Kini memasuki batas waktu terakhir yang telah di berikan papi yoga.Namun tidak ada tanda-tanda dari Danu bahwa ia sudah memiliki bukti itu.
Pagi itu di meja makan Danu menyantap setangkup roti dengan selai strawberry kesukaannya.Sudah satu minggu suasana di meja makan menjadi sepi.Danu dan papi yoga tidak saling bicara,ternyata masalah di kantor waktu itu masih terbawa sampai dirumah.
Hal itu tentu membuat mami Margaret curiga.Namun saat mami Margaret bertanya pada suaminya,ia tidak pernah menjelaskan apapun.Begitu pula dengan danu,ia selalu mengatakan semua baik-baik saja.Tapi sebagai seorang ibu dan istri,instingnya sangat tajam.Walaupun Danu dan papi Yoga tidak pernah mengatakan apa yang sebenarnya terjadi,mami Margaret sangat yakin bahwa mereka sedang ada masalah.Karna tentulah mami Margaret adalah orang yang paling memahami sifat keduanya.
Papi yoga adalah orang yang sangat tegas baik dirumah maupun dikantor.Dia sangat serius bila sudah mengerjakan sesuatu.Itu sebabnya ia bisa membangun perusahaannya hingga sebesar sekarang.Sementara Danu adalah orang yang selalu terlihat santai.Karna semua kebutuhannya sudah tercukupi,jadi ia merasa tidak punya ambisi untuk maju.Karna memanglah Danu adalah tipe yang sederhana.Sehingga ia sudah merasa cukup dengan apa yang sudah ia miliki.
'' Kenapa anak itu tidak berubah,ia bahkan terlihat santai tanpa masalah.Apa dia sudah memiliki bukti? jika tidak,bagaimana mungkin aku bisa membiarkan nya mendekam di penjara.Jika aku melindunginya lalu bagaimana dengan perusahaanku,bagaimana aku menghadapi para dewan direksi '' gumam papi yoga di dalam hati.Tentulah ia sangat mencemaskan putra semata wayangnya.
Kediaman papi yoga bukan karena benci tapi ia hanya ingin mengajarkan sebuah tanggung jawab pada putranya.Jauh di dalam hatinya tentu sangat mempercayai putranya.Karna ia faham betul bahwa putranya bukanlah orang yang bisa dibutakan oleh uang.Walaupun hidupnya bergelimang harta namun Danu belum pernah meminta barang yang sangat mahal padanya.Bahkan kemana-mana Danu lebih sering menaiki moge yang ia beli dari hasil kerja kerasnya sendiri di banding mobil sport yang sudah papi yoga belikan.
Setelah menghabiskan setangkup roti dan segelas susu,Danu langsung pergi meninggalkan meja makan dengan terburu-buru.
'' Mi Danu pergi dulu yaaa '' ucap danu sambil memeluk maminya yang sedang membawa secangkir kopi untuk papi yoga.
'' Yaaa gitu tuh anakmu,tidak pernah menganggap papinya ada.Sepertinya di dunia ini dia hanya memiliki mami '' ucap papi Ardi cemburu karna danu hanya berpamitan pada mami Margaret.
'' Oh jadi papi mau di peluk juga,ya udah besok mami bilangin sama Danu kalo papinya pengen di peluk '' ucap mami Margaret menggoda suaminya yang terlihat kesal.
'' Terus aja manjain dia,dia itu sudah besar tapi karna mami selalu memanjakan nya,membuatnya selalu bertingkah seperti anak-anak '' Dengus papi yoga.
'' Makanya pi,jangan sibuk ngurusin perusahaan terus.Sesekali perhatiin anak dan istri.Lagian Danu kan sudah dewasa,serahkan semuanya pada Danu, papi cukup menantau.Tapi Papi aja tuh yang selalu menganggap Danu masih anak-anak makanya papi tidak mempercayakan perusahaan padanya '' ucap mami Margaret yang sudah mulai panjang lebar.
'' Papi itu sudah sangat mengharapkan Danu bisa menggantikan papi.Tapi anakmu itu memang benar-benar selalu saja membuat kesal.Seharusnya mami itu menasehatinya agar dia bisa berfikir maju '' ucap papi yoga sambil meneguk habis kopinya lalu beranjak pergi.
'' Ehh Danu itu bukan tanggung jawab mami aja ya.Tapi papi juga memiliki tanggung jawab besar atas Danu.Jadi papi juga seharusnya menasehatinya '' balas mami Margaret dengan nada mengeras karna papi yoga sudah berada sedikit menjauh.Namun ucapan mami Margaret tidak di tanggapi oleh suaminya.Papi Yoga memilih pergi daripada harus menanggapi istrinya yang sudah mulai uring-uringan.
Di sebuah cafe Danu duduk di tempat yang paling pojok.Ia memakai masker dan topi untuk menutupi wajahnya,karna pagi ini ia sedang mengintai pak Robin yang akan menemui seseorang di kafe ini.Setelah hampir 15 menit ia duduk,akhirnya orang yang di tunggu-tunggu itu datang.Lalu tak lama kemudian,seorang laki-laki yang sangat dia kenal menghampiri pak Robin.
'' Itukan om aldo.Apa yang mereka bicarakan? sial aku tidak bisa mendengarnya '' batin danu sambil meremas buku menu yang ada di depannya.
Danu mengambil foto Aldo dan Robin yang terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius.Danu berfikir bahwa aldo lah yang selama ini ada di belakang Aldo.Namun ia tidak bisa membuktikannya.Jika hanya sekedar foto maka itu tidak bisa menunjukkan kejahatan Aldo.
Setelah beberapa menit Danu melihat Andini datang dan duduk di meja yang sangat dekat dengan mereka.Andini tampak mengotak Atik ponselnya.
Ingin rasanya Danu memberi pesan pada Andini untuk merekam pembicaraan mereka.Namun apalah daya Danu tidak tau nomor kontak Andini.
Andini meletakkan ponsel nya di atas meja,tanpa sengaja tangannya menyentuh aplikasi rekaman di layar ponselnya.Karna Andini berada sangat dekat dengan meja Aldi dan Robin tentulah suara mereka dapat terdengar oleh Andini.Tapi karna Andini tidak mengenal dua orang itu.Andini tidak ambil pusing dengan apa yang mereka bicarakan.
Setelah hampir 30 menit,Aldo dan Robin pergi meninggalkan tempat itu.Awalnya Danu bingung,dia harus mengikuti Aldo dan Robin untuk memastikan apa yang mereka lakukan atau menghampiri Andini untuk sekedar bertanya-tanya dan menyapa nya.
Entah kenapa hatinya Danu lebih tertarik untuk sekedar menyapa Andini.Jiwa Playboy nya mendesak untuk menggoda cewek yang sangat susah didekati itu.
'' Hai calon istri,selamat pagi,akhirnya ketemu lagi.Sepertinya kita memang sudah di jodohkan tuhan ya '' ucap danu menggoda Andini ,dan seperti biasa ia langsung menarik gelas Andini dan menyedot minuman itu hingga hampir setengah.
'' Heiiii kamu kebiasaan deh main serobot minuman orang,dasar kadal buntung ''
Kali ini Andini tidak bisa tinggal diam,karna ia sudah belajar dari pengalaman kemarin yang sudah menguras isi dompet nya.
Andini memukul-mukul lengan Danu melampiaskan kekesalannya.
'' Waaaaahhh kau galak sekali ternyata,benar kata siberi wanita yang memiliki tahi lalat di dagu memang sangat galak '' ucap danu sambil meringis kesakitan.
'' Bodok amat '' balas Andini singkat sambil memonyongkan bibirnya.
'' Pokoknya kali kamu yang harus bayar semua makanan ini '' ucap Andini tegas sambil berusaha melototkan matanya agar terlihat seram.
'' Hahahaha jangan melotot gitu lucu tau '' Danu justru tertawa melihat Andini yang sudah sengaja memasang wajah seram.
'' Eh,tadi kamu denger obrolan mereka gak? '' tanya danu kembali teringat akan misinya.
'' Yang mana? siapa? '' tanya Andini tidak faham.
'' Dua orang laki-laki pke jas hitam dan dongker,yang duduk di meja itu tadi '' jelas Danu sambil menunjuk meja yang telah di duduki oleh Aldo dan Robin tadi.
'' Hmmm denger sih tapi gak ingat,kan yang di obrolin banyak ''
Andini menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
'' Coba deh ingat-ingat lagi '' ucap danu memohon.
'' Hmmm apa ya?, gak ingat. Pokoknya,intinya mereka seperti berencana akan menggulingkan atasannya,mereka tadi menyebut yoga brahmana tamatlah riwayatmu,cuma itu yang paling ku ingat '' ucap Andini dengan ingatannya yang masih samar-samar.
'' Apa....? ''
'' Wah gawat,eh calon istri aku pergi dulu ya ada urusan penting '' ucap danu sambil menghabiskan sisa minuman tadi lalu pergi begitu saja.
'' Heee kadal buntung,jangan melarikan diri.Tunggu...bayar dulu ini,aku belum dapat pekerjaan.Bisa-bisa uangku habis kalau sering bertemu denganmu '' teriak Andini .
'' Aku gak bawa uang kes,kamu aja yang bayar,lain kali aku ganti '' ucap danu sambil berlari-lari kecil.
'' Kau itu tidak bawa uang atau tidak punya uang,dasar kadal buntung kere '' ucap Andini yang sudah tak lagi dapat di dengar oleh Danu.
'' Yaaa Allah jangan lah engkau pertemukan aku dengannya lagi ,pria kadal buntung kere yang suka ngibulin hambamu yang lemah ini ya Allah ,aaaminn ''
Andini mengangkat kedua tangan lalu menyapukan ke wajahnya.
Karna danu sudah menghilang,Andini kembali meraih ponselnya yang berada dimeja.Matanya terbelalak kaget saat melihat ponselnya yang dalam mode merekam.
'' Sudah 50 menit berarti apa yang dibicarakan mereka tadi tidak sengaja terekam di ponselku,wah wah aku harus memberi tahunya sepertinya ini sangat penting baginya '' pikir Andini.
Andini berlari keluar menuju parkiran,matanya menyebar ke setiap sudut tempat itu tapi tak menemukan sosok yang ia cari.Sepertinya Danu sudah pergi,namun saat ia beranjak kepintu masuk Andini melihat sosok damar keluar dari gerbang dengan menggunakan mogenya.
'' Heiii kadal buntung ,tunggu...tunggu...tunggu... '' teriak Andini sambil berlari namun tidak di dengar oleh damar hingga Andini merasa letih dan berhenti dengan nafas ngos-ngosan lalu berjongkok dengan kedua tangan memegang lututnya.
Danu sudah berada agak jauh,tapi ia langsung berhenti dan memutar motornya saat melihat Andini sedang berjongkok dan tampak kelelahan.
'' Hei calon istri ,sedang apa disini? '' tanya danu yang masih berada di atas motornya.
'' waaahhhh kamuuuu,kadal buntuuunggg,aku capek tau dari tadi ngejar kamu '' ucap Andini sambil mencubit lengan Danu karena kesal.
'' Aduuuhhhh sakit tau,apa segitu cintanya kamu sampe ngejar-ngejar aku '' goda Danu sambil meringis kesakitan.
'' ih jangan kePD an ya,ini...nih tadi tidak sengaja aku merekam pembicaraan mereka yang kamu bilang tadi '' ucap Andini sambil menyodorkan ponselnya.
Danu kaget namun langsung meraih ponsel Tiara dan mengecek rekaman yang ia maksud.Dan sepertinya keberuntungan memang lagi berpihak padanya.
'' Waaaahh terikasih banyak calon istriiikuuu ,ini benar-benar telah membantuku ,ternyata kau memang calon istri keberuntunganku '' ucap danu sambil memegang kedua tangan Andini karena larut dalam kebahagiaan.
Seperti biasa Danu pergi begitu saja,namun kali ini ia membawa ponsel Andini bersamanya.
'' Woiiii kadal buntung ponsel aku balikin dulu,jangan di baw .....a " belum siap Andini bicara namun Danu sudah menancap gas motornya hingga sudah terlihat jauh sekali .Andini terbengong menatap punggung Danu hingga menghilang.Pikirannya dipenuhi oleh ponsel yang baru ia beli namun kini sudah dibawa kabur oleh sikadal buntung.
Kaki Andini terasa lemas,sungguh memang setiap kali bertemu dengan Danu pasti selalu merugikan dirinya.
Setelah kembali ke kafe dan membayar tagihan minuman yang di sosor Danu tadi Andini memikirkan cara bagaimana mendapatkan ponselnya kembali.
Andini tidak tau alamat rumah,nomor telpon ataupun alamat kantor Danu.Bahkan Andini juga tidak ingat akan nomor ponselnya sendiri karna naru 2 hari ia beli,jadi tentu saja ia belum mengingatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Kireina
kok namanya gonta ganti
2022-04-11
0
Windu Murti
yah maklum aja, namanya manusia,
2022-02-12
0
Elfina Rostin
papi yoga Thor...
2021-12-17
0