rania usahakan membantu"

"bibi sedang butuh biaya untuk magang kakak sepupumu ke singapore,namun saat ini bibi sedang tidak memiliki uang simpanan,apakah kamu bisa membantu bibi"

"egh berapa bi?kalau banyak Rania tidak ada"

"35juta saja karna kakak sepupumu juga belum membayar semester"

dengan nada memelas.

Rania terbelalak terkejut nominal yang bibi sebutkan.

"Bibi,maaf bukannya Rania tidak ingin menolong.Tapi kalau uang sebesar itu Rania tidak ada bi."

"Ayolah Rania tolong bibi karna minggu depan harus segera dilunasi sebelum keberangkatan"

ohh ya Rania apa kamu masih menyimpan sertifikat tanah ayahmu yg di kampung?

bolehkah bibi pinjam untuk keperluan biaya magang kakak sepupumu"

sebenrnya memang ini yg menjadi tujuan bibi nya.

Dengan tidak tau malu bibinya meminta harta berharga yg selama ini Rania simpan demi mengenang peninggalan ayahnya satu satu nya yang tersisa.

Ukuran tanah yang tidak terlau luas,namun itu harta satu satunya peninggalan ayahnya.

Rania berkeinginan untuk menetap dikampung jika dia sudah mapan nanti,menikmati masa tua disana.Membuat rumah disana diarea perkebunan yang udaranya sejuk dan pemandangan memanjakan mata.

Rania merasa kasian dengan Bibi Hayu,karna Rania tidak tega jika kakak sepupunya tidak bisa berangkat magang karna biaya.

didalam hati Rania berkecamuk antara ya dan tidak.

Sekilas teringat perbuatan bibinya yang tidak memperdulikan Rania kembali rasa kesal itu ada.

Rania tidak tega mendengar suara bibinya yg memohon mohon untuk dipinjami sertifikat itu.

Akhirnya pertahanan Rania runtuh.

Rania mengijinkan bibi Hayu menggadaikan sertifikat tanah peninggalan ayahnya itu.Yang luasnya hampir 2hektar itu.

"*Rania terima kasih sudah baik mau menolong bibi."

bersambung****

Terpopuler

Comments

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh

2025-02-01

0

Ani Yuningsih

Ani Yuningsih

bodoh kok d puara rania"

2021-04-23

0

Widi Nuhgraeni

Widi Nuhgraeni

Rania jangan terperdaya

2020-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Di Sebuah Mall
2 Kekasih Tuan Aksa
3 sungguh sempurna
4 sosok menyebalkan Aksara
5 pelatihan tour guide
6 Mulai bekerja,bertemu dengan Kenan
7 Kenan sakit
8 impian Arania
9 makan nasi goreng
10 bertemu Kenan lagi
11 Kakak Kinan
12 Rania dan Kenan
13 kamar pribadi
14 Rania salah
15 memandangi Rania
16 nyanyian Kenan
17 aksa sakit
18 Kenan Sakit part 2
19 Kenan sakit part 3
20 Aksa Khawatir
21 mengintrogasi si kecil Kenan
22 ketegangan Mondy
23 dipaksa makan
24 membayar hutang
25 Rania banyak Tanya
26 isak tangis Rania
27 kedatangan Opa Part 1
28 Kedatangan Opa Part 2
29 olah raga pagi
30 Rania diduga hamil
31 Rania ke salon
32 minuman untuk Aksa
33 mengantar minuman Aksa
34 ngobrol dan memilih sepatu
35 Sharma frustasi
36 ulang Tahun Kenan part 1
37 Ulang Tahun Kenan Part 2
38 Ulang Tahun Kenan Part 3
39 Ulang Tahun Kenan Part 4
40 Pendongeng Hebat
41 Obrolan Dengan Kenan
42 Kenan Hilang Rania panik
43 Mengobrol Berdua Part 1
44 Mengobrol Berdua Part 2
45 Bunda
46 Undangan Pernikahan
47 makan siang di kantor
48 Kedatangan Fania
49 Menitipkan Aksara
50 Malam Terakhir Jomblo
51 Pernikahan Part 1
52 Pernikahan Part 2
53 Malam Setelah Menikah
54 Malam Pertama Kenapa Begini?
55 Kejujuran Aksa
56 selamat pagi istriku
57 kehancuran paman boby dan bibi hayu
58 Kejujuran Aksa Part 2
59 ke Jerman
60 Marahnya Pengantin Baru
61 Mencintai Tanpa Syarat
62 Morning Kiss
63 morning kiss part 2
64 On The Way
65 di Villa
66 Di Villa part 2
67 Di Villa part 3
68 Di Villa Part 4
69 Di Villa Part 5
70 Kembali ke rutinitas
71 Fans Berat Rania
72 Aksa Ketahuan Bohong
73 Masih di Kantor
74 Masih di kantor part 2
75 Nasib Paman Boby dan Bibi Hayu
76 Kampus 1
77 Kampus 2
78 Rumah Tinggal Lama Part 1
79 Rumah Tinggal Lama Part 2
80 Bye Kamar Kost.
81 di Kampus Part 3
82 Kampus Part 4
83 Tak Banyak Bicara
84 Green Tea Hangat
85 Green Tea Hangat Part 2
86 Waktu Untuk Kenan
87 Waktu Untuk Kenan Part 2
88 Kehadiran gadis berkemeja putih
89 Gia
90 Bakso
91 Hadiah untuk Ayah Martin
92 Opa Datang
93 Aksa dan Martin
94 Sayang
95 Sayang Part 2
96 Sayang Part 3
97 Family Time
98 Family Time Part 2
99 Family Time Part 3
100 Alasan Martin
101 Bali Part 1
102 Bali Part 2
103 Bali Part 3
104 Sangat Senang
105 Bali Part 4
106 Bali Part 5
107 Bali Part 6
108 Bali Part 7
109 Bali Part 8
110 Acara Peresmian di Bali
111 Bali Part 9
112 Melihat Yuriko
113 Motoran Part 1
114 Motoran Part 2
115 BALI PART 10
116 BALI PART 11
117 BALI PART 12
118 Pillow Talk Part 1
119 Tidak Sengaja Bertemu
120 Pillow Talk Part 2
121 Antara Yuriko dan Sen
122 Ikut ke Kamar Mandi
123 Sampai Jumpa Lagi
124 Menelpon Suamiku
125 Datang Ke Kantor
126 Surat Kontrak
127 Parfum Siapa ini?
128 Pakaian Aksa
129 Debaran Jantung Sen
130 Tanpa Kamu
131 Kumohon
132 Mandi
133 Kue Hangat Kantin
134 Kenalan Dengan Sen
135 Dilema
136 Tawaran Magang
137 Berkirim Pesan
138 Salon Gratis Part 1
139 Salon Gratis Part 2
140 Kamu istriku kan?
141 Es Jeruk Peras
142 Tiba Tiba Galak
143 Mandi Lagi
144 Boleh Dimakan?
145 Oh Kenan
146 Di Rumah Sakit part 1
147 Di Rumah Sakit Part 2
148 Di Rumah Sakit Part 3
149 Di Rumah Sakit Part 4
150 Hasil Lab
151 Obrolan di taman
152 Kenan Pulang
153 Rujak Lagi
154 18+
155 Hari Pertama Magang
156 Semuanya dimakan
157 Laparr!!
158 Ini Salahmu
159 Merajuk
160 Aku Jelek Kan?
161 Mereka
162 Kau Lebih Cantik
163 Pintar Tapi Bodoh
164 Just Info
165 Cemburu?
166 Aksa Gila
167 Mimpi
168 Banyak Cobaan
169 Pelampiasan
170 Ubi Ungu
171 Baikan Deh..
172 Godaan
173 Ke HG Resort
174 Pikiran Aksa
175 Meeting
176 Kedatangan Daniel
177 Digendong Om Daniel
178 Mirip ya?
179 Dini Hari
180 Mengundang Soraya
181 Pembicaraan dan Minta Maaf
182 Dear para pembaca
183 Kecurigaan Rania
184 Titik Terang
185 Supermarket Part 1
186 Supermarket Part 2
187 Pulang Terlambat
188 Rumah Rumahan
189 khawatir diperjalanan
190 Di Rumah Daniel
191 Martin 1
192 Martin 2
193 Tekad Rania
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Di Sebuah Mall
2
Kekasih Tuan Aksa
3
sungguh sempurna
4
sosok menyebalkan Aksara
5
pelatihan tour guide
6
Mulai bekerja,bertemu dengan Kenan
7
Kenan sakit
8
impian Arania
9
makan nasi goreng
10
bertemu Kenan lagi
11
Kakak Kinan
12
Rania dan Kenan
13
kamar pribadi
14
Rania salah
15
memandangi Rania
16
nyanyian Kenan
17
aksa sakit
18
Kenan Sakit part 2
19
Kenan sakit part 3
20
Aksa Khawatir
21
mengintrogasi si kecil Kenan
22
ketegangan Mondy
23
dipaksa makan
24
membayar hutang
25
Rania banyak Tanya
26
isak tangis Rania
27
kedatangan Opa Part 1
28
Kedatangan Opa Part 2
29
olah raga pagi
30
Rania diduga hamil
31
Rania ke salon
32
minuman untuk Aksa
33
mengantar minuman Aksa
34
ngobrol dan memilih sepatu
35
Sharma frustasi
36
ulang Tahun Kenan part 1
37
Ulang Tahun Kenan Part 2
38
Ulang Tahun Kenan Part 3
39
Ulang Tahun Kenan Part 4
40
Pendongeng Hebat
41
Obrolan Dengan Kenan
42
Kenan Hilang Rania panik
43
Mengobrol Berdua Part 1
44
Mengobrol Berdua Part 2
45
Bunda
46
Undangan Pernikahan
47
makan siang di kantor
48
Kedatangan Fania
49
Menitipkan Aksara
50
Malam Terakhir Jomblo
51
Pernikahan Part 1
52
Pernikahan Part 2
53
Malam Setelah Menikah
54
Malam Pertama Kenapa Begini?
55
Kejujuran Aksa
56
selamat pagi istriku
57
kehancuran paman boby dan bibi hayu
58
Kejujuran Aksa Part 2
59
ke Jerman
60
Marahnya Pengantin Baru
61
Mencintai Tanpa Syarat
62
Morning Kiss
63
morning kiss part 2
64
On The Way
65
di Villa
66
Di Villa part 2
67
Di Villa part 3
68
Di Villa Part 4
69
Di Villa Part 5
70
Kembali ke rutinitas
71
Fans Berat Rania
72
Aksa Ketahuan Bohong
73
Masih di Kantor
74
Masih di kantor part 2
75
Nasib Paman Boby dan Bibi Hayu
76
Kampus 1
77
Kampus 2
78
Rumah Tinggal Lama Part 1
79
Rumah Tinggal Lama Part 2
80
Bye Kamar Kost.
81
di Kampus Part 3
82
Kampus Part 4
83
Tak Banyak Bicara
84
Green Tea Hangat
85
Green Tea Hangat Part 2
86
Waktu Untuk Kenan
87
Waktu Untuk Kenan Part 2
88
Kehadiran gadis berkemeja putih
89
Gia
90
Bakso
91
Hadiah untuk Ayah Martin
92
Opa Datang
93
Aksa dan Martin
94
Sayang
95
Sayang Part 2
96
Sayang Part 3
97
Family Time
98
Family Time Part 2
99
Family Time Part 3
100
Alasan Martin
101
Bali Part 1
102
Bali Part 2
103
Bali Part 3
104
Sangat Senang
105
Bali Part 4
106
Bali Part 5
107
Bali Part 6
108
Bali Part 7
109
Bali Part 8
110
Acara Peresmian di Bali
111
Bali Part 9
112
Melihat Yuriko
113
Motoran Part 1
114
Motoran Part 2
115
BALI PART 10
116
BALI PART 11
117
BALI PART 12
118
Pillow Talk Part 1
119
Tidak Sengaja Bertemu
120
Pillow Talk Part 2
121
Antara Yuriko dan Sen
122
Ikut ke Kamar Mandi
123
Sampai Jumpa Lagi
124
Menelpon Suamiku
125
Datang Ke Kantor
126
Surat Kontrak
127
Parfum Siapa ini?
128
Pakaian Aksa
129
Debaran Jantung Sen
130
Tanpa Kamu
131
Kumohon
132
Mandi
133
Kue Hangat Kantin
134
Kenalan Dengan Sen
135
Dilema
136
Tawaran Magang
137
Berkirim Pesan
138
Salon Gratis Part 1
139
Salon Gratis Part 2
140
Kamu istriku kan?
141
Es Jeruk Peras
142
Tiba Tiba Galak
143
Mandi Lagi
144
Boleh Dimakan?
145
Oh Kenan
146
Di Rumah Sakit part 1
147
Di Rumah Sakit Part 2
148
Di Rumah Sakit Part 3
149
Di Rumah Sakit Part 4
150
Hasil Lab
151
Obrolan di taman
152
Kenan Pulang
153
Rujak Lagi
154
18+
155
Hari Pertama Magang
156
Semuanya dimakan
157
Laparr!!
158
Ini Salahmu
159
Merajuk
160
Aku Jelek Kan?
161
Mereka
162
Kau Lebih Cantik
163
Pintar Tapi Bodoh
164
Just Info
165
Cemburu?
166
Aksa Gila
167
Mimpi
168
Banyak Cobaan
169
Pelampiasan
170
Ubi Ungu
171
Baikan Deh..
172
Godaan
173
Ke HG Resort
174
Pikiran Aksa
175
Meeting
176
Kedatangan Daniel
177
Digendong Om Daniel
178
Mirip ya?
179
Dini Hari
180
Mengundang Soraya
181
Pembicaraan dan Minta Maaf
182
Dear para pembaca
183
Kecurigaan Rania
184
Titik Terang
185
Supermarket Part 1
186
Supermarket Part 2
187
Pulang Terlambat
188
Rumah Rumahan
189
khawatir diperjalanan
190
Di Rumah Daniel
191
Martin 1
192
Martin 2
193
Tekad Rania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!