Hari ini sidang terakhir yang harus dilalui oleh Andini.Hakim sudah memutuskan bahwa ia benar-benar sudah sah bercerai dengan Bagas.
Walau tangan andin terlihat gemetar saat menandatangani surat perceraian itu,namun tak terlihat ada setetes air mata yang jatuh dipipinya.Andini berjalan membusungkan dada di dampingi oleh pengacaranya.Sikapnya yang begitu tenang seakan menunjukkan bahwa ia sudah benar-benar siap menyandang predikat janda.
Seorang wanita paruh baya menatap andini penuh kasih.Perlahan langkah andini mendekati wanita itu lalu memeluknya " Jangan menangis bu,tidak ada yang perlu ditangisi " ucap andini sambil mengusap-usap punggung ibu marina,ibu kandung bagas.
" Naaak,walaupun sekarang kau bukan lah istri bagas tapi bagiku kau tetap putriku.Ibu benar-benar minta maaf karna tidak bisa mendidik Bagas dengan baik.Sehingga pernikahan kalian harus berakhir dengan cara seperti ini.Maafkan ibu nak...."
Ibu marina menangis terisak mengingat luka yang diberikan anak laki-lakinya kepada andini.
" Ini bukan salah ibu,aku dan anak ibu berpisah mungkin ini sudah jadi suratan takdir bagi kami.Yang penting ibu jangan lupa selalu jaga kesehatan ya,jangan lupa minum vitamin secara teratur.Agar daya tahan tubuh ibu tetap kuat " Dengan tersenyum andini melepas pelukan ibu marina dan menghapus air matanya dengan penuh kasih.Andini mengusap-usap pundak ibu marina lalu pergi meninggalkan nya.
Sepasang mata Bagas memandang sosok Andini yang sama sekali ini ingin menatap wajahnya.Entah kenapa ada rasa sakit di hati Bagas melihat kepergian andini.Rasa bersalah itu mulai hadir di relung hatinya.Wanita yang selama ini mengurus dan menyayanginya dengan tulus kini enggan menatap wajahnya.Bagas sadar betul betapa menyakitkan nya penghianatan yang sudah ia lakukan hingga membuatnya merasa tidak pantas untuk di maafkan.
Andini menatap surat perceraian itu penuh makna.Kini ia mulai berpikir untuk menata hidupnya kembali.Kehancuran hati yang tidak bisa ia bagi dengan siapapun,membuatnya merasa tidak ingin mengalami kehancuran yang lebih dalam lagi.Kini ia harus mencari pekerjaan untuk bisa menghidupi dirinya sendiri.Karna sejak menikah dengan Bagas ia harus melepas pekerjaannya sebagai seorang koki di sebuah hotel dan menjadi istri yang hanya mengurus rumah dan suaminya.
Andini membanting tubuhnya di atas ranjangnya.Dengan tangan yang masih memegang berkas perceraian,ia menarik nafas dalam dan memejamkan kedua matanya.Terbayang dimana saat ia memergoki Bagas bercumbu rayu dengan sahabatnya sendiri.Bayangan itu terus menari-nari di benaknya.Uluh hatinya terasa sangat nyeri hingga ia tak dapat menahan genangan air di sudut matanya.
Sayu-sayu terdengar langkah seseorang mendekati ranjangnya.Perlahan ia membuka mata dan mendapati sosok wanita yang mengulurkan kedua tangan menawarkan sebuah pelukan.Andini langsung memeluk wanita itu dengan erat dan memecah kan tangisnya.Ini adalah hari pertama andini pulang kerumah keluarganya.Akhirnya sakit yang beberapa bulan ini ia pendam sendiri seakan tercurah di pelukan itu.
" hiiiiiiiiiiiiikkkkssssss hiiiiiiikkkkkssss hiiiiiiikkssss hiiiiiikkkkkksss " tangisan andini terdengar semangkin kuat hingga memenuhi setiap sudut ruangan itu.
" Menangis lah nak,menangis lah sepuasmu.Mungkin hanya dengan air mata ini rasa sakitmu akan sedikit berkurang " ucap wanita yang tengah memeluk andini penuh kasih.Ia menyapu kepala andini dengan lembut.Berharap kasih sayang nya mampu sedikit mengobati luka tak berdarah di hati Andini.
" Maaaaaa....hiiiiiks hiks hiks hiiiikkkksss.... mamaaaa.... kenapa nasipku seperti ini maaaa hiksss hiksss apa wanita sepertiku memang pantas disakiti?...saakiiit maaaaa....hiksss hiksss hiksss ini sakit banget maaa hikss hiiiiks "
Mendengar suara Andini yang begitu berat,membuat mama Ratih pun tak mampu lagi membendung air matanya.Kesedihan yang sama tentu dirasakan seorang ibu jika melihat anaknya terluka.Tidak ada lagi kata yang mampu mama Ratih ucapkan lagi.Seakan tiada kata yang pas bisa menggambarkan luka yang Andini rasakan.Mungkin hanya pelukan kasih Mama Ratih yang saat ini ia butuhkan.
Andini meringkuk di pangkuan mamanya.Isak tangis itu masih terngiang di telinga.Ratih mengusap-usap kepala Andini.Menatap wajah sedih putri kesayangannya.Tiada henti Ratih terus mengucap serangkai do'a dalam hatinya. " Semoga akan segera terbit pelangi setelah hujan badai " ini lah do'a yang tak henti ia panjatkan saat mendengar berita buruk yang menimpa sang buah hati nya.
Karna lelah Andini mulai terlelap dalam tidurnya.Perlahan mama Ratih memindahkan kepala Andini ke atas bantal dan menarik selimutnya sampai menutupi dada.Mama Ratih mengecup kening andini dengan penuh kasih lalu beranjak pergi.
" Maa bagaimana keadaan Andini? " tanya Anto,papa Andini yang sedang membaca koran dengan memakai kaca mata minusnya.
" Dia sudah tidur,mudah-mudahan besok sudah bisa lebih tenang " jawab mama Ratih sambil duduk di samping papa anto " Berikan ia waktu untuk menenangkan diri.Mulai besok jangan lagi ada yang mengungkit tentang bagas dirumah ini.Bersikaplah seolah tidak pernah terjadi apa-apa.Bantu ia untuk menyembuhkan luka nya " ujar papa anto kepada istrinya.
Mama ratih membuang nafas nya kasar.Mengingat nama Bagas,laki-laki yang sudah menyakiti putrinya.
" Pa,kok bisa ya kiara berbuat sekeji itu.Padahal selama ini mama sudah menganggapnya seperti anak sendiri "
" Sudah lah ma,tidak usah di ungkit lagi.Seribu kali mengungkit juga tidak akan mengubah kenyataan.Mungkin ini memang cobaan yang diberikan tuhan untuk putri kita.Setiap manusia akan di uji dengan porsi nya masing-masing.Tidak perlu saling menyalahkan orang lain.Ikhlaskan saja apa yang sudah tidak bisa untuk kita miliki "
Ucap papa Anto bijaksana.
" Hmmmm " mama Ratih mengatupkan bibirnya.
Tepat ditengah malam Andini terjaga.Perlahan ia bangkit dari tempat tidurnya,mengabil wudhu lalu melaksanakan sholat sunnat tahajud.Andini bersimpuh mengangakat kedua tangan nya dan memanjatkan do'a
" Yaa Allah hamba yakin takdirmu lebih baik dari semua yang hamba inginkan,maka berilah hamba kekuatan untuk memahami ini sebagai anugrahmu.Ya Allah ringankanlah hati hamba.Serta kuatkanlah hamba untuk menjalani segala cobaanmu.Ya Allah tunjukkanlah jalan lurusmu dan berikan lah keridoanmu pada hambamu yang berlumur dosa ini. Karna sungguh engkau maha besar dan maha bijak sana. "
Selesai berdo'a Andini membaca ayat suci Al-qur'an berharap mendapat ketenangan di hatinya.
Mama Ratih membuka pintu kamar Andini pelan.Terlihat putrinya sedang membaca Al-qur'an dengan tubuh masih terbalut mukennah.Mama ratih tersenyum bangga mendapati putri sholehanya.
" Sodaqallohul adzim " Andini menempelkan Al-qu'an ke kening hidung dan hatinya.Setelah selesai merapikan sajadah dan mukenanya mata tiara menoleh mama ratih yang masih tertegun menatapnya.
" Mamaaaa " Andini memeluk mamanya manja.Andini merasa bersyukur karna dalam keadaan seperti ini,andini masih di karuniai seorang mama yang sangat menyayanginya.
" is iis is manjanya anak sholehanya mama " ucap mama ratih sambil membalas pelukan hangat Andini.Tentulah benar adanya bahwa sebaik-baik nya kasih adalah kasih sayang seorang ibu.Dan sehangat-hangat nya ruang adalah pelukan seorang ibu.
" Mama malam ini temenin andin bobok ya ma " rengek andin sambil melangkah mendekati ranjang namun tetap masih dengan memeluk tubuh mama ratih.
" Ceeee i leeeehhhh bayi gedek nya mama minta di boboin yaaaa " ucap mama ratih sambil mencubit kedua pipi Andini.
" iiiiihhh mama,sakit tauuuuuu " keluh Andini manja.
" uuullllaaaa bayaaa bayi gedenya mama,kesayangan mama,sakittt yaaa....maaaf yaaa sayaaaanggg abiz mama gemez tau...liat Sholeha ny mama yang paling cantik ini " ucap mama ratih memujj-muji putrinya.Andini melepaskan tawa nya yang sudah hampir 3 bulan menghilang semenjak kejadian ia memergoki suaminya.
Akhirnya andini terlelap lagi di pelukan mama ratih setelah melewati beberapa adegan bayi gede.Mama ratih mengusap-usap kepala Andini sambil mengucap do'a dalam hatinya.
" Baarokallaahu fiiiki" yang artinya " semoga Allah memberkahi mu "
Do'a itu terus mama Ratih panjatkan dalam hatinya hingga tanpa ia sadari ia pun ikut terlelap melayang memasuki alam bawah sadar.
Malam itu berlalu dengan hangatnya kasih seorang ibu.Hingga suara adzan subuh mulai membangunkan mana ratih.Mama Ratih segerah membangunkan Andini.Namun Andini hanya menggeliat dan berkata " bentarr masa lima menit lagi masih ngantuukk " sontak membuat mata mama Ratih melotot dan mulai mengeluarkan jurus ngomelnya agar Andini segera bangun.Mama Ratih menarik tangan Andini lali mendorong bayi besarnya itu kekamar mandi.
Mama Ratih tersenyum melihat Andini yang dengan berat hati akhirnya menurut.Ini seperti kembali pada saat Andini belum menikah.Setiap subuh mama Ratih selalu melakukan sidak di kamar Andini.Jika mendapati Andini yang masih tidur mama Ratih langsung menarik dan mendorong Andini kekamar mandi.Mama Ratih merasa seperti mendapatkan gadis kecil nya lagi.
Selesai sholat subuh dan mengaji,Andini memutuskan untuk berolah raga pagi dengan jogging di sekitar kompleks.
Dengan headset terpasang ditelinganya,andini berlari-lari kecil.Pandangan nya kosong tanpa arti.Sambil menikmati lagu korea kesukaannya,andini memejamkan matanya sejenak.
Dan tiba-tiba " Bruuuuuk " badan Andini tersungkur kesisi jalan.Telapak tangan nya lecet tergores batu aspal yang kasar.Wajah tenang Andini berubah menjadi kesal saat melihat seseorang yang mengulurkan tangan padanya.
Andini menatap tajam laki-laki yang tersenyum padanya " maaf mbak,saya gak sengaja " laki-laki itu mengulur kan tangan nya.
Uluran tangan itu tak di sambut oleh
andini.Andini berdiri sambil meniup-niup telapak tangan nya yang terasa pedih.Tanpa menghiraukan sosok pria yang masih sedikit membungkuk dengan tangan terulur.
" Maaf mbak,saya beneran gak sengaja " ucap laki-laki itu lagi meyakinkan andini.
" Saya bukan mbakmu " jawab andini ketus.
" Hmmm kenalkan nama saya danu " ucap laki-laki itu memperkenalkan dirinya dan mengulur kan tangan lagi.Namun andini masih mengacuhkannya.Bukannya menyambut uluran tangan danu tapi justru malah pergi meninggalkan danu.
" Sombong amat sih mbak " ucap danu lagi sambil berlari-lari kecil mengiringi Andini,namun Andini masih tak bergeming. " yah dikacangin nih " batin danu.
" eh mbak,jadi mbak itu ternyata enak ya. Kalau mau liat bidadari,tinggal ngaca " Danu mulai beraksi dengan gombalan micin nya.
" eh,masih di cuekin.ok danu jangan putus asa ,cooba se kali lagi " danu menyemangati dirinya sendiri di dalam hati. " Mbak mbak larinya jangan keceng-kenceng dong "
" karna mbak itu seperti lempeng bumi,bergeser sedikit aja sudah menggocang hati ku "
Lagi-lagi danu mencoba menggunakan jurus alay nya untuk mendapat perhatian andini.Namun sayang sepertinya itu tidak berpengaruh pada andini.
Andini tetap berlari dan pokus pada pandangan kedepan.
" etsss masih gak ngefek nih.Jual mahal amat nii cewek,jadi makin penasarann .Ayo danu cobaa terus pantang mundur " danu masi menyemangati dirinya dalam hati. " Eh mbak orang tua mbak pengrajin bantal ya? " belum lagi danu menyelesaikan kata-kata rayuan nya,namun sudah dipotong oleh andini.
" Bodok amat,dan jangan lagi panggil aku mbak " kata andini cepat sambil melirik wajah danu.
" Eiiiitttss walaupun masih jutek tapi dia udah mau ngelirik gw itu tandanya udah mulai ngefek ....wkwkwkwk sikat danu jangan kasi kendor " dalam hati danu tertawa kegirangan.
" Trus saya pangil apa kalau bukan mbak?saya kan gak tau nama situ " ucap danu lagi yang masih belum menyerah.Tapi tetap tidak mendapat jawaban dari andini.
" Hmmmm kalau gk mau di panggil mbak gimana kalau panggil calon istri aja? " tawar danu lagi sambil mengambil langkah untuk berada di depan andini.Dan ucapan calon istri sontak membuat sedikit senyum andini terlepas dari bibirnya.
" Yes,dia akhirnya tersenyum.Ohh Tuhan kenapa senyumnya terlihat manis sekali.Ini namanya senjata makan tuan.Niat hati ingin menjerat kalau liat senyum semanis ini bisa-bisa gw nih yang terjerat " danu memandang andini dengan penuh kekaguman di hatinya.
" Biar aku ingatkan sekali lagi padamu yaaa mas danu, stop....Jangan mengikuti ku " ucap andini ,mengacungkan telunjuk sambil berjalan mundur lalu memutar balik langkahnya.Ternyata diam-diam andini masih mengingat nama danu saat ia memperkenalkan diri.
Langkah danu sontak terhenti mendengar kata " mas danu " dari bibir andini.Entah kenapa hatinya menjadi senang dengan sebutan itu.
" Baiklah calon istriii.... semoga kita segera dipertemukan lagi ya biar aku bisa langsung halalin kamu " ucap danu dengan nada sedikit mengeras agar andini yang sudah berada agak jauh mendengarnya.Namun tidak dipedulikan oleh andini.Andini terus berlari tanpa menoleh.Dan danu masih menatap kepergian andini hingga punggung andini tak terlihat lagi.
" Hahaha calon istri " danu tertawa-tawa geli sendiri sambil mengeleng-gelengkan kepalanya mengingat kata yang terucap begitu saja dari mulutnya.
" Hei ternyata loe disini,gw cariin dari tdi kirain gw lu udah balik " kata beri sahabat danu dengan napas yang masih ngos-ngosan karna sudah dua kali putaran mengelilingi komplek. " Woooooiiiii liatin apaan sih? senyum-senyum sendiri lagi,jangan bilang otak lu udah mulai somplak " ucap beri lagi sambil menepuk pundak danu.
" Sialan lu kalo ngomong suka bener hahaha " jawab danu melepaskan tawanya.
" Eiiiitttss kesambet setan apa lu,kok girang amat di tempat sepi " balas beri merasa ada yang aneh pada sahabatnya.
" Loe gak tau aja tadi gw abis ketemu sama bidadari "
" oh bidadari syurgaku " ucap danu sambil mengkhayalkan andini menjadi bidadarinya.
" he gw kasi tau ya,kolor ijo kayak loe gak mungkin bisa mendapatkan bidadari syurga yang ada malah wewe gombel.Jangan mimpi disiang bolong " ujar beri mematahkan hati danu.
" Sialan lu,gak bisa liat gw seneng dikit " dengus danu lalu memiting leher beri hingga ia terasa sesak.
" Uhuk uhuk uhuk waah para lu,sakit tau " ucap beri sambil terbatuk-batuk karna danu memiting lehernya terlalu kencang.
" Napa sih lu jadi sewot gini udah kayak wanita lagi PMS aja " ucap lagi beri sambil memegang lehernya yang terasa sakit.
" Eeeee enak aja ngatain gw kayak cewek.Jelas-jelas gue gagah dan tampan gini ( danu menyapu kedua sisi rambut nya dan memasang wajah sok keren ) bisa-bisanya loe katain macam cewek.Kalo denger cewek-cewek pengagum gw bisa ditimpuk lu pake sendal mendengar idolanya dikatain sama loe.Huuu dasar bulet,kempesin tuh perut biara gak kaya ibu-ibu hamil sembilan bulan hahahaha " Ejek danu sambil memukul perut beri yang agak buncit lalu kambali berlari-lari kecil.
" Aduuuh brengsek lu " beri memegang perutnya sambil meringis kesakitan.
" Liat aja ya....bakal aku aduin kelakuan loe tadi malam sama mami loe saat di club " ancam beri kesal.
" Adukan aja,gw gak peduli " balas danu dengan suara mengeras sambil mengangkat sebelah tangan nya.
Dirumah beri ,danu mengabaikan ponselnya yang sedari tadi tengah berdering.Danu duduk di sofa sambil menonton siaran tv yang tidak menarik menurutnya.Dengan kesal ia terus memijit-mijit remote tv itu.Entah kenapa pikiran danu masih terpenuhi oleh wajah jutek andini.Ini baru pertama kalinya ia di galakin oleh seorang wanita selain ibunya.
" Eh ber " panggil danu pada teman nya yang tengah asyik menyantap bubur ayam.
" Hmmmm " jawab beri singkat.
" Kamu kenal gak sama cewek yaaaang yang tadi ? " tanya danu penasaran.
" Yang tadi mana? ngomong itu yang jelas " jawab beri dengan mulut yang terisi penuh.
" Yang itu looo,yaaang pake baju olahraga warna pink,rambutnya di kuncir,tingginyaaa sekitar sekitaaarr 160 an,kulit nya putih,hidungnya mancung truuuuusss kalo gak salah ada tahi lalat kecil di bagian dagu pokoknya yang jelas dia cantik lah " ucap danu sambil membayangkan sosok wanita yang ia temui tadi.
" Siapa namanya?disini banyak cewek yang cantik dengan ciri-ciri seperti itu " jawab beri cepat.
" Hmmm itu masalah nya ber aku tidak tau siapa namanya " balas danu lemas.
" Susah lah gw jawabnya,kalau lu tanya cewek tapi gak tau namanya "
" iyaaa juga sih " danu memajukan bibirnya sambil manggut-manggut.
" kalo foto nya ada gak? " tanya beri
" Boro-boro foto,nama aja gak tau " danu mengutarakan kekecewaannya.
" Ehh tapi....tapi kayaknya cewek itu galak deh " ucap beri asal
" Nah tu lu kok bisa tau kalo dia galak? " Tanya danu penasaran
" Yaaa ya ya karna dia memiliki tahi lalat di dagu " jawab beri asal lagi.
Mendengar jawaban beri yang tidak sesuai harapan langsung membuat danu kesal dan melempar bantal kecil kearah wajah beri.Bantal itu tepat mengenai wajah beri lalu jatuh menumpahkan bubur ayam beri.
" Yah yah yah yakaaaan tumpah,danuuuuuuuuu ini masi banyak lagi " ucap beri kesal dan langsung berdiri memandang bajunya yang terkena tumpahan bubur.
" BODOK AMAT uweeeekkk " ucap danu sambil menjulur kan lidahnya.
" Awas loe yaaa " teriak beri dan langsung menimpa tubuh danu yang sedang terbaring di sopa miliknya.Hingga akhirnya mereka bergulat seperti sumo.
Lagi-lagi suara ponsel danu terus berdering hingga membuat danu mengakhiri pergulatan nya dengan beri.Dengan malas danu mengangkat ponselnya.
" Danu,kau dimana?kenapa tidak pulang kerumah,kenapa tidak mengangkat telpon? " suara melengking dari ponsel danu langsung menyakiti telinga.Untung saja danu sudah mengantisipasi dengan menjauhkn ponselnya dari telinga danu.
" Hahahaha rasain lu " ejek beri dan langsung memilih pergi karna tidak mau mendengar suara menyeramkan dari mami danu.
" Aku dirumah beri mi,tadi malam aku menginap disini " jawab danu pelan.
" Lalu kenapa tidak menjawab telpon? " tanya mami margaret lagi.
" Ponsel nya ke silent mi " jawab danu membual.
" Papi tadi malam ....."
" Tolong mi,jangan bahas papi sekarang.Ya udah ya mi aku mau kekantor.Nanti takut telat,da ya assalamualaikum mami " ucap danu memotong kata-kata ibunya lalu langsung memutuskan panggilan mami nya.
Danu membanting ponselnya kesofa.
" beeerrr aku laparrr " teriak danu.
" Cari saja di didapur,disini tidak ada pembantu seperti di rumahmu " balas beri dengan teriak juga.
Mata danu memandang seluruh ruangan dapur beri yang tampak kecil di banding dapur yang ada dirumahnya,matanya celingak-celinguk mencari-cari makanan namun tidak menemukan apapun yang bisa di makan.Tangan danu meraih ujung pintu kulkas dan membukanya,namun hanya ada beberapa minuman dingin dan mie instan.
" Cih makanan apa ini,pantas saja perutmu buncit ber.Rupanya ini yang kau makan tiap hari " gerutu danu sambil membanting mie instan yang ada di kulkas beri.
Danu memang tidak menyukai makanan cepat saji.Karna selain tidak sehat,danu juga sudah terbiasa makan makanan rumahan yang di siapkan oleh bik Imah dirumah.Tinggal pesan saja setelah beberapa menit bik imah akan memenuhi segala keinginan nya.Maklum anak semata wayang jadi manjanya kelewatan.
" Ber lu apa gk punya roti tawar gitu misalnya ? " tanya danu pada beri yang tengah sibuk bersiap untuk pergi bekerja.
" Ya gw kan sering makan roti dirumah lu jadi buat ap nyetok dirumah,bikin boros aja.Kalau lapar atau pingin makan sesuatu kan tinggal datang kerumah lu,beres deh " jawab beri sambil memasang dasinya.
" Ah itu mah namanya lu pinter ber.Pinter nebeng makan gratis.Dasar otak gratisan " cetus danu sambil menyentil jidat beri.
" Ah daripada lu otak mesum " balas meri menyungutkan bibirnya.
" Eh buruan mandi,entar telat gw ngantor gara-gara lu " beri mendorong-dorong danu yang masih bermalas-malasan.
" Ber lu itu asisten gw jadi gak usah ngatur-ngatur gw lu "
" iya gw emang asisten lu,tapi yang gaji gw bokap lu bukan lu dan kalo lu suka ngaret ke kantor gw juga bakal kena imbasnya " jelas beri sambil terus mendorong danu kekamar mandi.
" Awas lu ya ber kalau gw udah jadi Presdir di perusahaan papi gw,gw bakal pecat lu " teriak beri yang sudah terkunci di kamar mandi.
" Jangan mimpi lu,papi lu gak akan menyerahkan perusahaan nya di tangan lu.Bisa-bisa bangkrut perusahaan papi lu klo lu yang jadi presdirnya.Karna yang ada gedung Segede itu bakal berubah jadi diskotik karna kelakuan lu " teriak beri mengimbangi suara danu.
Andini POV
Usai berlari mengelilingi rumah dua kali putaran,aku duduk di ayunan yang berada di halaman rumahku.Rencana lari pagi mengelilingi komplek hari ini gagal gara-gara laki-laki itu.
Rayuan gombal laki-laki yang bernama Danu tadi memang bikin aku cukup tersentuh.Saat ia bilang " enak ya jadi mbak,kalo mau liat bidadari tinggal ngaca " hihihihi aku di bilang kayak bidadari berarti dong.Baru kali ini ada yang ngomong gitu ke aku.Trus " mbak itu seperti lempeng bumi,sedikit saja bergeser mampu mengguncang hatiku " hihihi ada aja ulahnya,alay banget tapi kok seru ya. " orang tua mbak pengrajin bantal ya " itu kira-kira apa ya sambungan nya?kenapa tadi gak aku dengerin dulu.Tadi aku keburu pergi karna gak kuat nahan senyum.Hihihi dia juga memanggilku calon istri...ada-ada aja.Gak kebayang deh kalau bener-bener jadi istrinya,pasti tiap hari di gombalin.Dilihat dari wajah kayaknya bukan ABG tapi kok alay ya kayak anak ABG kebanyakan micin hihihi.
Saat tengah asyik cengingisan sendiri terbayang kelakuan danu si bocah tengil itu.Tiba-tiba ponselku bergetar ada beberapa pesan masuk.Kuraih benda pipih itu dari saku celanaku.Hatiku kembali terasa sesak saat melihat pesan yang berasal dari nomor tak dikenal.
" Halo perempuan mandul,apa kabar?Setelah dua hari di cerai oleh suami karna tidak bisa hamil tentu rasanya menyakitkan bukan?
Setelah di buang oleh mas Bagas,aku harap kau tidak menjadi bangkai yang akan di singkirkan semua orang.
Lagian laki-laki mana sih yang mau dengan JANDA MANDUL sepertimu hahahaha "
Sakit? ya tentu sakit sekali.Pesan itu di sertakan dengan gambar mas Bagas yang sedang memeluk seorang perempuan di atas ranjang.Wajah mas Bagas tampak nyaman bersama wanita itu yang tidak lain adalah Kiara sahabatku dulu.
Entah kenapa aku yakin kalau yang mengirim pesan ini adalah Kiara atau orang suruhannya.Secara logika tidak mungkin foto itu di ambil oleh orang lain.Karna jika di perhatikan dengan jelas, mereka berada di ruang tertutup.Sepertinya foto itu di ambil dengan sengaja.
Ingin rasanya aku menyebar luaskan foto mesum mereka yang pernah dikirim oleh nomor tak di kenal ini juga.Tapi tentu akan berimbas padaku juga.Akan lebih banyak orang yang bakal ngatain aku janda mandul.Dan terlebih,walau gimanapun mas bagas adalah orang yang pernah bersamaku selama 5 tahun.Sementara Kiara juga pernah menjadi orang terdekatku.
Walau hatiku terkuka,tapi aku masih saja mencemaskan dua penghianat itu. "Arrrgggg aku benar-benar bodoh"
Setelah itu,akhirnya aku memutuskan untuk mengganti kartu sekaligus hp ku.
Karna di hp ini tersimpan begitu banyak kenangan yang mungkin akan sulit untuk aku lupakan.
Aku benar-benar ingin mengubur dalam-dalam masa lalu ku ini.
Sepertinya aku harus mencari kesibukan agar bisa membantuku melupakan semua masalah ini.
Langkah pertama ialah membeli hp baru.Ayoooo Andini " fighting(Semangat) " ,dengan tangan sedikit kuangkat dan jari tergenggam aku menyemangati diriku sendiri.Suatu saat dengan izin Allah aku pasti bisa membuktikan bahwa aku bukan wanita mandul seperti yang mereka tuduhkan.
Setelah cukup lama aku berpikir untuk menentukan pilihan warna hp baruku,diantara warna hitam ,biru,dan merah.Dan akhirnya pilihanku terjatuh pada warna merah.Merah memang bukan warna kesukaanku.Tapi aku ingin mencoba suasana baru,menurutku merah adalah warna yang melambangkan semangat.Dan saat ini aku sangat membutuhkan semangat yang besar untuk melanjutkan hidupku.
Kini aku harus meninggalkan warna biru yang selama ini menjadi warna fovoritku.Karna menurutku apa yang kita suka belum tentu bisa membuat kita bahagia.
Selanjutnya,ya tentu membuat akun medsos yang baru.Karna semua yang berhubungan dengan kisah lama harus di HEMPASKAN.
Facebook, Instagram,Twitter dan Yutub .Semua menggunakan data yang baru " ANDINI yeppeumnida "
Hihihi kini ujungnya aku tambahkan dengan bahasa Korea.Siapa tau kelak aku bisa ketemu sama oppa-oppa Korea.Cekrek aku berfoto selpi untuk di jadikan foto profil.
Tenyata membuat nama medsos di akun baru yang disertai dengan bahasa Korea " Andini yeppeumnida " ( Andini cantik ) membuatku mulai tenggelam dalam dunia halu ku.Berhalusinasi mampu mengurangi sedikit sesak di dadaku.
Untuk unggahan pertama, aku memosting foto tanganku dengan menulis kata " Pogihajimayo " yang artinya " jangan menyerah " menunjukkan bahwa di jariku manis ku kini sudah tidak ada cincin pernikahan yang melingkar,namun tidak akan membuatku putus asa.
Karna akun baru jadi belum memiliki banyak pertemanan.Nomor kontak dan wa baru membuat ponsel ku terasa sunyi.
Setelah meninggalkan counter,aku putus kan untuk mencari makan.Pandangan ku menyebar luas ke setiap sudut mall.
Mataku tertuju pada tempat yang menyediakan makanan ringan ala-ala Korea.
Aku mendekati tempat itu sendiri kali ini.Padahal biasanya ada Kiara yang selalu menemaniku ketempat seperti ini.Walaupun Kiara tidak suka dengan makanan Korea tapi dia tidak pernah menolak untuk menemaniku menyantap makanan ala Korea kesukaanku.
Jalan-jalan ke mall sendirian memang kurang mengasikkan.Namun tetap harus aku nikmati.
Saat masuk ketempat itu aku memilih tempat yang paling pojok.Seorang waiters mendekatiku sambil menyodorkan buku menu padaku.
Setelah membuka buku menu aku menjatuhkan pilihan pada menu makanan yang bernama " gyeran bbang " yaitu makanan yang terbuat dari bahan utama roti dan telur,lalu di beri toping ekstrak vanilla,gula,garam,dan lelehan mozzarella.
Melihat gambarnya saja sudah bikin aku menelan saliva.
Minumnya aku pilih Korean watermellon punch yaitu sajian minuman dingin yang menyegarkan yang berisi buah-buahan seperti semangka,nanas melon dan kawan-kawan nya.Ya memang mirip dengan es buah sih,tapi disajikannya dengan ala-ala Korea gitu.
Sambil menuggu pesanan aku menyibukkan diri dengan bermain game online di hp ku.Rasanya membosankan karna tidak ada teman yang bisa menemani.Selama ini hanya Kiara satu-satunya teman yang selalu jalan denganku.Hmmmmmm lagi-lagi aku mengingat wanita itu....
Melupakan seseorang yang sangat dekat dengan kita rupanya sangat sulit.Semangkin kita berusaha melupakan justru malah semakin banyak hal-hal yang mengingatkan kita tentangnya.
Aku menghela nafas dalam,bermain game pun terasa tidak menyenangkan.Jika tau sendirian itu tidak enak,mending tadi aku ajakin mama biar gak bete gini.
Saat aku tengah terfokus menatap sepasang kekasih yang duduk tepat di depanku.
" Haii, calon istri " suara laki-laki yang tadi pagi mengagetkanku.Kini ia bersama temannya yang agak gendut.Tanpa bertanya mereka langsung saja duduk di meja yang sama denganku.
Mereka terlihat akrab,sepertinya sigendut itu teman dekatnya.
" Hai calon istri...sendirian aja,boleh dong di temani sama calon suami " ucapnya lagi menggodaku.
Namun aku tetap diam tak bergeming ,karna masih merasa takut untuk mulai dekat dengan seseorang walau hanya sekedar untuk ngobrol.
" Hai calon istrinya danu,kenalin aku Beri temennya danu " ucap sigendut itu yang sama konyol nya dengan teman disampingnya.Bisa-bisanya dia juga memanggilku calon istri temannya,benar -benar sinting dua orang ini.
Aku masih terdiam tanpa suara.Danu memanggil seorang waiters lalu memesan makanan untuk mereka.
Dan akhirnya makanan yang aku pesan datang.Namun dengan cepat ia menarik piringku dan langsung melahapnya.
" Ehm...ini enak juga,gw belum pernah pesan yang ini " katanya dengan mulut yang penuh dengan gyeran bang.
" Ya jelaslah lu belum pernah makan ini,lu kan emang gak pernah makan makanan ala Korea seperti ini " celetuk temen gendutnya.
Ucapan si gendut sontak membuatku senyumku terlepas.Gaya nya aja udah kayak sering makan,tapi nyatanya di bongkar oleh temen nya sendiri.
" Syuuuuttt ....jangan terlalu jujur " ucapnya sambil menyikut temannya yang juga ikut merasakan gyeran bbang pesananku.
Kalau sebelumnya gak pernah makan makanan ala Korea terus kenapa tiba-tiba kesini ? " akhirnya pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibirku,karena sudah tidak mampu menahan rasa penasaran.
" Tau tuh si Danu,awalnya si tadi kita mau makan di kafe sebelah.Eh tau tau dengan tiba-tiba ia narik-narik gw kesini,rupanya disini ada calon istrinya pantes aja ngebet banget " jelas si gendut.Ia tampak terus menyikut lengan sigendut namun tidak dipedulikan oleh si gendut.Sepertinya sigendut itu sengaja ingin menjatuhkan nya di depanku.
" Aku bukan calon istrinya ya " protes ku singkat.
" Hahaha sudah kuduga,jangan heran mbak dia memang gitu orang nya suka SKSD kalau sama cewek cantik " ucap sigendut sambil tertawa dan membuat tawaku juga terlepas begitu saja.
" Gak salah kan Ber,calon istriku memang cantik banget apalagi kalau sedang tertawa.Subhanallah,betapa indahnya ciptaan mu ya Rob.Sungguh senyummu mengalihkan duniaku " ucapnya yang tentu membuatku tersipu malu.
Walau sudah 5 tahun menikah aku tidak pernah merasakan di rayu oleh lawan jenis.Karna mas Bagas bukan tipe laki-laki yang pandai merayu.Sebelum menikah dengan mas Bagas aku juga belum pernah berpacaran.Karna dulu aku dan mas Bagas langsung menikah setelah kedua orang tua kami menjodohkan kami.
Walau kami awalnya di jodohkan tapi pernikahan kami bukan karena paksaan orang tua,melainkan karena memang kami sama-sama mau.Orang tua hanya mempertemukan dan mendukung apapun keputusan kami.
" Is is is jijaaaay " sambung sigendut dengan tatapan geli melihat temannya yang alay.
" Hahaha iya iya jijay bingit " ucapku sambil tertawa lepas melihat mereka berdua yang sangat lucu menurut ku.
Melihat tawaku pecah akhirnya merekapun ikut tertawa.Kami mungkin terlihat seperti teman lama yang sedang berkumpul.Namun tawa itu langsung terhenti saat , " Nu nu nu danu " tiba-tiba sigendut menarik-narik lengan Danu sambil menatap serius layar ponselnya.
" Apasih? " tanya Danu sambil membereskan lengan bajunya yang ditarik-tarik Beri.
" Nih papi lu telpon " ucap beri dengan wajah yang sudah berubah penuh kecemasan.
" Apa ? papi gw ? " tanya danu kaget.
" Ya udahlah angkat,gitu aja kok repot " ucap Danu kembali santai.
Beri pun langsung menggeser kan jari di atas layar ponselnya.Dan langsung mendengar semburan larva panas dari yang mengenai gendang telinganya.
" Iya pak,iya,saya segera kesana " jawab beri cepat dengan panik.
" Tuuuu kaaan ayo kita balik cepat,papi lu sepertinya marah besar.Bakalan dikirim ke Papua kita klo sampe terlambat lagi " ucap beri yang terlihat sangat panik.
" Sumpe lu? " tanya danu serius.
" Is iya,beneran,ayooo buruan " ucap beri sambil terus menarik-narik tangan Danu.
Sebelum beranjak Danu menyempatkan meraih watermelon punch yang sudah aku minum dan menyedotnya sampai kandas.
" Maaf ya calon istri sepertinya aku harus pergi,biasa calon mertua kamu suka rewel,maklumlah sudah tua jadi cerewet "
" oh ya terimakasih,makanan nya enak lain kali aku yang traktir deh.Daaaa calon istriiikuuuuuu.... " kata Danu lalu pergi dengan cepat.
" Maaf ya calon istrinya Danu,dia memang suka gitu.Maklum anak semata wayang jadi suka seenaknya aja .Tapi sebenarnya dia baik kok walaupun sedikit Badung hihihihi " bisik beri pelan lalu pergi mengikuti langkah Danu.
Aku menghela nafas dalam melihat semua makanan ku sudah tandas dibuat Danu dan sigendut Beri.Malah belum di bayar lagi,trus pesanan mereka tadi juga aku yang bayar.Ini mah bener-bener merugikan aku.
Seorang waiters tampak membawa seporsi hotteok dan gimbab serta segelas teh barley dan banana milk.Wah makanan sebanyak ini gimana ngabisin nya.
" Mbak,yang ini di take away aja " ucapku sambil menunjuk hotteok dan teh baleri,selain aku tidak bisa menghabiskan semua makanan itu.Aku juga tidak menyukai minuman sejenis teh.Dan aku masih ingat mama sangat suka dengan hotteok yang pernah aku beli untuk mama.Karna sejatinya mama memang sangat menyukai cake.
Sebenarnya keberadaan mereka cukup menghibur sih.Walau mereka suka seenaknya terutama Danu.Tapi tingkah mereka bener-bener bikin aku bisa tertawa lepas.
Sepertinya penjelasan beri sebelum pergi memang benar adanya.Bahwa Danu memang kelihatan seperti anak semata wayang yang Badung hingga membuat papinya kewalahan, " hahaha ada-ada aja " aku tertawa geli terbayang betapa paniknya mereka saat mendapat telpon dari papi Danu.
Perutku terasa sangat kenyang setelah menghabiskan seporsi gimbab dan segelas banana milk.Sepertinya yang kumakan tadi adalah pesanan beri yang di lihat dari bentuk tubuhnya pasti dia akan memilih makanan yang kelihatan bisa mengenyangkan perutnya.Sementara yang di take away tadi pasti pilihan Danu karna dia terlihat suka seenaknya saja, pasti dia juga memilih makanan asal tunjuk saja, tidak terlalu peduli seperti apa makanan itu yang penting warnanya bagus menurutnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!