Sore hari saat Rania bergegas menuju booth minuman tempat dia bekerja.
Rania mengambil sift sore karena pagi hari harus kuliah.
Aktifitas Rania terhenti setelah membaca pesan singkat di group chat alumni SMA nya.
"Ada lowongan pekerjaan,gajinya lumayan waktunya juga fleksible hanya hari sabtu atau minggu saja.Aku bisa ambil ambil libur di hari itu agar aku bisa mencari tambahan biaya kuliahku.taun depan aku harus sudah magang dan butuh biaya.."
gumam Rania dalam hati.
Rania sangat antusias mendaftar lowongan itu,kebetulan yg dibutuhkan yg bisa berbahasa asing minimal 2 bahasa.
"Laki2 itu lagi,terlihat angkuh sekali,dia tidak akan mengerti waktu aku bertabrakan dengannya rasanya hari itu hariku buruk,ya..meskipun dia tampan tapi menyebalkan"
Rania melihat Aksa dan sekertaris Sen melintas di depan bootnya karna sudah jam pulang kantor.
"Hey...kau sedang menatap ketampanan tuan itu ya...apa kau terpesona Rania?"
ejek Mila yg mendapati Rania menatap tajam laki laki itu.
Reflek Rania melempar kain lap yang sedang dia pegang ke arah Mila karna kesal dengan ucapan Mila.
Cih.."maaf ya nona Mila justru aku merasa laki laki itu sangat menyebalkan.lihat saja dia berjalan seperti robot,lurus saja kedepan..begitu angkuh bukan?"
"Dasar kau gadis yang aneh,bagaimana bisa begitu,laki laki itu banyak sekali dikejar para wanita sosialita yang sudah pasti sangat rupawan.Awas saja jika kau nanti juga akan mengejarnya"
hahaha...tawa Mila
"Tidak akan Milaaa...."
Rania geram melihat tingah temanya yg tengil itu.
"oh ya Mila..bagaimana menurutmu jika aku mendaftar menjadi guide tourist,aku baca dari informasi group tadi ada lowongan pekerjaan menjadi tour guide di perusahan Hartayasa Group..bukankah perusahaan itu terkenal sangat profesional dalam menangani bisnis apapun"
tanya Rania kepada Mila smbil tersenyum menunggu jawaban Mila.
sudah tak memperdulikan ejekan Mila tadi..
"ya tentu saja Rania..kau sangat pandai berbahasa asing lagi pula bagaimana bisa kau bekerja sebagai penjaga kedai minuman seperti ini.Kau kan sangat pandai"
sahut Mila dengan penuh keyakinan.
"Kau tau kan apapun akan ku lakukan demi pendidikanku,aku akan membuat bangga kedua orang tuaku.termasuk menjaga kedai ini,ya meskipun tak bisa memenuhi kebutuhanku tapi cukup menolong,lagi pula aku sangat senang melakukannya.."
dengan penuh yakin Rania berkata.
**
esok harinya di kantor Hartayasa Group
milik Aksara Damar Syahreza.
"Sen..pada pembukaan tempat wisata yang ada dipantai itu aku butuh guide yang benar benar bisa diandalkan,karna akan banyak tourist yang akan ku undang secara khusus disini"
"Baik Tuan beberapa kandidat sudah masuk berkasnya..tapi pihak HRD sudah menyeleksi hingga tersisa beberapa saja sesuai yang kita butuhkan.Minggu depan sudah bisa dilakukan pelatihan secara khusus tentang produk knowladge kita Tuan"
jelas Sen secara rinci
"hemm.."
angguk Aksa pertanda setuju pernyataan Sen.
"Tuan ada berita tentang nona Sharma"
ucap sen sambil mengambil ponsel dalam saku jasnya.
mencari bukti foto Sharma saat shooting di belanda.
"Sharma!!!"
wajah aksa berubah tampak kesal dan rerkejut mendengar nya.karna sudah firasat buruk tentang ini.
"Sudah kuduga...."
menggebrak meja dan Aksa mengepalkan tanganya dengan penuh kebencian,hari ini akan menjadikan Aksa sangat kacau,setelah foto yang ditunjukan Sen membuktikan bahwa kesetiaan Sharma sudah tidak ada lagi.
"apa perlu membuat nona Sharma di ganti peran Tuan"
tanya Sen.agar Sharma tak lagi punya peran di dalam film itu
"tak perlu Sen..aku hanya perlu kau jauhkan dia dari hidupku mulai detik ini,biarkan saja dia melakukan apa yang dia suka.pastikan produksi film untuk selanjut berantakan"
Aksa sangat geram.membuat moodnya hari ini sangat buruk.
"Baik Tuan.."
"hemmhh..baiklah Tuan semoga kau mendapatkan pengganti nona Sharma,yang tulus mencintai Anda,karna memang sejak awal saya curiga dengan nona Sharma,karna dia akan merepotkanku saja jika terus bersamamu"
Batin Sen.
Sen lega dengan keputusan Tuan Aksa kepada Sharma..
Hari itu cukup membuat mood Aksara berantakan.Sen memakluminya berusaha mengatur jadwal Aksa agar tidak terlalu padat.
Biar saja Tuan Aksa bertindak semaunya.Apakah ia akan bermalas malasan di ruangannya,atau akan melakukan hobinya bermotor.Terserah yang penting ia bisa meluapkan kekesalannya.Urusan perusahaan untuk sementara Sen yang menangani.Sen sangat merasa kalang kabut.Tapi lebih kalang kabut lagi jika Sharma terus berada disisi Aksa.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
D.R.S
354
2020-07-30
1
Diah Astutik
moga tuan Aksa jadi kekasih Rania aja thor
2020-05-27
4