Bukan Wanita Mandul

Bukan Wanita Mandul

Hari perpisahan

Hari ini sidang terakhir yang harus dilalui oleh Andini.Hakim sudah memutuskan bahwa ia benar-benar sudah sah bercerai dengan Bagas.

Walau tangan andin terlihat gemetar saat menandatangani surat perceraian itu,namun tak terlihat ada setetes air mata yang jatuh dipipinya.Andini berjalan membusungkan dada di dampingi oleh pengacaranya.Sikapnya yang begitu tenang seakan menunjukkan bahwa ia sudah benar-benar siap menyandang predikat janda.

Seorang wanita paruh baya menatap andini penuh kasih.Perlahan langkah andini mendekati wanita itu lalu memeluknya " Jangan menangis bu,tidak ada yang perlu ditangisi " ucap andini sambil mengusap-usap punggung ibu marina,ibu kandung bagas.

" Naaak,walaupun sekarang kau bukan lah istri bagas tapi bagiku kau tetap putriku.Ibu benar-benar minta maaf karna tidak bisa mendidik Bagas dengan baik.Sehingga pernikahan kalian harus berakhir dengan cara seperti ini.Maafkan ibu nak...."

Ibu marina menangis terisak mengingat luka yang diberikan anak laki-lakinya kepada andini.

" Ini bukan salah ibu,aku dan anak ibu berpisah mungkin ini sudah jadi suratan takdir bagi kami.Yang penting ibu jangan lupa selalu jaga kesehatan ya,jangan lupa minum vitamin secara teratur.Agar daya tahan tubuh ibu tetap kuat " Dengan tersenyum andini melepas pelukan ibu marina dan menghapus air matanya dengan penuh kasih.Andini mengusap-usap pundak ibu marina lalu pergi meninggalkan nya.

Sepasang mata Bagas memandang sosok Andini yang sama sekali ini ingin menatap wajahnya.Entah kenapa ada rasa sakit di hati Bagas melihat kepergian andini.Rasa bersalah itu mulai hadir di relung hatinya.Wanita yang selama ini mengurus dan menyayanginya dengan tulus kini enggan menatap wajahnya.Bagas sadar betul betapa menyakitkan nya penghianatan yang sudah ia lakukan hingga membuatnya merasa tidak pantas untuk di maafkan.

Andini menatap surat perceraian itu penuh makna.Kini ia mulai berpikir untuk menata hidupnya kembali.Kehancuran hati yang tidak bisa ia bagi dengan siapapun,membuatnya merasa tidak ingin mengalami kehancuran yang lebih dalam lagi.Kini ia harus mencari pekerjaan untuk bisa menghidupi dirinya sendiri.Karna sejak menikah dengan Bagas ia harus melepas pekerjaannya sebagai seorang koki di sebuah hotel dan menjadi istri yang hanya mengurus rumah dan suaminya.

Andini membanting tubuhnya di atas ranjangnya.Dengan tangan yang masih memegang berkas perceraian,ia menarik nafas dalam dan memejamkan kedua matanya.Terbayang dimana saat ia memergoki Bagas bercumbu rayu dengan sahabatnya sendiri.Bayangan itu terus menari-nari di benaknya.Uluh hatinya terasa sangat nyeri hingga ia tak dapat menahan genangan air di sudut matanya.

Sayu-sayu terdengar langkah seseorang mendekati ranjangnya.Perlahan ia membuka mata dan mendapati sosok wanita yang mengulurkan kedua tangan menawarkan sebuah pelukan.Andini langsung memeluk wanita itu dengan erat dan memecah kan tangisnya.Ini adalah hari pertama andini pulang kerumah keluarganya.Akhirnya sakit yang beberapa bulan ini ia pendam sendiri seakan tercurah di pelukan itu.

" hiiiiiiiiiiiiikkkkssssss hiiiiiiikkkkkssss hiiiiiiikkssss hiiiiiikkkkkksss " tangisan andini terdengar semangkin kuat hingga memenuhi setiap sudut ruangan itu.

" Menangis lah nak,menangis lah sepuasmu.Mungkin hanya dengan air mata ini rasa sakitmu akan sedikit berkurang " ucap wanita yang tengah memeluk andini penuh kasih.Ia menyapu kepala andini dengan lembut.Berharap kasih sayang nya mampu sedikit mengobati luka tak berdarah di hati Andini.

" Maaaaaa....hiiiiiks hiks hiks hiiiikkkksss.... mamaaaa.... kenapa nasipku seperti ini maaaa hiksss hiksss apa wanita sepertiku memang pantas disakiti?...saakiiit maaaaa....hiksss hiksss hiksss ini sakit banget maaa hikss hiiiiks "

Mendengar suara Andini yang begitu berat,membuat mama Ratih pun tak mampu lagi membendung air matanya.Kesedihan yang sama tentu dirasakan seorang ibu jika melihat anaknya terluka.Tidak ada lagi kata yang mampu mama Ratih ucapkan lagi.Seakan tiada kata yang pas bisa menggambarkan luka yang Andini rasakan.Mungkin hanya pelukan kasih Mama Ratih yang saat ini ia butuhkan.

Andini meringkuk di pangkuan mamanya.Isak tangis itu masih terngiang di telinga.Ratih mengusap-usap kepala Andini.Menatap wajah sedih putri kesayangannya.Tiada henti Ratih terus mengucap serangkai do'a dalam hatinya. " Semoga akan segera terbit pelangi setelah hujan badai " ini lah do'a yang tak henti ia panjatkan saat mendengar berita buruk yang menimpa sang buah hati nya.

Karna lelah Andini mulai terlelap dalam tidurnya.Perlahan mama Ratih memindahkan kepala Andini ke atas bantal dan menarik selimutnya sampai menutupi dada.Mama Ratih mengecup kening andini dengan penuh kasih lalu beranjak pergi.

" Maa bagaimana keadaan Andini? " tanya Anto,papa Andini yang sedang membaca koran dengan memakai kaca mata minusnya.

" Dia sudah tidur,mudah-mudahan besok sudah bisa lebih tenang " jawab mama Ratih sambil duduk di samping papa anto " Berikan ia waktu untuk menenangkan diri.Mulai besok jangan lagi ada yang mengungkit tentang bagas dirumah ini.Bersikaplah seolah tidak pernah terjadi apa-apa.Bantu ia untuk menyembuhkan luka nya " ujar papa anto kepada istrinya.

Mama ratih membuang nafas nya kasar.Mengingat nama Bagas,laki-laki yang sudah menyakiti putrinya.

" Pa,kok bisa ya kiara berbuat sekeji itu.Padahal selama ini mama sudah menganggapnya seperti anak sendiri "

" Sudah lah ma,tidak usah di ungkit lagi.Seribu kali mengungkit juga tidak akan mengubah kenyataan.Mungkin ini memang cobaan yang diberikan tuhan untuk putri kita.Setiap manusia akan di uji dengan porsi nya masing-masing.Tidak perlu saling menyalahkan orang lain.Ikhlaskan saja apa yang sudah tidak bisa untuk kita miliki "

Ucap papa Anto bijaksana.

" Hmmmm " mama Ratih mengatupkan bibirnya.

Tepat ditengah malam Andini terjaga.Perlahan ia bangkit dari tempat tidurnya,mengabil wudhu lalu melaksanakan sholat sunnat tahajud.Andini bersimpuh mengangakat kedua tangan nya dan memanjatkan do'a

" Yaa Allah hamba yakin takdirmu lebih baik dari semua yang hamba inginkan,maka berilah hamba kekuatan untuk memahami ini sebagai anugrahmu.Ya Allah ringankanlah hati hamba.Serta kuatkanlah hamba untuk menjalani segala cobaanmu.Ya Allah tunjukkanlah jalan lurusmu dan berikan lah keridoanmu pada hambamu yang berlumur dosa ini. Karna sungguh engkau maha besar dan maha bijak sana. "

Selesai berdo'a Andini membaca ayat suci Al-qur'an berharap mendapat ketenangan di hatinya.

Mama Ratih membuka pintu kamar Andini pelan.Terlihat putrinya sedang membaca Al-qur'an dengan tubuh masih terbalut mukennah.Mama ratih tersenyum bangga mendapati putri sholehanya.

" Sodaqallohul adzim " Andini menempelkan Al-qu'an ke kening hidung dan hatinya.Setelah selesai merapikan sajadah dan mukenanya mata tiara menoleh mama ratih yang masih tertegun menatapnya.

" Mamaaaa " Andini memeluk mamanya manja.Andini merasa bersyukur karna dalam keadaan seperti ini,andini masih di karuniai seorang mama yang sangat menyayanginya.

" is iis is manjanya anak sholehanya mama " ucap mama ratih sambil membalas pelukan hangat Andini.Tentulah benar adanya bahwa sebaik-baik nya kasih adalah kasih sayang seorang ibu.Dan sehangat-hangat nya ruang adalah pelukan seorang ibu.

" Mama malam ini temenin andin bobok ya ma " rengek andin sambil melangkah mendekati ranjang namun tetap masih dengan memeluk tubuh mama ratih.

" Ceeee i leeeehhhh bayi gedek nya mama minta di boboin yaaaa " ucap mama ratih sambil mencubit kedua pipi Andini.

" iiiiihhh mama,sakit tauuuuuu " keluh Andini manja.

" uuullllaaaa bayaaa bayi gedenya mama,kesayangan mama,sakittt yaaa....maaaf yaaa sayaaaanggg abiz mama gemez tau...liat Sholeha ny mama yang paling cantik ini " ucap mama ratih memujj-muji putrinya.Andini melepaskan tawa nya yang sudah hampir 3 bulan menghilang semenjak kejadian ia memergoki suaminya.

Akhirnya andini terlelap lagi di pelukan mama ratih setelah melewati beberapa adegan bayi gede.Mama ratih mengusap-usap kepala Andini sambil mengucap do'a dalam hatinya.

" Baarokallaahu fiiiki" yang artinya " semoga Allah memberkahi mu "

Do'a itu terus mama Ratih panjatkan dalam hatinya hingga tanpa ia sadari ia pun ikut terlelap melayang memasuki alam bawah sadar.

Malam itu berlalu dengan hangatnya kasih seorang ibu.Hingga suara adzan subuh mulai membangunkan mana ratih.Mama Ratih segerah membangunkan Andini.Namun Andini hanya menggeliat dan berkata " bentarr masa lima menit lagi masih ngantuukk " sontak membuat mata mama Ratih melotot dan mulai mengeluarkan jurus ngomelnya agar Andini segera bangun.Mama Ratih menarik tangan Andini lali mendorong bayi besarnya itu kekamar mandi.

Mama Ratih tersenyum melihat Andini yang dengan berat hati akhirnya menurut.Ini seperti kembali pada saat Andini belum menikah.Setiap subuh mama Ratih selalu melakukan sidak di kamar Andini.Jika mendapati Andini yang masih tidur mama Ratih langsung menarik dan mendorong Andini kekamar mandi.Mama Ratih merasa seperti mendapatkan gadis kecil nya lagi.

Selesai sholat subuh dan mengaji,Andini memutuskan untuk berolah raga pagi dengan jogging di sekitar kompleks.

Dengan headset terpasang ditelinganya,andini berlari-lari kecil.Pandangan nya kosong tanpa arti.Sambil menikmati lagu korea kesukaannya,andini memejamkan matanya sejenak.

Dan tiba-tiba " Bruuuuuk " badan Andini tersungkur kesisi jalan.Telapak tangan nya lecet tergores batu aspal yang kasar.Wajah tenang Andini berubah menjadi kesal saat melihat seseorang yang mengulurkan tangan padanya.

Terpopuler

Comments

ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ

ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ

datang menyapa Kak🤗
semoga jodoh si andin🤗

2021-12-29

0

Nana

Nana

salut sm Bu Marina . kalo novel2 sebelah yg berjudul mandul biasanya mertuanya yg ngerecokin menantunya. ini berbeda (mertua idaman)

2021-10-20

0

Har Tini

Har Tini

masih nyimak thor

2021-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 Hari perpisahan
2 Pertemuan pertama
3 Andini POV
4 Dituduh
5 Melarikan ponsel andini
6 Gas beracun pak suto
7 Menirukan gaya park min young
8 Perdebatan sengit
9 Naik jabatan
10 Patah hati
11 Penyesalan
12 Pernikahan beri
13 Sepasang tamparan
14 Bayi gede
15 Malu-malu tapi mau
16 Bukan om-om tapi pria matang
17 Dejavu
18 Suka keduanya
19 Rindu vs hutang
20 Galau berjamaah
21 Mengalami trauma
22 Pelukan
23 Suasana baru
24 Andini menghilang
25 Bisik-bisik
26 Mengikhlaskan
27 Go to Korea
28 You Will Merry me
29 Maaf kan aku
30 Akhinya sah juga
31 Akhirnya kegep juga
32 Malam pertama
33 Gosok plus-plus
34 Penyesalan Bagas
35 Pertengkaran
36 Belajar mencintai
37 Berdo'a dan berusaha
38 Kecelakaan
39 Candu
40 Sambil menyelam minum air
41 Bertemu fans
42 Cemburu buta
43 Danu vs Steven
44 Kompak Berarti Jodoh
45 Maafkan Aku
46 keanehan Andini.
47 Kamu hanya milikku
48 Semua Akan Indah Pada Waktunya
49 Hasil Tes
50 Perbedaan Single dan Sudah Menikah
51 Tidak Suka Semua Hal tentangmu
52 Ini Benar-Benar Gila
53 Obrolan Santai Dengan Papi Yoga
54 Ini Real Bukan prank
55 Semoga Ibu Dan Si Jabang Bayinya Sehat
56 Titik Terapuh
57 Serangan Pagi
58 Suara Pertama Yang Di Dengar Bayi saat Dalam Kandungan
59 Penyesalan
60 Jeruk Bali
61 Main Saudara-Saudaraan
62 Terbongkar
63 Air mata kiara
64 Menjenguk si kembar
65 Gw gak butuh lu
66 Andini
67 Terserah Kamu
68 Kemana Kamu...
69 Stres Juga Butuh Tenaga
70 Ini hanya pura-pura
71 Tidak Ingin Kehilangan
72 Mata Andini terbelalak Kaget
73 Jangan Pisahkan Andini dan Danu
74 Dia ibu kandung mu
75 Maafkan Mami nak
76 Aku Mencintaimu
77 Senjata Makan Tuan
78 BULAN... BINTANG
79 Aku Tidak Ingin Mengingat Malam ini
80 Selamat Ulang Tahun
81 Pawang Anak
82 Wanita jadi-jadian
83 Gado-gado Spesial
84 Aborsi..
85 Airin vs ibu Marina
86 Saingan Berat
87 pengumuman
88 I love you
89 Rembulan
90 Riyan
91 Cinta Tanpa Syarat
92 Pangeran idola
93 Saya yang gak kuat
94 Alergi mawar
95 Hanya Menunggu waktu
96 Lemparan jitu
97 kelinci nakal dan kucing anggora
98 Rencana jahat
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Hari perpisahan
2
Pertemuan pertama
3
Andini POV
4
Dituduh
5
Melarikan ponsel andini
6
Gas beracun pak suto
7
Menirukan gaya park min young
8
Perdebatan sengit
9
Naik jabatan
10
Patah hati
11
Penyesalan
12
Pernikahan beri
13
Sepasang tamparan
14
Bayi gede
15
Malu-malu tapi mau
16
Bukan om-om tapi pria matang
17
Dejavu
18
Suka keduanya
19
Rindu vs hutang
20
Galau berjamaah
21
Mengalami trauma
22
Pelukan
23
Suasana baru
24
Andini menghilang
25
Bisik-bisik
26
Mengikhlaskan
27
Go to Korea
28
You Will Merry me
29
Maaf kan aku
30
Akhinya sah juga
31
Akhirnya kegep juga
32
Malam pertama
33
Gosok plus-plus
34
Penyesalan Bagas
35
Pertengkaran
36
Belajar mencintai
37
Berdo'a dan berusaha
38
Kecelakaan
39
Candu
40
Sambil menyelam minum air
41
Bertemu fans
42
Cemburu buta
43
Danu vs Steven
44
Kompak Berarti Jodoh
45
Maafkan Aku
46
keanehan Andini.
47
Kamu hanya milikku
48
Semua Akan Indah Pada Waktunya
49
Hasil Tes
50
Perbedaan Single dan Sudah Menikah
51
Tidak Suka Semua Hal tentangmu
52
Ini Benar-Benar Gila
53
Obrolan Santai Dengan Papi Yoga
54
Ini Real Bukan prank
55
Semoga Ibu Dan Si Jabang Bayinya Sehat
56
Titik Terapuh
57
Serangan Pagi
58
Suara Pertama Yang Di Dengar Bayi saat Dalam Kandungan
59
Penyesalan
60
Jeruk Bali
61
Main Saudara-Saudaraan
62
Terbongkar
63
Air mata kiara
64
Menjenguk si kembar
65
Gw gak butuh lu
66
Andini
67
Terserah Kamu
68
Kemana Kamu...
69
Stres Juga Butuh Tenaga
70
Ini hanya pura-pura
71
Tidak Ingin Kehilangan
72
Mata Andini terbelalak Kaget
73
Jangan Pisahkan Andini dan Danu
74
Dia ibu kandung mu
75
Maafkan Mami nak
76
Aku Mencintaimu
77
Senjata Makan Tuan
78
BULAN... BINTANG
79
Aku Tidak Ingin Mengingat Malam ini
80
Selamat Ulang Tahun
81
Pawang Anak
82
Wanita jadi-jadian
83
Gado-gado Spesial
84
Aborsi..
85
Airin vs ibu Marina
86
Saingan Berat
87
pengumuman
88
I love you
89
Rembulan
90
Riyan
91
Cinta Tanpa Syarat
92
Pangeran idola
93
Saya yang gak kuat
94
Alergi mawar
95
Hanya Menunggu waktu
96
Lemparan jitu
97
kelinci nakal dan kucing anggora
98
Rencana jahat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!